Rabu, 26 November 2025

Kadal, Kelompok Reptil Bersisik yang Hidup di Berbagai Habitat di Dunia



Kadal merupakan kelompok reptil bersisik yang tersebar luas di dunia. Kadal umumnya memiliki empat kaki, ekor panjang, dan lidah yang panjang. Ciri-ciri khasnya termasuk tubuh yang tertutup sisik kering, lubang telinga luar, dan kelopak mata yang bisa digerakkan, meskipun beberapa spesies memiliki perbedaan seperti tidak berkaki atau tanpa kelopak mata.

Hewan ini merupakan kelompok besar dalam subordo Lacertilia atau Sauria yang tersebar di berbagai habitat di seluruh dunia, terutama di daerah hangat. Kadal beradaptasi dengan lingkungannya melalui berbagai cara, termasuk kamuflase, kemampuan memanjat, dan ada yang memiliki kemampuan melepaskan ekor untuk menghindari predator.

Saat ini, bangsa kadal terdiri dari sekitar 40 suku, dengan bentuk tubuh, warna, dan ukuran tubuh setiap jenisnya yang sangat bervariasi. Sebagian jenis mempunyai sisik-sisik yang halus dan mengkilap seolah-olah dilapisi minyak, tetapi sebenarnya sisik-sisik itu kering karena kadal tidak memiliki pori di kulitnya untuk mengeluarkan keringat atau minyak.


Kadal bakau (Emoia atrocostata)


Beberapa jenis kadal seperti cecak dan tokek memiliki setae khusus di telapak kaki yang berfungsi sebagai perekat saat memanjat pohon atau dinding. Sebagian besar spesies kadal memiliki tungkai namun ada beberapa golongan kadal yang tidak memiliki tungkai dan bentuk tubuhnya menyerupai ular.

Baca juga : Tuatara, ReptilTertua Sejak Era Dinosaurus

Kadal-kadal ini disebut kadal tanpa kaki. Contohnya Anguis fragilis, yang memiliki tubuh yang panjang dan tanpa tungkai. Terlepas dari itu semua, kadal-kadal tanpa tungkai masih bisa dibedakan dari ular, dari bentuk lidah yang bercabang dua namun setiap cabang berukuran pendek dan gepeng (sedangkan pada ular, kedua cabang lidah berukuran panjang, dan dapat dijulurkan dalam keadaan mulut tertutup).


Kadal pohon zaitun (Dasia olivacea)


Lubang telinga (ular tidak memiliki lubang telinga dan tidak bisa mendengar sama sekali), kelopak mata (ular tidak memiliki kelopak mata), ekor yang lebih panjang daripada tubuh (pada ular, tubuh lebih panjang dan ekor lebih pendek), sisik yang lunak (sementara pada ular, sisik cenderung lebih menonjol).

Kadal termasuk reptilia yang paling sukses berkembang di dunia dan dapat (bahkan sering) dijumpai di semua habitat, mulai dari hutan, gurun pasir, padang rumput, kebun, sawah, daerah berawa, bahkan di pemukiman dan kota-kota. Serta daerah dimanapun selama kadal bisa menemukan makanan kesukaannya.

Beberapa spesies seperti Iguana laut bahkan hidup di pantai dan memakan rumput laut sebagai makanan utamanya. Kadal juga dapat hidup di wilayah sejuk seperti pegunungan. Namun, sebagai binatang berdarah dingin (poikiloterm), kadal tidak dapat bertahan terlalu lama di tempat yang bersuhu rendah dan memerlukan sinar matahari sebagai salah satu sumber energi mereka untuk beraktivitas.

Sehingga kadal tidak akan bisa dijumpai di puncak-puncak gunung serta di daerah salju dan kutub. Kadal juga tidak bisa dijumpai di pulau-pulau terisolasi seperti kepulauan di Pasifik (kecuali Melanesia dan Selandia Baru, serta Kepulauan Galapagos yang masing-masing daerah tersebut memiliki spesies kadal endemik).


Kadal bowring (Lygosoma bowringii)


Sebagian besar kadal aktif pada siang hari, sebagian lainnya aktif pada malam hari. Ada juga beberapa spesies yang aktif pada pagi hingga sore hari. Sebagian besar kadal memerlukan sinar matahari untuk menghangatkan badannya sebelum beraktivitas.

Baca juga : Iguana, MonsterReptil yang Banyak Pencintanya

Biasanya, kadal berkelana sendirian, kadang-kadang juga hidup berkelompok, misalnya Komodo yang memakan mangsanya bersama-sama dengan komodo lainnya. Interaksi yang paling sering dilakukan oleh kadal adalah ketika musim kawin.


Kadal hutan bergaris kuning (Sphenomorphus sanctus)


Kadal saling berkomunikasi menggunakan isyarat tertentu seperti enggerakkan bagian tubuh tertentu (semisal ekor), menjulurkan lidahnya, mengubah-ubah warna kulit (contohnya bunglon) atau menaik-turunkan badannya. Pada keadaan tertentu, kadal-kadal jantan sering kali berkelahi dengan sadis untuk memperebutkan wilayah kekuasaan atau kadal betina, seperti saling menggigit atau mencakar, sampai salah satu mengalah dan pergi.

Jika ada hewan atau manusia yang mengganggu, kadal biasanya memilih pergi menjauh. Namun, jika sudah tidak mampu melarikan diri, kadal akan membela diri dengan berbagai cara. Misalnya, mengeluarkan suara yang nyaring atau menggigit bagian tubuh pengganggunya.

Beberapa jenis kadal seperti cecak dapat memutuskan ekornya (autotomi) sebagai alat pengalih perhatian pengganggu, selanjutnya kadal tersebut akan melarikan diri secepat mungkin dan bersembunyi. Meskipun ekornya putus, tetapi tubuhnya bisa menumbuhkan ekor yang baru.

Kadal merupakan satwa omnivora (pemakan segala), tetapi bisa dipastikan bahwa hampir semua jenis kadal pasti lebih menyukai zat hewani. Makanan kadal meliputi serangga (yang merupakan makanan utama sebagian besar spesies kadal, biasanya nyamuk, belalang, atau larva), cacing, amfibia, reptil yang lain (terkadang jenisnya sendiri/kanibal), dan mamalia kecil.


Kadal ular (Lygosoma quadrupes)


Beberapa spesies lebih menyukai zat nabati seperti tanaman, buah-buahan dan bahan nabati lain, misalnya Iguana laut yang memakan rumput laut. Sebagian kelompok kadal juga menyukai bangkai, bahkan kadal besar seperti komodo juga memangsa hewan besar lainnya, misalnya unggas, rusa atau babi hutan. Bahkan ada beberapa kasus serangan komodo terhadap manusia.

Baca juga : Bearded Dragon, siKadal Gurun Australia

Sebagian besar kadal berkembangbiak dengan bertelur (ovipar). Telur kadal terdiri dari lapisan luar berupa cangkang lunak yang kedap air (biasanya berwarna putih), kemudian ada dinding dalam berupa selaput, serta zat puti-kuning telur, yang akan berubah menjadi individu kadal baru apabila diinkubasi.


Kadal zamrud Iberia (Lacerta schreiberi)


Jenis kelamin pada kadal yang akan menetas sangat dipengaruhi suhu udara di sekitarnya. Apabila suhu udara tinggi, telur tersebut akan berisi kadal jantan, sedangkan jika sebaliknya (suhu udara rendah) akan menghasilkan kadal betina. Namun, batas suhu pasti akan menghasilkan jantan atau betina, sampai saat ini masih diperdebatkan.

Beberapa jenis kadal, sekitar 20% spesies, berkembangbiak dengan melahirkan (ovovivipar). Biasanya, saat melahirkan, bagian tubuh yang keluar terlebih dahulu adalah ekor. Jenis kelamin bayi kadal yang lahir dipengaruhi oleh suhu tempat ia akan dilahirkan. Beberapa jenis kadal bahkan dapat berkembangbiak tanpa perkawinan samasekali (partenogenesis).


Savannah monitor (Varanus exanthematicus)


Kadal bisa dianggap berguna bagi manusia karena mengendalikan hama yang mengganggu, sebagai hewan peliharaan (pet), atau menghasilkan kulit untuk dijadikan karya seni kerajinan, dan ada pula yang diburu dan diambil dagingnya untuk dimakan. Kadal juga berperan sebagai bioindikator, terutama di lingkungan air, karena sensitivitasnya terhadap perubahan lingkungan. (Ramlee)

 

Sumber : remen.id

Kadal, Reptilia Bersisik yang Tersebar Luas diDunia


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kadal, Kelompok Reptil Bersisik yang Hidup di Berbagai Habitat di Dunia

Kadal  merupakan kelompok reptil bersisik yang tersebar luas di dunia. Kadal umumnya memiliki empat kaki, ekor panjang, dan lidah yang panja...