Blog tentang hobi dan kreasi jadi rejeki

Selasa, 26 Desember 2023

Ayam Plucker, Idola Baru bagi Penghobi dan Peternak Ayam Laga di Indonesia



Ayam plucker merupakan ayam jenis baru yang terdapat di Indonesia. Ayam ini berasal dari negara Amerika, tepatnya dari California. Ayam plucker lebih dikenal sebagai ayam aduan yang handal. Belakangan ini sedang marak sekali dicari oleh penghobi ayam aduan karena keunggulan dan ketangkasannya saat di arena kontes ayam.

Ayam plucker saat ini jadi idola baru bagi penghobi dan peternak ayam laga. Salah satu keuntungan bagi penikmat ayam laga adalah gaya bertarung yang semakin modern serta teknik pukulannya yang bagus. Unggas ini belum lama masuk ke Indonesia dan akhirnya sudah mulai berkembangbiak dan tersebar ke berbagai penjuru tanah air.

Ayam aduan ini masuk Indonesia melalui negara Filipina. Saat ini kepopuleran ayam plucker di Indonesia belum seramai pecinta jenis ayam aduan lainnya. Penyebab utamanya adalah karena faktor harganya yang mahal dan harus import dari luar negeri sebagai kendala bagi peternak pinggiran.

Sabung ayam mempunyai sejarah panjang di Nusantara
 

Va Phen Moua a.k.a VP ialah orang yang menciptakan dan mengenalkan ayam Georgia Plucker. VP berasal dari negara bagian Amerika Serikat yakni Georgia. Awal mula VP menciptakan unggas ini kurang lebih pada akhir tahun 1990 an hingga tahun 2000an.

Baca juga : Ayam Dong Tao, Ras Ayam Langka asal Vietnam Berharga Selangit

Umumnya jenis ayam baru ini seringkali disebut dengan singkatan GA Plucker atau Plucker saja tanpa tambahan nama lainnya. VP sendiri merupakan sesepuh/tetua dikalangan masyarakat asli dari suku Hmong (Vietnam & Laos) yang bertempat tinggal di Amerika Serikat. VP dijuluki The Doctor.

Sepasang ayam plucker
 

Ayam pluckers sendiri merupakan hasil dari perkawinan silang antara ayam Brazilian dengan ayam Qaib Thai. Line GA Plucker dari VP itu dikembangkan oleh Jhon Moau, Jason Love, Red Wing, Eric Vang, Qaib Ox, dan masih banyak peternak di Amerika lainnya.

Ayam ini memiliki bentuk yang mirip dengan ayam jago lainnya, hanya saja memiliki sedikit perbedaan diantaranya ukuran serta gaya bertarung. Ayam plucker disebut juga mesin pencabut bulu, karena kebiasaan ayam ini dalam bertarung. Warna ayam plucker asli/original hanya dua yakni gondang dan kelabu gelap.

Beberapa ciri ayam plucker yakni mempunyai jengger besar, kulit muka tebal patok tebal, dan kuat, sayap semakin panjang serta lebih lebar. Dibandingkan ayam aduan tipe lainnya sisi punggungnya cukup sedikit semakin pendek dari ayam aduan tipe lainnya bentuk sisi paha semakin tebal dan pipih tidak bundar.

Ayam plucker nampak gagah dan tegak. Untuk bobot ayam plucker termasuk skala 6 kisaran 2,7 kg sampai 3,8 kg. Ayam ini memiliki jenis sayap yang lebih panjang daripada ayam jago jenis lainnya. Untuk bagian tubuhnya, bagian punggung ayam ini memiliki ukuran yang lebih pendek dibandingkan dengan ayam bangkok.

Anakan ayam plucker
 

Gaya bertarung ayam plucker ini hampir serupa dengan ayam pakhoy. Namun mempunyai kualitas mental yang jauh lebih bagus. Bisa dikatakan ayam plucker tidak punya kata menyerah alias keok dan kemudian kabur.

Baca juga : Kukuak Balenggek, Ayam Penyanyi Bersuara Merdu Endemik Sumatera Barat

Sehingga banyak lawannya merasa kesulitan dalam menghadapi gaya tarung ayam plucker ini, dikarenakan mentalnya yang buas dalam arena. Dan yang terakhir, ayam ini memiliki pukulan spesial di bagian pinggang lawan.

Calon petarung hebat
 

Sesekali ayam ini akan mencabut bulu lawannya. Inilah yang membuat ayam ini sering juga dipanggil dengan sebutan ayam pencabut bulu. Dengan karakter yang pantang mundur seringkali ayam plucker dijadikan andalan pada saat kontes.

Ayam plucker mempunyai kekurangan atau kelemahan apabila tidak diberi celah oleh lawannya untuk memukul, sebab sulit untuk memasukkan pukulan pada lawan atau menyerang lawan. Jadi ayam plucker amat kerepotan jika bertemu musuh yang modelnya menjaga jarak atau permainan kontrol.

Alhasil karena lawannya tipe ayam kontrol menyulitkan plucker guna memukul. Maka dari itu ayam plucker bisa kalah secara perhitungan poin. Dan pertarungan semacam ini membutuhkan stamina yang bagus karena bisa berjalan hingga 3-4 air untuk menentukan pemenangnya.

Kelemahan ayam plucker lainnya adalah apabila pada saat cuaca yang berubah-ubah atau biasa disebut dengan musim pancaroba. Keadaan seperti itu membuat ayam ini mudah terkena flu terlebih bila kondisi kandang lembab dan kebersihan kurang terjaga.

Ayam plucker terlihat sangat gagah
 

Selain itu ayam plucker juga perlu diperhatikan saat berada di arena kontes. Tentunya dalam memilih lawan. Jauhkan dengan ayam Pama IQ, dan Mangon IQ yang memiliki gaya tarung kuda lari karena ayam ini akan kesulitan menghadapi ayam yang menjaga jarak. Hindari pertarungan denga ayam yang selalu berlari dan ayam dengan gaya kontrol dan pukulan brutal.

Baca juga : Ayam Pelung, Ras Ayam Lokal Unggul Asli Cianjur Berkokok Panjang Melagu

Untuk saat ini masih sangat jarang penghobi ayam aduan yang memiliki ayam plucker, selain karena masih sedikit yang membudidayakan ayam jenis ini juga karena harganya yang mahal. Selain itu mendatangkan ayam ini dari luar negeri juga tidak gampang.

Kontes ayam aduan
 

Ini seperti yang dituturkan oleg Nanang Agustono penghobi ayam aduan sekaligus peternak ayam aduan dari Sidoarjo. Meskipun berbagai jenis ayam aduan ada di kandangnya, namun ayam plucker betina saja yang kini ikut dikembangkannya. “Saya hanya punya ayam plucker betina yang kini saya kawinkan dengan ayam pakhoy,” jelas Wak Man, begitu pria ini biasa dipanggil.

“Sudah ada tiga tetasan hasil perkawinan ayam pakhoy dengan plucker,” tambah Wak Man. Dengan kenyataan seperti ini, tentunya beternak ayam plucker sangat menjanjikan. Apalagi dunia hobi ayam aduan tidak ada matinya. (Ramlee)




Sumber : remen.id

Ayam Plucker, Ayam Petarung Hebat dari Amerika yang Kini Digandrungi para Penghobi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Latber Malam Road to Margo Trophy, Jaladri dan Maha Raja Raih Bendera Enam Warna, Bimo Juara

Setelah sukses pada penyelenggaraan latber sebelumnya, Latber Road to Margo Trophy kembali digelar pada Sabtu, 14 September 2024 di Gantanga...