Blog Hobi dan Informasi

Jumat, 28 Februari 2025

Lomba Puter Pelung Booming, Peserta Berjuang Keras Hadapi Lawan dan Cuaca, Everest Tak Tertahan, Produk Boss Tampil Mengesankan



Sleman kembali dimeriahkan oleh gelaran lomba puter pelung. Kali ini Pengcab PPPPSI Sleman menggelar acara bertajuk Puter Pelung Booming pada Minggu 23 Februari 2025. Untuk yang kesekian kalinya, apreasiasi patut diberikan pada puter pelung mania di DIY. Semangat yang diperlihatkan panitia lomba dan peserta dalam merealisasikan kegiatan disana, benar-benar luar biasa.

Acara menempati lokasi di Gantangan Ambar Ketawang BC, Gamping – Sleman. “Ini merupakan lokasi pengganti karena yang biasa dipakai sedang ada jadwal untuk kicauan,” jelas Imam Santosa, Humas Pengcab Sleman. “Lokasi yang dipilih dirasa sangat strategis karena mudah dicari oleh peserta luar kota, tempatnya nyaman, dan tidak bising oleh lalu lalang kendaraan serta area parkirnya luas.”

Pengcab Sleman berusaha memberikan kesempatan kepada penggila lomba untuk menyediakan jadwal dan lokasi untuk menampilkan burung-burungnya. Sehingga mereka bisa menyalurkan hobinya dengan cara menggantang puter pelung orbitannya masing-masing.

Sejak pagi penghobi puter pelung sudah hadir di lokasi

Untuk itu panitia harus bekerja keras guna menarik peserta agar mau bergabung dalam kegiatan tersebut. Salah satu yang dilakukan adalah himbauan lewat sosial media baik WA maupun FB, agar puter pelung mania disana segera mengisi daftar list peserta. Upaya tersebut terus dilakukan tanpa lelah.

Begitu juga dengan peserta yang sudah mendaftar, berusaha mengajak rekan lainnya untuk segera masuk menjadi bagian dalam kegiatan tersebut. Aksi nyata inilah yang akhirnya menjadikan kegiatan ini mampu mendulang peserta lebih dari cukup.

Persiapan sebelum lomba

Imam Santosa, mengungkapkan bahwa kondisi hobi puter pelung memang harus segera dibangkitkan kembali. Dan memang tidak bisa disamakan dengan kondisi beberapa tahun silam ketika hobi puter pelung mengalami booming dimana-mana.

Untuk bisa menarik peserta dalam jumlah besar, adalah sesuatu yang belum bisa diwujudkan. “Kalau hobi puter pelung untuk saat ini tidak bisa disamakan dengan dulu yang dengan mudah selalu dipenuhi peserta dalam jumlah besar,” terang Imam Santosa.

Namun demikian, panitia tetap berusaha untuk terus menggelar kegiatan dengan harapan, semangat puter pelung mania disana tetap ada. Apalagi beberapa penghobi puter pelung di Sleman juga menanyakan adanya kegiatan lomba kepada para pengurus.

Kenyataan inilah yang membuat pengurus begitu semangat untuk menggelar acara dan memberikan suguhan terbaik pada peserta. “Selama ini kami berusaha untuk bisa menggelar kegiatan dengan semangat meramaikan kembali hobi puter pelung, utamanya di daerah sekitaran Sleman,” ungkap Agus Narso, Ketua Pengcab Sleman, yang akrab dipanggil Dhe Narso.

Dhe Narso (ketiga dari kanan) selalu bersemangat ramaikan hobi puter pelung

Empat kelas dibuka oleh panitia yakni kelas Utama, kelas Madya, dan Pemula A B yang terbagi dalam dua sesi menjadi serbuan peserta. Dari data yang masuk, peserta dari beberapa kota mengisi daftar peserta. Dedy Fajiga, Ketua Bidang Lomba Pengcab Sleman menuturkan bahwa antusias peserta terhadap gelaran ini sudah terlihat sejak pengumuman dikeluarkan.

“Peserta dari luar kota sedari pagi bahkan sebelum panitia hadir di lokasi sudah mulai berdatangan,” ujar Dedy. “Mereka datang dari Klaten, Solo, Magelang, Purworejo, Temanggung dan langsung menjemur burungnya untuk persiapan lomba sambil ngopi dan ngobrol.” Meski mereka hadir dalam rangka melombakan puter pelung miliknya, namun tidak nampak adanya persaingan yang menyolok.

Suasana penjurian Lomba Puter Pelung Booming

Mereka benar-benar menjadikan lomba sebagai ajang untuk silaturahmi dan bukan semata-mata mencari kejuaraan. Suasana kekeluargaan nampak jelas. Mereka duduk santai di pinggir lapangan sambil menikmati kemerduan suara puter pelung di gantangan. Beberapa diantaranya memanfaatkan untuk melatih burung muda bertarung di gantangan serta menyerahkan burung yang sudah disepakati nilai transaksinya.

Pagi dengan cuaca cerah mengawali sesi pertama yang melombakan kelas Madya dan Pemula A, tidak ada gantangan yang tersisa. Penjurian selama empat babak berjalan lancar. Di kelas Pemula A, hadir Gending Tresno milik Agung Dhito sebagai juara pertama. Dikuti oleh Bintang Timur besutan Arahiwang BF, dan Bolo Dewo orbitan Sata di posisi ketiga.

Di kelas Madya, tampil Putra 1945 #3 besutan Team Jaggo. Juara kedua dan ketiga direbut gaco-gaco milik Atasa BF melalui Asmara Nala dan Pujaningsih. Setelah istrahat sholat Dhuhur, dimulai sesi kedua dengan menarungkan kelas Pemula B dan Utama. Cuaca siang yang terik dan panas mengawali babak pertama.

Saat babak kedua akan dimulai, mendung pekat membayangi lokasi acara. Hingga akhirnya guyuran hujan dan hempasan angin kencang memaksa menunda pelaksanaan babak kedua. Semua dipaksa menunggu hingga 45 menit untuk segera memutuskan penjurian diteruskan atau tidak. Akhirnya kesepakatan diambil jika sesi kedua dilanjutkan hingga tiga babak saja. “Karena cuacanya tidak memungkinkan jika dilanjutkan hingga empat babak,” tegas Dedy.

Deretan prestasi yang ditorehkan gaco-gaco Team Jaggo


Gerimis belum juga berhenti, beberapa jawara terlihat basah akibat tampias air hujan. Komdisi tersebut ternyata tidak menggoyahkan semangat para penggila lomba. Bahkan burung di gantangan nomor 50, sejak awal digantang langsung tampil on fire meski harus sedikit kuyup tersiram air hujan. Dari awal langsung gacor, kerjanya dituntaskan dari menit pertama hingga akhir, nyaris tanpa jeda. Bendera enam warna sebagai buktinya.

Untuk juara di kelas Utama, podium pertama diraih Everes amunisi B2W BF Godean, ring B2W yang digantang pada nomor 50. Disusul kemudian Putra 1945 #3 milik Team Jaggo, produk Boss 100 yang menempati nomor gantangan 32 dan Boss 1945 andalan Team Jaggo lainnya, ring Boss 1945 pada gantangan 33.

Transaksi menyenangkan antara Anto dan Krida Tya Yudha

“Alhamdulillah Putra 1945 #3 pertama kali turun sudah juara,” jelas Boss Boy yang mengawal langsung burung dengan ring Boss. “Walaupun usianya masih dibawah 9 bulan dan lomba perdana, tapi sudah menunjukan prestasinya dengan mendapatkan bendera 6 warna di kelas utama,” tambah Boss Boy.

“Boss 1945 kemarin tampil belum prima, lagi angkrem saya cabut akibatnya sering bekur-bekur di lapangan dan kerjanya kurang maksimal meski dapat bendera 6 warna. Walaupun persiapan untuk lomba belum maksimal tetap bersyukur bisa borong 9 piala 4 di kelas Madya dan 5 di kelas Utama,” ungkap Boss Boy sambil tersenyum bangga.



Di kelas Pemula B, juara pertama menjadi milik Slendang Biru amunisi Gendut. Dan urutan kedua ada Blandring besutan Arahiwang BF Purworejo. Sedang tempat ketiga berhasil direbut Andong milik Andong. Dengan usainya pengumuman pemenang, para penghobi segera meninggalkan lokasi yang semakin gelap oleh bayangan mendung tebal.

“Alhamdulillah seluruh rangkaian kegiatan sudah kami laksanakan meski tidak bisa kami selenggarakan sesuai rencana karena hujan tidak bisa dicegah lagi. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta, panitia, dan pihak-pihak yang telah memberikan dukungan dan perhatian,” tutur Dhe Narso. Permintaan ma’af juga disampaikan jika selama acara, ada hal-hal yang kurang berkenan. (Ramlee)


Kamis, 27 Februari 2025

Lomba Puter Pelung Tapal Kuda Lumajang Bangkit, Damar Wulan Tampil Mengesankan Werkudoro Juara Kelas Pemula



Lomba Puter Pelung Se Tapal Kuda kembali tergelar pada Minggu, 23 February 2025. Agenda rutin ini menjadi kegiatan tetap setiap dua bulan sekali yang dilaksanakan di Gantangan Abah BC Senduro Jl. Serma Dohir Senduro Utara (Selatan SDN Senduro 1) – Lumajang.

Paguyuban Puter Pelung Lumajang Bangkit yang kali ini diberi kepercayaan mengadakan kegiatan lomba puter pelung bertemakan “Berlomba Sambil Berwisata”. Tidak salah kiranya jika panitia mengangkat tema Berlomba Sambil Berwisata, karena Kab. Lumajang termasuk wilayah yang subur karena diapit oleh beberapa gunung yang masih aktif.

Yoyon penghobi dari Sidoarjo menenteng burung gacoannya

Tidak heran juga jika di Lumajang banyak ditemukan tempat wisata alam yang indah dan mempesona semisal view Tumpak Sewu, Air Terjun Pelangi, Puncak B-29 (Negeri Atas Awan), Danau Ranu Pane, dll. Senduro juga menjadi sentra peternakan unggul kambing Etawa.

Seperti pada kegiatan-kegiatan sebelumnya, jumlah peserta masih tetap berada di level dukungan yang menyenangkan. “Alhamdulillah Lomba Puter Pelung Se Tapal Kuda sampai saat ini masih tetap tergelar dengan dukungan tetap dari peserta,” ucap H. Sugiyanto, pemilik Gantangan Abah BC.

Para peserta sedang sibuk menyiapkan jagoannya masing-masing

“Kami menghaturkan matur nuwun sanget dumateng dhulur-dhulur Situbondo, Bondowoso, Probolinggo, Pasuruan, Sidoarjo, dan Malang yang sudah kerso hadir di Gantangan Abah BC Senduro.,” terang H. Sugiyanto selaku Ketua Pelaksana.

Panitia membuka tiga kelas yakni kelas Utama, Pemula, dan kelas Bintang. “Kami membuka tiga kelas sesuai dengan permintaan para penghobi puter pelung di Tapal Kuda,” jelas Mas Badrus, salah satu panitia. “Diawali dengan kelas Utama, kemudian menandingkan kelas Pemula. Setelahnya ditutup dengan sesi kelas Bintang.”

Trophy juara berjejer rapi

“Paguyuban Lumajang Bangkit hari ini dipercaya untuk menggelar acara Lomba Puter Pelung Tapal Kuda yang sudah terjadwal secara rutin,” urai pemilik MBS BF ini. “Dengan tujuan untuk tetep memberikan wadah dan semangat bagi teman-teman agar bisa menyalurkan hobi puter pelungnya.”

“Kegiatan ini dimaksudkan agar teman-teman disini bisa tahu bagaimana perkembangan burung miliknya, sehingga ada catatan khusus apakah bisa dan layak untuk diikutkan lomba yang lebih besar atau tidak,” sambung Mas Badrus yang sibuk menyambut para penggila lomba puter pelung.

Suasana regristrasi peserta

Lebih lanjut disampaikan bahwa dengan adanya acara ini diharapkan bisa tetap menumbuhkan keinginan rekan-rekan agar bisa terus eksis menekuni hobi yang kini dirasa kurang semarak. Kegiatan ini juga sudah menjadi kesepakatan bersama penghobi puter pelung di Tapal Kuda, agar hobi ini bisa kian bergairah.

Senada dengan yang disampaikan oleh H. Ichwanto yang juga Ketua Pengcab PPPPSI Bondowoso, “Lomba Puter Pelung Se tapal Kuda di Gantangan Abah BF, pelaksanaannya sudah sangat bagus, apalagi ini merupakan kegiatan lomba kali pertama,” tutur H. Icwanto.

Peserta mulai menaikkan burung andalannya ke gantangan

“Semoga akan berlanjut dengan kali kedua, ketiga, dan seterusnya,” harap H. Ichwanto. “Gelaran lomba ini bukan saja menjadi kebangkitan Kab. Lumajang dalam mewadahi penggemar puter pelung, tetapi semua daerah di Tapal Kuda juga diharapkan ikut bangkit,” tambah H. Ichwanto.

Gantangan Abah BC milik H. Sugiyanto yang dipilih untuk kegiatan tersebut, nantinya juga akan dimanfaatkan untuk lebih memajukan hobi puter pelung di Kab. Lumajang. Sehingga para penghobi di sekitaran Lumajang tidak perlu lagi harus mencari dimana lokasi lomba berada.

Juri-juri yang bertugas

Begitu juga dengan kegiatan yang nantinya akan dilaksanakan. Mereka tidak perlu lagi untuk diingatkan, karena nantinya agenda yang direncanakan akan mulai diaktifkan kembali selepas lebaran tersebut tentunya tidak akan berbenturan dengan kegiatan serupa di wilayah Tapal Kuda.

Meskipun Lomba Puter Pelung Tapal Kuda ini bukanlah selevel gelaran lomba besar, namun atmosfir persaingannya tidak kalah dengan event sekelas Latpres maupun Liga. Gaco-gaco terbaik diusung untuk menunjukkan kemampuannya di arena ini.

Penjurian berlangsung lancar

Tercatat di meja panitia, peserta datang dari Situbondo, Bondowoso, Probolinggo, Malang, Sidoarjo, dan Lumajang sendiri tentunya. Bahkan Dr. Ghoib seorang penggila lomba dari Pasuruan yang menurut pengakuannya baru menyukai jenis burung anggungan satu ini juga hadir meramaikan.

Cuaca cerah mewarnai acara yang dibuka dengan menarungkan puluha puter pelung di kelas Utama. Panitia memberikan waktu 3 babak kepada juri-juri yang bertugas dengan durasi 20 menit. Para kontestan kontan langsung memamerkan kualitas anggungnya emasnya.

(Kika) Mas Badrus, Danu Pesona, Nadif, dan A. Yani

Saling kejar perolehan nilai pun berlangsung seru. Karena hanya berlangsung selama tiga babak, kontestan dituntut langsung tancap gas sejak awal jika ingin berdiri di podium juara. Penjurian berlangsung sukses dan lancar, sampai akhirnya posisi kejuaraan ditentukan.

Untuk kelas Utama, juara pertama berhasil menjadi milik Damar Wulan amunisi Sudianto dari Bondowoso dengan ring Ranger 003 yang digantang pada nomor 13. Disusul kemudian Raja Tega andalan Danu Pesona Situbondo, puter pelung ternakan W2P 297 yang menempati nomor gantangan 14.

Suasana gayeng saat makan siang bersama

Untuk tempat ketiga, berhasil menjadi milik Prigel, orbitan Bangga Lumajang, burung ternakan LKNT 45 yang digantang pada nomor 34. Meski agenda ini hanya berupa latber, namun sajian yang diberikan panitia, tidak mengecewakan. Semua penggila lomba begitu menikmati sajian yang diberikan oleh panitia.

Selanjutnya dilangsungkan kelas Pemula. Seperti halnya di kelas Utama, sesi ini juga diberikan waktu tiga babak saja. “Kita sengaja hanya menyediakan waktu selama tiga babak saja, biar nanti selesai lombanya tidak terlalu sore, karena rentan hujan,” ujar Mas Badrus.

H. Sugiyanto (kiri) serahkan trophy kelas Utama untuk Damar Wulan

Untuk kelas Pemula, juara pertama berhasil menjadi milik Werkudoro debutan Ibatha BF Bondowoso, puter pelung bergelang MBS 305 yang digantan pada nomor 28. Werkudoro begitu stabil memamerkan suara emasnya di hadapan juri-juri Tapal Kuda.

“Alhamdulillah Werkudoro mau tampil dan bisa meraih juara, mudah-mudahan ke depan akan semakin bagus dan tetap stabil meraih juara,” harap Ibatha BF. Dilanjutkan kemudian Dewa besutan Semeru 2 dari Situbondo dengan mengenakan ring Pesona 100 yang menempati nomor gantangan 29.

Werkudoro jadi yang terbaik dikelas Pemula

Kelas Bintang yang menjadi kelas paling bergengsi dilangsung setelah kelas Pemula usai. Cuaca yang tadinya cerah cenderung panas berubah mendung namun tidak sampai turun hujan. Kondisi tersebut sempat menimbulkan kekuatiran tersendiri bagi peserta maupun panitia.

Sesi ini berlangsung sangat seru karena hampir semua burung bekerja maksimal. Ada tiga burung yang berhasil mendapatkan penilaian 5 warna ketika babak pertama usai. Pada babak ke-2, gerimis mulai turun satu persatu namun tidak menghentikan pelaksanaan lomba karena penjurian masih dapat berjalan maksimal.

Damar Wulan dominasi Lomba Puter Pelung Lumajang Bangkit

Untuk kelas Bintang, Damar Wulan kembali membuktikan kualitasnya dengan merebut podium juara pertama setelah keberhasilannya di kelas Utama. Disusul kemudian oleh Parlente 77 andalan Nadif Malang, produk MJ 505 yang berada di nomor gantangan 19 sebagai peraih podium kedua dan tempat ketiga dimenangkan Raja Tega bergelang W2P 297 gaco Danu Pesona Situbondo yang menempati nomor gantangan 24.

“Mewakili konco-konco dari Lumajang, terima kasih semua yang telah hadir. Apabila ada kata dan candaan yang kurang berkenan mohon dimaafkan, terutama jamuan yang kurang berkenan. Salam seduluran lahir batin, sehat selalu dan dilancarkan rejekinya semua,” ucap Mas Badrus menutup acara. (Ramlee/MBS)






Rabu, 26 Februari 2025

Pegagan, Tanaman Liar yang Digunakan sebagai Ramuan Obat Tradisional Selama Ratusan Tahun



Pegagan (Centella asiatica) merupakan tanaman herba perennial (siklus hidupnya lebih dari dua tahun) dan masuk dalam keluarga tanaman berbunga Apiaceae. Tanaman ini merupakan tanaman asli daratan Asia, umumnya tumbuh liar di lahan-lahan basah di dataran rendah hingga ketinggian 2500 m dpl, dan banyak digunakan sebagai sayuran dan sebagai ramuan obat.

Di Indonesia, nama daun pegagan juga punya banyak sebutan, misalnya Peugaga (Aceh), Peugaga (Aceh), jalukap (Banjar), Kajalukap (Dayak), daun kaki kuda (Melayu), ampagaga (Batak), dulang sontak(Sunda), pane gowang (Jawa), piduh (Bali), bebele (Lombok), daun tungke (Bugis), Pigago (Minang), daun tapak kudo (Solok), jelukap (Kutai).

Pegagan tumbuh merambat dan berbunga sepanjang tahun. Batang pegagan ramping, pendek berwarna hijau hingga hijau kemerahan. Dari batang tersebut tumbuh geragih atau stolon yang tumbuh merayap horizontal sepanjang 10 – 80 cm di atas tanah dan berbuku-buku.

Struktur tanaman pegagan

Masing-masing buku yang menyentuh tanah tersebut keluar akar dan tunas yang akan tumbuh membentuk tumbuhan baru. Akar pegagan memiliki rimpang pendek dan stolon yang merayap, berwarna krem dan ditutupi dengan rambut akar.

Baca juga :  Tanaman Pecut Kuda, Tumbuhan Liar Unik yang Berkhasiat untuk Kesehatan

Daun pegagan berbentuk seperti ginjal berukuran sekitar 2 cm, tumbuh pada tangkai daun, di mana pada ujung daun tersebut tepinya bergerigi dan terletak pada seputar batangnya. Panjang tangkai daun berkisar sekitar lima hinga lima belas centi meter.

Pegagan tumbuh di tempat-tempat yang lembab

Bunga pegagan akan muncul di daerah ketiak daun dan terusun berbentuk seperti payung dan biasanya terdapat 3 bunga yang berwarna putih atau merah muda. Setiap bunga sebagian tertutup dalam dua daun pelindung bunga berwarna hijau.

Bunga hermafrodit berukuran kecil, kurang dari 3 mm, dengan lima hingga enam lobus mahkota bunga per bunga. Buah pegagan berukuran kecil berbentuk lonjong. Buah pegagan berwarna kuning hingga cokelat dan rasanya pahit, tetapi memiliki bau yang harum.

Pegagan dapat ditanam sampai dengan ketinggian 2500 dpl, namun ketinggian tempat optimum adalah 200 – 800 m dpl. Tanaman ini umumnya diperbanyak secara vegetatif dengan menggunakan stolon atau tunas anakan, tetapi dapat pula diperbanyak dengan biji (secara generatif ).

Benih yang akan di tanam harus yang sudah berstolon dengan disertai minimal 2 calon tunas. Benih berasal dari induk yang telah berumur minimal setahun. Walaupun pegagan berbiji , perbanyakan dilakukan melalui bagian stolon (vegetatif ), yang disemaikan terlebih dahulu selama 2 – 3 minggu.

Daun pegagan sejak dahulu dimanfaatkan sebagai obat tradisional

Sejak lama, daun pegagan terkenal sebagai tanaman obat untuk mengatasi berbagai penyakit. Daun pegagan dapat dimanfaatkan setelah tanaman berumur 3 – 4 bulan, dengan cara memangkas bagian daun dan tangkainya. Selang pemanenan dengan panen selanjutnya sekitar dua bulan.

Baca juga : Senggani, Gulma dengan Segudang Manfaat

Dalam pengobatan tradisional di Asia, ramuan pegagan telah digunakan selama ratusan tahun. Terutama untuk mengobati penyakit kulit, untuk memperbaiki luka kecil, goresan, luka bakar, penyembuhan luka hipertrofik, dan sebagai agen antiinflamasi, terutama dalam eksim.

Bunga pegagan

Tanaman pegagan sangat berkhasiat dalam pengobatan luka, bahkan pada luka yang terinfeksi, serta luka bakar dan bekas luka pasca operasi. Dari berbagai penelitian, senyawa triterpen asam asiatik, asam madekasik, asiatikosida, dan madekasosida yang merupakan komponen utama tanaman yang bertanggung jawab untuk penyembuhan luka dengan cara meningkatkan migrasi sel kulit dan perlekatan awal sel kulit, serta meningkatkan sintesis/pembentukan kolagen.

Kandungan flavonoid dan madecassoside pada pegagan diketahui merupakan senyawa antioksidan tinggi, sehingga bermanfaat untuk menetralisir kerusakan akibat zat radikal bebas, seperti dari paparan matahari dan polusi udara, dan dapat digunakan untuk menghambat efek penuaan dini.

Tanaman pegagan telah banyak digunakan sebagai agen anti-photoaging yang efektif, terutama karena kemampuannya untuk memproduksi kolagen tipe I yang jumlahnya menurun seiring bertambahnya usia. Pegagan juga banyak digunakan dalam produk kosmetik untuk mengobati selulit dan stretch mark (striae).

Senyawa triterpen dan asiaticoside pegagan mampu meningkatkan metabolisme lisin dan prolin, dua asam amino yang berperan penting dalam membangun molekul kolagen. Selain itu, senyawa ini berfungsi untuk meningkatkan sintesis tropokolagen dan mukopolisakarida di jaringan ikat, serta meningkatkan sirkulasi pembuluh dan aliran darah sehingga dapat mengurangi gejala selulit.

Pegagan ditanam sebagai toga (tanamana obat keluarga)

Ramuan pegagan ini juga banyak digunakan sebagai obat antipiretik, diuretik, reumatik, antibakteri, antivirus, dalam pengobatan kekurangan pembuluh darah dan untuk meningkatkan daya ingat, menghilangkan kecemasan dan sebagai agen anti-kanker. Sebelumnya, tanaman pegagan juga digunakan dalam epilepsi, histeria, kusta, dan pada gatal-gatal kecil dan gigitan serangga.

Baca juga : Kitolod, Tanaman Gulma yang Bermanfaat Atasi Berbagai Masalah Kesehatan 

Meskipun pegagan telah terbukti berkhasiat dalam meningkatkan elastisitas kulit dan dimanfaatkan sebagai senyawa anti aging, pemanfaatan lebih lanjut dalam bidang kesehatan terutama pada konsumsi secara oral (contoh dengan memakan daun pegagan sebagai sayuran atau lalap) masih memerlukan penelitian lebih lanjut terkait keamanannya.

Pemanfaatan pegagan sebagai obat herbal

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi jangka panjang herba pegagan dapat berbahaya akibat kandungan derifat pentacyclic triterpene yang berpotensi toksik dan menyebabkan kerusakan hati (liver). Sehingga konsumsi pegagan secara oral sebaiknya harus dilakukan secara berhati-hati. Disarankan penggunaan daun pegagan harus didiskusikan terlebih dahulu dengan dokter atau ahli kesehatan yang terpercaya. (Ramlee)


Sumber : remen.id

Pegagan, Tanaman Obat Kuno dari Asia


Minggu, 23 Februari 2025

Telur Burung tidak Menetas, Penangkar Harus Paham Penyebabnya



Saat ini banyak penggemar burung, baik itu burung berkicau seperti kenari murai batu, love bird, cucak ijo, kacer, atau lainnya maupun burung klangenan seperti perkutut, derkuku, dan puter tertarik untuk menangkarkan burung kesayangannya tersebut. Baik sebagai hobi/hiburan atau untuk dijadikan lahan mendapatkan penghasilan.

Namun tidak sedikit di antara penangkar pemula yang kandas di tengah jalan, karena kerap menjumpai kendala dalam usahanya tersebut. Karena burung yang diharapkan sudah sepasang ternyata betina-betina atau jantan keduanya. Sudah berjodoh, ternyata tidak juga kunjung bertelur.

Pun demikian ketika burung yang dibudidayakan sudah bertelur ternyata tidak menetas, hingga berkali-kali. Banyak lagi hal yang bias mematahkan seorang penangkar untuk meneruskan usahanya. Yang paling sering dijumpai adalah kegagalan telur menetas,meskipun induknya mengerami hingga melebihi waktunya.

Telur burung di dalam sarangnya seringkali gagal menetas

Setiap penangkar burung, pasti menginginkan produktivitas indukan meningkat dari waktu ke waktu hingga tercapai batas optimal. Faktanya, tidak mudah mencapai sasaran tersebut, terutama akibat jumlah telur sedikit, telur infertil, embrio mati sebelum telur menetas, dan piyik mati beberapa jam atau beberapa hari setelah menetas.

Baca juga : Cacingan, Penyebab dan Gejalanya pada Burung Peliharaan

Ternyata yang membuat telur burung gagal menetas sangat beraneka ragam. Namun, jika dilihat dari faktor utamanya, sebenarnya penyebabnya hanya dua, yakni telur infertil (gabuk, kosong, tidak subur) dan embrio mati di dalam telur sebelum menetas. Mengapa telur burung bisa infertil? Telur burung bisa infertil dikarenakan faktor indukan yang mengalami berbagai masalah dan faktor genetik dari indukan burung.

Anatomi telur

Telur infertil adalah telur yang sama sekali tidak mengandung sel benih. Dalam bahasa perunggasan, sel benih (discus germinalis), yang menempel di permukaan kulit telur (yolk). Faktor berikutnya adalah embrio mati di dalam telur sebelum menetas. Kasus ini sering disebut death in shell (DIS).

Sel benih inilah yang nantinya, ketika dierami induk atau ditetaskan dalam mesin tetas, berkembang menjadi embrio, dan pada hari terakhir penetasan memiliki wujud seperti piyik. Karena telur infertil tidak mengandung sel benih, maka ketika dierami atau ditetaskan tidak akan pernah menetas.

Apabila dipecah, telur infertil yang sudah dierami ini tidak berbau busuk, karena memang tidak ada embrio piyik di dalamnya. Banyak penangkar burung yang kecewa, karena setelah menunggu induk betina mengerami telur selama berhari-hari, telur tidak juga menetas.

Mereka tidak tahu jika telur yang dierami sebenarnya infertil. Jika sebelumnya sudah tahu, tentu tidak usah repot-repot dierami, agar induk bisa kembali bertelur dan berharap semua telurnya fertil. Karena itu, penting sekali bagi penangkar dan calon penangkar untuk mengetahui mengenai telur infertil.

Beda telur yang isi dan yang tidak

Seorang penangkar semestinya tahu bagaimana melakukan peneropongan (candling) telur sejak dini, bagaimana mencegah agar telur tidak infertil, dan sebagainya. Ada lima faktor penyebab mengapa telur yang dihasilkan induk betina tidak subur atau infertile, yakni induk burung mengalami masalah nutrisi, induk fisik, sosial, lingkungan, dan masalah genetik dari induk burung tersebut.

Baca juga : Mabung, Masa Pergantian Bulu Secara Alami Pada Burung

Sementara untuk telur fertil memiliki harapan besar untuk menetas. Begitu dierami induknya, atau ditetaskan melalui mesin tetas, sel benih akan mengalami perkembangan pesat menjadi embrio muda. Jika terus bertahan, embrio ini secara bertahap akan berkembang.

Meneropong telur (candling)

Mulai dari pembentukan pembuluh darah, pembentukan organ dalam seperti jantung, hati, dan ginjal, pembentukan paruh, tungkai sayap, kaki, dan seterusnya. Kalau masih bertahan juga, maka 1-2 hari sebelum menetas, embrio ini sudah memiliki organ tubuh, sistem peredaran darah, saluran pencernaan, dan saluran pernafasan yang lengkap.

Wujudnya pun hampir mirip dengan piyik ketika menetas. Tetapi, karena berbagai sebab, tidak semua telur fertil menetas. Apabila dipetakan, kegagalan dalam penetasan telur burung bisa disebabkan dua faktor, yaitu telur yang ditetaskan memang infertil, atau telur fertil yang embrionya mati sebelum menetas.

Kematian embrio di dalam telur umumnya terjadi dalam periode awal penetasan dan periode akhir penetasan. Periode awal penetasan, mencakup 3 hari pertama sejak telur dierami atau ditetaskan. Pada periode ini diperlukan konsistensi suhu pengeraman, agar sel benih (discus germinalis) bisa berkembang menjadi embrio. Periode akhir penetasan, mencakup 3 hari terakhir sebelum piyik menetas. Pada periode ini juga membutuhkan kestabilan suhu pengeraman/penetasan.

Di luar kedua periode tersebut, embrio juga bisa mengalami kematian pada separo masa penetasan atau pengeraman. Sebagaimana telur infertil, kondisi embrio di dalam telur pun bisa dilihat melalui peneropongan telur (candling). Lebih penting lagi untuk mengeluarkan telur yang embrionya mati di dalam telur.

Perbedaan telur isi dan tidak isi terlihat jelas melalui peneropongan telur

Sebab cairan di dalam telur ini membusuk, menghasilkan gas ammonia, yang kalau terlalu berlebihan tidak baik untuk perkembangan embrio-embrio lain yang masih hidup. Hal ini juga berlaku untuk penetasan alami maupun menggunakan mesin tetas. Induk burung, terutama burung betina, bisa saja mengalami kekurangan nutrisi pada salah satu atau beberapa jenis nutrisi seperti protein, karbohidrat, lemak, serat kasar, vitamin, dan mineral.

Baca juga : Memahami Beberapa Hal Mengapa Burung Murai Batu Mencabuti Bulunya Sendiri

Tetapi malnutrisi yang paling berpengaruh terhadap penetasan telur justru vitamin dan mineral. Hampir semua defisiensi vitamin berpotensi menyebabkan kegagalan penetasan. Sedangkan jenis mineral yang cukup berpengaruh terhadap penetasan telur adalah mangaan (Mn), seng (Zn), yodium (I), dan zat besi (Fe).

Embrio yang berhasil menetas

Pengeraman telur membutuhkan konsistensi suhu dan pengeraman. Ada beberapa problem yang kerap terjadi, sehingga telur tidak mendapat suhu yang stabil pada kedua periode kritis tersebut. Problem yang sering muncul adalah induk betina sering meninggalkan telur, sehingga kemungkinan menetas semakin kecil.

Penyebab utama induk betina sering meninggalkan sarang adalah karena banyak kutu/tungau yang menempel pada bahan sarang, bahkan pada bulu-bulu dan permukaan kulit induk betina. Terkadang induk tak sekadar meninggalkan sarang karena banyaknya kutu. Dalam tertentu induk betina akan stres dan merusak sarang serta telur-telur di dalamnya. Tidak mengherankan apabila sejumlah penangkar sering mengeluh mengapa induk betina membuang telurnya, atau bahkan mematuki telurnya sendiri hingga pecah.

Anakan burung yang tumbuh sehat

Meski frekuensinya tidak terlalu sering, beberapa penangkar terutama penangkar kacer, murai batu, trucukan, dan beberapa jenis burung lainnya mengalami jika induk betina yang sedang mengerami telurny terganggu oleh pejantannya. Kasus ini biasanya disebabkan induk jantan mengalami over birahi (OB). Bisa juga telur gagal menetas disebabkan, telur terinfeksi bakteri atau virus, banyaknya getaran di lokasi sarang, serta embrio mengalami kesulitan di saat terakhir,

Atu karena induk betina mengalami hypercalcaemia. Hypercalacemia adalah kondisi di mana kadar kalsium dalam tubuh sangat tinggi. Sehingga telur-telur yang dihasilkan memiliki kerabang yang sangat keras yang membuat embrio tidak mampu memecah kerabang telur yang terlalu keras tersebut. Jika tidak dibantu dengan tangan manusia, embrio pasti akan mati sebelum menetas. (Ramlee)


Sumber : remen.id

Telur Burung tidak Menetas, Ketahui Beberapa Faktor Penyebabnya


Sabtu, 22 Februari 2025

Egg Binding, Gangguan Bertelur yang Kerap Menghantui Penangkar Burung



Egg binding atau “telur burung macet” merupakan ketidakmampuan burung betina untuk mengeluarkan telur dari kantong telurnya atau tersumbatnya saluran pengeluaran telur. Tidak jarang kasus egg binding yang akut, burung pun bisa mati karenanya. Memang memiliki hobi di dunia burung terutama yang berusaha di penangkaran harus tekun dan sabar, terkhusus ketika burung kesayangan mengalami masalah, seperti halnya egg binding.

Mungkin ini bisa dianggap wajar, karena burung yang terkena penyakit egg binding akan rawan dan mengarah pada kegagalan si burung dalam memproduksi anakan-anakan baru. Mimpi memiliki banyak burung pun buyar. Egg binding atau telur-lengket atau terjepit sering terjadi pada burung betina dengan ukuran kecil.

Telur yang “terjerat” seperti lengket bisa menjadi masalah serius dan burung masuk dalam keadaan darurat, yang membutuhkan perawatan khusus dan bisa jadi harus profesional. Sayangnya, beberapa burung tetap tidak tertolong meski medapat perawatan ini. Banyak yang menyalahartikan bahwa telur-lengket disebabkan karena telur yang terlalu keras.

Penangkaran Kenari

Padahal kebanyakan, teler-lengket disebabkan oleh telur yang lembek yang tidak bisa didorong oleh burung meski sudah mengejan kuat. Telur lembek disebabkan karena kekurangan kalsium atau kalsium cukup tetapi tidak tersedia cukup vitamin D3 (bukan D biasa) yang berfungsi menyerap kalsium.

Baca juga : Menjaga Kenari Tetap Sehat saat Cuaca Tidak Menentu

Dalam penangkaran maupun pemeliharaan burung berukuran kecil (kenari dan lovebird), terkadang dijumpai kasus di mana induk betina mengalami kesulitan dalam mengeluarkan telur. Gejalanya antara lain burung terlihat tersengal-sengal (sesak nafas), pembengkakan pada anus, dan susah buang kotoran.

Foto X-ray burung yang mengalami egg binding

Gejala ikutannya antara lain sering duduk di bawah, sayap sering turun (pada kenari), dan sebagainya. Kasus ini sebenarnya tidak hanya dijumpai pada kenari dan lovebird saja. Spesies burung yang lain, termasuk juga ayam, bisa saja mengalami hal serupa. Penyebabnya, karena adanya infeksi, trauma pada saluran reproduksi, sarang burung tidak memadai, besaran telur berlebihan, obesitas/kegemukan, dan masalah gizi adalah beberapa faktor yang terkait dengan masalah telur-lengket atau yang kerap disebut egg binding.

Burung dengan asupan pakan yang tidak seimbang atau dengan asupan kalsium yang tidak memadai sangat rawan menderita telur-lengket. Bukan hanya telur yang terlalu keras sebagai penyebabnya, bahkan telur yang lembek juga bisa menjadi penyebab telur-lengket. Beberapa burung sering mengalami hal itu, dan beberapa faktor lingkungan lain seperti hipotermia dapat juga menjadi penyebab.

Hipotermia adalah suatu kondisi di mana mekanisme tubuh untuk pengaturan suhu kesulitan mengatasi tekanan suhu dingin. Menentukan penyebab telur-lengket secara pasti memang tidak mudah. Burung yang memiliki masalah telur-lengket sering menunjukkan depresi, nafas tersengal-sengal, tegang, distensi perut, kotoran sedikit, suka mengepak-ngepakkan sayap, dan nafsu makan turun.

Bahkan ada yang menderita lumpuh atau mungkin patah tulang karena kalsium tidak memadai. Hal seperti itu juga merupakan gejala penyakit burung lainnya. Tekanan dari telur yang terjebak bahkan dapat mengganggu fungsi syaraf menuju kaki. Kadang-kadang gejalanya dimulai dari perilaku burung yang hanya duduk di bagian bawah kandang.

Burung yang mengalami egg binding lebih sering berada di dasar sangkar

Pada burung yang telurnya terjebak atau terikat itu biasanya sudah bisa dilihat gejala awalnya dengan mengamati bagaimana kondisi dan perilakunya ketika mereka memulai masa bertelur. Beberapa burung menunjukkan perilaku seksual tertentu dan pada saat yang sama mulai membangun sarang.

Baca juga : Memahami Beberapa Hal Mengapa Burung Murai Batu Mencabuti Bulunya Sendiri

Ketika itu, gejala perut buncit, yang bisa dilihat secara kasat mata atau melalui rabaan tangan, sudah bisa untuk mendeteksi gejala telur-lengket. Misalnya, perut buncit terasa keras atau kenyal. Perut buncit bisa menandakan bahwa sebenarnya telur sudah siap keluar tetapi tetap lengket dan burung tidak bisa mengejan untuk mengeluarkannya.

Perut burung membesar pertanda mengalami egg binding

Ketika burung akhirnya kuat untuk mengejan dan mengeluarkannya, kadang kondisinya jadiu drop. Namun jika tidak bisa juga mengeluarkan telur yang lengket terjerat, burung biasanya tidak tertolong lagi. Ada tanda-tanda lain yang bisa dilihat untuk memastikan apakah burung akan mengalami telur-lengket atau tidak.

Namun cara ini biasanya hanya dilakukan di negara-negara yang sudah memandang tinggi kesehatan burung sebagaimana kesehatan manusia. Caranya adalah dengan menggunakan sinar-X. Sinar-X bisa memberi bantuan yang signifikan dalam membuat diagnosis atas telur-lengket, tetapi hanya bisa dilakukan jika burung cukup kuat.

Cangkang telur seharusnya memiliki kandungan kalsium tinggi, dan melalui penyinaran, akan diketahui seberapa bagus komposisinya. Hal ini bisa terdeteksi dengan sinar-x yang terintegrasi dengan sebuah radiograf. Burung yang mengalami telur-lengket sangat menderita dan memerlukan perawatan darurat.

Burung yang mengalami egg binding akan menderita hipotermia dan karenanya memerlukan pemanasan segera. Hipotermia bisa menyebabkan burung keracunan ketika mereka tidak mampu menghilangkan produk sampah di dalam tubuhnya. Saat itu juga bisa terjadi dehidrasi akibat rendahnya asupan pakan yang kita berikan selama ini. Dalam kondisi ini, cairan hangat bisa diberikan kepada burung.

Egg binding perlu penanganan yang serius

Di dunia Barat, ketika burung mengalami shock, biasanya dilakukan pemberian cairan melalui kateter intraosseus . Kalsium juga diberikan untuk membantu kontraksi otot agar burung bisa mengeluarkan telur dengan daya yang mereka miliki. Obat untuk merangsang rahim agar berkontraksi juga biasa digunakan.

Jika terapi medis tidak bisa digunakan untuk membantu burung mengatasi telur-lengket, di Barat sana sering digunakan “tangan digital” yang disorongkan untuk membantu burung mengeluarkan telur yang lengket. Jika telur menempel dan menekan rahim, bantuan seperti itu sering tidak tidak berhasil.

Permasalahan egg binding lebih sering karena cangkang telur lembek

Langkah susulan berikutnya adalah memasukkan suntikan dengan jarum suntik terpasang yang langsung ditembuskan ke dalam telur dan menyebabkan telur pecah dan pembersihan telur-lengket menjadi lebih mudah. Ada beberapa faktor yang terlibat dengan masalah telur-lengket yang beberapa di antaranya bisa kita antisipasi sebelumnya.

Baca juga : Memahami Kasus Radang Mata pada Burung Berkicau

Faktor-faktor yang bisa dikontrol adalah pemberian gizi yang baik, lingkungan yang bersih, mengamati burung yang punya kecenderungan kena telur-lengket atau yang memiliki lapisan telur berlebihan atau malah kurang, dan juga meminimalkan obesitas/kegemukan. Sangatlah pentingnya pemberian gizi yang mencukupi dan asupan vitamin dan mineral untuk burung-burung yang dikembangkan di penangkaran.

Produk suplemen kalsium khusus untuk burung

Mencermati kebiasaan sehari-hari burung akan membantu dalam mengenali gejala awal adanya penyakit ini. Tidak peduli apa masalahnya, kapan saja burung peliharaan menunjukkan gejala sakit, tidak peduli seberapa kecil tandanya, hal ini sudah cukup signifikan untuk segera bertindak. Sebab, burung adalah salah satu hewan yang paling pintar menyembunyikan rasa sakit. Burung baru menunjukkan gejala yang bisa dilihat secara jelas ketika semuanya sudah terlambat. (Ramlee)


Sumber : remen.id

Egg Binding, Permasalahan Serius Penangkar Burung karena Jadi Penyebab Indukan Betina Tewas


Kamis, 20 Februari 2025

Piala Bupati Sleman, Liga Derkuku Indonesia Tahun 2025 Mulai Berputar, Jago-jago B2W Masih Terlalu Tangguh



Rangkaian event Liga Derkuku Indonesia di tahun 2025 dibuka di Yogyakarta. Kegiatan bertajuk “Piala Bupati Sleman” Yogyakarta, dihelat oleh PPDSI DIY pada hari Minggu, 16 Februari 2025, di Lapangan Sendang Bagusan, Senuko, Godean, Sleman- DIY. Event besar ini benar-benar berlangsung meriah dan semarak.

Gelaran lomba memperebutkan Piapa Bupati Sleman H. Hardo Kiswoyo, SE., M.SI dihadiri oleh ratusan peserta yang datang dari Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta sendiri selaku penyelenggara. Dari meja panitia diinformasikan ada peserta dari Bali yang ikut ambil bagian.

LDI 2025 putaran pertama ini dibuka langsung oleh Penasehat PPDSI Pusat, GBPH H. Prabukusumo SPSi. Selaku penasehat Gusti Prabu merasa gembira karena kegiatan tersebut mendapat dukungan dari berbagai pihak, salah satunya dari Bupati Sleman terpilih yang pada kesempatan tersebut berhalangan hadir karena ada acara di Jakarta.

Penasehat PPDSI Pusat, GBPH H. Prabukusumo SPSi

Gusti Prabu berharap, dukungan yang diberikan tersebut membuat hobi derkuku dapat terus berkembang dan maju. Hadir juga Ketua Umum PPDSI Muhammad Makrus SE yang dalam sambutannya mengatakan rasa terima kasihnya yang mendalam atas keberhasilan panitia mempersiapkan gelaran lomba derkuku.

Sigit Irianto selaku Ketua Panitia juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang telah ikut mendukung kegiatan LDI Putaran 1. “Terima kasih kepada Bupati Sleman terpilih Bapak. H. Hardo Kiswoyo SE. M.SI yang telah banyak membantu terlaksananya lomba LDI ini.”

Briefing para juri

“Mewakili panitia, saya ucapkan terima kasih atas kedatangan seluruh rekan-rekan dari DIY dan daerah lainnya yang benar-benar bersemangat untuk turut serta mensukseskan acara ini. Terima kasih juga kepada Pengda, Pengcab, Peternak, Perorangan yang telah berkenan membantu pendanaan melalui pemasangan banner maupun sponsor berupa doorprize,” imbuh Sigit.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Pengelola wisata relegi Kyai Bagus Khasantuka dan seluruh warga Padukuhan Senuko yang telah banyak membantu kelancaran acara lomba ini. Lebih lanjut ikut disampaikan bahwa kegiatan ini menjadi sebuah pertanda baik bagi perkembangan hobi derkuku di Nusantara setidaknya di Yogyakarta.

Suasana penjurian event Piala Bupati Sleman

Sebab ada perhatian khusus yang diberikan peserta untuk menghadiri event disini. Bukti dukungan tersebut adalah kedatangan puluhan peserta dari luar daerah. “Saya bersyukur karena peserta yang datang jauh-jauh dari Yogyakarta hanya untuk melombakan derkuku miliknya. Ini menjadi suatu dukungan yang harus kami apreasiasi,” sambung Sigit Irianto.

“Hari ini adalah LDI 2025 putaran pertama. Alhamdulillah, gantangannya sudah penuh. Mudah-mudahan LDI 2025 bisa berjalan dengan aman dan lancar hingga akhir putaran,” harap Sigit Irianto. “Sehingga kegiatan ini dapat menjadikan semarak hobi burung derkuku yang luar biasa.”

Sigit Irianto menerima bendera koncer kelas Senior berkat penampilan luar biasa Narasoma

Ada tiga kelas yang dibuka meliputi kelas Senior (1 blok) 30 peserta. Yunior (1 blok) 34 peserta, dan kelas Pemula (2 blok) 76 peserta yang bertarung memperebutkan posisi kejuaraan. Tiga kelas itupun penuh sesak oleh peserta.

Tidak nampak ada tiang kerekan yang kosong. Bahkan, kabar dari bagian tiket bahwa peminat LDI putaran pertama kali ini masih tetap tinggi. Namun kapasitas tiang kerekan yang tidak mampu menampung seluruh antusias dekoe mania untuk ikut dalam perebutan podium juara.

Para juara di kelas Senior

“Saya mohon ma’af apabila ada peserta yang ditolak karena sudah kehabisan tiket,” terang Eko Prasetyo yang dipercaya menerima pendaftaran peserta. Pelaksanaan LDI #1 dirasa memang lebih baik oleh para dekoe mania karena acara dipersiapkan dengan sangat matang.

Terbukti dari animo peserta yang cukup tinggi. Selain itu lokasi yang dipilih, meskipun baru pertama kali menggelar event sekelas LDI namun dirasa sangat representatif. Karena tersedia sarana toilet dan mushola yang sangat baik. Bahkan yang ingin berlibur sambil berenang juga telah tersedia kolam renang yang sangat memadai.

Prashadi terima bendera koncer dari M. Makrus di kelas Yunior buah prestasi Angling Darmo

Beberapa peserta dari luar DIY yang jauh-jauh hari sudah datang, disediakan tempat istirahat khusus di kediaman Sigit Irianto. Kebetulan tempatnya bersebelahan dengan lokasi lomba, sehingga peserta yang menginap cukup membawa burungnya saja ketika lomba, kendaraan diparkir di halaman tempat menginap.

Pihak tuan rumah juga menyiapkan tempat istirahat bagi burung-burung jawara yang akan dilombakan. Dengan demikian gaco-gaco ini dapat beristirahat secara maksimal, sehingga saat tampil nanti diharapkan mampu menunjukkan performa terbaiknya.

Jawara kelas Yunior

Cuaca cerah dan cenderung panas disertai angin, mengawal proses penjurian yang dimulai tepat pkl 09.00 WIB itu. Pertarungan kali ini benar-benar menampilkan suguhan yang luar biasa. Para jawara aktif bertarung di masing-masing blok yang sudah disediakan.

Sementara itu, dari dalam arena diinformasikan bahwa jago-jago yang diusung dekoe mania Nusantara tidak mampu memberikan perlawanan pada amunisi-amunisi luar biasa dari tuan rumah. Podium pertama di dua kelas yang dilombakan yakni kelas Senior dan Yunior, berhasil diboyong dekoe mania tuan rumah.

Soleh juarai kelas Pemula

Podium pertama di kelas Senior, berhasil menjadi milik Narasoma, amunisi jawara Sigit Irianto pemilik B2W BF Sleman. Derkuku bergelang B2W 1418 yang dikerek pada nomor 20 berhasil menuntaskan penjurian dengan raihan nilai yang tidak terkejar oleh lawan-lawannya.

Disusul kemudian Kamajaya andalan B2W BF berikutnya, derkuku dengan ring B2W 3688 yang menempati nomor kerekan 7. Dan di tempat ketiga berhasil menjadi milik Cupu Manik, derkuku produk kandang B2W yang dikerek pada nomor 10 menutup aksi gemilang jawara-jawara tuan rumah di LDI Putaran pertama.

Jawara kelas Pemula

Di kelas Yunior, podium pertama berhasil menjadi milik Angling Darmo, debutan Prashadi dengan ring B2W 3635 yang dikerek pada nomor 57. Disusul kemudian di tempat kedua ada Malioboro besutan Rudi dari Yogyakarta, produk ternak DB 20 yang menempati nomor kerekan 45. Menyusul berikutnya Raden Ronggo orbitan H. Gusti Prabukusumo, ternakan Kedaton 085 yang menempati nomor kerekan 48 di posisi ketiga.

Untuk podium pertama di kelas Pemula berhasil diraih Soleh, gaco Demang Agus DM Kediri, derkuku ternakan Rajawali 391 yang dikerek pada nomor 117. Tempat kedua direbut Nawasena rawatan Iyan CLS BF Sleman produk B2W 3742 yang menempati nomor kerekan 81 dan tempat ketiga diraih Mandala orbitan Prashadi Fla BF ring FLA 809.


“Selaku panitia, kami menyadari masih banyak kekurangan terkait dengan fasilitas tamu khususnya dari luar kota, fasilitas lapangan, dan pelaksanaan lomba. Kami mohon maaf sebesar-besarnya. Untuk itu kami akan berusaha untuk memperbaikinya di lomba-lomba mendatang,” tutur Sigit Irianto di akhir acara. (Ramlee/Jat)


Nuri Kabare, Drakula Asli Tanah Papua yang Bernasib Malang

Nuri Kabare (Psittrichas fulgidus) merupakan spesies burung paruh bengkok (parrot) endemik tanah Papua, karena tidak ditemukan di wilayah l...