Senin, 07 Juli 2025

Sorgum, Biji-Bijian Pengganti Bahan Makanan Pokok Kaya Manfaat yang Terpinggirkan



Sorgum merupakan tanaman serealia atau penghasil biji-bijian yang berkerabat dekat dengan padi dan jagung. Tanaman sorgum adalah salah satu tanaman biji-bijian penting yang jadi budidaya di seluruh dunia dan paling awal didomestifikasi (proses adaptasi tumbuhan atau hewan liar untuk kepentingan manusia). Sorgum merupakan makanan pokok raja-raja terdahulu sebelum popularitasnya tergantikan oleh beras. Kini, sorgum kembali dicari karena memiliki banyak kelebihan dari segi daya tumbuh, rasa, maupun kandungan nutrisinya.

Sorgum berasal dari Afrika, beberapa varietas asalnya antara lain White Durra, Brown Durra, White Kafir, Red Kafir, dan Milo. Tanaman sorgum masuk ke Indonesia sekitar tahun 1925 dan sampai saat ini tanaman sorgum belum bisa dikembangkan secara meluas di Indonesia. Sorgum telah dibudidayakan di Cina selama lebih dari 5000 tahun dan sekarang roti dengan bahan sorgum merupakan makanan paling penting di sebagian besar daerah kering di Afrika dan Asia.

Tanaman ini populer sebagai sumber pangan alternatif di Indonesia dan daerah tropis lainnya. Sorgum memiliki kemampuan adaptasi yang luas terhadap berbagai kondisi lingkungan, tumbuh baik dalam kondisi banjir maupun kekeringan, sehingga cocok untuk ditanam di daerah dengan kondisi tanah yang tidak stabil. Tanaman ini dapat digunakan sebagai pengganti gandum. Sorgum memiliki kandungan nutrisi yang tinggi dan berpotensi sebagai pengganti beras.

Sorgum berasal dari Afrika


Tanaman sorgum merupakan tanaman biji berkeping satu, tidak membentuk akar tunggang, perakaran hanya terdiri atas akar lateral. Sistem perakaran sorgum terdiri atas akar-akar seminal (akar-akar primer) pada dasar buku pertama pangkal batang, akar skunder dan akar tunjang yang terdiri atas akar koronal (akar pada pangkal batang yang tumbuh ke arah atas) dan akar udara (akar yang tumbuh di permukaan tanah).

Baca juga : Kentang, Bahan Pangan Pokok di Banyak Negara

Tanaman sorgum membentuk perakaran sekunder dua kali lebih banyak dari jagung. Ruang tempat tumbuh akar lateral mencapai kedalaman 1,3-1,8 m, dengan panjang mencapai 10,8 m. Sebagai tanaman yang termasuk kelas monokotiledone, sorgum mempunyai system perakaran serabut.

Sorgum telah dibudidayakan di banyak negara


Batang tanaman sorgum merupakan rangkaian berseri dari ruas (internodes) dan buku (nodes), tidak memiliki kambium. Pada bagian tengah batang terdapat seludang pembuluh yang diselubungi oleh lapisan keras (sel-sel parenchym). Tipe batang bervariasi dari solid dan kering hingga sukulen dan manis. Jenis sorgum manis memiliki kandungan gula yang tinggi pada batang gabusnya, sehingga berpotensi dijadikan sebagai bahan baku gula sebagai mana halnya tebu.

Bentuk batang tanaman sorgum silinder dengan diameter pada bagian pangkal berkisar antara 0,5-5,0 cm.Tinggi batang bervariasi, berkisar antara 0,5-4,0 m, bergantung pada varietas. Ruas batang sorgum pada bagian tengah tanaman umumnya panjang dan seragam disbanding ruas pada bagian bawah dan atas tanaman. Ruas paling panjang terdapat pada ruas terakhir (ujung tanaman), yang berupa tangkai malai.

Permukaan ruas batang sorgum mirip dengan tanaman tebu, yaitu diselimuti oleh lapisan lilin yang tebal, kecuali pada ujung batang. Lapisan lilin paling banyak pada bagian atas dari pelepah daun, yang berfungsi mengurangi transpirasi sehingga sorgum toleran terhadap kekeringan. Buku pada batang sorgum rata dengan ruasnya, pada bagian ini tumbuh akar tunjang dan tunas.

Bagian dalam batang sorgum seperti spon setelah tua. Pada kondisi kekeringan, bagian dalam batang sorgum bisa pecah. Tinggi tanaman sorgum bergantung pada jumlah dan ukuran ruas batang. Sorgum memiliki tinggi rata-rata 2,6-4 m. Pohon dan daun sorgum mirip dengan jagung. Tinggi batang sorgum manis yang dikembangkan di China dapat mencapai 5 m, dan struktur tanaman yang tinggi ideal dikembangkan untuk pakan ternak dan penghasil gula.

Daun tanaman sorgum


Tinggi tanaman sorgum berhubungan erat dengan umur dan jumlah daun, pada tanaman berumur genjah tinggi dan jumlah daun lebih sedikit. Pada beberapa varietas sorgum, batangnya dapat menghasilkan tunas baru membentuk percabangan atau anakan dan dapat tumbuh menjadi individu baru selain batang utama. Ruas batang sorgum bersifat gemmiferous, setiap ruas terdapat satu mata tunas yang bisa tumbuh sebagai anakan atau cabang.

Baca juga : Singkong, Tanaman Umbi Akar yang Berpotensi sebagai Sumber Pangan Lokal

Tunas yang tumbuh pada ruas yang terdapat di permukaan tanah akan tumbuh sebagai anakan, sedangkan tunas yang tumbuh pada batang bagian atas menjadi cabang. Pertumbuhan tunas atau anakan bergantung pada varietas dan lingkungan tumbuh tanaman sorgum. Pada suhu kurang dari 180C memicu munculnya anakan pada fase pertumbuhan daun ke-4 sampai ke-6. Tanaman sorgum tahunan mampu menghasilkan anakan 2-3 kali lebih banyak dari sorgum semusim.

Tanaman sorgum yang telah siap dipanen


Kemampuan menghasilkan anakan dan tunas lebih banyak menjadikan tanaman sorgum bias dipanen untuk kemudian diratun. Cabang pada tanaman sorgum umumnya tumbuh bila batang utama rusak. Jumlah cabang dan anakan bergantung pada varietas, jarak tanam,dan kondisi lingkungan.

Daun merupakan organ penting bagi tanaman, karena fotosintat sebagai bahan pembentuk biomasa tanaman dihasilkan dari proses fotosintesis yang terjadi di daun. Sorgum mempunyai daun berbentuk pita, dengan struktur terdiri atas helai daun dan tangkai daun. Posisi daun terdistribusi secara berlawanan sepanjang batang dengan pangkal daun menempel pada ruas batang.

Panjang daun sorgum rata-rata 1 m dengan penyimpangan10-15 cm dan lebar 5-13 cm.Jumlah daun bervariasi antara 7-40 helai, bergantung pada varietas. Daun melekat pada buku-buku batang dan tumbuh memanjang, yang terdiri atas pelepah dan helaian daun. Pada pertemuan antara pelepah dan helaian daun terdapat ligula (ligule) dan kerah daun (dewlaps).

Helaian daun muda kaku dan tegak, kemudian menjadi cenderung melengkung pada saat tanaman dewasa. Helaian daun berbentuk lanselot, lurus mendatar, berwarna hijau muda hingga hijau tua dengan permukaan mengkilap oleh lapisan lilin. Stomata berada pada permuakaan atas dan bawah daun. Tulang daun lurus memanjang dengan warna bervariasi dari hijau muda, kuning hingga putih, bergantung pada varietas.

Sorgum mempunyai beberapa varietas


Rangkaian bunga sorgum berada pada malai di bagianujung tanaman. Sorgum merupakan tanaman hari pendek, pembungaan dipicu oleh periode penyinaran pendek dan suhu tinggi. Bunga sorgum merupakan bunga tipe panicle/malai (susunan bunga ditangkai). Bunga sorgum secara utuh terdiri atas tangkai malai (peduncle), malai (panicle),rangkaian bunga (raceme), dan bunga (spikelet).

Baca juga : Buah Sukun, Berpotensi jadi Alternatif Pangan Utama di Masa Depan

Bagian dari tanaman memiliki ciri-ciri fisik berbentuk bulat (flattenedspherical) dengan berat 25-55 mg. Biji sorgum berbentuk butiran dengan ukuran 4,0 x 2,5 x 3,5 mm. Berdasarkan bentuk dan ukurannya, sorgum dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu biji berukuran kecil (8-10 mg), sedang (12-24mg), dan besar (25-35 mg). Biji sorgum tertutup sekam dengan warna coklat muda, krem atau putih, bergantung pada varietas. Biji sorgum terdiri atas tiga bagian utama, yaitu lapisan luar (coat), embrio (germ), dan endosperm. Tanaman sorgum sudah dapat panen pada umur tiga sampai empat bulan setelah tanam, bergantung pada varietas penenaman.

Sorgum bisa jadi alternatif pengganti bahan pangan pokok


Kandungan utama sorgum terdiri atas karbohidrat, protein, lemak, serat, dan mikonutrien. Komponen mikronutrien penyusunnya seperti vitamin, mineral, dan antioksidan membuat sorgum kaya nutrisi. Sebagian besar manfaat kesehatan sorgum berasal dari vitamin B, mineral, serta kandungan antioksidan seperti flavonoid, asam fenolat, dan tanin. Meski merupakan pengganti nasi, sorgum memiliki kandungan protein yang cukup tinggi sehingga bisa memenuhi kebutuhan protein harian.

Secara garis besar, kandungan nutrisi sorgum setara dengan gandum dan biji-bijian lain yang kaya serat. Uniknya, tidak seperti kebanyakan biji-bijian, sorgum tidak mengandung gluten. Nah, hal ini tentu menjadi kabar baik bagi orang-orang yang punya alergi terhadap gluten. Sorgum dapat memberikan segudang manfaat untuk kesehatan, termasuk mengatasi dan mencegah timbulnya penyakit tertentu.

Sorgum sangat baik untuk mengontrol kadar gula


Diantaranya menjaga kadar gula darah, mengatasi penyakit celiac, mmenurunkan berat badan berlebih, menjaga kadar kolesterol, mencegah pertumbuhan sel kanker, dan dapat meredakan radang atau bengkak. Salah satu studi berjudul Effect of Sorghum Consumption mencoba mengamati manfaat cantel yang satu ini. Studi tersebut menunjukkan bahwa sorgum memiliki potensi untuk meningkatkan respons anti-inflamasi tersebut karena bisa mengurangi peradangan pada pasien yang terinfeksi HIV.

Dalam dunia peternakan, penggunaan biji sorgum dalam ransum pakan bersifat suplemen (substitusi) jagung. Namun, umumnya biji sorgum hanya digunakan dalam jumlah terbatas karena cukup berpengaruh terhadap fungsi asam amino dan protein. Penggunaan biji sorgum untuk ransum juga harus mempertimbangkan kandungan tanin yang jika diberikan dalam jumlah berlebihan bisa membahayakan hewan ternak, terutama ayam. (Ramlee)


Sumber : remen.id

Sorgum, Bahan Pangan Alternatif Kaya Nutrisi yang Terlupakan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sorgum, Biji-Bijian Pengganti Bahan Makanan Pokok Kaya Manfaat yang Terpinggirkan

Sorgum merupakan tanaman serealia atau penghasil biji-bijian yang berkerabat dekat dengan padi dan jagung. Tanaman sorgum adalah salah satu...