Blog Hobi dan Informasi

Jumat, 07 Maret 2025

Sengayan, Burung Puyuh Bermahkota Mempunyai Satu Pasangan Tetap Seumur Hidupnya



Sengayan (Rollulus rouloul) merupakan unggas cantik bertubuh mirip bola dengan ukuran badan kecil dan gemuk. Sengayan termasuk salah satu jenis burung puyuh berukuran kecil. Biasanya ditemui di daerah perbukitan atau dataran rendah yang dekat dengan air dengan ketinggian hingga 1200 mdpl.

Burung puyuh jenis (Coturnix coturnix) dipelihara untuk memproduksi telur atau diambil dagingnya. Tetapi tidak semua burung puyuh merupakan hewan ternak untuk kebutuhan konsumsi. Ada juga burung puyuh hias yang memiliki keindahan warna bulu dan suaranya. Diantaranya adalah burung puyuh sengayan.

Puyuh sengayan betina

Tidak banyak yang tahu bahwa di lantai hutan tropis dataran rendah dan perbukitan Kalimantan termasuk di sekitar area Taman Biodiversitas Suluh Pambelum Kecamatan Petak Malai, Kab. Katingan Kalimantan Tengah terdapat spesies burung eksotis yang mempesona. Masyarakat setempat menamainya burung “Siau” yang secara umum dikenal dengan burung puyuh sengayan.

Baca juga : Puyuh, Bangsa Burung Kecil yang Telah Dibudidayakan sejak 700 Tahun Lalu

Puyuh sengayan merupakan satu-satunya burung di dalam genus tunggal Rollulus. Puyuh sengayan, atau dikenal juga sebagai White-crowned Wiretail. Banyak juga yang menyebut dengan puyuh bermahkota atau puyuh jambul. Puyuh sengayan adalah burung yang menakjubkan dan menjadi bagian dari keanekaragaman hayati di Asia Tenggara.

Sepasang burung puyuh sengayan

Spesies ini mendiami hutan-hutan tropis dataran rendah dan perbukitan. Burung cantik bertubuh mirip bola ini, dapat sulit terlihat saat mencari makan diam-diam di lantai hutan pada habitat hutan basah kesukaannya. Banyak terdapat di Thailand, Myanmar, semenanjung Melayu, pulau Sumatera dan Kalimantan.

Menurut informasi dari masyarakat sekitar kawasan Taman Nasional Tesso Nilo, burung sengayan juga ditemukan dalam kawasan TNTN. Nama lokal “Puyuh Sengayan” merujuk pada penampilan unik dan perilaku burung ini.

Di alam liar puyuh sengayan sering terlihat di sumber air

Perbedaan antara burung jantan dan betina dapat dikenali dengan mudah. Jantan dewasa memiliki bulu berwarna biru keunguan mengkilap, paruh bawah berwarna merah dan dahi berwarna putih dengan jambul tegak seperti bulu sikat berwarna merah.

Baca juga : Ayam Hutan Hijau, Ayam Endemik Indonesia yang Diambang Kepunahan 

Burung puyuh sengayan betina memiliki kepala dan jambul pendek berwarna abu-abu, sayap kecoklatan dan bulu berwarna hijau. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan. Salah satu sifat uniknya burung ini adalah ia termasuk hewan yang cenderung untuk bersikap setia pada pasangannya (monogami).

Puyuh sengayan hidup berkelompok

Meski dalam berkembang biak, betina dapat menghasilkan sekitar 5 – 6 butir telur, namun maraknya alih fungsi hutan untuk berbagai kepentingan manusia perlahan namun pasti semakin mengancam populasi spesies ini. Lama mengeram sekitar 18 hari.

Burung puyuh sengayan ini terkenal dengan perilaku sosialnya. Puyuh sengayan biasanya ditemukan dalam kelompok kecil. Dan burung puyuh sengayan ini sering berkomunikasi antar anggota kelompok yang dilakukan melalui panggilan khas yang biasa digunakan.

Puyuh sengayan mempunyai penampilan yang menarik

Panggilan ini tidak hanya digunakan untuk berkomunikasi antar anggota kelompok. Tetapi juga berfungsi untuk menarik perhatian pasangan saat musim kawin. Jeritan, siulan meratap naik turun “si-il”, berulang dalam seri yang mantap, biasanya terdengar pada dini hari.

Baca juga : Ayam Tukung, Unggas Lokal Kalimantan Barat Tanpa Ekor yang Mulai Langka

Makanan utama burung ini adalah serangga dan invertebrata kecil lainnya, tetapi burung ini juga dapat mengonsumsi buah dan biji. Burung puyuh sengayan membangun sarang di semak-semak atau dahan rendah, yang memberikan perlindungan dari pemangsa.

Puyuh sengayan betina bersama anaknya

Puyuh Sengayan adalah burung yang menonjol dalam dunia ornitologi karena penampilan fisiknya yang khas dan perilaku sosialnya. Dengan terbatas habitat dan ancaman deforestasi, melindungan habitat alami burung puyuh sengayan sangat penting untuk memastikan masa depan spesies ini.

Sifat monogami barangkali juga menjadi perihal penyebab semakin cepatnya penurunan Puyuh Sengayan, karena bagaimanapun menangkap salah satu pasangan akan berdampak bagi salah satu yang lainnya karena sifat mereka yang hidup dan kawin hanya dengan satu pasangan tetap.

Puyuh sengayan kini banyak yang menangkarkannya

Puyuh Sengayan dievaluasikan sebagai berisiko hampir terancam di dalam IUCN Red List. Spesies ini didaftarkan dalam CITES Appendix III. Appendix III merupakan lampiran yang memuat daftar spesies tumbuhan dan satwa liar yang telah dilindungi di suatu negara tertentu dalam batas-batas kawasan habitatnya, dan memberikan pilihan (option) bagi negara-negara anggota CITES bila suatu saat akan dipertimbangkan untuk dimasukkan ke Appendix II, bahkan mungkin ke Appendix I. (Ramlee)


Sumber : remen.id

Sengayan, Burung Puyuh Hutan dengan Penampilan Cantik yang Mulai Langka


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Gadung, Umbi Beracunnya Dapat Menjadi Sumber Pangan Alternatif yang Menyehatkan

Gadung (Dioscorea hispida) adalah sejenis tumbuhan berumbi dari suku uwi-uwian (Dioscoreaceae) yang tumbuh subur di daerah beriklim tropis....