Cabe Gendot (Capsicum chinense) merupakan merupakan salah satu spesies cabai dari Capsicum. Cabai ini diperkirakan berasal dari semenanjung Yucatan dan menyebar ke seluruh dunia melalui perdagangan dan perpindahan manusia. Cabai ini populer di daerah Jawa Barat dan Dieng Wonosobo.
Cabai Gendot yang juga dikenal sebagai cabai gendol atau cabai Dieng memiliki ukuran lebih besar dibandingkan dengan cabe rawit biasa. Cabai ini berukuran mini dan gendut-gendut, dengan permukaan kulit yang agak meliuk dan teksturnya halus. Mirip paprika namun berukuran lebih kecil.
Namun, meskipun tampilannya tidak terlalu menakutkan, cabe ini memiliki tingkat kepedasan yang cukup tinggi. Sebagai salah satu jenis cabe yang memiliki rasa pedas yang tajam dan langsung terasa, cabe gendot menarik perhatian banyak pecinta kuliner yang selalu mencari tantangan baru dalam makanan pedas.
![]() |
Tanaman cabe Gendot |
Warnanya yang cerah menyala mengingatkan akan cabai paprika yang rasanya tak pedas. Berbeda dengan paprika yang tidak pedas dan cenderung manis, cabe Gendot memiliki rasa pedas dan hangat yang lama di mulut. Jangan coba-coba memegang cabe Gendot dengan tangan telanjang.
Baca juga : Cabai Rawit, Komoditas Pangan Berharga Mahal juga Bermanfaat untuk Kesehatan
Karena cabai ini bisa menimbulkan rasa hangat yang bisa bertahan hingga 12 jam, meskipun hanya memegangnya saja. Cabai Gendot punya rasa yang benar-benar pedas. Rasa pedasnya bahkan bisa mencapai tingkat super pedas dengan skala Scoville Heat Unit (SHU) antara 100.000 hingga 350.000.
![]() |
Cabe Gendot hidup di dataran tinggi |
Cabai Gendot banyak ditemui di dataran tinggi, di kawasan Dieng, Wonosobo. Di kawasan Dieng Plateau di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, cabai gendot banyak terlihat ditanam. Tidak hanya tampak pada area perkebunan di sisi kanan dan kiri obyek wisata, cabai ini juga banyak dijual secara eceran di warung ataupun toko oleh-oleh.
Meski cabai Gendot dikenal di Indonesia terutama dari Bandung dan Dieng, namun cabai ini ternyata bukan asli dari Indonesia. Cabai ini sebenarnya berasal dari wilayah Amazon, yang kemudian menyebar ke wilayah Meksiko. Jenis cabai ini banyak dibudidayakan di Semenanjung Yucatan, Meksiko.
Wilayah tersebut merupakan penghasil cabai gendot atau habanero terbesar di dunia. Cabai Gendot kemudian dibudidayakan di Dieng dan Bandung dengan ketinggian lahan relatif sama dengan daerah asal usul cabai Gendot ini. Inilah yang mendasari pemilihan wilayah Dieng sebagai budidaya cabai Gendot, sebab lahan pertanian di sana tidak tertutup pohon besar.
Sehingga intensitas cahaya matahari tinggi dan kadar keasaman tanah (pH) 5-6 cocok untuk pertumbuhannya. Ada pendapat yang menyebutkan jika cabai Gendot juga bisa tumbuh di wilayah panas lainnya. Seperti wilayah Amerika Serikat, Panama, Kosta Rika dan Belize.
![]() |
Biji cabe Gendot |
Penyebaran yang meluas ini membuat cabai Gendot atau habanero semakin terkenal di dunia. Pada abad ke 18, banyak yang mengira bahwa cabai Gendot berasal dari Cina, akibatnya cabai Gendot atau habanero memiliki nama ilmiah Capsicum chinense.
Baca juga : Paprika, Cabai Besar Asal Amerika dengan Khasiat Tak Terduga
Cabai Gendot ada yang berwarna hijau, oranye hingga kemerahan. Warna hijau biasanya saat cabai belum matang, sedangkan akan berubah warna menjadi merah selama proses pematangan. Rasa pedas yang ada pada cabai Gendot tidak terlepas dari kandungan senyawa capsaicin.
![]() |
Cabe Gendot penampilannya mirip dengan cabe Paprika |
Selain itu, senyawa capsaicin ini memberikan manfaat lain sebagai pengawet alami karena sifatnya sebagai antimikroba. Capsaicin juga digunakan sebagai bahan obat-obatan karena mempunyai sifat anti-inflamasi dan anti-iritasi.
Meskipun memiliki cita rasa yang sangat pedas, namun cabai ini banyak peminatnya. Apalagi pecinta rasa pedas pasti menyukainya. Cabai Gendot dapat dijadikan bahan tambahan hingga menjadi bahan utama olahan makanan. Cabai Gendot biasanya diolah dengan aneka sayuran, baik sayuran berkuah seperti lodeh atau tumisan. Atau bisa juga diolah menjadi saus hingga manisan.
Cabai Gendot juga dapat dipadukan dengan olahan ikan maupun seafood, seperti tongkol cabai Gendot hingga sambal cumi cabai gendot. Bagi pecinta pedas bisa mengolah cabai gendot sebagai bahan utama seperti oseng cabai Gendot. Selain itu, di Indonesia tepatnya di Dieng juga terkenal produk manisan dari cabai ini.
Cabe Gendot umumnya berbiji kehitaman dengan ukuran sama dengan biji cabai pada umumnya. Biasanya, masyarakat sekitar membuang biji-biji hitam ini agar rasa makanannya tidak begitu pedas menusuk. Cabe ini dapat bertahan 10 hari di suhu ruang dan dapat lebih dari sebulan jika berada di lemari pendingin.
![]() |
Cabe Gendot mudah dijumpai di daerah wisata Dieng |
Meskipun cabai disebut sebagai bahan pelengkap atau bumbu, namun kandungan nutrisinya tidak kalah penting untuk tubuh. Begitu pula dengan cabai Gendot, terdapat kandungan nutrisi seperti vitamin hingga senyawa fenol sebagai antioksidan. Secara umum cabai mengandung gizi berupa vitamin A, vitamin C, kalori, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, zat besi dan fosfor.
Baca juga : Okra, Sayuran Berserat Kaya Nutrisi dengan Segudang Manfaat
Kandungan antioksidan terutama vitamin C pada cabai Gendot juga tinggi dan terdapat senyawa fenolik berupa flavonoid, karotenoid. Dimana antioksidan ini dapat melindungi sel tubuh akibat radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan dan memicu penyakit.
![]() |
Manisan cabe Gendot dari Dieng |
Terdapat pula vitamin A, vitamin B6, B9, vitamin K, kalium, zat besi, kalsium, magnesium dan fosfor yang hampir sama dengan kandungan cabai pada umumnya. Begitu pula dengan senyawa capsaicin yang banyak terdapat pada biji cabai. Senyawa ini mampu melepaskan endorfin yaitu hormon bahagia pada tubuh, maka akan meningkatkan mood. Capsaicin juga meningkatkan serotonin, sehingga mampu mengurangi stress.
Rasa pedas yang dihasilkan ketika mengkonsumsi cabai Gendot akan memberikan efek tersendiri baik bagi lidah hingga ke tubuh. Efek tersebut disebabkan senyawa capsaicin yang sebelumnya telah dibahas. Efek yang ditimbulkan disebut termogenik. Dalam sel tubuh efek tersebut membuat cadangan energi kimia yang kemudian akan diubah menjadi energi panas.
![]() |
Oseng cabe Gendot |
Proses mekanisme itu akan memberikan efek bagi tubuh seperti berkeringat, detak jantung semakin cepat, dan terkadang menyebabkan hidung berair. Hal ini disebabkan metabolisme tubuh meningkat oleh hormon epinefrin dan norepinefrin.
Karena efek yang ditimbulkan oleh capsaicin tersebut yaitu dapat merangsang pengeluaran energi berlebih. Sehingga senyawa capsaicin dapat digunakan sebagai terapi anti-obesitas atau kelebihan berat badan. Dimana obesitas sendiri dapat terjadi karena tidak seimbangnya energi ketika asupan energi melebihi pengeluaran energi. Dengan berbagai macam olahan masakan dan bumbu instan, diperkirakan pamor cabe Gendot akan semakin dikenal masyarakat luas. (Ramlee)
Sumber : remen.id
Cabe Gendot, si Gemoy yang Pedasnya Luar Biasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar