Blog tentang hobi dan kreasi jadi rejeki

Senin, 06 Mei 2024

Paprika, Cabai Besar Asal Amerika dengan Khasiat Tak Terduga



Paprika (Capsicum annuum var. grossum) merupakan tumbuhan penghasil buah yang berasa manis dan sedikit pedas dari suku terong-terongan (Solanaceae). Buah yang dihasilkannya berwarna-warni, seperti hijau, kuning, merah, dan ungu. Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan, tepatnya Meksiko.

Paprika dibudidayakan sejak zaman pra-Columbus. Tanaman ini dibawa ke Eropa pada abad ke-16 oleh Christopher Columbus. Dari sinilah awal mula paprika dikenal secara global. Awalnya tanaman ini dipajang untuk dekorasi oleh bangsawan dan warga kaya Hongaria.

Tanaman ini dipopulerkan sebagai dekorasi sebelum digunakan dalam berbagai masakan di seluruh Eropa. Pada tahun 1570 tanaman lada disebutkan berada di taman Margit Széchy, seorang bangsawan Hongaria, yang diberi nama “Lada Turki Merah”.

Tanaman paprika
 

Pada abad ke-17 tanaman paprika dibudidayakan untuk mengobati epidemi Tifus yang terjadi pada waktu itu. Kemudian pada abad ke-18. Paprika diperkenalkan sebagai bumbu ke berbagai negara melalui perdagangan oleh bangsa Turki.

Baca juga : Cabai Rawit, Komoditas Pangan Berharga Mahal juga Bermanfaat untuk Kesehatan

Paprika mempunyia rasa manis dan sedikit pedas, menjadikannya bahan masakan yang populer di berbagai hidangan. Setelah titik sejarah ini, paprika mulai bermunculan di banyak resep berbeda di seluruh dunia, dan Hongaria memainkan peran besar dalam membudidayakan spesies khas mereka.

Bunga paprika


Tanaman paprika umumnya tumbuh setinggi 50 cm – 150 cm tergantung varietas dan metode budidaya. Batangnya berkayu, tegak, dan bercabang banyak. Daun berwarna hijau, berbentuk oval, dan tersusun berselang-seling.

Tanaman paprika mempunyia bunga yang berwarna putih, berukuran kecil, dan berbentuk seperti bintang. Sementara buah yang dihasilkannya berbentuk lonceng dengan daging buah tebal dan mempunyai kulit berwarna-warni.

Tanaman paprika dapat tumbuh di berbagai iklim, baik tropis maupun subtropis, serta dapat tumbuh di berbagai belahan dunia. Dapat tumbuh dengan baik di daerah bercurah hujan 800-1.500 mm/tahun, bersuhu 18-27 °C.

Ketinggian tempat tumbuh tanaman paprika 0-1.200 meter di atas permukaan laut (mdpl). Membutuhkan media tanam yang gembur subur, kaya bahan organik, dan memiliki pH 5,5-6,5. serta memiliki drainase yang baik.

Paprika merah
 

Tumbuh optimal pada iklim tropis dengan suhu ideal 20-25°C. Paprika membutuhkan sinar matahari penuh minimal 6 jam per hari. Buah paprika sudah dapat dipanen 60-80 hari setelah ditanam, tergantung dari varietas paprika itu sendiri.

Baca juga : Tomat, Buah Paling Populer di Dunia yang Lebih Sering Dianggap Sayur

Buah paprika yang sudah dapat dipanen mempunyai berwarna cerah dan terasa keras saat ditekan. Saat panen harus dilakukan dengan hati-hati menggunakan pisau tajam. Ini dilakukan agar paprika tetap dalam kondisi baik saat dipanen.

Paprika kuning
 

Ada beberapa jenis paprika yang umum ditemukan. Yakni paprika merah yang memiliki rasa manis tanpa ada sisa pahitnya. Kadar airnya lebih banyak daripada paprika lainnya. Oleh karena itu, paprika merah cocok digunakan untuk pelengkap salad atau tumisan.

Paprika merah akan lebih nikmat jika dipanggang terlebih dulu. Aromanya akan menjadi lebih sedap dan berasap. Kemudian ada paprika kuning memiliki rasa yang manis tetapi lebih ringan daripada paprika merah. Meski begitu, tekstur paprika kuning sedikit lebih renyah karena kandungan airnya lebih sedikit.

Penggunaan paprika kuning sama seperti paprika merah. Bisa untuk tumisan maupun salad. Sedang kan paprika berwarna hijau memiliki rasa yang lebih tajam dan sedikit pahit daripada paprika berwarna merah dan kuning.

Paprika hijau cocok digunakan untuk masakan yang membutuhkan rasa yang lebih kuat, seperti sup atau saus. Sementara untuk paprika dengan warna oranye memiliki rasa yang sama manisnya dengan paprika merah, tetapi aroma dan rasanya tidak sekuat paprika merah.

Paprika hijau
 

Paprika mengandung vitamin, zat besi, dan beta-karoten yang tinggi. Ketiga komponen ini berperan dalam menjaga kekenyalan kulit, mencegah keriput, dan memberikan perlindungan terhadap efek penuaan dini.

Baca juga : Okra, Sayuran Berserat Kaya Nutrisi dengan Segudang Manfaat

Kandungan vitamin A, C, dan E dalam paprika bermanfaat untuk kesehatan mata. Vitamin A mendukung penglihatan. Sementara vitamin C dan E berperan sebagai antioksidan yang melindungi mata dari kerusakan akibat radikal bebas.

Paprika oranye
 

Paprika mengandung zat besi yang cukup tinggi, sehingga dapat membantu mencegah anemia. Zat besi penting dalam pembentukan sel darah merah, yang membantu transportasi oksigen ke seluruh tubuh. Kandungan serat yang cukup dalam paprika dapat membantu menjaga kesehatan usus.

Jenis paprika tertentu mengandung capsaicin, senyawa yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh. Ini dapat bermanfaat dalam mengatasi masalah peradangan, seperti arthritis. Selain itu, capsaicin dalam paprika dapat meningkatkan laju metabolisme, membantu proses pembakaran lemak, dan menjadi pendukung penurunan berat badan.

Masakan ayam paprika saus tiram
 

Paprika dapat menetralkan kadar asam di dalam perut, sehingga mengurangi risiko masalah pencernaan. Selain itu, paprika dapat merangsang produksi air liur, yang membantu dalam proses pencernaan makanan. (Ramlee)




Sumber : remen.id

Paprika, Bahan Masakan Pedas yang Populer di Berbagai Hidangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Latber Malam Road to Margo Trophy, Jaladri dan Maha Raja Raih Bendera Enam Warna, Bimo Juara

Setelah sukses pada penyelenggaraan latber sebelumnya, Latber Road to Margo Trophy kembali digelar pada Sabtu, 14 September 2024 di Gantanga...