Blog tentang hobi dan kreasi jadi rejeki

Rabu, 19 April 2023

Cabai Rawit, Komoditas Pangan Berharga Mahal juga Bermanfaat untuk Kesehatan



Hidangan makanan di Indonesia terkenal kaya akan rempah-rempahnya yang beragam dan cita rasa yang pedas atau spicy. Apalagi untuk makanan khas kawasan Minang atau yang dikenal sebagai masakan Padang. Justru cita rasa pedas yang ada dalam masakan itulah yang semakin membangkitkan nafsu makan.

Rasa pedas ini karena penggunaan bahan yang dinamakan cabe. Cabai ini sendiri ada banyak sekali jenisnya, salah satu yang cukup populer adalah cabe rawit atau yang memiliki nama latin Capsicum frutescens, dibandingkan dengan cabe merah besar maupun cabe merah keriting memang jenis yang satu ini memiliki level kepedasan yang lebih tinggi.

Dilansir SehatQ, cabe rawit mengandung capsaicin yang membuatnya berkhasiat untuk kesehatan. Capsaicin inilah yang membuatnya terasa pedas. Semakin tinggi kandungan capsaicin, akan semakin pedas rasanya.

Cabe rawit komoditas pangan berharga mahal

Sehingga bukan hal yang mengherankan jika dilihat dari segi harga jualnya sendiri juga relatif lebih mahal dibandingkan dengan yang lain. Tingkat penggunaan cabai oleh masyarakat Indonesia bisa dibilang cukup tinggi, sehingga kurangnya ketersediaan langsung memicu harga jual cabai rawit yang mahal, mengalahkan harga daging.

Cabai sudah dimanfaatkan sejak 7000 SM oleh suku Indian sebagai bumbu masakan. Bagi suku Indian, cabai merupakan jenis tumbuhan yang sangat dihargai dan menempati urutan kedua setelah jagung dan ubi kayu. Selain itu, cabai juga mempunyai peranan penting dalam upacara keagamaan dan kultur budaya orang-orang Indian.

Baca juga : Ciplukan, si Mungil Liar yang Kaya Manfaat

Akibat penyebaran cabai yang begitu luas, maka tidak bisa digambarkan bahwa, pusat asalnya di daratan Amerika. Penyebaran cabai ke seluruh dunia dilakukan oleh pedagang Spanyol dan Portugis. Sedangkan cabai diperkirakan masuk ke Indonesia pada awal abad 15 oleh para pelaut Portugis.

Penyebaran cabai ke seluruh Nusantara dilakukan secara tidak langsung oleh para pedagang dan pelaut Eropa yang mencari rempah-rempah ke pelosok Nusantara. Hingga kini, cabai menjadi salah satu bumbu dan rempah khas Indonesia yang selalu hadir di setiap masakan-masakan Indonesia yang memiliki cita rasa pedas.

Aneka masakan Padang bercita rasa pedas

Cabe rawit merupakan sayur buah yang sangat digemari masyarakat di Indonesia. Cabe banyak mengandung minyak atsiri yang memberi rasa pedas dan panas. Rasa pedasnya disebabkan oleh kandungan capsaisin (C18H27NO3) yang sangat tinggi.


Cabe rawit memiliki tingkat kepedasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan cabai lainnya. jadi sebaiknya tidak dikonsumsi dalam jumlah berlebih. Buah cabe banyak mengandung vitamin A dan C.

Cabe rawit ini sendiri memiliki 2 varietas berbeda, diantaranya adalah rawit hijau dan rawit putih atau merah. Kerap kali dijadikan sebagai kudapan saat makan gorengan untuk menambah cita rasanya menjadi semakin pedas ataupun digunakan sebagai bahan campuran bumbu masak untuk mendapatkan cita rasa yang lebih pedas pada makanan.

Baca juga : Pakis Sayur, Tumbuhan Paku-Pakuan Hutan yang Sangat Nikmat Dibuat Masakan

Selain di Indonesia, cabe rawit ini juga tumbuh di negara lain yang ada di Asia Tenggara. Dilansir dari laman resmi Pusat Penelitian dan Pengembangan Holtikultura, cabai rawit (Capsicum frutescens) termasuk dalam famili Solanaceae dan merupakan tanaman berumur panjang (menahun). Cabai rawit dapat hidup selama 2-3 tahun apabila dipelihara dengan baik dan kebutuhan haranya tercukupi.

Cabai rawit telah lama digunakan sebagai bagian dari pengobatan alternatif atau herbal. Manfaat cabe rawit beragam, mulai dari menurunkan tekanan darah hingga menekan rasa lapar. Di balik rasanya yang pedas, ternyata banyak sekali manfaatnya, diantaranya adalah:

Mengatasi hidung tersumbat, bagi yang sedang terkena flu atau bermasalah dengan suhu udara, dimana ketika suhu udara cukup dingin maka hidung akan mulai tersumbat, maka mengatasinya secara alami dengan mengonsumsi makanan pedas. Ini sangat membantu dalam melegakan hidung yang tersumbat. Hanya saja sebaiknya tidak dikonsumsi secara berlebihan atau justru akan menyebabkan gangguan pencernaan.

Permintaan benih cabai rawit cukup tinggi

Dapat meredakan nyeri, mungkin banyak yang sudah tahu bahwa beberapa obat oles atau krim pereda nyeri yang dijual di pasaran mengandung capsaicin di dalamnya. Hal ini dikarenakan sensasi panas yang ditimbulkan dari senyawa dalam cabai ini berfungsi untuk membuat reseptor berhenti mengirimkan rasa sakit pada tubuh, sehingga akan terasa meredakan rasa nyeri atau sakit tersebut.

Meningkatkan sistem kekebalan tubuh, kandungan vitamin C yang terdapat dalam cabe rawit ini bahkan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan yang terdapat pada jeruk. Tidak mengherankan jika ternyata cabai diketahui sangat bagus untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Tubuh tidak mudah terserang penyakit, khususnya adalah infeksi yang berasal dari virus maupun bakteri.

Baca juga : Apotek Hidup, Taman yang Menyediakan Berbagai Jenis Tanaman Obat

Dapat menurunkan resiko terserang penyakit jantung, sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa capsaicin dalam cabe ini berguna untuk turunkan kadar kolesterol jahat dalam sistem kardiovaskular. Kolesterol inilah yang membuat pembuluh darah menjadi sempit. 

Beberapa varietas cabai rawit mampu tumbuh subur di dataran tinggi

Tentunya secara otomatis akan mempengaruhi kinerja jantung. Karena penyempitan pembuluh darah akan membuat jantung dipaksa bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh. Akibatnya, kondisi jantung kelamaan akan melemah kinerjanya. Bahkan bisa menyebabkan terjadinya serangan jantung.

Mencegah penyakit kanker, karena kaya akan antioksidan maka cabe rawit juga mampu bekerja untuk mencegah penyakit berbahaya layaknya kanker. Mengingat memang kanker ini sendiri berasal dari perubahan pada sel-sel tubuh yang sering terpapar oleh senyawa radikal bebas.

Senyawa radikal bebas bisa membuat sel-sel tersebut justru bekerja untuk menyerang atau melawan jaringan tubuh yang sehat. Antioksidan ini sangat bagus untuk melawan radikal bebas tersebut.

Cegah penyakit diabetes, cabe ini juga mengandung senyawa yang mampu untuk menjaga kadar gula dalam darah tetap stabil. Capsaicin memang memiliki potensi untuk turunkan kadar gula darah. Sehingga ia juga memiliki sifat antidiabetik yang berguna untuk menurunkan resiko terkena penyakit diabetes melitus.

Gangguan metabolisme yang membuat tubuh tidak bisa menyerap gula dalam darah. Kondisi ini akan dapat menimbulkan beragam masalah kesehatan karena kadar gula darah yang tinggi tersebut.

Bagus untuk kesehatan mata, jarang yang tahu ternyata cabe ini juga mengandung lutein yang bagus untuk cegah terjadinya kerusakan mata yang disebabkan oleh penuaan, seperti diantaranya adalah katarak sampai dengan degenerasi makula. Jadi konsumsinya secara rutin memang akan membantu untuk menjaga kesehatan mata.

Cabai rawit seringkali mendatangkan keuntungan besar bagi para petani cabai

Baik untuk sistem pencernaan, kandungan dalam cabai rawit mampu melindungi pencernaan dari infeksi. Memaksimalkan produksi cairan pencernaan, serta membantu distribusi enzim ke perut.

Baik untuk metabolisme tubuh, kandungan capsaicin dalam cabe rawit membantu memaksimalkan pembakaran kalori. Proses ini disebut diet-induced thermogenesis yang membantu memaksimalkan metabolisme seseorang. Mengurangi nafsu makan dan merasa kenyang lebih lama.

Meredakan nyeri, kandungan capsaicin berpotensi menurunkan tekanan darah. Kandungan capsaicin dapat meredakan nyeri apabila diaplikasikan langsung ke kulit. Potensi sembuhkan penyakit autoimun psoriasis.

Namun jangan berlebihan mengonsumsi cabe rawit, karena dapat menyebabkan sakit perut. Orang yang mengonsumsi obat pengendali tekanan darah juga sebaiknya berkonsultasi dulu sebelum makan cabe rawit dalam jumlah banyak. (Ramlee)


Sumber : remen.id

Cabai Rawit si Pedas Kaya Manfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Latber Malam Road to Margo Trophy, Jaladri dan Maha Raja Raih Bendera Enam Warna, Bimo Juara

Setelah sukses pada penyelenggaraan latber sebelumnya, Latber Road to Margo Trophy kembali digelar pada Sabtu, 14 September 2024 di Gantanga...