Blog Hobi dan Informasi

Senin, 30 Januari 2023

Bendera Lima Warna Berkibar di Latber Pengcab Madiun, Pesona dan Kompas Juara



Pengcab PPPPSI Madiun gelar latber (latihan bersama) di Gantangan Benggol Joyo Jl Ardodali Demangan, yang dihelat pada Sabtu, 28 Januari 2023. Pengcab Madiun konsisten untuk adakan lomba seni suara alam burung puter pelung di tengah kelesuan yang dirasakan oleh semua penghobi burung ini.

Heri Suprapto, Ketua Pelaksana kegiatan mengatakan bahwa agenda ini memang untuk memberikan kesempatan kepada puter pelung mania buat menampilkan burung-burungnya agar bisa merasakan persaingan di gantangan. Sekalian menakar sejauh mana kemampuan gaco-gaco yang ada.



Selepas pandemi, memang animo puter pelung mania malah dirasakan menurun. Hantaman pandemi memang terasa sekali. Khususnya di hobi burung anggungan puter pelung. Lomba-lomba yang diadakan tidak seramai biasanya.

“Hantaman pandemi Covid-19, memang terasa sekali dampaknya di segala sektor termasuk penggemar burung puter khususnya puter pelung,” ujar Heri Suprapto. “Setidaknya dengan adanya gelaran ini panitia ingin memberikan kesempatan kepada mereka agar bisa bersemangat untuk menyemarakkan hobi puter pelung.”

“Harga puter pelung dipasaranpun turun drastis, sedangkan makanan burung berupa milet melambung tinggi sehingga berdampak pada peternak juga pelomba,” jelas Heri. “Namun demikian kita pecinta angungan puter pelung tidak perlu berkecil hati, khususnya di Pengcab Madiun.”

Salah seoarang penghobi puter pelung sedang menyiapkan burung gacoannya

“Kami selaku Pengcab Madiun, akan selalu mendorong penghobi puter agar selalu bisa berkompetisi dan berani menampilkan hasil ternakannya di latber yang kita selenggarakan rutin ini. Semoga dari latber-latber seperti ini, nanti dapat memunculkan jawara-jawara puter,” harap Heri.

Burung-burung jawara ini nanti juga diharapkan bisa eksis di lomba-lomba pada tingkat nasional. Peserta Latber Pengcab Madiun kali ini dihadiri baik pemula maupun pemain senior. “Saya ingin agar pemula bisa ikut berlomba, menggantangkan burungnya dan kalau bisa juga meraih juara agar mereka tetap semangat untuk main puter pelung,” terang Ketua Pengcab Madiun.

Lomba kali ini masih tetap menandingkan kelas Pemula dan kelas Utama. Diikuti peserta dari Ponorogo, Magetan, Ngawi, Tuban, dan Bangkalan. Memang tidak seramai biasanya, namun yang datang masih tetap antusias menampilkan burung-burung mudanya.

Cuaca cerah dan cenderung panas mengawal acara dari awal hingga akhir. Para juri yang diturunkan untuk menjadi juru vonis bekerja dengan baik tanpa ada intervensi. Untuk kelas Pemula berhasil diraih oleh Kompas orbitan anyar Dwi Priyanto Ngawi produk ternak DP 171 yang digantang pada nomor 29.

Heri Suprapto (kanan) giat mengajak para penghobi untuk melombakan burungnya

Sedangkan tempat kedua diisi oleh Bledug Ireng andalan Muhlis MAB BF Ngawi ternakan MAB 22 yang menempati nomor kerekan 22. Posisi ketiga ada Semeru besutan Dwi Priyanto lainnya bergelang DP 153 yang digantang pada nomor 27.

Sementara di kelas Utama, persaingan ketat terjadi. Pada babak awal memang tidak tampak ada yang menonjol. Baru di babak kedua, kejutan terjadi di gantangan 37 setelah bendera lima warna tertancap disana.

Pada babak ketiga, gantangan nomor 22 mencoba mengimbangi dengan keberhasilannya meraih bendera lima warna. Namun gantangan 37 masih belum mengendor dengan tetap berhasil raih bendera lima warna pula. Meskipun gantangan 37 masih tetap memimpin tetapi jaminan jadi pemuncak belum didapat.

Penentuan untuk melihat siapa yang berhak menyandang yang terbaik berlangsung hingga babak keempat. Dengan kualitas anggung yang dipunyai gantangan 37, maka juri tidak segan-segan mengganjarnya kembali dengan koncer lima warna.

Dwi Priyanto menikmati jalannya lomba

Empat babak penjurian yang dilakukan, akhirnya memutuskan posisi kejuaraan di kelas Utama dengan juara pertama berhasil diraih Pesona amunisi Idola BF dari Tuban. Pesona hasil ternakan Pogo 621 yang menempati nomor gantangan 37, setelah mengantongi tiga kali bendera lima warna dan sekali bendera empat warna.

Disusul kemudian oleh Bledug Ireng andalan Muhlis MAB BF Ngawi sebagai runner up, yang digantang pada nomor 22. Meskipun pada babak keempat berhasil meraih lima warna kembali, namun perolehan nilainya tidak bisa mengejar sang juara.

Dan Kompas gaco Dwi Priyanto di gantangan nomor 29 ikut mengisi posisi kejuaraan di urutan ketiga. Kompas sendiri sebelumnya sukses merebut podium juara di kelas Pemula. Performanya belum bisa mengimbangi dua burung teratas.


“Wah, ternyata burung-burung yang turun di kelas Utama lumayan juga kualitas anggungnya,” komentar beberapa pemain yang menikmati persaingan di kelas Utama. “Iya, ini dari hasil pantauan kami ternyata kualitas burung sangat lumayan bagus untuk sekelas latber,” tutur Heri memuji.

“Para peserta ini sangat menjaga hasil rawatan maupun hasil ternakannya. Semoga diwaktu yang akan datang, akan selalu bermunculan burung-burung berkualitas yang akan menambah semaraknya di hobi burung puter ini. Selamat untuk para pemenang lomba, teruslah semangat untuk menyajikan burung burung berkualitas,” pinta Heri di akhir acara. (Ramlee/HS)

Kamis, 26 Januari 2023

Meredakan Batuk Secara Alami




Batuk termasuk penyakit yang ringan, tetapi cukup menggangu. Terlebih pada saat cuaca yang tidak menentu antara musim hujan dan musim panas. Saat mengalami batuk, seringkali merasakan dada sesak hingga sulit tidur.

Ketika seseorang sedang batuk, sebenarnya itu adalah respons alami tubuh untuk mengeluarkan benda asing, seperti kuman, virus, debu, atau zat iritatif dari dalam saluran pernapasan. Meski begitu, batuk juga sering kali menandakan adanya gangguan kesehatan tertentu, mulai dari ISPA, alergi, asma, hingga kanker paru-paru.

Tenggorokan dan paru-paru normalnya memproduksi sedikit lendir atau dahak. Lendir ini biasanya akan dikeluarkan melalui batuk dan bersin. Batuk yang terjadi sesekali dan cepat mereda umumnya masih tergolong normal, karena membantu menggerakkan dahak yang berfungsi menjaga saluran pernapasan agar tetap lembap.

Batuk umumnya disertai dengan gejala lain, seperti pilek atau hidung tersumbat, sakit tenggorokan, mengi, sesak napas, dan perut mulas. Berdasarkan lama terjadinya, batuk dapat berlangsung kurang dari 3 minggu sampai lebih dari 8 minggu.

Batuk bisa disebabkan oleh infeksi di saluran pernapasan atas maupun saluran pernapasan bawah. 

Bahan-bahan alami untuk meredakan batuk

Batuk juga dapat terjadi akibat alergi atau penyakit yang berlangsung dalam jangka panjang, seperti asma, PPOK, dan bronkitis kronis.

Namun, batuk yang berkelanjutan akan sangat mengganggu dan harus segera diatasi. Batuk yang berkelanjutan juga bisa menjadi gejala sejumlah kondisi seperti alergi, infeksi virus, dan infeksi bakteri.

Salah satu cara untuk meredakan batuk bisa memanfaatkan bahan-bahan alami yang ada di sekitar rumah sebagai alternatif dari mengonsumsi obat-obatan. Bahan alami rumahan yang ada dapat dimanfaatkan sebagai cara meredakan batuk. 

Cara alami tersebut cukup aman, mudah ditemukan, dan cukup efektif untuk meredakan batuk. Tidak hanya mengobati batuk, obat-obatan alami berikut juga bermanfaat untuk mengatasi pilek dan alergi. Oleh sebab itu, batuk tidak boleh dibiarkan dan harus segera diobati agar tidak semakin parah.

Madu sangat baik digunakan untuk meredakan batuk

Madu

Dilansir dari laman Medical News Today, madu merupakan bahan alami yang dapat dimanfaatkan untuk meredakan batuk. Dalam studi yang dilakukan pada 2021, peneliti melihat efek penggunaan madu untuk mengobati batuk pada infeksi saluran pernapasan.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa madu lebih unggul dari perawatan biasa, baik dalam meredakan maupun mencegah batuk. Bahkan madu juga dapat meredakan batuk lebih efektif dibandingkan obat-obatan yang mengandung dekstrometorfan.

Cara mengonsumsinya adalah dengan mencampur dua sendok teh madu dengan teh herbal atau air hangat dan lemon. Madu murni kaya akan antioksidan, flavonoid, asam fenolat, asam amino, enzim, vitamin, dan mineral. 

Selain itu, makanan yang rasanya manis ini juga kaya mineral seperti zat besi, seng, magnesium, kalsium, selenium, potasium, dan fosfor. Kandungan nutrisi yang lengkap tersebut mampu mencegah, hingga mengobati berbagai penyakit.

Jahe

Jahe

Cara meredakan batuk secara alami berikutnya adalah dengan jahe. Pasalnya, jahe mengandung sifat anti-inflamasi yang dapat meredakan batuk kering atau asma. Jahe dipercaya dapat mengendurkan otot-otot saluran napas. Selain itu, jahe juga dapat meredakan rasa mual dan nyeri.

Dalam jurnal yang dipublikasi pada 2015 menunjukkan bahwa senyawa antiradang pada jahe dapat melemaskan membran di saluran udara sehingga membuat intensitas batuk berkurang. Jahe bisa dibuat minuman untuk mengatasi batuk.

Caranya dengan menyeduh 20-40 gram irisan jahe ke dalam secangkir air panas. Kemudian diamkan selama beberapa menit, lalu tambahkan madu dan perasaan lemon untuk meningkatkan khasiatnya.

Minum air hangat

Air hangat

Studi yang diterbitkan National Library of Medicine melaporkan bahwa minuman hangat dapat mengurangi gejala batuk, sakit tenggorokan, kedinginan, dan kelelahan. Jika batuk disertai gejala flu atau pilek, Anda bisa meminum air hangat.

Namun, jika batuk disertai radang tenggorokan, sebaiknya minum air hangat yang tidak begitu panas. Adapun beberapa jenis minuman atau cairan yang dapat menenangkan batuk di antaranya adalah kuah kaldu, teh herbal, air putih hangat, dan jeruk hangat.

Terapi menghirup uap panas

Uap

Untuk batuk jenis basah yang menghasilkan lendir atau dahak dapat menggunakan uap untuk meredakannya. Caranya dengan mandi air hangat atau menghirup uap air dalam wadah panas. Dapat  juga ditambahkan minyak esensial seperti kayu putih atau rosemary ke dalam air hangat tersebut.

Kemudian hirup uapnya selama beberapa 10-15 menit sampai gejala batuk mereda. Jangan lupa meminum segelas air setelahnya agar tidak dehidrasi. Meski demikian, penelitian yang dilakukan National Library of Medicine pada tahun 2017 menunjukkan bahwa uap air panas tidak secara nyata dapat memperbaiki gejala batuk beberapa orang.

Berikut beberapa bahan yang biasa dimanfaatkan untuk memasak. Memang jarang dijumpai di dapur-dapur masyarakat Indonesia secara umum. Namun kini bahan tersebut sudah dengan mudah ditemukan di pasar-pasar swalayan atau super market.

Thyme

Thyme

Thyme (Thymus vulgaris) ini dapat dikonsumsi dalam kondisi segar atau dalam bentuk yang sudah dikeringkan. Selain dimanfaatkan sebagai bumbu masakan, thyme juga bisa diolah menjadi teh herbal, minyak esensial untuk aromaterapi, hingga obat tradisional.

Jadi tidak hanya sebagai bumbu masakan, thyme juga dapat dimanfaatkan sebagai obat untuk mengatasi batuk. Penelitian mengenai efektivitas thyme pada 2021 menunjukkan bahwa rempah daun ini dapat mengatasi masalah batuk, bronkitis, dan dapat meningkatkan kualitas hidup. Hal itu berkat kandungan antioksidan yang terdapat di dalamnya.

Cara mengonsumsinya adalah dengan membuat menyeduh dua sendok teh thyme kering dengan air panas. Lalu biarkan selama 10 menit, saring, dan minum selama beberapa kali dalam sehari.

Peppermint

Peppermint

Daun peppermint kerap kali dimanfaatkan dalam bahan minuman. Aromanya yang segar dan memberikan sensasi membuat daun satu ini kerap kali dapat ditemukan sebagai bahan campuran teh, jus, dan berbagai minuman lainnya. 

Selain itu, peppermint pun kerap dimanfaatkan sebagai tanaman herbal karena memiliki kandungan antimikroba, antivirus, dan antioksidan. Ternyata, ekstrak dari peppermint ini ada pula yang diubah menjadi minyak. Dengan komponen menthol dan menthone, membuat minyak peppermint ini memiliki berbagai macam khasiat yang baik untuk kesehatan.

Melansir Healthline.com, sebuah penelitian menunjukkan bahwa peppermint dapat membantu mengatasi batuk. Mentol yang terdapat dalam peppermint memang tidak dapat meredakan gejala tetapi orang yang menghirup uapnya akan merasa lebih baik.

Kandungan mentol dalam peppermint dapat menenangkan tenggorokan dan bertindak sebagai dekongestan atau pemecah lendir. Peppermint dapat digunakan untuk obat batuk alami dengan meminum teh peppermint atau menghirup uap yang ditambah dengan minyak esensial peppermint.

Rosemary

Rosemary 

Rosemary (Rosmarinus officinalis) termasuk ke dalam jenis tanaman herbal. Tumbuhan ini berasal dari daratan Mediterania dan telah banyak dibudidayakan di Indonesia. Rosemary memiliki aroma yang khas seperti pinus dan segarnya menyerupai mint atau lemon. 

Rosemary juga merupakan rempah yang dapat dimanfaatkan untuk meredakan batuk. Tanaman ini dapat menenangkan otot-otot di trakea dan membantu melegakan pernapasan.

Caranya dengan mencampur rosemary dan minyak kemudian mengoleskannya ke tubuh atau menghirup uap air yang ditambah dengan rosemary. Tanaman herbal ini mengandung nutrisi baik, seperti serat, protein, mineral dan vitamin yang dapat meningkatkan kesehatan tubuh. (Ramlee)


Sumber : remen.id Cara Meredakan Batuk Secara Alami

Jangkrik, Hewan Bersuara Nyaring di Malam Hari


 

 Jangkrik (Gryllus Sp.) merupakan serangga yang sangat dekat dengan kehidupan manusia, karena banyak ditemui di lingkungan yang sama dengan tempat tinggal manusia. Jangkrik memiliki nama yang berbeda di wilayah lain disesuaikan dengan bahasa yang digunakan daerah tersebut.

Bahkan sejak lama manusia telah berinteraksi dengan jangkrik. Serangga yang satu ini cukup familiar di berbagai kalangan, dari dimanfaatkan sebagai aduan, pakan ternak sampai yang terbaru sebagai bahan makanan.

Tubuh jangkrik tersusun atas kepala, dada, dan perut dengan bentukan badan yang beruas-ruas sama seperti jenis serangga lainnya. Letak perut berada di bagian belakang. Kakinya berjumlah 3 pasang, dimana kaki bagian belakang lebih besar digunakan untuk melompat. Serangga ini dilengkapi dengan organ mata, antenna, dan gigi pada kepalanya.

Jangkrik di habitat aslinya

Mata jangkrik termasuk yang paling aneh di dunia, mengingat jumlahnya yang sangat banyak namun tidak berfungsi dengan baik di siang hari namun lebih baik di malam hari. Diantara mata dan abdomen terdapat sayap yang digunakan untuk terbang.

Yang unik, jangkrik memiliki double sayap, yakni mempunyai sayap dalam dan sayap luar. Pada saat terbang, sayap dalam digunakan sedangkan bagian luarnya untuk melindungi bagian sayap dalam.

Jangkrik mengerik

Bagian abdomen jangkrik dilengkapi dengan beberapa organ seperti cercus, spirakel, dan opovisitor. Cercus berguna untuk menanggapi adanya rangsangan dari luar yang terletak pada ke sebelas perut jangkrik.

Jangkrik bernapas menggunakan spirakel yang terletak pada ruas kedua sampai ruas ke delapan. Bagian opovisitor pada jangkrik hanya dimiliki oleh jenis jangkrik betina sebagai tempat keluar masuknya telur jangkrik.

Adu jangkrik

Organ reproduksi pada jangkrik betina meliputi, ovarium yang mengandung indung telur, oosit, sel folikel, saluran telur, sel germanium, dan spermateka. Sedangkan pada jangkrik pejantan meliputi, vas deferens, vesikula seminalis, dan ductus ejakulator.

Sistem pernapasan jangkrik, memanfaatkan trakea, spirakel, dan trakeola. Spirakel berguna untuk mengalirkan oksigen masuk ke dalam tubuh lalu menghubungkannya dengan trakea. Oksigen yang masuk akan diteruskan dalam ke trakeola (cabang trakea) untuk didistribusikan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah.

Sistem pencernaan jangkrik, yakni saliva yang digunakan untuk mencerna makanan yang masuk lewat mulut. Kelenjar saliva sebagai air liur untuk mendorong makanan masuk ke esophagus setelah dikunyah oleh giginya.

Di dalam esophagus, makanan akan diteruskan ke tembolok untuk mengalami proses kimiawi dengan enzim amilase, maltase, invertase, tryptase, dan lipase. Selanjutnya makanan akan diserap melalui haemocol menjadi sari makanan untuk diedarkan ke seluruh tubuh.

Organ pencernaan jangkrik lainnya terdiri atas hindgut berguna untuk mengubah hasil dari saringan sari-sari makanan diubah menjadi kotoran kering yang disebut pelet kering yang dikeluarkan melalui lubang anus.

Jangkrik tidak suka hidup secara berkelompok. Di habitatnya terlihat cenderung sendirian atau berpasangan dan tidak bergabung dalam sebuah kelompok. Serangga kecil ini terbiasa hidup pada suhu sedang, pada suhu dingin dapat mengakibatkan kematian, sedangkan suhu panas menyebabkan mereka kanibalisme.

Telur jangkrik

 

Jangkrik termasuk hewan yang lebih aktif di malam hari sehingga termasuk dalam golongan hewan nocturnal. Namun dalam budidaya akan ditemukan jangkrik beraktivitas pada siang hari, hal ini dipengaruhi oleh faktor kebiasaan.

Jangkrik dapat berkomunikasi dengan menggunakan sayapnya untuk menarik perhatian lawan jenisnya. Kedua sayap pejantan akan mengepak seperti suara mengernyit “krik krik krik”. Kemampuan tersebut hanya bisa dilakukan oleh pejantan jangkrik.

Anakan jangkrik

Karakter mereka yang mengeluarkan suara mengerik sebenarnya dibuat oleh jangkrik jantan dengan menggosok-gosokkan sayap depan mereka secara bersamaan. Suara ini digunakan untuk menarik kedatangan betina dan mengusir kehadiran jantan lainnya. Suara ini semakin keras dengan naiknya suhu di sekitarnya . Di dunia dikenal sekitar 900 spesies jangkrik, termasuk di dalamnya adalah gangsir.

Habitat dan daur hidup jangkrik

Jangkrik memiliki habitat yang sangat luas dan bisa hidup di mana saja. Bisa ditemukan di tempat yang lembab sampai di sela-sela kasur rumah apabila rumah berada di daerah sekitar hutan. Daerah persawahan, daerah pantai, daerah gunung juga menjadi habitat jangkrik asal tempat tersebut memiliki kelembaban yang cukup.

Jangkrik-jangkrik muda siap dipanen

Tetapi tempat yang pada umumnya ditemukan jangkrik adalah daerah persawahan yang ditandai dengan banyaknya suara jangkrik pada malam hari. Karena jangkrik merupakan hewan yang aktif di malam hari sehingga suara-suara ditimbulkan oleh jangkrik jantan dapat didengar secara jelas dan semakin keras apabila malam hari sudah tiba.

Daur hidup jangkrik memiliki tiga tahapan yang sangat penting dan juga sangat singkat. Berawal dari telur yang akan menetas dengan sendirinya menjadi jangkrik muda. Jangkrik yang berhasil menetas dari telur bisa melanjutkan hidupnya menjadi jangkrik dewasa.

Karena hanya jangkrik muda yang bisa dan mampu mencari makanannya sendiri yang akan melanjutkan hidupnya. Jangkrik juga mengalami metamorfosis layaknya serangga umumnya namun termasuk ke dalam metamorfosis tidak sempurna karena hanya terdiri dari tiga tahapan.

Tahap metamorfosis ini adalah tahap telur, nimfa, dan jangkrik dewasa. Tahapan ini yang membuat metamorfosis jangkrik dianggap tidak sempurna karena tidak memiliki siklus hidup yang lengkap seperti halnya kupu-kupu.

Kandungan nutrisi jangkrik

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa jangkrik memiliki kandungan gizi yang baik bagi manusia. Manfaat jangkrik ini bisa dirasakan dengan cara mengonsumsi dagingnya. Jangkrik diketahui memiliki kandungan protein yang cukup tinggi. Serangga ini mengandung protein omega-3, omega-6, dan omega-9 yang diperlukan untuk tumbuh kembang anak.

Sayangnya, konsumsi jangkrik adalah suatu hal yang masih dianggap menjijikkan bagi sebagian orang. Perlu diketahui, di dalam 100 gram jangkrik terkandung 121 kalori, dan hanya 45,9 kalori yang berasal dari lemak. Selain itu, terdapat kandungan lain seperti 12,9 gram protein dan 75,8 gram zat besi.

Makanan jangkrik mudah diperoleh

Berikut ini merupakan beberapa manfaat dan kebaikan daging jangkrik bagi tubuh.

1    Kaya akan kandungan protein

Jangkrik mengandung beberapa nutrisi baik seperti protein, serat, lemak sehat, vitamin, dan beberapa jenis mineral. Sebuah fakta mencengangkan tentang jangkrik, yaitu kandungan protein yang ada di dalamnya sama dengan kandungan protein yang dimiliki oleh daging sapi, tetapi dengan kadar lemak yang lebih rendah.

2    Mengandung kadar kalsium tinggi

Alasan lain mengapa jangkrik baik untuk dikonsumsi adalah karena jangkrik memiliki kandungan kalsium tinggi yang sangat baik untuk kesehatan tulang. Oleh karena itu, mengonsumsi jangkrik bagi anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan adalah hal yang sangat baik.

Jangkrik hasil budidaya siap dipasarkan

3    Mencegah penuaan

Daging jangkrik memiliki kandungan protein kolagen yang dapat membuat kesehatan kulit dan organ mata lebih terjaga dan mencegah terjadinya penuaan dini. Selain itu, daging jangkrik juga sangat baik bagi kesehatan sebagai langkah pencegahan katarak.


4    Meningkatkan vitalitas

Kandungan yang ada pada daging jangkrik dipercaya mampu meningkatkan vitalitas. Selain itu, daging jangkrik juga sangat baik bagi wanita untuk menunda menopause.
Baca juga : Burung Trucukan Kicau dan Gayanya yang Memikat

5    Membantu menurunkan berat badan

Mengonsumsi daging jangkrik ternyata juga dapat membantu menurunkan berat badan. Sebuah laporan dari WHO (badan kesehatan dunia) menunjukkan bahwa jangkrik memiliki kandungan protein yang sama dengan daging dengan kadar lemak yang lebih rendah sehingga konsumsi jangkrik bisa membantu menurunkan epidemi obesitas di seluruh dunia.

Camilan dari jangkrik

Saat ini pemanfaatan jangkrik lebih banyak digunakan sebagai bahan pakan ternak, semisal untuk ayam hias, burung kicauan, ikan hias, maupun reptil. Para pemancing juga memanfaatkan jangkrik ini sebagai umpan.

Dengan permintaan yang relatif besar, maka jangkrik berpotensi baik untuk dibudidayakan. Ini karena selain kadar proteinnya yang tinggi, daya produksinya pun tinggi pula. Apalagi siklus hidupnya yang pendek ditambah pemberian pakannya yang mudah. (Ramlee)


Sumber : remen.id Mengenal Jangkrik, Hewan Bersuara Nyaring di Malam Hari

Alkesa, Buah Langka Mirip Sawo Rasa Mirip Ubi





Alkesa (Pouteria campechiana), rasanya tidak banyak yang tahu. di beberapa daerah menyebutnya sebagai sawo mentega, sawo ubi, sawo belanda, alkesah atau kanistel. Dari berbagai penamaannya, disebut juga sawo ubi karena daging buahnya berwarna serupa dengan ubi.

Buah ini dalam bahasa Inggris disebut sebagai canistel, egg fruit atau yellow sapote. Buah alkesa berasal dari pohon yang termasuk kelompok tanaman evergreen, yaitu tumbuhan hijau sepanjang tahun.

 Pohon alkesa berasal dari Meksiko bagian selatan, Belize, Guatemala, dan El Savador. Di keempat negara tersebut, buah alkesa juga banyak dibudidayakan. Selain itu, di Indonesia beberapa petani perkebunan juga mulai melirik tanaman ini sebagai komoditas tanaman perkebunan.

Tanaman yang berkerabat dengan sawo ini termasuk tanaman pohon berukuran sedang. Batangnya dapat tumbuh hingga 30 meter. Meskipun kebanyakan pertumbuhannya hanya mencapai 10 meter sampai 20 meter. Batang tanaman alkesa memiliki getah susu atau lateks yang akan keluar apabila kulitnya tersayat.

Buah Alkesa

Pohon alkesa memproduksi buah berwarna kuning dan oranye. Diameter buahnya sekitar 7 cm. Buah alkesa dapat dikonsumsi langsung dalam keadaan segar, tanpa perlu diolah terlebih dahulu. Rasanya manis dengan sedikit rasa gurih. Tekstur daging buahnya hampir serupa dengan rebusan kuning telur matang, karena itu buah ini juga sering disebut sebagai ‘egg fruit’ atau buah telur.

Daun pohon alkesa tumbuh secara majemuk atau berkumpul di ujung ranting. Bentuk daunnya bulat telur dan memanjang. Ukuran panjangnya sekitar 6 cm sampai 25 cm dengan lebar 2,5 cm sampai 8 cm. Warna daun alkesa hijau dan berkilap.

Tangkai daunnya berukuran 5 cm sampai 25 cm. Pohon alkesa juga memiliki bunga yang tumbuh di bawah ketiak daun. Bunganya dapat tumbuh secara tunggul ataupun majemuk. Kelopak bunganya berjumlah 5 helai dengan warna putih, serta mengeluarkan aroma harum.

Ukuran dan bentuk buah alkesa sangat bervariasi, tergantung dari jenis yang ditanam. Jenis yang baik akan menghasilkan ukuran buah yang lebih besar, agak lonjong dengan kulit yang berkilau. Tekstur kulitnya hampir sama seperti paprika kuning.

Berat satu buahnya dapat mencapai 400 gram. Daging buahnya agak pucat dan liat. Namun beberapa varitas yang baik memiliki tekstur yang lebih seperti cream atau mousse. Rasa dagingnya manis dan gurih, mengingatkan pada krim telur atau egg custard.

Bibit buah Alkesa

Di dalam daging buah bisa terdapat 1 sampai 6 buah biji berukuran besar dan berwarna coklat. Buah alkesa memiliki aroma harum dan manis yang samar-samar, tidak terlalu kuat, seperti halnya aroma pada buah mangga.

Warna kulit alkesa akan mengalami perubahan seiring bertambahnya umurnya. Semakin tua, maka warnanya menjadi kuning tua cerah. Sebelum matang, tekstur buahnya sedikit keras. Semakin tua teksturnya menjadi lebih kembut, kemudian akan jatuh sendiri dari pohon saat sudah matang.

Berbeda dengan buah matang pohon yang akan dimakan oleh serangga atau burung. Serangga dan burung justru menghindari buah alkesa. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh efek astringent dari buahnya yang menghasilkan efek asam. Namun bagi manusia, buah ini aman untuk dimakan.

Rasa buah alkesa tidak hanya manis, namun juga gurih. Tekstur, warna dan rasa gurih ini mirip dengan mentega. Oleh karena itu, di Indonesia sering disebut sebagai sawo mentega. Ada juga yang berpendapat bahwa teksturnya seperti ubi rebus atau tape singkong, sehingga di Indonesia sebagian orang menyebutnya sebagai sawo ubi.

Saat musim panen, Alkesa banyak dijajakan di pinggir jalan

Kebanyakan orang mengonsumsi buah alkesa langsung saat sudah matang. Tetapi buah matang tersebut juga bisa diolah menjadi jenis makanan lain, seperti selai, marmalade, bahan pancake, dan tepung. Seperti pada labu, ada juga yang mengolah alkesa menjadi bubur atau puree.

Jadi memang, selain bisa dinikmati langsung, bisa juga diolah menjadi aneka jenis makanan yang menggoda selera. Ada yang menjadikan daging buah alkesa sebagai minuman dengan mencampurnya bersama susu sehingga menjadi canistel shake. Milkshake dari buah alkesa ini disebut sebagai eggfruit nog.

Karena teksturnya yang juga mirip dengan labu kuning, maka buah alkesa sering dijadikan sebagai pengganti labu, misalnya pada pie labu dan puding. Sama juga seperti labu, alkesa bersifat mengenyangkan karena kandungan air di dalamnya hanya sedikit. Jika dimakan, serat alkesa akan menyisakan kotoran pada gigi, karena itulah ada yang menyebut buah ini dengan buah jigong.

Buah alkesa memiliki banyak kandungan bernutrisi yang baik jika dikonsumsi. Terdapat zat karoten yang baik untuk mata, serta thiamine, niasin, karbohidrat, vitamin C, vitamin A, fosfor, kalsium, dan lain sebagainya.

Oleh sebab itu, tak heran jika alkesa sangat bermanfaat bagi tubuh. Berkat berbagai kandungan nutrisi yang ada di dalam buah alkesa, maka buah ini sangat berkhasiat untuk menjaga kesehatan. Hal ini pula yang menjadi alasan tanaman ini dibudidayakan di banyak negara.

Buah Alkesa yang telah matang

Berikut beberapa manfaat dari buah alkesa :

1. Menjaga kesehatan tulang

Kandungan kalsium di dalam alkesa mampu memberi manfaat yang baik bagi kesehatan tulang, baik untuk pembentukan maupun menjaganya dari kerapuhan tulang. Kandungan mineral lain di dalam buah alkesa juga sangat bermanfaat bagi tulang.

2. Menjaga stamina tubuh

Buah alkesa mengandung karbohidrat dan vitamin C yang sangat baik untuk menjaga stamina dan daya tahan tubuh.

3. Menjaga kesehatan mata

Kandungan karoten dan vitamin A di dalam buah alkesa berfungsi untuk menjaga kesehatan mata. Vitamin A dapat mencegah risiko penyakit yang berkaitan dengan mata.

Olahan kue berbahan Alkesa

4. Melancarkan sistem pencernaan

Buah alkesa memiliki kandungan serat yang tinggi. Oleh karena itu, buah ini dapat mengenyangkan secara cepat. Serat sangat berguna bagi kesehatan pencernaan dan juga dapat mencegah kanker usus. Senyawa yang ada di dalam buah ini juga mampu menetralisir racun, bakteri, hingga virus yang mungkin menginfeksi saluran pencernaan.

5. Mencegah infeksi

Kandungan alkesa berupa vitamin C dan A memberikan manfaat dalam pencegahan infeksi. Vitamin C memberikan perlindungan terhadap serangan radikal bebas, serta vitamon A mampu menajaga kesehatan mata dan kulit. Keduanya berperan penting untuk mencegah infeksi.

6. Menurunkan resiko diabetes

Niasin yang terdapat pada buah ini berperan dalam mengontrol kadar gulua darah, sehingga membantu mengubah gula darah menjadi energi. Demikian sekilas tentang buah alkesa, semoga bermanfaat. (Ramlee)


Sumber : remen.id Mengenal Buah Alkesa dan Manfaatnya




Rabu, 25 Januari 2023

P3 Pro Gandeng Pengcab PPPPSI Probolinggo Gelar Latber Tapal Kuda, Arum Manis dan Sang Perindu Terdepan

 


 

Minggu, 22 Januari 2023 para mania puter pelung dari Probolinggo, Sidoarjo, Malang, Pasuruan, Jember, Lumajang, Bondowoso, dan Situbondo ramaikan Gantangan Pandawa Jl. Lumajang, Gg Gerilya Probolinggo.. Hari itu ada gelaran Latber Tapal Kuda.

Mereka hadir dalam rangka memberikan dukungan dan partisipasi atas kegiatan yang dihelat P3 Pro (Paguyuban Puter Pelung Probolinggo) bekerjasama dengan Pengcab PPPPSI Probolinggo, untuk kali pertama di tahun 2023.

H. Ichwanto Ketua Pengcab Bondowoso diminta memberikan sambutan sekaligus membuka acara

Tergelarnya kegiatan ini berkat semangat P3 Pro yang begitu luar biasa untuk terus meramaikan hobi anggungan puter pelung di sekitaran Probolinggo. Dengan kerjasama yang apik bersama Pengcab Probolinggo sehingga acara bisa terlaksana sesuai harapan. 

Dua kelas yang dilombakan yakni kelas Utama dan kelas Madya dalam dua sesi gelaran. Sekitar 80 % tiket yang tersedia pun terisi. Agus Prasaja Ketua P3 Pro serta ketua panitia  mengatakan bahwa antusias peserta dalam mendukung kegiatan ini begitu besar. 

“Alhamdulillah dukungan dari rekan-rekan puter pelung mania luar biasa besarnya, dua kelas yang kami buka, nyaris terisi penuh. Tiket yang kami buat hanya menyisakan beberapa lembar saja,” terang Agus Prasaja.

Animo para mania menjadi bukti kuat bahwa hobi puter pelung di Probolinggo dan di daerah-daerah di sekitarnya memberikan kabar yang menggembirakan. Apalagi jika nantinya dukungan seperti itu terus menerus didapat, maka daerah Tapal Kuda akan menjadi daerah yang sanggup meramaikan kembali hobi puter pelung.

Juri-juri yang akan memberikan penilaian

“Terus terang latber ini memang untuk menggugah semangat puter pelung mania. Biar puter pelung di wilayah Tapal Kuda dan khususnya Probolinggo bisa tetap ramai,” tambah Iwan Siswanto salah seorang pengurus cabang Probolinggo. “Semoga kedepannya Tapal Kuda tambah semarak dan kompak untuk membumikan Puter Pelung di wilayah Tapal Kuda khusunya dan Jawa Timur umumnya.”

“Respon dan dukungan yang menyenangkan bukan hanya datang dari wilayah Probolinggo dan Tapal Kuda saja, tapi teman-teman dari luar kota, seperti Sidoarjo dan Malang pun ikut hadir,” lanjut Iwan Siswanto, yang juga turut membantu penjurian.

Empat babak akan diberikan pada juri untuk memilih siapa yang berhak menjadi peraih podium di masing-masing kelas. Gelaran yang dimulai dengan melombakan kelas Madya tersebut terlaksana dengan lancar. 

Tidak ada kendala berarti yang sampai mengggangu acara. Begitu juga dengan cuaca cerah cenderung panas bersahabat, mengawal acara sejak awal hingga akhir. Kebersamaan yang menyenangkan mewarnai sepanjang acara berjalan. Semua tampak puas.

Keakraban diantara para suporter yang hadir

Di kelas Madya, para peserta yang hampir memenuhi kapasitas gantangan sebanyak 50 cantolan itu tampak memperlihatkan anggung terbaiknya di hadapan para pengadil. Memang tidak banyak yang berhasil mendapatkan bendera tertinggi, tercatat hanya ada enam burung yang berhasil meraih empat warna.

Pada babak berikutnya keadaan semakin memanas dengan adanya bendera lima warna yang diperoleh oleh burung di gantangan nomor 33 dan 32. Persaingan pun memanas. Sayang, pada babak ketiga tidak ada lagi bendera lima warna.

Memasuki babak keempat, gantangan 33 memperjelas dominasinya dengan raihan lima warnanya kembali. Gantangan 11 pun ternyata juga tidak mau kalah. Dengan capaian tersebut, gantangan 33 berhasil rebut podium juara.

Lomba akan segera dimulai

Di kelas Madya ini, Sang Perindu orbitan H.Fery dari Poros Timur, burung ternakan Casper 156 sebagai yang terdepan. Dengan keberhasilannya mengumpulkan total nilai 87 ½ membuat Sang Perindu memastikan gelar juara di kelas Madya.

Dilanjutkan oleh Pasopati ring MBF 696 rawatan Mahmud MBF KPPL Lumajang yang menempati nomor gantangan 11 sebagai peraih juara kedua. Dan juara ketiga didapat Escudo bergelang Casper 40 milik Rosid Singoasari ternakan AMT yang digantang pada nomor 32.

“Gelaran sangat meriah dan merupakan ajang silaturahim yang menyenangkan. Kami selaku pegantang dari Team Cobra Malang sangat puas dengan penjurian dan team pelaksana yang begitu antusias dalam menyambut peserta-peserta dari luar kota. Bravo P3 Pro,” puji Nadif Putra Mahkota BF Malang, yang ditemui saat menikmati makan siang.

Hal senada juga terlontar dari Didik Efendi, pemilik Double D BF Probolinggo. “Geliat anemo para pecinta puter pelung di Tapal Kuda ternyata sangat kuat. Ini terlihat dengan banyaknya puter pelung mania yang hadir.”

Suasana penjurian Latber Tapal Kuda

“Kolaborasi para juri telah bekerja keras untuk menilai dengan tepat di kala burung bunyi semua, karena kondisi cuaca yang enak membuat suasana jadi mendebarkan. Persaingan antar burung sangat ketat. Namun ketegangan itu bisa reda dengan sajian hidangan yang sederhana tapi sangat guyub dan pas untuk dinikmati,” ujar Didik Efendi.

Pada sesi berikutnya melombakan kelas Utama. Pertarungan di kelas ini berlangsung seru dan menegangkan, satu sama lain berebut perhatian juri. Memang tidak seseram di kelas Madya, mungkin faktor kelelahan yang melanda para kontestan.

Hingga babak kedua usai, tidak ada satupun yang tampak mendapatkan bendera lima warna. Hanya sekitar 10 burung saja yang mampu meraih bendera empat warna dengan nilai 43 ½. Masih belum terlihat yang menonjol.

Baru di babak ketiga, terjadi persaingan ketat antara burung yang ada di gantangan nomor 2 dan 30. Mereka saling berebut perhatian juri. Para supporter juga tertarik mengikuti pertarungan kedua burung tersebut. Juri dengan sigap memberikan tancapan bendera lima warna sebelum babak ketiga berakhir.

Makan siang bersama

Di babak keempat tidak tampak lagi keseruan seperti di babak sebelumnya, hingga akhirnya juri perekap menentukan juaranya. Dan di kelas Utama, juara pertama berhasil diraih Arum Manis andalan Didik Efendi dari Team Libas Probolinggo, puter pelung produk ternak Upap 287 yang digantang pada nomor 30.

Tempat kedua direbut Bang Pengkor gaco H. Ichwanto Bondowoso ring Casper 24 pada gantangan 2 setelah kalah tipis di dasar suara dari sang juara. Sementara Tali Jagad besutan Samsul Sukosari ring Tali Jagad 88 yang menempati nomor gantangan 20 sebagai pemenang ketiga dengan raihan empat warna rata.

“Latber Tapal Kuda sudah terlaksana dengan lancar suasanan penuh kehangatan dari para pelung mania di tapal kuda, dirasakan sangat guyub rukun dan penuh canda tawa. Saya selaku ketua penyelenggara sangat berterimakasih sekali kepada seluruh peserta baik dari tapal kuda maupun dari luar tapal kuda,” kata Agus Prasaja.


“Harapannya kekompakan ini tetap terbangun untuk kebersamaan mengangkat puter pelung biar semakin diminati oleh masyarakat. Paguyuban Puter Pelung Probolinggo terpanggil untuk bersama-sama menjadikan puter pelung ini semakin populer di Kota dan Kabupaten Probolinggo karena masih banyak orang yang masih memandang sebelah mata.”

“Tidak lupa pula kami ucapkan selamat kepada seluruh pemenang di Latber Tapal Kuda yang pertama kali digelar di tahun 2023 ini,” imbuh Agus Prasaja. “Semoga kedepannya Tapal Kuda tambah semarak dan kompak untuk membumikan Puter Pelung di wilayah Tapal Kuda khususnya dan Jawa Timur umumnya.”

“Salam silaturahmi, kami atas nama panitia Latber Puter Pelung Tapal Kuda mengucapkan banyak terimakasih atas suport dulur-dulur semua baik yang hadir langsung maupun suport doanya sehingga gelaran bisa berlangsung sesuai harapan dan berjalan dengan lancar. Mohon maaf jika ada kekurangan dan kekhilafan,” tutup Agus Prasaja. (Ramlee/Pra)

Selasa, 17 Januari 2023

PPDSI Blitar Sukses Gelar Latber Blitar Kawentar 4


 


Lapangan Kelurahan Bendo Kota Blitar, pada hari Minggu 15 Januari 2023 kemarin, kembali ramai didatangi dekoe mania (sebutan para penghobi derkuku). Mereka hadir memenuhi undangan panitia dengan membawa serta burung derkuku orbitannya masing-masing. Baik yang telah berusia mapan maupun yang masih muda.

Dhimas Nugroho (pakai masker) di meja regristrasi peserta

Tampak hadir juga dekoe mania dari beberapa daerah lainnya. Latber sengaja digelar untuk merekatkan tali silaturahmi di antara penggemar derkuku yang ada. Selain itu latihan ini sekaligus sebagai ajang pemanasan.

Hanafi (kanan) ketua panitia

Sesuai dengan jargon acara yang diusung, yakni “Awali Tahun Barumu dengan Semangat Baru”, para peserta yang hadir terlihat begitu bersemangat memenuhi undangan PPDSI Blitar. Berdasarkan informasi dari panitia, peserta tidak hanya dari Blitar saja.

M. Makrus tengah memberikan briefing para juri

Tercatat peserta juga datang dari Kediri, Tulungagung, Trenggalek, Nganjuk, Malang, Jombang, Bondowoso, Situbondo, Ponorogo, dan Bogor. Panitia membuka dua kelas, yakni kelas Pemula dan kelas Bebas. Sebanyak 3 blok tiang gantangan disiapkan. Dua blok untuk burung-burung bertarung di kelas Pemula.

Juri-juri telah bersiap melakukan penilaian

“Alhamdulillah, tiket yang tersedia hampir tidak bersisa,” urai Dhimas yang ada di meja sekretariat. “Sekitar 97 ℅ gantangan terisi. Bisa jadi lebih ya, karena hanya satu dua saja yang kosong. Terima kasih kepada semua dekoe mania yang telah hadir.” Tambah pemilik Gada BF ini.

Dekoe mania sangat menikmati jalannya acara

Semangat dan kerja keras yang ditunjukkan jajaran pengurus Blitar untuk membangun eksistensi derkuku di tengah kondisi ekonomi yang belum begitu baik, kiranya patut diacungi jempol. Karena juga mampu membangun silaturahmi yang apik dengan sesama dekoe mania, baik senior maupun yunior.

Juri rekap sedang menentukan para juara Latber Blitar Kawentar 4

Latber Blitar Kawentar #4 memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada anggota baru bergabung atau burung derkuku baru yang belum terlatih. Tidak heran jika dekoe mania pemula mendapatkan porsi lebih dalam kegiatan tersebut. 

Guyur ramai-ramai sang juara kelas Bebas

Meskipun hanya sekedar latber event kecil saja, tetapi panitia tidak segan mendatangkan juri senior dari Yogyakarta. Dengan kehadiran juri dari luar daerah diharapkan dapat memuaskan para peserta yang tengah bersemangat melihat kemampuan gaco-gaco barunya tersebut.

Juara 2 di kelas Bebas

Kegiatan ini diakui oleh M. Makrus, Ketua PPDSI Pusat selaku penggagas kegiatan sebagai bentuk kepedulian untuk memberikan penyemangat bagi dekoe mania. “Ini cara kami agar dekoe mania bisa tetap semangat menekuni hobinya,” tegas M. Makrus.

Juara 3 di kelas Bebas

M. Makrus juga berpesan kepada juri-juri yang bertugas untuk lebih jeli dan cermat dalam melaksanakan tugas. Dengan demikian peserta merasa puas karena semua gaconya terpantau. Pesan itu disampaikan oleh M. Makrus saat briefing juri sebelum lomba dimulai.

Para juara di kelas Bebas

Cuaca cerah yang menyapa, seakan menginjeksi para mania derkuku untuk tetap semangat meramaikan gelaran. Kenyataan itulah yang menyebabkan event ini terasa begitu berarti untuk sejenak melupakan rutinitas sehari-hari.

Sang juara di kelas Pemula

Kemeriahan yang tercipta seakan menjadi bukti bahwa even-even seperti ini masih menjadi sebuah kebutuhan bagi dekoe mania untuk tetap terus menyalurkan hobinya. Terlebih lokasi lapangan yang strategis, bisa dijangkau dengan mudah menjadi salah satu alasan mengapa dekoe mania hadir.

Juara ke-2 di kelas Pemula

Sementara jalannya penjurian berlangsung ketat dan seru. Dan meskipun jago-jago yang turun didominasi oleh burung derkuku pemula. Bukan berarti kualitas dari jago-jago tersebut biasa-biasa saja. Namun jago-jago tersebut ternyata mempunyai kualitas mumpuni untuk bersaing menjadi yang terbaik.

Juara ke-3 di kelas Pemula

Kondisi tersebut membuat jalannya latber terasa begitu hidup dan jelas makin menambah ramai serta ketatnya persaingan. Baik persaingan di kelas bebas maupun di kelas pemula. Para supporter menyaksikan dari pinggir arena. Sesekali celoteh-celoteh kecil terdengar. Mereka begitu menikmati suasana persaingan burung-burung yang ada di pucuk tertinggi tiang gantangan.

Para juara kelas Pemula

“Yang penting bisa ngumpul menikmati anggungan bersama dhulur-dhulur,” ujar salah seorang peserta. “Pokok peserta gembira dan panitianya pun bahagia, sepertinya sudah cukup menyenangkan. Kalau ndak begini bagaimana bisa kumpul-kumpul.”

Yang beruntung mendapatkan doorprize pun tidak luput dari guyuran

Beberapa bendera lima warna terlihat tertancap. Menandakan juri memberikan penilaian terbaiknya. Setelah melalui pertarungan sengit selama empat babak penuh. Akhirnya beberapa burung yang memang punya kualitas oke dan kerjanya lebih ngotot, mampu merebut podium tertinggi.


Di akhir acara, Hanafi mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dukungan dan partisipati para dekoe mania. “Saya mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan, kehadiran, dan partisipasi seluruh peserta yang telah ikut mensukseskan gelaran Latber Blitar Kawentar ke-4.”

“Mohon ma’af jika selama berlangsungnya acara ada hal-hal yang kurang berkenan. Selamat kepada para pemenang. Untuk yang belum, masih banyak waktu untuk mempersiapkan burungnya kembali buat meraih juara.” (Ramlee)

Ayam Hutan Merah, Nenek Moyang Ayam Peliharaan Ternyata sangat Pemalu

Ayam Hutan Merah (Gallus gallus) merupakan sejenis burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 78 cm, dari suku Phasianidae. Suku Phasi...