Blog Hobi dan Informasi

Kamis, 26 Januari 2023

Alkesa, Buah Langka Mirip Sawo Rasa Mirip Ubi





Alkesa (Pouteria campechiana), rasanya tidak banyak yang tahu. di beberapa daerah menyebutnya sebagai sawo mentega, sawo ubi, sawo belanda, alkesah atau kanistel. Dari berbagai penamaannya, disebut juga sawo ubi karena daging buahnya berwarna serupa dengan ubi.

Buah ini dalam bahasa Inggris disebut sebagai canistel, egg fruit atau yellow sapote. Buah alkesa berasal dari pohon yang termasuk kelompok tanaman evergreen, yaitu tumbuhan hijau sepanjang tahun.

 Pohon alkesa berasal dari Meksiko bagian selatan, Belize, Guatemala, dan El Savador. Di keempat negara tersebut, buah alkesa juga banyak dibudidayakan. Selain itu, di Indonesia beberapa petani perkebunan juga mulai melirik tanaman ini sebagai komoditas tanaman perkebunan.

Tanaman yang berkerabat dengan sawo ini termasuk tanaman pohon berukuran sedang. Batangnya dapat tumbuh hingga 30 meter. Meskipun kebanyakan pertumbuhannya hanya mencapai 10 meter sampai 20 meter. Batang tanaman alkesa memiliki getah susu atau lateks yang akan keluar apabila kulitnya tersayat.

Buah Alkesa

Pohon alkesa memproduksi buah berwarna kuning dan oranye. Diameter buahnya sekitar 7 cm. Buah alkesa dapat dikonsumsi langsung dalam keadaan segar, tanpa perlu diolah terlebih dahulu. Rasanya manis dengan sedikit rasa gurih. Tekstur daging buahnya hampir serupa dengan rebusan kuning telur matang, karena itu buah ini juga sering disebut sebagai ‘egg fruit’ atau buah telur.

Daun pohon alkesa tumbuh secara majemuk atau berkumpul di ujung ranting. Bentuk daunnya bulat telur dan memanjang. Ukuran panjangnya sekitar 6 cm sampai 25 cm dengan lebar 2,5 cm sampai 8 cm. Warna daun alkesa hijau dan berkilap.

Tangkai daunnya berukuran 5 cm sampai 25 cm. Pohon alkesa juga memiliki bunga yang tumbuh di bawah ketiak daun. Bunganya dapat tumbuh secara tunggul ataupun majemuk. Kelopak bunganya berjumlah 5 helai dengan warna putih, serta mengeluarkan aroma harum.

Ukuran dan bentuk buah alkesa sangat bervariasi, tergantung dari jenis yang ditanam. Jenis yang baik akan menghasilkan ukuran buah yang lebih besar, agak lonjong dengan kulit yang berkilau. Tekstur kulitnya hampir sama seperti paprika kuning.

Berat satu buahnya dapat mencapai 400 gram. Daging buahnya agak pucat dan liat. Namun beberapa varitas yang baik memiliki tekstur yang lebih seperti cream atau mousse. Rasa dagingnya manis dan gurih, mengingatkan pada krim telur atau egg custard.

Bibit buah Alkesa

Di dalam daging buah bisa terdapat 1 sampai 6 buah biji berukuran besar dan berwarna coklat. Buah alkesa memiliki aroma harum dan manis yang samar-samar, tidak terlalu kuat, seperti halnya aroma pada buah mangga.

Warna kulit alkesa akan mengalami perubahan seiring bertambahnya umurnya. Semakin tua, maka warnanya menjadi kuning tua cerah. Sebelum matang, tekstur buahnya sedikit keras. Semakin tua teksturnya menjadi lebih kembut, kemudian akan jatuh sendiri dari pohon saat sudah matang.

Berbeda dengan buah matang pohon yang akan dimakan oleh serangga atau burung. Serangga dan burung justru menghindari buah alkesa. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh efek astringent dari buahnya yang menghasilkan efek asam. Namun bagi manusia, buah ini aman untuk dimakan.

Rasa buah alkesa tidak hanya manis, namun juga gurih. Tekstur, warna dan rasa gurih ini mirip dengan mentega. Oleh karena itu, di Indonesia sering disebut sebagai sawo mentega. Ada juga yang berpendapat bahwa teksturnya seperti ubi rebus atau tape singkong, sehingga di Indonesia sebagian orang menyebutnya sebagai sawo ubi.

Saat musim panen, Alkesa banyak dijajakan di pinggir jalan

Kebanyakan orang mengonsumsi buah alkesa langsung saat sudah matang. Tetapi buah matang tersebut juga bisa diolah menjadi jenis makanan lain, seperti selai, marmalade, bahan pancake, dan tepung. Seperti pada labu, ada juga yang mengolah alkesa menjadi bubur atau puree.

Jadi memang, selain bisa dinikmati langsung, bisa juga diolah menjadi aneka jenis makanan yang menggoda selera. Ada yang menjadikan daging buah alkesa sebagai minuman dengan mencampurnya bersama susu sehingga menjadi canistel shake. Milkshake dari buah alkesa ini disebut sebagai eggfruit nog.

Karena teksturnya yang juga mirip dengan labu kuning, maka buah alkesa sering dijadikan sebagai pengganti labu, misalnya pada pie labu dan puding. Sama juga seperti labu, alkesa bersifat mengenyangkan karena kandungan air di dalamnya hanya sedikit. Jika dimakan, serat alkesa akan menyisakan kotoran pada gigi, karena itulah ada yang menyebut buah ini dengan buah jigong.

Buah alkesa memiliki banyak kandungan bernutrisi yang baik jika dikonsumsi. Terdapat zat karoten yang baik untuk mata, serta thiamine, niasin, karbohidrat, vitamin C, vitamin A, fosfor, kalsium, dan lain sebagainya.

Oleh sebab itu, tak heran jika alkesa sangat bermanfaat bagi tubuh. Berkat berbagai kandungan nutrisi yang ada di dalam buah alkesa, maka buah ini sangat berkhasiat untuk menjaga kesehatan. Hal ini pula yang menjadi alasan tanaman ini dibudidayakan di banyak negara.

Buah Alkesa yang telah matang

Berikut beberapa manfaat dari buah alkesa :

1. Menjaga kesehatan tulang

Kandungan kalsium di dalam alkesa mampu memberi manfaat yang baik bagi kesehatan tulang, baik untuk pembentukan maupun menjaganya dari kerapuhan tulang. Kandungan mineral lain di dalam buah alkesa juga sangat bermanfaat bagi tulang.

2. Menjaga stamina tubuh

Buah alkesa mengandung karbohidrat dan vitamin C yang sangat baik untuk menjaga stamina dan daya tahan tubuh.

3. Menjaga kesehatan mata

Kandungan karoten dan vitamin A di dalam buah alkesa berfungsi untuk menjaga kesehatan mata. Vitamin A dapat mencegah risiko penyakit yang berkaitan dengan mata.

Olahan kue berbahan Alkesa

4. Melancarkan sistem pencernaan

Buah alkesa memiliki kandungan serat yang tinggi. Oleh karena itu, buah ini dapat mengenyangkan secara cepat. Serat sangat berguna bagi kesehatan pencernaan dan juga dapat mencegah kanker usus. Senyawa yang ada di dalam buah ini juga mampu menetralisir racun, bakteri, hingga virus yang mungkin menginfeksi saluran pencernaan.

5. Mencegah infeksi

Kandungan alkesa berupa vitamin C dan A memberikan manfaat dalam pencegahan infeksi. Vitamin C memberikan perlindungan terhadap serangan radikal bebas, serta vitamon A mampu menajaga kesehatan mata dan kulit. Keduanya berperan penting untuk mencegah infeksi.

6. Menurunkan resiko diabetes

Niasin yang terdapat pada buah ini berperan dalam mengontrol kadar gulua darah, sehingga membantu mengubah gula darah menjadi energi. Demikian sekilas tentang buah alkesa, semoga bermanfaat. (Ramlee)


Sumber : remen.id Mengenal Buah Alkesa dan Manfaatnya




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayam Hutan Merah, Nenek Moyang Ayam Peliharaan Ternyata sangat Pemalu

Ayam Hutan Merah (Gallus gallus) merupakan sejenis burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 78 cm, dari suku Phasianidae. Suku Phasi...