Jahe merah atau (Zingiber officinale var. Rubrum) merupakan salah satu jenis jahe yang cukup digemari. Jahe merah sering digunakan masyarakat. Banyak masyarakat yang menggunakannya untuk obat herbal, selain fungsinya sebagai penghangat tubuh ketika musim hujan datang.
Jahe merah ternyata juga memiliki banyak manfaat. Diantaranya meredakan sakit tenggorokan dan gejala batuk, mampu mengurangi kadar kolesterol, meringankan sakit kepala, mengatasi rematik, menghindari resiko penyakit jantung, menjaga kesehatan lambung dan pencernaan, mengurangi resiko radang usus, membantu meningkatkan imun tubuh, dan dapat membantu mengobati asma dan sesak napas.
Karena kaya manfaat, jahe merah kemudian menjadi tanaman yang banyak dibudidayakan. Bicara soal budidaya, ternyata metode pembudidayaan jahe merah menggunakan polybag lebih menguntungkan. Bahkan hasil panen yang didapat cenderung akan meningkat dan proses panen bisa lebih cepat.
Budidaya jahe merah |
Selain itu dengan metode vertikultur menggunakan polybag, lahan, dan air yang digunakan lebih hemat dibandingkan dengan metode konvensional. Jadi bisa memanfaatkan lahan yang tidak terlalu luas di area rumah.
Langkah pertama dan yang perlu dipersiapkan dalam menanam jahe merah yaitu polybag dengan media tanamnya minimal berukuran 40×50 cm. Dapat juga menggunakan media seperti karung beras atau pakan ternak sebagai polybag.
Rimpang jahe merah |
Semakin panjang ukuran karungnya, semakin banyak penggunaan media pengisi dan produktivitas jahe merah akan semakin tinggi. kombinasi pengisi polybag antara lain tanah, pasir dan pupuk organik perbandingan 1:1:1 atau 1:1:2. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan:
1. Tanah
Jenis tanah ideal untuk budidaya jahe merah adalah tanah ringan dengan bahan organik tinggi dan tanah lempung berpasir yang terbebas dari genangan air. Ukuran pH tanah yang disarankan adalah 6,8-7.0. itu berarti tanah yang diperlukan dalam proses budidaya adalah jenis tanah gembur dan subur.
2. Pasir
Pasir yang digunakan mengandung fraksi liat yang cukup tinggi yaitu pasir ladu atau pasir yang bercampur lumpur. Selain murah, pasir ini mengandung bahan mineral endapan.
Penyemaian bibit jahe merah |
3. Pupuk organik
Pupuk organik biasanya memakai pupuk kompos, pupuk kandang atau bokashi. Apabila menggunakan pupuk kandang maka harus melalui proses penghancuran dan difermentasi agar lebih mudah diserap oleh akar tanaman. Seluruh media diatas kemudian dicampur merata, lalu dimasukkan ke dalam karung atau polybag (sampai 1/4 bagian) yang telah disiapkan sebelumnya.
4. Pemilihan benih
Benih untuk bibit jahe merah yang digunakan dari rimpangnya, jika baru menanam jahe, beli benih jahe dari petani lain. Rimpang jahe yang baik yaitu rimpang yang segar, sehat, ukurannya besar atau normal, tidak cacat atau terluka dan berasal dari induk yang cukup tua dan sehat. Maka dari itu sebaiknya menggunakan benih yang langsung dari petani bukan dari pasar yang untuk dikonsumsi.
Bibit jahe merah di polybag yang siap tanam di lahan |
5. Pengecambahan
Benih jahe bisa direndam terlebih dahulu agar terhindar dari serangan jamur menggunakan larutan fungisida selama 15 menit. Atau bisa juga dengan direndam atau dibasahi air lalu diletakkan pada tampah kemudian ditempatkan pada tempat lembab agar berkecambah.
6. Penyemaian
Selama masih berkecambah, kita terlebih dahulu menyiapkan tempat persemaian berupa petak ukuran 1 x 2 m yang dibatasi batu bata dan diisi pasir dan pupuk organik. Tempat persemaian lebih baik tidak terkena sinar matahari dan hujan secara langsung.
Jahe merah sebagai tanaman obat di pekarangan rumah |
Benih yang telah berkecambah kira-kira 4-5 cm. Benih mulai tumbuh dalam jangka waktu 2-4 minggu. Setelah tumbuh sekitar 10 cm, bibit dipotong dari rimpangnya dn ditanam pada media karung atau polybag yang disiapkan. Satu buah simpang bisa tumbuh sekitar 2-4 bibit.
Penanaman Bibit Jahe Merah
Bibit jahe yang tumbuh daun setelah disemai dibiarkan hingga 1,5 – 2 bulan dan tidak ditempatkan di ruang terbuka. Pada polybag yang berisi campuran tanah dan pasir sebagai media isinya, dibuat lubang dengan ukuran sebesar bibit. Lalu dipadatkan kembali untuk menopang tanaman yang sudah tumbuh.
Rimpang jahe merah yang telah bersih dan siap dipasarkan |
Pemeliharaan
Pemeliharaan jahe dengan beberapa kegiatan yaitu penyiangan, penyiraman, penggemburan media, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit. Ini bisa dilakukan dengan rutin agar tumbuh secara baik.
Dapat dilakukan penyiraman dua kali sehari. Lalu memasuki usia 2 – 4 minggu, disiram dengan fermentasi SOT HCS atau pupuk organik. Setiap 25 hari sekali, atau ketika jahe sudah terlihat keluar dari tanah, tambahkan media tanam setebal 10 cm sampai masa panen.
Hasil olahan jahe merah |
Pemanenan Jahe Merah
Setelah berusia 10 bulan, pemanenan sudah dapat dilakukan. Tanaman jahe yang siap panen memiliki ciri daun dan batang berubah warna menjadi kuning dan sudah mengering. Cara memanennya cukup mudah, kamu cukup mencetok atau merobek kantong polybag jika sudah kelihatan lapuk. Angkat rimpangnya dengan hati-hati, bersihkan dari tanah serta kotoran yang menempel kemudian dicuci. (Ramlee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar