Kepengurusan PPPPSI Klaten baru yang terbentuk di awal tahun (6 Januari 2023) langsung tancap gas dengan menggelar Gawe (Gantang Wedangan) Puter Pelung #5, bertemakan “Bersinar Bareng Ora Wedi”, pada Minggu 29 Januari 2023.
Kegiatan ini mengambil lokasi di Gantangan Pasar Hewan Wedi - Klaten. Panitia mencetak 90 lembar tiket. Gelaran ini masih tetap konsisten mengajak para penghobi pemula untuk memamerkan sekaligus melombakan burung puter pelung gacoannya masing-masing.
Semangat pemain baru datang berombongan |
“Gawe Puter Pelung #5, ini masih tetap hanya melombakan kelas Pemula. Kita bagi dua sesi, karena gantangan yang ada hanya menyediakan 45 tempat cantolan sangkar burung,” jelas Bayu Jati, Ketua II Bidang Lomba Pengcab Klaten. “Ini juga merupakan program kerja pertama di tahun 2023 dari struktur kepengurusan yang baru.”
Pengcab Klaten, selalu membuat kegiatan dengan tema-tema yang penuh makna. Tidak asal gelar kegiatan lomba, tetapi ada tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai. Secara berkelanjutan, lebih mengutamakan sebuah proses.
Donasi burung puter pelung untuk warga di sekitar lokasi lomba |
“Acara ini masih mengakar kuat dengan konsep yang diusung sebelumnya,” tegas Bayu Aji. “Sebuah agenda kegiatan diupayakan sebagai ajang berlatih bagi para pengurus, utamanya yang baru untuk merencanakan sekaligus melaksanakan kegiatan lomba.
Kali ini gelaran Pengcab Klaten kedatangan tamu dari sedulur Sleman, Bantul, Sukoharjo, Boyolali, dan Karanganyar. Para mania puter pelung ini sangat antusias untuk ikut menyemarakkan dunia hobi anggungan puter pelung. “Organisasi PPPPSI tetap menjunjung tinggi melung, asah asih asuh lung tinulung, jer basuki mowo wani,” ujar Bayu.
Regristrasi peserta |
“Alhamdulillah, berkat dukungan dari semua puter pelung mania serta bantuan doorprise dari para donatur, agenda perdana latber di Wedi ini bisa sukses dan lancar. Bahkan banyak pemain-pemain pemula mulai merapat. Terima kasih semuanya dan mohon ma’af bila masih banyak kekurangan,” tegas Indra Ndese, selaku ketua Pengcab Klaten.
Selain banyak puter pelung mania pemula mulai merapat. Juga ada dukungan dari pihak Bumdes Ds. Wedi. Nantinya Pengcab diharapkan dapat secara rutin menggelar lomba seni suara burung puter pelung di Wedi.
Sajian sederhana telah siap |
Setidaknya dengan kegiatan yang digelar diharapkan para penghobi burung anggungan ini semakin bersemangat untuk mengikuti kegiatan dan sekaligus memberi motivasi pada mereka untuk terus eksis menekuni hobi puter pelung.
“Saya berharap dengan kegiatan rutin seperti ini, jumlah pemula yang berani tampil di gelanggang akan semakin meningkat. Jika hal itu terjadi artinya misi dan tujuan awal bisa te realisasi,” ungkap Indra. Dilanjutkan oleh Indra bahwa dalam kondisi yang sedang lesu, ada hal-hal yang harus dilakukan secara ekstra.
Indra Ndese BF nahkoda baru Pengcab Klaten |
Butuh perjuangan dan kerja lebih keras dari sebelumnya. Juga semua pihak musti bahu membahu untuk terus mengeksiskan apa yang sudah jadi sebuah hobi ini. “Terus terang gelaran ini untuk memancing penghobi pemula agar mereka bisa bersama-sama menekuni hobi puter pelung sehingga keberadaan mereka tidak hanya sekedar menjadi penonton. Tetapi tentunya bisa terlibat secara langsung,” imbuh Indra.
Walaupun tidak banyak, yang jelas jumlah pemula ada peningkatan yang menggembirakan. Kehadiran pemula menjadi pemadangan jelas yang bisa dinikmat dan dirasakan. Indra mewakili suara Pengcab Klaten mengaku senang dengan apa yang sudah terlihat, meski masih harus terus melakukan kegiatan serupa agar penghobi semakin bersemangat.
Juri yang bertugas sedang menyiapkan alat tugasnya |
“Kami mengharapkan untuk tahun 2023 ini, akan semakin banyak pemain baru yang eksis dan mau ke lapangan, sehingga mereka bukan sekedar menjadi penghobi rumahan,” lanjut Bayu. Panitia juga membagi-bagikan puter pelung hasil donasi dari para peternak di Solo.
“Pemberian puter pelung gratis kepada masyarakat di sekitar lokasi gantangan dari berbagai donatur Bird Farm di wilayah Solo Raya dengan tujuan menyebar luaskan materi PP berkualitas dan masyarkat lebih tahu keberadaan dan eksistensinya,” jelas Indra.
Penjurian sedang berlangsung |
Sementara itu, dari dalam arena diinformasikan bahwa panitia kali ini hanya membuka satu kelas yakni kelas Pemula. Namun ada dua sesi lomba, pada sesi pertama menandingkan kelas Pemula A dan berikutnya kelas Pemula B.
Keluar dari kebiasaan Pengcab Klaten yang selalu menerapkan penilaian dengan sistem empat babak, kali ini mereka mencoba dengan tiga babak saja. Salah satu yang jadi pertimbangan adalah durasi lomba bisa lebih singkat, mengingat cuaca dapat berubah dengan cepat. Untuk sesi Pemula A, babak pertama dimulai di tengah kondisi mendung.
Juara kelas Pemula A |
Sedang di Pemula B, hujan turun. “Kita tetap lanjutkan karena hujan yang turun tidak sampai mengganggu proses penjurian. Biar jurinya juga terbiasa menghadapi perubahan kondisi pada waktu penilaian,” ucap Bayu.
Sementara jalannya acara Gawe Pengcab Klaten ini cukup lancar. Bahkan antar peserta baik itu puter pelung mania lama maupun pemain baru, terlihat cukup gayeng dengan suasana persaudaraan yang sangat akrab. Tali silahturahmi antar penghobi makin erat.
Juara di kelas Pemula B |
Dan setelah para jago-jago tersebut bersaing ketat selama tiga babak penuh. Akhirnya di kelas Pemula A, Lembu Suro yang jadi andalan Yoyok Jepang di gantangan 38, berhasil menembus podium tertinggi, sebagai juara pertama.
Disusul kemudian oleh Samgong amunisi Fajiga BF ring Fajiga 545 yang digantang pada nomor 2 sebagai peraih posisi kedua. Tempat ketiga diraih oleh Tombo Pengen milik Agung Dhito ring Sekar 99106 pada gantangan 28.
Sedangkan untuk kelas Pemula B, Anak Panglima milik Hafiz Kalten yang ada di gantangan 44, juga sukses menjadi yang terbaik pertama. Anak Panglima mendapatkan bendera empat rata tiga kali.
Posisi kedua ditempati oleh Ruja Polo ring Puma besutan Mbah Heri yang ada di gantangan 38. Ruja Polo bersaing ketat dengan sang juara dan hanya kalah di gaya irama. Lalu Lembu Suro menjadi terbaik ketiga. Lembu Suro adalah juara di sesi A, sayang performanya menurun.
“Saya mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan, kehadiran, dan partisipasi seluruh peserta yang telah ikut mensukseskan Gawe Puter Pelung #5. Dan saya mewakili segenap panitia meminta ma’af jika selama acara berlangsung masih ada hal-hal yang kurang berkenan,” kata Bayu mengakhiri obrolan. (Ramlee/BA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar