TGR (Team Guyub Rukun) Tulungagung gelar Latbernil Tumpengan pada Minggu, 29 Januari 2023, di Gantangan TGR yang berlokasi di Ds. Samir, Ngunut – Tulungagung. Lomba seni suara burung derkuku ini untuk merayakan hari jadi TGR yang ke-7.
M. Makrus (kiri) Ketua Umum PPDSI menerima nasi tumpeng dari Drs. Bambang Ernawan MPd Ketua TGR Tulungagung |
Pada 28 Januari 2016 silam TGR didirikan oleh beberapa orang pemerhati derkuku yang dimotori oleh Agus New Ags BF. “TGR hanyalah sebuah paguyuban yang mengutamakan dan selalu memupuk rasa seduluran selawase,” ungkap Agus New Ags sang pendiri.
“Guyub rukun nambah sedulur-sedulur lewat hoby. Dan tujuan utamanya untuk memajukan hobi derkuku ini sendiri untuk menjadi lebih maju dan berjaya dari yang sudah baik hari ini,” tambah Agus yang masih bermukim di Busan Korsel.
Aji, Bukori (belakang), Maladi, dan Jazuli di meja panitia |
“Kesampingkan apapun itu yang menghalangi, selalu berpikir serta bertindak positif untuk kemajuan bersama, bravo derkuku. Sukses selalu buat dekoemania nusantara dan sukses buat kepengurusan PPDSI Pengda Jawa Timur yang telah terbentuk. Guyub Rukun Seduluran Selawase Dekoemania Indonesia.”
Seperti perayaan sebelumnya, sebuah tumpeng disiapkan sebagai bentuk rasa syukur atas apa yang sudah diberikan Yang Kuasa. Diiringi ucapan doa dan harapan, Drs Bambang Ernawan M.Pd Ketua TGR Tulungagung memotong nasi tumpeng dan untuk M. Makrus Ketua Umum PPDSI.
Regristrasi peserta Latbernil Tumpengan |
Hari itu, tiga blok disiapkan untuk gelaran Latbernil Tumpengan. Meskipun hanya sebuah event kecil namun, antusias para dekoe mania sangat menyenangkan. Panitia membuka dua kelas, yakni kelas Pemula sebanyak dua blok dan kelas Bebas sebanyak satu blok.
TGR berencana akan menambah setidaknya satu blok lagi dengan jumlah 42 tiang gantangan. Diharapkan sebuah event besar TGR Cup IV yang rencananya di gelar pada akhir bulan Pebruari, tiang-tiang baru tersebut sudah bisa digunakan.
Dekoe mania dari beberapa daerah berkumpul di Gantangan TGR |
Sehari sebelumnya TGR Kelantan sedianya juga mengadakan lomba derkuku di Bong Sri Limbongan Pasir Puteh, Kelantan. Namun dikarenakan kondisi cuaca di Kelantan yang kerap diterpa hujan badai, gelaran TGR Cup Kelantan bergeser 4 Pebruari 2023.
Sebanyak 35 burung di kelas Bebas dan 56 di kelas Pemula beradu menjadi yang terbaik. Panitia menugaskan juri-juri Senior dan Junior Jawa Timur. “Kita berikan jam terbang yang cukup buat juri-juri Junior,” tegas M. Makrus.
(Kika) Joko PN, Didik, Pak Guru Slamet (baju merah), Sawali (ayahanda Agus New Ags), dan Karim |
Sebelumnya M. Makrus di Musda PPDSI Jawa Timur, meminta Pengcab untuk rutin menggelar lomba seni suara alam burung derkuku. Dengan demikian juri-juri junior ini mendapatkan kesempatan yang cukup sebelum naik menjadi juri senior.
“Jawa Timur, saat ini sudah ada tiga orang juri nasional. Selanjutnya jika memang dirasa kemampuan juri-juri junior sudah layak untuk jadi juri nasional, maka akan segera diusulkan ke pusat. Tetapi saat ini masih belum. Biar mereka mengasah kemampuannya menjuri melalui event-event kecil seperti ini,” ucap Makrus. “Kalau ada event besar, kita tetap akan mendatangkan juri-juri luar daerah.”
Abah Malik, Bambang Nganjuk, dan Bambang TKL |
Cuaca hari itu sangat mendukung gelaran TGR. Sinar matahari bersinar penuh. Angin males berhembus, sehingga terasa begitu panasnya. “Wah cuacanya bersahabat, sampai jurinya gosong,” seloroh beberapa pemilik burung dari pinggir lapangan.
Turunnya jago-jago yang mempunyai potensi bagus kedepannya, jelas makin menambah ramai dan ketatnya persaingan. Baik persaingan di kelas Bebas maupun di kelas Pemula. Juara harus ditentukan lewat pertarungan sengit selama empat babak penuh.
Para peserta mulai menaikkan burung-burungnya |
Akhirnya beberapa jago yang memang punya kualitas oke dan kerjanya lebih ngotot, mampu merebut podium tertinggi. Di kelas Bebas Pinayungan milik Joko SJ Tulungagung yang bergelang SJ 99 di kerekan nomor 18, sukses memetik kemenangan.
Gelar juara didapat setelah Pinayungan kembali menunjukkan kualitasnya dengan nilai 5 warna di babak keempat. Meskipun tampil belum cukup stabil tetapi Pianyungan mengantongi bekal untuk tampil memukau di event yang lebih besar.
Puluhan burung derkuku mengikuti Latbernil Tumpengan |
Dengan kemenangannya itu berarti Pinayungan kembali mengulang sukses yang ditorehkan di ajang Latber Blitar Kawentar 4 belum lama ini. “Kebetulan saja Pinayungan mau kerja,” ujar Joko merendah ketika diminta komentarnya atas prestasi yang ditorehkan burung asuhannya.
Sementara Gayatri ternakan PN, burung N3 BF Tulungagung yang ada di tiang 11 harus puas di tempat kedua setelah kalah tipis dari sang juara. Kegagalannya meraih hasil terbaik disebabkan penampilannya yang kurang konsisten sehingga hanya mendapatkan bendera empat warna di babak pertama dan keempat.
Meskipun panas tidak jadi soal |
Kedua jagoan itu langsung melejit saat lomba dimulai, mengumbar anggung suara emasnya. Keduanya mempunyai kualitas yang sangat baik di gaya irama. Sehingga tidak keliru, kalau keduanya berhasil merebut dua posisi terbaik pertama.
Aryo Blitar di gantangan nomor 5 merupakan debutan M. Makrus bercincin MKS menduduki posisi ketiga. Aryo Blitar, sebenarnya tidak kalah kualitas dengan dua pemenang diatasnya, hanya saja di babak ketiga hanya mampu mendapatkan bendera tiga warna.
Saling berebut guyur Joko SJ ketika dinyatakan sebagai juara di kelas Bebas |
Di kelas Pemula, Damar Wulan di tiang kerekan nomor 85, burung tetasan N3 BF yang diusung N3 BF Tulungagung sukses memetik hasil maksimal dan menduduki posisi puncak. Setelah sukses mendapatkan empat warna rata dan unggul di gaya irama atas para kompetitornya.
Sedang Tumenggung di gantangan 141 bergelang MKS besutan Makrus dari Blitar berhasil merebut tempat kedua. Tumenggung mendapatkan perlawanan sengit dari Jamaika gaco milik New Ags bergelang New Ags 474. Jamaika akhirnya menggenapi posisi tiga besar di kelas Pemula.
Ebin Sunaryo serahkan bendera kejuaraan kepada N3 BF sebagai juara di kelas Pemula |
“Alhamdulillah, semoga dengan kita sering menguatkan tali persaudaraan antar penghobi derkuku dengan cara-cara yang sederhana seperti halnya kagiatan syukuran, kumpul-kumpul, dan latbernil diharapkan hobi derkuku ini kedepan akan lebih bergerak maju kedepan dan ramai,” harap Agus New Ags. “Dan dengan semangat seduluran selawase guyub rukun, semoga temen-teman derkuku makin kompak dan solid, aamiin.” (Ramlee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar