Blog Hobi dan Informasi

Senin, 06 Februari 2023

Pertandingan Seni Suara Terkukur TGR Cup Kelantan 2023 Berjalan Sukses Meskipun Mendung Seharian



Pertandingan Seni Suara Terkukur TGR Cup Kelantan 2023, berjalan sukses. Padang Lomba di Sri Limbongan Pasir Puteh Kelantan Malaysia, pada Sabtu 4 Februari 2023 diserbu dekoe mania Malaysia. Mereka sangat antusias hadiri hajatan TGR Kelantan.

Piala cantik dan aneka doorprize siap diperebutkan

Gelaran perlombaan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan merayakan HUT TGR ke-7. Sedianya dilangsung sepekan sebelumnya. Namun kondisi cuaca buruk yang tengah melanda wilayah Kelantan-Malaysia, terpaksa harus diundur pelaksanaannya.

“Agenda yang rencananya sesuai jadwal, terpaksa harus tertunda karena cuaca yang sangat tidak memungkinkan dilangsung lomba derkuku di Kelantan. Namun demikian peserta yang sudah mendaftar, tidak mengurungkankan niatnya untuk hadir,” ungkap Agus Setiawan pendiri TGR (Team Guyub Rukun).

“Informasi dari sedulur-sedulur kita TGR Kelantan, dikarenakan kondisi cuaca di Kelantan saat ini sering hujan badai dan banjir, maka gelaran lomba TGR CUP Kelantan yang niatnya digelar tanggal 28 Januari 2023 ditunda,” lanjut Agus.

Cuaca mendung warnai lomba dari awal hingga berakhir

“Agenda lomba di Kelantan akan dilaksanakan pada tanggal 4 Februari 2023. Semoga semua bisa berjalan dengan lancar dan tidak ada penundaan lagi atau bahkan sampai harus dibatalkan,” harap Agus yang masih ada di Korsel.

Panitia pertandingan membuka dua kelas. “Lomba dibahagi kepada dua kategori yaitu suara besar (AB) dan suara kecil (c). Jumlah burung dalam lomba TGR Cup kali ini berjumlah 106 ekor,” jelas En Fairuz Ketua Panitia TGR Cup Kelantan 2023.

Peserta datang dari Terengganu, Johor, Kuala Lumpur, Kedah, dan Kelantan. “Peminat terkukur di Malaysia berasa gembira kerana dapat bekerjasama dengan guyup rukun di Indonesia, terutama kepada Pak Agus,” tutur En Fairuz.

Team Epy KK TGR

Beberapa pemain senior burung derkuku ikut serta meramaikan TGR Cup Kelantan. Kehadiran mereka tentu saja semakin menambah semaraknya suasana pertandingan. Persaingan menuju tangga juara pun ketat.

Tampak Epy bersama timnya hadir. Epy merasa senang bisa bertemu teman-teman satu hobi. “Alhamdulillah, saya senang bisa main derkuku diperelombaan,” kata Bang Epy. “Sampai saat ini TGR tetap di hati, sampaikan salam saya kepada Team TGR Indonesia.”

“Saya suka ikut lomba ini, maka saya datang bersama tim dan membawa burung terkuku buat lomba,” terang Bang Epy. “Semoga burungnya mau bunyi, cuaca lagi tak elok. Susah buat burung bunyi jika dingin begini.”

Lomba dikawal pengadil-pengadil profesional

Lomba berlangsung dalam empat babak, dimana setiap babaknya berdurasi 50 menit. Ada empat juri profesional yang akan menilai kualitas suara derkuku di ujung tertinggi tiang kerekan. Mereka secara bergantian akan menilai burung-burung yang berlomba.

“Pengadil akan bergilir-gilir berada dalam setiap petak pertandingan yang telah dibahagikan kepada 4 petak. Menyamai jumlah pengadil seramai 4 orang,” jelas Bang Azrin, salah satu panitia. “Ada 4 babak, setiap babak selama 50 minit.”

Panitia berusaha memberikan yang terbaik buat para dekoe mania yang hadir berlomba, utamanya dengan menghadirkan pengadil-pengadil profesional. Pengadil ada 4 orang, yakni Mr Jery dari Singapore, En Rosley dari Kuala Lumpur, En Zainal dari Kelantan, dan En Mat dari Kelantan.

Juara kategori A&B En Edy Klang nama burung Boeing

“Semua pengadil yang mengadili lomba adalah pengadil-pengadil profesional yang berpengalaman lebih dari 20 tahun menjadil pengadil lomba di Malaysia, Thailand, dan Singapore.”

Lomba dimulai tepat pukul 9.30 waktu Kelantan. Sepanjang berlangsungnya lomba dalam keadaan cuaca yang mendung. Udara pun terasa dingin, kondisi ini bisa membuat performa burung tidak bisa maksimal untuk memamerkan keindahan suaranya.

“Lomba dalam cuaca mendung tetapi sambutan dan sokongan dari peminat derkuku di Malaysia sangat membanggakan,” kata En Fairuz bangga. Semua berkumpul bercengkerama penuh keakraban dengan sesama mania di pinggir arena lomba.

Juara kategori C Cikgu Dee nama burung Rajawali

Sangat disayangkan banyak burung yang tidak tampil seperti yang diharapkan. “Dikarenakan cuaca kurang bagus, banyak peserta off,” cerita beberapa peserta. Tetapi yang paling utama semangat untuk terus berupaya untuk memberikan yang terbaik untuk kemajuan hobi derkuku kedepan.

Tepat jam 13.00 tengah hari, lomba selesai. Semua lega, akhirnya lomba bisa berlangsung dengan lancar meskipun mendung terus membuat was-was akan turunnya hujan. Burung-burung yang mempunyai kualitas sesuai anjuran pengadil yang jadi juara.

Para juara di TGR Cup 2023

“Tahniah (selamat) kepada semua pemenang dan peserta yang memberi sokongan,” ujar Bang Azrin mewakili segenap panitia. “Kita jumpa lagi di lomba TGR pada masa akan datang.” (Ramlee)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayam Hutan Merah, Nenek Moyang Ayam Peliharaan Ternyata sangat Pemalu

Ayam Hutan Merah (Gallus gallus) merupakan sejenis burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 78 cm, dari suku Phasianidae. Suku Phasi...