Blog tentang hobi dan kreasi jadi rejeki

Jumat, 14 Juni 2024

Gajah Mada dan Bintang Timur Terdepan di Latbernil Semarang Gayeng Bertajuk HTN-HST BF Cup



 

Setelah vakum beberapa bulan selama musim penghujan, aktifitas hobi kwok mania Semarang kembali hadir. Agenda pertama yang mereka lakukan adalah menggelar Latbernil Semarang Gayeng bertajuk HTN-HST BF Cup. Menempati lokasi di Gantangan Gajah Mada 2 samping RS Ketileng Semarang, pada Sabtu malam 1 Juni 2024.

Gantangan Gajah Mada 2 pun diramaikan oleh kehadiran kwok mania. Mereka datang dalam rangka memenuhi undangan panitia yang disebar lewat media sosial. Cukup lama mereka menantikan adanya kegiatan, Bahkan para pecinta burung anggungan puter pelung ini meminta Pengcab Semarang secepatnya kembali adakan acara kecil-kecilan.

“Hari ini Gantangan Gajah Mada 2 kembali saya pakai untuk kegiatan Latbernill, karena banyak permintaan dari teman-teman yang masih semangat untuk gantang burung,” terang Awaludin Syah Ketua Panitia. Meski kegiatan ini hanya Latbernil, namun dukungan yang diberikan kwok mania begitu besar.

Juri yang bertugas (kika) Agung (Kendal), Usam (Kendal), Widodo (Semarang), dan Surya (Semarang)

Hadir dalam kegiatan tersebut, tokoh-tokoh puter pelung Semarang, seperti dr Hartono, Hengky, Maryudi SH, dan beberapa nama lain. “Benar-benar menyenangkan malam ini, karena beliau-beliau yang super sibuk ini masih bisa menyempatkan hadir di gantangan,” ungkap Awaludin tentang kehadiran tokoh-tokoh puter pelung Semarang tersebut.

“Kehadiran beliau-beliau membuat kami tambah bersemangat dalam mengemas acara.” Sebelumnya dr Hartono, salah seorang penggiat puter pelung di Semarang juga mendorong pengurus Semarang agar segera adakan event dan siap support.

Penjurian sedang berlangsung
 

“Beliau bilang ke kita kalau bisa segera mengadakan lomba, meskipun nanti burung-burung tidak ada yang bunyi tidak masalah. Yang penting ngumpul dulu di gantangan,” cerita Awaludin. Hengky, Ketua Pengda PPPPSI Jawa Tengah pun siap memfasilitasi tempat. Gantangan Gajah Mada miliknya bisa dipakai kapanpun.

Maka kegiatan Latbernil Semarang Gayeng kemarin sebagai bentuk eksistensi Pengcab Semarang dalam menekuni hobi puter pelung. “Kami hadir menyapa kwok mania untuk terus menebar semangat di dunia hobi puter pelung,” tutur Surya Panindra, salah seorang panitia yang diberikan kepercayaan untuk menyiapkan segala sesuatunya.

Lebih lanjut disampaikan bahwa lewat event seperti ini diharapkan jalinan silaturahmi bisa tetap terjaga dengan baik antara sesama kwok mania. “Saya kira hanya dengan kegiatan hobi, maka kami bisa terus bersilaturahmi, karena masing-masing memiliki kesibukannya sendiri.”

“Jadi inilah sarana kami bisa tetap bertemu, bersenda gurau, dan mempererat jalinan persaudaraan,” sambung pemilik Gayatri Bird Farm Semarang. Masih menurut Surya bahwa kegiatan ini akan menjadi agenda tetap setiap bulannya.

Ernest Bondorukem BF menyemangati gacuknya yang berlaga


Dengan tujuan untuk memberikan semangat kepada masyarakat agar bisa terus menekuni hobinya. “Dengan kegiatan ini kami berharap hobi puter pelung di Semarang bisa tetap eksis,” jelas Surya. Rencananya kegiatan ini akan berjalan rutin setiap awal bulan.

“Rencananya Latbernil Semarang Gayeng akan menjadi agenda tetap bulanan Pengcab Semarang. Selain untuk mengajak para penghobi kembali hadir ke gantangan, biar bisa dimanfaatkan untuk mencetak puter pelung kelas lomba yang bisa menjadi jawara di arena lomba.”

Maryudi serahkan piala piagam dan beras kepada Hengky sebagai juara 1 kelas Bebas
 

Ada dua kelas yang dibuka, yakni kelas Pemula dan kelas Bebas. Seluruh tiket yang disediakan panitia nyaris tidak meninggalkan sisa. Dukungan yang luar biasa tidak hanya datang dari kwok mania setempat, tetapi juga dari beberapa daerah sekitar, seperti Tegal, Kendal, Bawen, Salatiga, dan Purworejo.

Sepertinya keinginan Pengcab Semarang untuk kembali menggelar kegiatan banyak mendapatkan dukungan. “Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh peserta yang mendukung kegiatan kami, mudah-mudahan apa yang akan kami perjuangkan untuk kembali menyemarakkan hobi di Semarang dan sekitarnya, bisa terwujud,” harap Awaludin.

Proses penjurian berlangsung seru dan lancar. Burung-burung beraudiensi dengan juri-juri yang bertugas. Di kelas Pemula, beberapa burung langsung saja tancap gas. Tanpa ragu para juri mengganjarnya dengan penilaian terbaik. Pun demikian dengan yang ada di kelas Bebas.

Empat babak penjurian berjalan tanpa ada halangan. Sampai akhirnya penentuan juara dilakukan. Untuk juara pertama di kelas Bebas berhasil diraih Gajah Mada amunisi Hengky, puter pelung ternakan HST 001 yang digantang pada nomor 48.

Kriya Yudha sabet juara pertama di kelas Pemula
 

Sementara tempat kedua ditempati oleh Wiro Sableng andalan dr Hartono, burung ternakan HTN 274 yang di gantangan 52. Wiro Sableng sejatinya bisa mengimbangi performa Gajah Mada. Di babak pertama keduanya langsung mendapatkan bendera lima warna.

Sayang penampilan apiknya tidak berlanjut ke babak kedua dan ketiga. Hingga empat babak berakhir, Gajah Mada berhasil mendapatkan tiga kali bendera lima warna. Posisi ketiga diisi oleh Gatoloco orbitan Ernest bergelang ET 011 yang berada di nomor gantangan 38.

Kriya Yudha diapit oleh dr Hartono dan Hengky raup sukses di Semarang
 

Di kelas Pemula, dua burung andalan Kriya Yudha dari Purworejo ada di baris terdepan. Juara pertama diraih Bintang Timur dan juara kedua didapat Tombo Gesang, sedang juara tiga diraih F16 milik Wahyu dari Kendal.

Tidak sia-sia perjuangan Kriya Yudha menempu perjalanan lebih dari tiga jam. “Saya jauh-jauh ke Semarang, sebenarnya hanya ingin silaturahmi dengan teman teman Semarang,” ungkap Yudha. Selain itu kesertaanya diharapkan dapat dipakai sebagai sarana untuk mengenalkan puter pelung di Purworejo.

 

Jika burung puter pelung juga bisa dilombakan, selain tentunya untuk mengukur kualitas burung rawatannya. “Kebetulan dapat bonus juara disini,” ujar Yuda merendah. Maryudi SH, Ketua Pengcab PPPPSI Semarang, sangat mengapresiasi kegiatan Latbernil Semarang Gayeng tersebut. Dan berharap bisa rutin diadakan di tahun 2024 ini, kalau bisa satu bulan sekali.

Di akhir acara panitia menyampaikan selamat kepada para juara, serta ucapan terima kasih kepada peserta, Pengcab Semarang, dan Pengda Jawa Tengah. “Terima kasih kwok mania Bawen, Salatiga, dan Kendal yang sudah hadir. Sampai berjumpa di latber berikutnya,” ucap Surya. (Ramlee/GTR)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Latber Malam Road to Margo Trophy, Jaladri dan Maha Raja Raih Bendera Enam Warna, Bimo Juara

Setelah sukses pada penyelenggaraan latber sebelumnya, Latber Road to Margo Trophy kembali digelar pada Sabtu, 14 September 2024 di Gantanga...