Tradisi sabung ayam sudah berkembang sejak zaman dahulu di beberapa negara di Asia Tenggara, seperti Thailand, Filipina, Myanmar, Vietnam, dan juga Indonesia. Bahkan hingga saat ini tradisi tersebut tetap eksis dan bahkan semakin banyak peminatnya, khususnya di Indonesia.
Dalam tradisi sabung ayam, ada satu kunci yang wajib dilakukan oleh para botoh (perawat ayam aduan) agar bisa berprestasi di laga, yaitu perawatan harian. Selain faktor ayam, khususnya teknik bertarung dan jenis (karakter) ayam aduan, rawatan memang menjadi dalah satu kunci keberhasilan di arena laga.
Tidak jarang, ada ayam dengan teknik bagus, fisik bagus, karakter bagus, namun karena rawatan buruk sehingga ayam tidak bisa berprestasi di arena laga. Perawatan dan stamina ayam memang menjadi faktor kunci dalam memperoleh kemenangan.
Merawat ayam aduan harus tlaten dan intens |
Setiap peternak atau penghobi ayam aduan tentu mempunyai trik khusus dan cara merawat ayam aduan yang berbeda. Ada yang memakai jamu, tambahan vitamin, dan cara melatih fisik dengan berbagai cara. Namun pada dasarnya tujuannya hanya satu, yaitu menciptakan ayam aduan yang berkelas dan berkualitas, serta siap secara stamina.
Baca juga : Ayam Laga, Ayam Jantan yang Memiliki Karakter Petarung Tangguh jadi Incaran Penghobi
Merawat ayam aduan sebenarnya cukup mudah. Hanya diperlukan ketelatenan dalam melakukan rutinitas tersebut. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat merawat ayam petarung. Yang pertama adalah pakan untuk ayam petarung.
Ayam laga harus rutin dimandikan |
Pakan adalah hal pertama yang paling penting dalam perawatan semua jenis hewan ternak. Demikian halnya untuk ayam aduan. Pakan berfungsi sebagai sumber energi yang berdampak pada tingkah laku, perilaku, dan performa saat tarung pada ayam aduan.
Memberi makan ayam aduan yang baik adalah takaran pakan disesuaikan dengan berat badan si ayam tersebut. Misal ayam dengan bobot 3 kg+, maka pakan yang harus diberikan 200-300 gram terhitung dalam setiap memberi makan (bukan dalam sehari). Janis pakan yang direkomendasikan untuk ayam siapan, di antaranya beras merah, jagung halus, dengan campuran gabah.
Memandikan ayam adalah hal berikutnya yang perlu dilakukan dalam merawat ayam laga. Ayam adauan juga perlu dimandikan setiap pagi, sekitar pukul 08.00, asalkan tidak sedang hujan atau mendung. Sering penghobi atau peternak memandikan ayam dilakukan dengan cara asal-asalan.
Karena, hal tersebut bisa memengaruhi performa ayam saat bertarung. Ada teknik memandikan secara khusus, yang bisa dipelajari. Banyak informasi tentang memandikan ayam yang telah beredar. Namun pada intinya, memandikan ayam cukup membasahi bagian-bagian kulit ayam (bukan bulu), khususnya di kepala dan badan bagian bawah hingga kaki.
Penjemuran ayam laga setelah dimandikan |
Penjemuran, setelah dimandikan, ayam perlu dilakukan penjemuran di bawah paparan sinar matahari secara langsung. Batas waktu penjemuran dilakukan sampai pukul 10.30 saja, karena pada saat itu sinar matahari mengandung vitamin D dalam bentuk inaktif yang sangat membantu dalam proses pertumbuhan tulang dan bulu.
Baca juga : Menggiurkannya Potensi Hobi Memelihara Ayam Laga
Saat penjemuran, di bawah kurungan jemur jangan lupa dikasih alas kayu atau rumput agar ayam tidak kipu (mandi pasir) dan kotor kembali. Namun hentikan penjemuran paling tidak dua hari sebelum ayam diadu atau dilatih tarung agar ayam istirahat.
Ayam laga juga perlu diumbar |
Latihan fisik, latihan ini sangat penting dilakukan untuk mendapatkan hasil yang memuaskan saat ayam berlaga di arena. Biasanya melatih ayam dilakukan mulai dari usia 6-7 bulan. Sedangkan pada usia 1-5 bulan pertama difokuskan untuk proses pertumbuhan badan.
Latihan fisik bisa dilakukan seminggu sekali saja, paling tidak empat hari sebelum ayam bertanding atau latihan tarung (gebrak/abar). Latihan fisik bisa dilakukan dengan cara dilarikan kecil-kecil, gerit, direnangkan, dan berbagai cara lain.
Latihan pada ayam ada dua macam latian fisik dan latihan mental. Latihan fisik juga bisa dilakukan dengan senam ayam atau memijit bagian-bagian tubuh ayam seperti sayap badan hingga kepala. Namun hentikan latihan fisik paling tidak dua hari sebelum ayam diadu atau dilatih tarung agar ayam istirahat.
Salah satu latihan mental dan fisik yang paling penting adalah latihan tarung, kira-kira 7 hari sekali dengan ayam sejenis maupun untul (ayam khusus untuk patner latihan). Dengan latihan tarung (gebrak/abar) yang rutin, selain melatih fisik juga merupakan latihan mental agar lebih berani, kreatif, dan tidak mudah trauma.
Pemberian jamu atau vitamin penting dilakukan agar stamina ayam laga terjada dengan baik |
Pemberian jamu atau vitamin ini juga sangat penting. Banyak jenis atau produk jamu dan vitamin siap saji yang bisa diberikan pada ayam. Selain pakan yang diatur, pemberian vitamin dan suplemen juga harus dilakukan. Waktu yang bagus dalam pemberian vitamin adalah pada malam hari karena ayam berada dalam kondisi tenang.
Baca juga : Ayam Plucker, Idola Baru bagi Penghobi dan Peternak Ayam Laga di Indonesia
Dalam kondisi itulah, ayam dapat mudah mencerna vitamin dan suplemen yang nantinya akan merasuk sempurna ke tubuh si ayam. Namun sebaiknya, pemberian jamu atau vitamin dihentikan kira-kira dua hari sebelum ayam diadu atau dilatih tarung.
Pelatihan tarung/abar untuk melatih mental ayam laga |
Dua cara terakhir adalah umbar dan kipu. Lepaskan ayam aduan (umbar) di halaman atau kandang khusus umbaran dimaksudkan untuk menambah stamina dan kesegaran pada ayam aduan. Umbar bisa dilakukan dalam setengah hari, paling tidak 4 hari dalam seminggu.
Sementara umbar pasir (kipu) dimaksudkan untuk melenturkan/mengendurkan seluruh otot badan yang kaku. Ayam dibiarkan untuk mandi pasir paling tidak satu kali dalam seminggu. Namun rutinitas ini harus dihentikan paling tidak dua hari sebelum ayam diadu atau dilatih tarung (gebrak/abar). (Ramlee)
Sumber : remen.id
Menyiapkan Ayam Laga Menjadi Ayam Petarung Handal di Arena
Tidak ada komentar:
Posting Komentar