Ayam mutiara (Numididae) merupakan jenis unggas yang berasal dari Afrika. Ayam mutiara atau bisa juga disebut guinea fowl termasuk dalam keluarga phasianidea serta kerabat dekat burung kuau. Saat ini unggas cantik ini telah dipelihara di berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Satwa ini terkenal dengan warna bulu, leher, kepala, dan suaranya yang unik.
Ayam mutiara sudah dikenal sejak abad ke-5 SM atau zaman Yunani Kuno. Ayam ini diambil oleh Bangsa Romawi dari Afrika, dan kemudian dijinakkan. Kemudian mulai dikenalkan di Eropa sekitar tahun 1400-an dan masuk ke Amerika melalui kapal pemukim dan kapal budak.
Ayam mutiara memiliki habitat asli di Afrika terutama di selatan Sahara. Ayam mutiara telah diperkenalkan secara luas sebagai satwa peliharaan. Perkembangbiakan jenis ayam ini yang melonjak menjadikan jenis ayam ini semakin populer, baik sebagai ayam hias maupun ayam konsumsi yang menghasilkan daging dan telur.
Ayam mutiara biasa hidup berkelompok |
Berbeda dengan ayam lokal, ayam mutiara memiliki karakteristik yang sangat cantik. Ciri khas mereka adalah memiliki warna bulu abu-abu kegelapan dengan bintik putih. Bintik putih inilah yang terlihat seperti Mutiara, seperti namanya.
Baca juga : Ayam Hutan, Ayam Liar yang Hidup di Hutan Leluhur Ayam Kampung Masa Kini
Seperti unggas kebanyakan, ayam mutiara memiliki kepala yang tidak berbulu, namun dengan sayap dan ekor yang lebih pendek dan bulat. Bangsa ayam adalah unggas yang tidak bisa terbang tinggi dan biasanya hanya bertengger di tempat rendah.
Ayam mutiara biasa bertengger di ranting-ranting pohon untuk beristirahat |
Sedangkan, berdasarkan klasifikasi ilmiah, ayam mutiara tergolong kelas aves atau burung, jadi ayam mutiara juga dapat terbang tinggi meskipun tidak jauh. Namun faktanya ayam ini lebih banyak menghabiskan waktunya di tanah daripada terbang.
Di alam liar, ayam mutiara akan terbang menuju ranting pohon di malam hari untuk berlindung. Habitat asli ayam mutiara adalah padang rumput luas yang dipenuhi semak atau perdu dan dikelilingi beberapa pepohonan seperti geografi dataran Afrika.
Umumnya, ayam mutiara hidup bergerombol di semak-semak dan sabana. Ayam mutiara merupakan makhluk sosial yang hidup dalam kelompok besar yang disebut kawanan. Kawanan ayam mutiara dapat berisi hingga 100 ekor.
Ciri khas ayam mutiara yaitu mempunyai bulu abu-abu tua kehitaman dengan bintik-bintik putih menyeluruh mirip mutiara, itulah mengapa ayam ini disebut ayam mutiara. Leher dan kepalanya tidak berbulu dan berwarna biru atau merah.
Ayam mutiara bersama anak-anaknya yang baru saja menetas |
Kakinya ayam mutiara panjang dan kuat, berwarna abu-abu atau hitam. Matanya besar dan berwarna coke. Ayam mutiara ini mempunyai panjang 40 – 70 cm dengan berat 700 gram – 1,5 kilogram. Wajah ayam mutiara sangat unik, karena memiliki tanduk ujung di bagian atas kepala. Hidung dan pialnya juga sangat berbeda dengan ayam lainnya.
Baca juga : Ayam Brahma, Ayam Berbadan Bongsor dan Berbulu Lebat Nan Eksotis dari India
Ayam mutiara jantan dan betina dapat dibedakan berdasarkan ketiga hal di atas. Pada ayam mutiara jantan tanduk ujung bagian atas terlihat tegak, berisi, tumpul, serta warna tanduk yang gelap. Bengkakan atas hidung ayam mutiara jantan kelihatan jelas dan pial bawah berwarna merah terang dan lebar.
Ayam mutiara hitam |
Sedangkan pada ayam mutiara betina tanduk ujung bagian atasnya tidak tegak tetapi agak serong ke belakang, kurang berisi, dan agak tajam. Bengkakan atas hidung ayam mutiara betina tidak terlihat jelas dan pial bawah berwarna merah pudar dan lebih kecil.
Suaranya keras dan khas, seperti suara keledai atau bebek. Sering mengeluarkan suara ketika kawanannya berada dalam situasi bahaya. Salah satu kekurangan dari ayam ini adalah sifatnya yang mudah ketakutan dan bersuara lumayan keras.
Apabila ayam ini didekati oleh orang tidak dikenal, maka ayam mutiara akan berkokok dengan lantang. Oleh karena itu, dalam pemeliharaan ayam mutiara ini harus ekstra hati-hati agar nantinya unggas ini tidak stres.
Ayam mutiara mulai birahi ketika memasuki usia 7 bulan sampai 8 bulan. Sepasang jantan dan betina dewasa disaat musim kawin akan lebih aktif dan berisik. Ayam mutiara akan sering mengeluarkan suara-suara seperti siulan yang akan membuat area di sekitarnya terasa bising.
Ayam mutiara plangkok |
Disaat masa produksi ayam jenis ini cuma kawin dan bertelur di bulan September – Maret, atau pada saat musim penghujan saja. Tetapi sekali bertelur ayam mutiara bisa sampai 70-75 butir permusimnya. Ayam ini tidak pandai dalam mengerami telurnya.
Baca juga : Ayam Dong Tao, Ras Ayam Langka asal Vietnam Berharga Selangit
Telur ayam mutiara keras dan kasar sehingga ayam mutiara perlu bantuan untuk menetaskan telurnya. Baik bantuan berupa penggunaan mesin tetas atau dierami oleh indukan ayam kampung. Di habitatnya ayam mutiara mengeramkan telurnya dengan cara menutupinya dengan menggunakan ranting-ranting pohon dan dedaunan.
Ayam mutiara silver |
Sehingga, dengan sendirinya telur akan tetap hangat dan kemudian bisa menetas. Pengeraman telur ayam mutiara sekitar 28 hari. Jenis makanannya berupa biji-bijian, buah-buahan, dan sayur-sayuran serta serangga kecil. Usia hidup ayam mutiara relatif panjang antara 10 – 15 tahun.
Meski termasuk ayam hias yang memiliki pesona cantik, ternyata ayam mutiara termasuk satwa yang tidak mudah dijinakkan. Ini karena ayam ini sudah terbiasa hidup di alam liar di habitat alaminya. Ayam mutiara ada beberapa jenis yang dikategorikan berdasarkan dengan warnanya. Yakni ayam mutiara hitam, plangkok, silver, dan putih. (Ramlee)
Sumber : remen.id
Ayam Mutiara, Unggas Berbulu Cantik dari Benua Afrika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar