Angsa merupakan burung air berukuran besar nan anggun yang bisa terbang dari genus Cygnus dan famili Anatidae bersama dengan bebek dan soang. Angsa memiliki tubuh besar, leher panjang melengkung, kaki berselaput besar, dan warna bulu yang cantik membuat angsa selalu tampak anggun saat berada di air.
Angsa termasuk yang terbesar dan terberat dari semua burung air, dan warnanya bervariasi dari putih bersih hingga hitam. Selama ini, banyak orang mengasosiasikan angsa dengan warna putih bersih, padahal angsa di belahan bumi selatan cenderung lebih cokelat atau memiliki warna belang-belang.
Angsa mempunyai kemampuan terbang hingga ribuan kilometer |
Terdapat 7 spesies angsa yang ada di dunia dan 5 diantaranya terdapat pada belahan bumi bagian utara, satu terdapat di Australia dan Selandia Baru. Satu lagi terdapat di Amerika Selatan. Ada beberapa spesies angsa yang terkenal, yaitu angsa hitam (Cygnus atratus) yang merupakan jenis angsa asal Australia dan angsa putih/mute swan (Cygnus olor) jenis angsa yang banyak tersebar di Eurasia.
Baca juga : Bebek Mandarin, Unggas Cantik yang Setia
Ada juga angsa berleher hitam (Cygnus melancoryphus) banyak tersebar di Amerika Selatan. Angsa whooper (Cygnus cygnus), angsa terompet (Cygnus buccinator) yang banyak ditemukan di Amerika Utara. Terakhir coscoroba swan yang merupakan spesies angsa paling kecil.
Angsa sedang mengerami telurnya |
Coscoroba swan (Coscoroba coscoroba) adalah spesies angsa endemik dari Amerika Selatan. Memiliki bulu berwarna putih dengan bulu hitam sedikit pada bagian ujung 6 sayap, angsa ini memiliki paruh berwarna merah. Berat jantan pada angsa ini adalah sekitar 3,8 hingga 5,4 kg dan betina sekitar 3,2 hingga 4,5 kg.
Semua angsa tersebut memiliki perbedaan dari warna bulu, kaki, serta paruh. Bentangan sayap angsa dapat mencapai panjang tiga meter. Angsa biasa melakukan perjalanan panjang bermigrasi hingga ribuan kilometer untuk mencari daerah yang lebih hangat buat mencari makan dan berkembangbiak.
Anak angsa menetas antara bulan April dan Juli |
Angsa terbang bermigrasi dalam formasi diagonal atau formasi V pada ketinggian yang tinggi, dan tidak ada unggas air lainnya yang bergerak secepat angsa di air maupun di udara. Angsa biasa mendiami kolam, danau, sungai, muara, dan lahan basah di seluruh dunia.
Struktur kaki angsa dilengkapi dengan selaput agar dapat berenang mencari makan di air dan tempat yang berlumpur. Selaput itulah yang membuat angsa memiliki kemampuan berenang yang baik dan juga memudahkan angsa berjalan saat berada di tempat yang berlumpur.
Angsa hitam (Cygnus atratus) |
Angsa dewasa mempunyai tanda berupa kulit yang tidak ditutupi bulu di antara mata dan paruh. Angsa jantan dan betina mirip, tidak menunjukkan sifat dimorfisme seksual. Namun, ukuran angsa jantan umumnya lebih besar dan lebih berat.
Baca juga : Entog, Unggas Air yang Mempunyai Keistimewaan Tersendiri Bagi Masyarakat Pedesaan
Angsa memiliki tubuh besar, leher panjang melengkung, kaki berselaput besar, dan warna bulu yang cantik. Penampilannya tersebut membuat angsa tampak anggun saat berada di air. Angsa termasuk yang terbesar dan terberat dari semua burung air, dan warnanya bervariasi, dari putih bersih hingga hitam.
Angsa putih/mute swan (Cygnus olor) |
Selama ini, banyak yang mengasosiasikan angsa dengan warna putih bersih. Padahal, angsa di belahan utara dan bumi selatan berbeda warna bulunya. Spesies angsa di belahan bumi utara memiliki warna bulu yang putih bersih, tetapi angsa di belahan bumi selatan campuran warna hitam dan putih.
Angsa hitam Australia berwarna hitam secara keseluruhan, kecuali bulu yang digunakan untuk terbang pada bagian sayapnya. Angsa hitam muda berwarna abu-abu cerah. Di Amerika Selatan, angsa berleher hitam memiliki leher berwarna hitam sesuai namanya.
Angsa leher hitam (Cygnus melancoryphus) |
Kaki angsa umumnya berwarna abu-abu gelap, kecuali dua spesies yang berasal dari Amerika Selatan yang memiliki kaki berwarna merah muda. Warna paruh bervariasi. Spesies subartik memiliki paruh berwarna hitam dengan campuran warna kuning, sedangkan yang lainnya berwarna merah dan hitam.
Angsa ini dikenal sebagai unggas yang setia pada pasangannya. Angsa membentuk ikatan monogami yang dapat berlangsung selama bertahun-tahun. Bahkan, ikatan ini dapat berlangsung seumur hidup. “Perceraian” kadang-kadang terjadi jika proses bersarang mengalami kegagalan.
Angsa whooper (Cygnus cygnus) |
Sarang angsa berada di daratan dekat perairan, dengan jarak sekitar satu meter. Tidak seperti bebek dan angsa berleher pendek, angsa jantan membantu pembangunan sarang. Angsa biasanya membangun sarang pada musim semi atau awal musim panas.
Baca juga : Mentok Rimba, Spesies Burung Air Paling Langka di Dunia
Dan akan bertelur antara bulan Maret dan Juni. Ukuran rata-rata telur angsa adalah (tinggi x diameter) 113 x 74 mm dan berat 340 g. Inkubasi berlangsung selama 34 – 45 hari. Telur angsa biasanya menetas antara bulan April dan Juli.
Angsa terompet (Cygnus buccinator) |
Angsa merupakan hewan herbivora yang makan akar, daun, batang, pucuk, dan materi tanaman lainnya tetapi terkadang mereka memakan beberapa hewan air kecil. Saat berenang di air, angsa makan melalui metode yang disebut dabbling. Angsa akan menjangkau makanan hingga ke dalam air dengan lehernya yang panjang.
Perilaku angsa meskipun terlihat anggun dan tenang dari kejauhan, tetapi angsa memiliki karakter galak, apalagi saat merasa terancam. Angsa akan langsung menyerang siapa saja yang mengganggunya. Apalagi saat bersama anak-anaknya, angsa akan lebih agresif lagi.
Coscoroba swan (Coscoroba coscoroba) |
Angsa akan menyerang musuhnya dengan cara menjulurkan kepalanya yang panjang dan berusaha mematuknya dengan paruhnya yang kuat. Karena tubuh angsa besar dan kuat, serangan angsa ini dapat menyebabkan memar parah akibat pukulan sayap angsa yang berat. Hal terbaik yang harus dilakukan ketika diserang oleh angsa adalah menjauh dari wilayah yang dipertahankannya. (Ramlee)
Sumber : remen.id
Angsa, Unggas Besar Berleher Panjang yang Cantik dan Anggun Simbol Kesetiaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar