Blog Hobi dan Informasi

Sabtu, 13 Juli 2024

Kontes Regional Aglaonema Malang 2 Berlangsung Meriah, Sendu LOD dan Bamboo Terpilih Jadi yang Terbaik



Aglaomania Malang, Komunitas pecinta tanaman hias aglaonema di kota Malang bersama Asosiasi Aglaonema Nusantara (ASA) Malang sukses menggelar Kontes Regional Aglaonenema Malang 2, pada Minggu 7 Juli 2024. Ratusan pengunjung dan penghobi tanaman hias menghadiri kontes yang digelar di Balai Kawedanan, Singosari – Malang.

Gelaran kontes tersebut merupakan kali kedua yang diselenggarakan oleh Aglaomania Malang bersama DPC ASA Malang. Meskipun hanya kontes tingkat regional, namun peserta kontes datang dari berbagai wilayah di Indonesia.

Purwoto, S.Sos., M.Si., Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang

Penghobi dari Jawa Timur, seperti Banyuwangi, Lumajang, Jember, Pasuruan, dan beberapa daerah lainnya. Datang juga Jawa Tengah, seperti dari Semarang, Solo, juga Jogjakarta. Selain itu juga hadir peserta dari Depok, Jakarta, Lampung, dan Sulawesi.

“Yang datang memang tidak didominasi peserta dari Malang ataupun Jawa Timur. Ada juga yang datang dari Jogjakarta, Semarang. Dari Jawa Barat juga hadir, seperti Depok, Bogor, Tangerang, dari Jakarta juga ada,” jelas Abien, Ketua Aglaomania Malang.

Seorang peserta sedang menyiapkan aglaonemanya

Pada kesempatan itu turut hadir Purwoto, S.Sos., M.Si., Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang. Purwoto berkenan membuka sekaligus memberikan sambutan. Purwoto memberikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya kegiatan kontes Regional Aglaonema Malang.

Dan berharap kegiatan kontes tersebut dapat menjadi wadah bagi para pecinta aglaonema yang disebut sebagai Ratu Daun terebut. Serta mampu menunjukkan kreatifitas dan minat mereka dalam memelihara dan membudidayakan tanaman hias ini.

Suasana pendaftaran peserta kontes

Jajaran Pengurus DPP ASA juga hadir, diantaranya R. Agus Choliq, SE, MM Ketua Umum ASA, Malabar Wakil Ketua ASA, dan Dimas Hendra Bendahara ASA. Malabar menjelaskan bahwa ASA merupakan organsasi resmi penghobi tanaman hias Aglaonema, yang berdiri pada tahun 2021. Bahkan sejak April 2022 telah mengantongi SK Kemenkumham.

ASA akan selalu mensuport DPC yang menyelenggarakan kontes seperti yang ada di Malang. Sedangkan kontes nasional aglaonema hanya diselenggarakan sekali setiap tahunnya. Untuk tahun 2024, rencananya pada bulan September akan diadakan Kontes Nasional Aglaonema 4 di Tangerang pada bulan September mendatang.

Hery Kurnia (kanan) peserta dari Semarang rajin mengikuti kontes aglaonema

DPC ASA Malang sendiri selalu berusaha menggandeng dinas-dinas terkait dalam setiap kegiatan yang diselenggarakannya. Abien membenarkan upaya tersebut, selain Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, pihaknya juga menggandeng Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kota Malang.

“Kita ingin kegiatan seperti ini dapat bersinergi dengan dinas-dinas terkait agar dapat terselenggara setiap tahun. Ini merupakan kontes regional kali kedua yang kita selenggarakan. Memang tidak bisa terlaksana setiap tahun karena pertimbangan dana,” tutur pria tinggi besar ini.

Bursa aglaonema

“Tadi kita sudah matur ke Bapak Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang, tentang kegiatan kita ini. Selanjutnya beliau minta segera diagendakan kembali. Kita sendiri juga berencana menyelenggarakan Kontes Aglaonema Nasional.”

Tujuan diadakannya kontes ini sendiri menurut Abien adalah untuk memberikan semangat kepada petani-petani Aglaonema, khususnya di Malang. Diharapkan kegiatan seperti ini dapat meningkatkan kembali industri aglaonema yang mulai menurun.

Seoarang juri dengan sangat teliti memeriksa tanaman yang akan dinilainya


Sehingga nantinya Malang juga dikenal dengan aglaonemanya. Karena selama ini Malang lebih dikenal dengan bunga anggreknya. Selain sebagai ruang untuk memilih aglaonema terbaik, kontes merupakan ruang atau sarana edukasi untuk mengenalkan aglaonema pada masyarakat dan pehobi baru.

“Kami juga ingin menggaet penghobi aglaonema baru. Yang awalnya hanya mungkin hanya mempunyai satu aglaonema, akhirnya bisa mengenal semua jenis aglaonema,” tambah Abien. Tentunya yang diharapkan sekali adalah naiknya harga aglaonema seperti beberapa waktu yang telah lalu.

Lelang aglaonema berjalan seru

Kontes Regional Aglaonema Malang 2 dihadiri ratusan pengunjung. Adapun untuk jumlah tanaman yang ikut serta dalam kontes ada 77 tanaman. “Sebenarnya ada 79 tanaman, tetapi yang dua terpaksa harus diturunkan dari meja kontes karena tidak memenuhi persyaratan,” ujar Abien. “Medianya terlalu tinggi.”

Pada kegiatan kontes kali ini terdapat 3 kelas yang di perlombakan, yaitu kelas Juvenile dengan ketentuan jumlah daun maksimal 9, kemudian kelas Tunggal Dewasa dengan ketentuan memiliki minimal 10 daun, dan kelas Rumpun Bebas.

Abien sibuk memastikan acara berjalan lancar dan sukses

Ada beberapa kriteria yang akan menjadi penilaian juri berdasarkan standar serta kisi-kisi penilaian yang telah ditetapkan oleh ASA. Mulai dari penilaian kesehatan dan kebersihan tanaman, kestabilan pertumbuhan tanaman, hingga kepiawaian pemilik tanaman dalam menampilkan performa terbaiknya di atas meja kontes.

Para penghobi dituntut untuk dapat menunjukkan keahliannya dalam merawat serta menampilkan performa tanaman terbaiknya. Tidak sembarang tanaman aglaonema yang bisa diikutkan kontes. Perlu perawatan khusus agar keindahan aglaonema dapat terpancar keluar.

(kika) R. Agus Choliq, SE, MM, Malabar, dan Dimas Hendra

Seperti yang disampaikan oleh Hery Kurnia, peserta dari Semarang. Puluhan tanaman miliknya dipersiapkan secara khusus untuk mengikuti kontes semacam ini. “Banyak hal yang harus dilakukan agar tanaman kita dapat tampil terbaik, jadi tidak asal,” tutur pemilik Arteha Galery.

Panitia juga mengadakan basar penjualan aneka jenis aglaonema dari para petani di Malang. Di sisi Selatan arena kontes berjejer puluhan aglaonema dengan motif dan corak daun yang begitu menawan. Keindahan tanaman hias satu ini memang dari keelokan daunnya.






Juara di kelas Jouvenil

Tepat pukul 12.30 penilaian dilakukan. Para juri yang bertugas dengan cermat mengamati setiap tanaman yang berada di atas meja kontes. Di sela-sela kegiatan kontes, digelar lelang aglaonema. Beberapa jenis aglaonema ditawarkan kepada para penghobi.

Saling adu penawaran sepanjang waktu yang diberikan oleh pemandu lelang. “Aglaonema yang kita lelang memang kelas menengah keatas. jadi kalau jatuhnya harga tinggi bisa dimaklumi,” jelas Abien. “Para penghobi paham betul kualitas bunga yang ditawarkan, jadinya seru sesi lelang ini.”






Juara kelas Tunggal Dewasa

“Kalau di pasar bunga yang jalan ya harga di bawah dua ratus ribu rupiah. Tetapi kalau yang main koleksian harganya pasti di atas lima ratus ribu rupiah,” lanjut Abien. Minat akan tanaman ini jauh menurun dibanding saat masa-masa Covid-19.

“Hampir semua kegiatan hobi sedang turun, tetapi di aglaonema sendiri keadaan ini diperparah dengan masuknya ratusan ribu bunga dari negara tetangga. Mungkin diperlukan regulasi khusus yang dapat melindungi keberadaan tanaman aglaonema yang telah membawa harum nama bangsa.






Para juara di kelas Majemuk

Di akhir acara Abien mewakili segenap panitia mengucapkan rasa terima kasihnya pada seluruh yang ikut meramaikan Kontes Regional Aglaonema Malang 2. “Terima kasih banyak, acara terselenggara dengan baik, sukses ini berkat kerjasama dengan teman-teman DPC.”

“Saya ucapkan terima kasih juga pada seluruh yang hadir, dan ikut serta meramaikan acara ini. Untuk para pemenang, pertahankan prestasi, sementara bagi yang belum berkesempatan meraih kemenangan, tingkatkan lagi,” pungkasnya. (Ramlee)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayam Hutan Merah, Nenek Moyang Ayam Peliharaan Ternyata sangat Pemalu

Ayam Hutan Merah (Gallus gallus) merupakan sejenis burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 78 cm, dari suku Phasianidae. Suku Phasi...