Lobak (Raphanus sativus L.) merupakan sejenis tumbuhan sayuran yang memiliki akar yang dapat dimakan. Akar lobak biasanya memiliki bentuk bulat atau oval dengan kulit yang halus. Dalam beberapa varietas, lobak memiliki warna kulit yang berbeda, seperti merah, putih, atau hitam/ungu.
Umbi lobak mirip wortel, namun warnanya putih. Namanya dalam bahasa Inggris pun menyiratkan tampilannya, white carrot atau white radish. Di Indonesia, pada umumnya bentuk lobak panjang mengerucut dengan daging dan kulitnya berwarna putih. Tapi berbeda di luar negeri, biasanya lobak berbentuk bulat dengan warna kulit merah.
Tanaman lobak berasal dari Cina dan kini telah banyak ditanam di Indonesia. Tanaman ini mudah ditanam, baik di dataran rendah maupun dataran tinggi (pegunungan). Tanah yang baik untuk tanaman lobak adalah yang gembur, mengandung humus, dan lapisan atasnya tidak mengandung kerikil-kerikil (batu-batu kecil). Selain itu, derajat keasaman tanah yang baik antara 5 – 6.
Tanaman lobak |
Lobak termasuk tanaman semusim atau setahun yang berbentuk perdu yang tingginya sekitar 1 meter., terdiri atas akar, batang, daun, bunga, dan biji. Perakarannya dibedakan atas tiga macam, yaitu akar lembaga, akar tunggang, dan akar rambut.
Baca juga : Kailan, Sayuran Sehat Bercita Rasa Lezat yang Sering Dikira Sawi Hijau
Akar lembaga terbentuk pada stadium biji berkecambah. Kemudian berkembang membesar dan memanjang menjadi akar tunggang. Lobak memiliki sistem akar tunggang yang berkembang dengan baik. Akar-akarnya dapat tumbuh panjang dan berpenampang bulat.
Budidaya lobak |
Akar lobak berfungsi untuk menyerap air dan nutrisi dari tanah. Dan selanjutnya berubah bentuk dan fungsi sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan atau disebut “umbi”. Umbi ini sekaligus menjadi tempat menempelnya akar-akar rambut.
Panjang umbi sekitar 5-20 cm dan berat sekitar 0,5 kg. Rasanya segar dan agak pedas. Bila dipanen lebih cepat, ukuran umbinya menjadi lebih pendek, sekitar 5-10 cm. Pertumbuhan lobak memang sedikit lambat dalam kurun 50 hari pertama.
Batang lobak berbentuk silindris dan tegak. Batangnya tidak terlalu tinggi dan berdaun lebar. Batang lobak berfungsi sebagai tempat tumbuhnya daun dan buah. Daun lobak memiliki bentuk beragam, tergantung pada varietasnya.
Daun lobak berfungsi untuk fotosintesis, yaitu menghasilkan makanan bagi tanaman. Lobak akan mengalami pertumbuhan yang sangat pesat setelah menginjak usia 60 hari. Helaian daun tanaman lobak berbentuk lonjong, tepi daun bergerigi, ujung dan pangkal daun ramping. Daun tunggal berwarna hijau dan berbulu.
Lobak putih |
Perbungaan berupa tandan yang keluar diujung batang, benang sari kuning kehijauan, kelopak hijau dan mahkota lonjong berwarna putih. Akar tunggang, warna putih kehijauan, berbentuk tombak, lurus atau agak bengkok, bagian dalam berwarna putih, diameter bagian tengah sekitar 3,5 cm, dan permukaan luar licin.
Baca juga : Kubis, Sayur Kaya Serat dan Antioksidan
Bunga lobak berbentuk bunga majemuk atau inflorescence yang terdiri dari kelompok bunga kecil yang dikenal sebagai malai. Bunga lobak berwarna putih hingga ungu pucat. Bunga ini menarik serangga penyerbuk untuk membantu dalam proses penyerbukan.
Lobak merah |
Buah lobak terbentuk dari bunga yang telah dibuahi dan mengalami perkembangan. Buahnya berbentuk bulat atau oval dan dapat memiliki berbagai warna seperti merah, putih, atau ungu tergantung pada varietasnya. Buah lobak biasanya berisi biji-bijian yang dapat digunakan untuk reproduksi.
Biji lobak memiliki bentuk yang kecil, bulat, dan cenderung pipih. Biji ini biasanya berwarna coklat atau hitam. Permukaan biji lobak bisa halus atau memiliki sedikit tekstur, tergantung pada varietasnya. Pada biji lobak, terdapat lapisan luar yang disebut kulit biji atau testa.
Kulit biji ini berfungsi untuk melindungi embrio yang ada di dalamnya. Di dalam biji, terdapat juga struktur yang disebut kotiledon. Lobak memiliki dua kotiledon, yang merupakan daun lembaga awal yang membantu menyediakan nutrisi untuk pertumbuhan awal tanaman setelah biji berkecambah.
Biji lobak juga memiliki embrio yang akan tumbuh menjadi tanaman dewasa. Embrio ini terdiri dari akar kecil, batang, daun, dan struktur lain yang berkembang menjadi tumbuhan lobak secara keseluruhan. Lobak dapat dipanen setelah umbinya cukup besar, kira-kira berumur dua bulan. Keterlambatan dalam memungut hasil akan menyebabkan umbi menjadi kayu sehingga rasanya tidak enak.
Lobak hitam |
Daging lobak memiliki tekstur renyah dan berair, serta memiliki rasa yang segar dengan sentuhan pedas. Lobak sering digunakan dalam berbagai masakan, baik sebagai bahan mentah dalam salad atau sebagai bahan dalam sup, tumis, atau hidangan panggang.
Baca juga : Leunca, Lalapan Favorit Kaya Antioksidan yang Bermanfaat untuk Kesehatan Tubuh
Selain memberikan variasi rasa dan tekstur dalam hidangan, lobak juga mengandung serat yang baik untuk pencernaan, serta vitamin C, potassium, dan zat antioksidan lainnya yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Sup daging lobak |
Umbi lobak dapat juga digunakan sebagai obat gangguan ginjal dan demam. Di samping itu, dengan memakan lobak dapat pula merangsang keluarnya lendir dari dalam kerongkongan, sehingga baik untuk obat batuk.
Lobak sangat populer dalam tradisi kuliner di Jepang, Tiongkok, Vietnam, Pakistan, India, dan Bangladesh. Di Indonesia, lobak dikategorikan sebagai tanaman sayuran. Umbinya dapat dimakan mentah atau dibuat acar, tetapi umumnya dibuat sebagai campuran soto Bandung. (Ramlee)
Sumber : remen.id
Lobak, Sayuran Akar Kaya Manfaat yang Jarang Dikonsumsi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar