Blog Hobi dan Informasi

Selasa, 28 Februari 2023

Diskualifikasi Warnai latber Tumbak Panemu Jilid 7, Juri Menjatuhkan Pilihan Terbaik pada Inazuma dan Kakek Merah



Lomba seni suara alam burung puter pelung Latber Tumbak Panemu Jilid 7 bertajuk Ojo Lali yang digelar pada Minggu, 12 Februari 2023 di Gantangan Mabes BC Bogorejo- Tuban berjalan meriah. Event yang mengajak para kwok mania untuk ojo lali (tidak lupa) akan hobinya itu berlangsung lancar, aman dan tertib.

Latber Tumbak Panemu Jilid 7 ini, digelar dalam rangka kepedulian komunitas Tumbak Panemu akan hobi yang ditekuninya bekerjasama dengan Pengcab PPPPSI Tuban seperti jilid-jilid sebelumnya. “Ini sebenarnya event yang tertunda, karena sudah sejak bulan Desember kemarin direncanakan,” jelas Rio Riyanto SE, Humas Pengcab Tuban.

“Sejak Desember selalu tertunda, bulan kemarin pun ternyata masih belum memungkinkan, jadi baru bulan ini kita selenggarakan. Kita juga mengajak untuk tidak melupakan dengan tekad yang sudah kita tetapkan sebelumnya.”

Antusias penggemar dari Kec. Widang

“Kita terus berupaya konsisten untuk mengadakan latber latber secara rutin, agar para penghobi dan pemain lomba bisa mengasah, menganalisa, dan mengevaluasi baik itu hasil ternak ataupun treathment-treatment untuk persiapan lomba-lomba besar di luar Tuban,” tambah H. Arif Cahyo Saputro MM, Ketua Paguyuban Tumba Panemu.

“Semoga kita bisa terus memfasilitasi kegiatan-kegiatan seperti ini,” kata H. Arif Cahyo lagi. “Dengan tema latber “Ojo Lali” bisa menggugah kesadaran dan semangat dulur-dulur penghobi seni suara puter pelung agar tetap lestari.”

Peserta dari Tuban Kota

Semangat kwok mania Tuban dan sekitarnya, untuk terus meramaikan dunia puter pelung, patut diapresiasi. Bahkan 60 lembar tiket yang dicetak habis diminati penghobi puter pelung Tuban. Bukan saja dibanjiri oleh kwok mania setempat, tapi beberapa peserta dari luar kota, juga ikut hadir meramaikan acara tersebut.

“Tidak disangka antusias penggemar sangat tinggi. Beberapa penggemar dari wilayah Tuban datang, seperti Widang, Rengel, Plumpang, Tuban Kota, Merakurak, dan ada yang dari Bojonegoro,” tutur Rio, pemilik RRI BF.

Briefing juri

“Terus terang latber ini memang untuk menggugah semangat puter pelung mania di Tuban. Biar berani menampilkan puter pelungnya sehingga hobi bisa tetap ramai,” sahut H. Arif Cahyo. “Dan Alhamdulillah, respon dan dukungan bukan hanya dari wilayah Tuban saja, tapi teman-teman dari luar kota juga ikut hadir.

“Terima kasih atas kehadiran semunya di sini dan mudah-mudahan kedepan bisa tambah ramai lagi,” tutur H. Arif Cahyo selaku yang punya gawe. Dan yang sangat menggembirakan, wajah-wajah baru kwok mania pemula, benar-benar mendominasi di gelaran ini.

 Mereka terlihat sangat antusias sekali, gantang jago dengan ringnya sendiri agar bisa bersaing dengan para seniornya. Cuaca mendung tipis menemani, hembusan angin yang datang begitu terasa, bahkan terkadang sampai menggoyang sangkar di cantolan gantangan.

Persaingan ketat antar jago, terjadi sejak peluit babak pertama dimulai di kelas Pemula. Angin yang datang silih membuat beberapa burung tampak jadi tidak seberapa aktif memamerkan keindahan alunan anggungnya.

Juri-juri yang bertugas

Tampak hadir juga sesepuh puter pelung di Tuban. “Semangat, ayo lo, mumpung ada kesempatan. Murah meriah bisa kumpul bareng, jagong bareng, nglaras swara, nyawiji rasa” kata Ribut, sesepuh puter pelung Tuban memberikan semangat.

Juri dituntut untuk memilih siapa yang berhak menjadi pemenang di masing-masing kelas yang dilombakan. Sampai akhirnya penentuan kejuaraan dilakukan. Lomba tetap dalam suasana tanpa teriak. Suguhan kopi dan gorengan membuat lomba berjalan penuh keakraban.

Suasana penjurian

Persaingan di kelas Pemula berlangsung seru, meskipun jarang terlihat tancapan bendera empat warna, nilai maksimal di kelas ini. Kejutan terjadi manakala secara cepat gantangan nomor 5 bisa mendapatkan empat warna ditambah usulan untuk naik ke lima warna. Hanya karena terhalang peluyit tanda babak pertama saja, usulan itu tidak berbuah kenaikan nilai.

Pada babak kedua sempat terlihat karakter yang sesungguhnya dari para kontestan, sehingga juri tanpa ragu memberikan empat warna untuk gantangan 5, 20, 23, dan 25. Bahkan gantangan 5 bablas dengan mendapatkan lima warna, tak pelak prestasi itu berbuah diskualifikasi.

H. Arif Cahyo berikan penghargaan juara pertama kelas Pemula kepada Tawon BF

Tepuk tangan meriah mengiringi saat babak kedua berakhir dan secara pahit menyudahi perjuangan burung milik Arjuna BF untuk mendaki tempat teratas. “Wah, hebat jurinya, ternyata benar-benar profesional tidak memandang burung milik siapa,” puji Imam Syafi’i, salah seorang peserta. “Kinerja juri bagus,” tambah Ribut. “Saya secara pribadi sangat puas.”

Menyudahi empat babak penilaian, Kakek Merah debutan Tawon BF bergelang Tawon 46 di gantangan 25 yang berhasil memimpin dengan perolehan total nilai 86 ¾ dari empat babak penuh penilaian dan sekaligus menjadi yang terbaik pertama.

Menyusul kemudian Sumanto amunisi Ronggolawe Team Tuban bergelang Ronggolawe 07 yang digantang pada nomor 23 sebagai peraih podium kedua. Posisi ketiga ada Trunojoyo burung milik Ronggolawe Team yang lain hasil produk ternak Ronggolawe 21 yang menempati nomor gantangan 20.

“Jujur, ini semua diluar dugaan. Dan saya merasa punya kebanggaan tersendiri, karena ternyata ring Tawon 46 mampu bersaing di 2 kelas sekaligus,” ucap Tawon kegirangan. “Di sini saya baru sadar, bahwa penantian dan kesabaran membuahkan hasil yang menjanjikan. Saya akan lebih semangat lagi untuk otak atik materi yang ada.”

Juara 1 Madya. Nanggala BF

Sementara sesi berikutnya yang menampilkan persaingan di kelas Madya mampu menyajikan tontonan dan pembelajaran, khususnya bagi kwok mania pemula. Adu kualitas anggung merdu, terdengar silih berganti yang dilepas oleh masing-masing jago.

Perebutan nilai dari babak ke babak, terlihat sangat seru dan ketat. Karena masing-masing jago sama-sama ngotot untuk bisa menjadi yang terbaik, seusai babak pertama tampak bendera lima warna ada di tiga tempat.

Semangat para pemula

Angin yang hadir serasa ikut menghadang langkah jago-jago yang sedang berjuang. Angin ini terus menggoyang sangkar-sangkar yang ada di gantangan. Sangkar yang mempunyai bobot ringan seolah menari kian kemari tak tentu arah. Kondisi inilah yang sedikit membuat was-was panitia dan juga kwok mania.

Untuk di kelas Madya, juara pertama berhasil diraih Inazuma andalan Nanggala Tuban ring TKL 2231 yang digantang pada nomor 15. Urutan kedua Ronggo orbitan Samandiman BF Tuban produk ternak SP 063 yang digantang pada nomor 25 dan tempat ketiga diraih Gorga milik BSB BF Perbon ring Akiles 105 yang menempati nomor gantangan 21.

“Saya atas nama panitia serta mewakili tim juri yang bertugas, mengucapkan terima kasih atas dukungan serta kehadiran semua kwok mania. Dan apabila ada kekurangan, kami juga mohon ma’af yang sebesar-besarnya. Mudah-mudahan dengan suksesnya lomba ini, bisa memacu kami untuk meramaikan puter pelung di Tuban, sampai jumpa di lain kesempatan,” tutup Rio. (Ramlee/RR)


Poin 150 Dikantongi Gideon, Senopati, dan Way Kambas di Liga Puter Pelung Solo Raya Seri I, Trisna Wijaya Jakarta Dominasi Kelas Utama




Korwil PPPPSI Solo Raya, hadirkan gelaran akbar bertajuk Liga Puter Pelung Solo Raya Seri I, yang digelar di Gantangan Semar Independent Gawanan Colomadu pada Minggu 12 Februari 2023. Kwok mania di Solo Raya pun patut berbangga hati dengan gelaran ini.

Event besar hasil kerja keras Korwil Solo dan didukung oleh seluruh Pengcab di wilayah kerja Korwil Solo itu baru saja usai tergelar dengan hasil memuaskan dan menggembirakan. Meskipun hujan memaksa menyudahi sesi kedua lebih awal.

“Alhamdulillah hari ini, segenap panitia Liga Puter Pelung Solo Raya baru saja usai menyelesaikan gelaran dengan lancar dan sukses, hanya di akhir terganggu hujan,” tutur Muh. Irsam S.Pd Ketua Pengcab PPPPSI Solo Kota.

Bos Boy bersama burung-burung andalannya

“Liga Puter Pelung Solo Raya 2023 diadakan dengan tujuan untuk lebih menggiatkan dan menyemarakkan lagi kegiatan lomba puter pelung khususnya di wilayah Eks Karesidenan Surakarta dan Indonesia umumnya,” jelas Muh Irsam.

Terlihat para peserta datang dari berbagai daerah di luar eks Karesidenan Surakarta, ada Jogja, Bantul, Jakarta bahkan peserta dari Madura. Mereka semua mengikuti lomba yang dibuka empat kelas oleh panitia, yaitu kelas Pemula, Madya, Utama, dan Ring PPPPSI.

“Kita buka empat kelas, sesuai hasil rapat saat merencanakan gelaran Liga Puter Pelung Solo Raya,” ungkap Agung Cahyanto Ketua Bidang Lomba Pengcab Solo Kota. Dan ini merupakan seri pembuka dari enam yang direncanakan.

Briefing juri sebelum bertugas

“Event Liga Puter Pelung Solo Raya akan digelar sebanyak enam seri, sesuai dengan Pengcab yang ada di wilayah kerja Korwil Solo Raya. Semua sudah terjadwal dengan rapi, dan karena ini liga tentunya juga akan ada pemberian poin dan diakumulasikan di akhir seri untuk menentukan juara sejatinya.”

“Harapan kami, dengan adanya Liga Puter Pelung Solo Raya 2023 ini bisa membangkitkan kembali lomba-lomba di daerah lain. Tentunya dengan suasana yang nyaman, tertib, dan enak,” tambah pemilik Sadewa BF ini.

Persiapan sebelum lomba dimulai

Panitia juga berhasil menghadirkan gelaran lomba secara transparan, terbuka, dan jujur. Sejak awal pendaftaran, panitia berusaha terbuka dan tidak ada yang berusaha untuk ditutup-tutupi. Seluruh data pendaftar selalu update di media sosial.

Hal ini dilakukan agar seluruh panitia, calon peserta, dan pihak terkait, bisa secara langsung memantau perkembangan gelaran bergengsi kali ini. Semua regulasi juga disampaikan secara terbuka, agar tidak terjadi kesalahpahaman nantinya.

Penjurian sedang berlangsung

Liga Puter Pelung Solo Raya ini memperbolehkan burung yang sama mengikuti beberapa kelas sekaligus. “Benar, burung yang sama diperbolehkan lomba atau ikut di 2 kelas yang berbeda, seperti di kelas Pemula dengan Ring PPPPSI. kelas Madya dengan Ring PPPPSI, dan Kelas Madya dengan Utama,” jelas Agung.

Juga mengijinkan keikutsertaan pemain dari daerah lain, karena semangat untuk dapat lebih menyemarakkan hobi puter pelung. Serta jadi sarana mengasah kemampuan juri-juri muda dari Solo dan Jawa Tengah.

Sukses penyelenggaraan Liga Puter Pelung Solo Raya 2023, menjadi bukti bahwa Pengcab Solo Kota mampu menyelenggarakan event besar ini. Seluruh panitia melakukan langkah tepat dan cepat sehingga dapat meminimalisir bentuk kegagalan yang kemungkinan akan timbul.

“Saya bersyukur karena memiliki dukungan besar dari banyak pihak yang mewujudkan mimpi besar ini menjadi sebuah kenyataan. Semua bahu membahu dan memberikan perhatian penuh agar event ini terselenggara dengan baik,” ujar pria gondrong yang lebih akrab disapa Mbah Mursyam tersebut.

Asyik menikmati jalannya lomba

Keberhasilan ini juga tidak lepas dari koordinasi yang baik. “Kami berusaha memutuskan segala sesuatu lewat pertimbangan matang yang melibatkan banyak pihak yang dianggap mampu memberikan solusi, hasilnya bisa terlihat pada hari ini. Seluruh rangkaian kegiatan berjalan sesuai harapan,” jelas Mbah Mursyam lagi.

Event liga ini melombakan empat kelas yang dilaksanakan dalam dua sesi lomba. Sesi pertama menarungkan burung-burung di kelas Pemula dan Madya secara bersamaan, lalu pada sesi kedua kelas Utama dan ring PPPPSI.

Agung Sadewa bersama Mbah Mursyam

Keberhasilan panitia mengemas agenda akbar ini diikuti pula oleh sukses peserta mengantarkan puter pelung orbitannya pada podium juara. Dengan sistem empat babak, burung dinilai oleh para pengadil, di kelas Pemula ada tiga burung yang bertarung ketat memperebutkan gelar juara.

Juara kelas Pemula didapatkan Senopati di gantangan 26 bergelang Sword 1093 besutan Daud Tony Solo. Dilanjutkan oleh Janoko ring LMS 2010 di gantangan 30 debutan Ridwan RDD Solo. Dan tempat ketiga diraih Borneo ring Eton 552 di gantangan 21 rawatan Eton BF Bantul.

Jatmiko rajin mengabadikan momen

Sementara di kelas Madya sendiri, persaingan sangat ketat langsung terjadi begitu babak pertama dimulai. Ada empat burung yang melesat dengan perolehan nilai maksimal bendera lima warna, sayang persaingan itu mengendor di babak kedua.

Di babak ketiga masih ada dua burung yang mampu raih nilai maksimal. Baru di babak keempat perebutan gelar juara berjalan ketat kembali. Hingga penentuan juara harus ditentukan di meja perekap. Tidak ada burung yang unggul secara mutlak.

Juri Senior Siswo dan Dalip

Di kelas Madya ini, Gideon gantangan 32 ring LMS 512 milik Eko LMS Solo dinyatakan sebagai juaranya, setelah mengantongi tiga kali bendera lima warna dan sekali empat warna. Sedang Lucky Boy di gantangan 39 ring RM 101 andalan Mr Paul Intan di tempat kedua. Dan Seven Wonder ring Eton 717 amunisi Eton BF sebagai juara ketiga.

Liga Puter Pelung Solo Raya yang dimulai tepat pukul 09.00 Wib dengan cuaca cerah. Tidak ada tanda-tanda akan turun hujan. Suasana berubah selepas pukul 12.00. Mendung hitam perlahan memayungi arena lomba. Sesi kedua pun dimulai di tengah kekuatiran hujan akan turun.

Saling kejar perolehan nilai di sesi yang melombakan kelas Utama dan Ring PPPPSI berjalan seru. Semua berusaha tampil maksimal untuk membujuk juri memberikan penilaian terbaiknya. Namun mendung semakin terlihat pekat.


Makan siang sambil terus memantau burung gacoannya masing-masing

Memasuki babak kedua, kondisi tersebut semakin membuat rasa tenang peserta terusik. Tumpahan air dari langit meski volume yang dikirim masih terlalu kecil, tetapi membuat peserta mulai gelisah.

Memasuki babak ketiga, kondisi tersebut semakin membuat rasa tenang peserta terusik. Diakhir babak ini, tumpahan air dari langit tercurah juga. Meskipun sempat memutuskan untuk menunggu barang sejenak, situasi sudah tidak memungkinkan dilanjutkan lagi.

Proses penjurian sudah dinyatakan sah dan berlanjut ke meja perumus. Di kelas ring PPPPSI, Way Kambas yang menempati gantangan 25 milik Pak Ukar dari Bantul dinyatakan sebagai pemenangnya. Dilanjutkan oleh Gideon andalan Eko LMS di tempat kedua. Anak Panglima besutan Boss Boy dari Jogja melengkapi tiga besar.

Pengecekan identitas burung

Di kelas Utama, Trisna Wijaya, mania Jakarta berhasil menggulung lawan-lawannya sekaligus mengantarkan tiga andalannya di posisi juara pertama, kedua, dan ketiga. Hasil ini berkat performa Sandur Madura yang tampil prima.

Digantang pada nomor 35, puter pelung bergelang AG 700 berharil mengkoleksi nilai dua kali bendera lima warna pada babak pertama dan ketiga serta bendera enam warna pada babak kedua. Hasil ini memastikan dirinya berhak berdiri di podium pertama.


Menyusul kemudian Dewa Dewi yang menempati nomor gantangan 37. Puter pelung ternakan AG 333 ini mampu meraih tiga kali bendera lima warna. Sedangkan diurutan ketiga ada Ke’Lesap ring AG 800 pada nomor gantangan 46. Para pemenang juga mengoleksi sejumlah poin yang sudah ditentukan.

Diakhir acara segenap panitia mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan dan kerjasama seluruh peserta. “Saya atas nama panitia LPPSR mengucapkan banyak terima kasih atas kehadiran seluruh peserta,” ucap Mbah Mursyam. “Saya juga meminta ma’af apabila ada hal-hal yang kurang berkenan selama acara berlangsung.” (Ramlee/JAT)


Senin, 27 Februari 2023

AP Team Borong Juara Kelas Utama Latber Blitar Keren #5 untuk Rayakan Hari Cinta Tanah Air, Ken Wulung dan Semeru Terbaik



Antusias kwok mania Blitar untuk terus mengeksiskan hobi puter pelung begitu luar biasa. Latber Blitar Keren #5 di Gantangan Ki Ageng Tlumpu Jl Cemara 313 Kota Blitar, pada Minggu, 12 Februari 2023, menjadi pilihan bagi mereka untuk bisa terus menyalurkan hobinya. 

Lomba seni suara alam burung puter yang diselenggarakan oleh Pengcab PPPPSI Blitar dalam rangka memeriahkan bulan perjuangan PETA (Pembela Tanah Air). Pemkot Blitar juga telah mendeklarasikan tanggal 14 Februari sebagai Hari Cinta Tanah Air.

Peserta tengah mengkondisikan burungnya untuk siap tempur

Ini didasari adanya sebuah peristiwa pemberontakan yang dilakuan sebuah batalion PETA di Blitar, pada tanggal 14 Februari 1945. Pemberontakan ini dipimpin oleh Shodancho Soeprijadi terhadap pasukan Jepang. Hingga pengibaran Bendera Merah Putih ditempat kini yang menjadi berdirinya museum potlot.

“Bulan Februari merupakan salah satu bulan yang sangat spesial bagi warga kota Blitar, dimana di bulan ini masyarakat Blitar selalu memperingati hari cinta tanah air,” jelas Dhimas Nugroho, salah satu panitia.

Beberapa peserta ajak serta keluarganya

“Merujuk pada 14 Februari 1945 pasukan PETA Blitar mencetuskan awal perjuangan melawan tentara Jepang untuk memperjuangkan kemerdekaan.” Dalam rangka memeriahkan bulan perjuangan, Pengcab Blitar mengadakan  Latber Blitar Keren #5 (meneruskan tajuk latber sebelumnya).

“Harapannya dengan meresapi semangat perjuangan PETA, kita dapat memperjuangkan hobi puter ini dengan semangat yang tinggi di tengah gempuran efek perekonomian pasca Covid-19, dengan “Pulih lebih cepat dan  Bangkit lebih kuat”, agar hobi ini kembali bergairah,” ujar Dhimas.

Tiket ludes diminati peserta

“Memperjuangkan burung anggungan khas Indonesia ini menjadi tuan di rumah sendiri. Kalau bukan kita siapa lagi?,” ajak pemilik Gada BF. Burung puter pelung diketahui memang hanya ada di Indonesia. Meskipun bukan burung endemik, tetapi puter pelung ini tidak didapati di tempat lain.

“Pelaksanaan lomba yang teratur kami yakini menjadi pelecut semangat dari puter mania untuk tetap mengelorakan semangat melestarikan burung puter pelung itu sendiri. Dan, kegiatan kali ini memang sengaja dilakukan untuk menyemarakkan hobi puter pelung, khususnya di Pengcab Blitar.”

Tempat gantang jadi satu dengan rumah makan lesehan

“Biar mereka yang belum pernah ke gantangan juga bisa tahu seperti apa kegiatan lomba. Kami berharap kegiatan ini bisa digelar rutin untuk memberikan semangat pada peserta dan mereka bisa terlihat langsung dalam setiap kegiatan,” harap Sapto Ketua Bidang Lomba Pengcab Blitar.

“Tidak dipungkiri bahwa dengan makin tingginya kuantitas puter pelung yang beredar saat ini perlu kita imbangi dengan kualitasnya juga,” ujar Sapto lagi. “Dan lomba merupakan ajang seleksi yang efektif untuk peningkatan kualitas ini.”

Penjurian sedang berlangsung

“Dengan lomba juga akan ada perputaran ekonomi yang bergerak, baik di bidang produksi ternak maupun pernak-perniknya seperti sangkar dan pakan racikan,” jelasnya. “Tanpa ada lomba, secara perlahan hobi ini akan mati dengan sendirinya.”

Tampaknya antusias peserta untuk mengikuti kegiatan Latber Blitar Keren #5 begitu menggembirakan. Terbukti dengan ludesnya tiket yang disediakan panitia. Dua kelas yang dibuka yakni kelas Pemula dan kelas Utama penuh sesak oleh kehadiran peserta.

Semeru gaco Mbah Demang juara di kelas Pemula

Dari meja sekretariat diketahui peserta yang datang tidak hanya dari Blitar saja. Tetapi turut hadir para mania dari Tulungagung, Kediri, dan Nganjuk. Mereka hadir dengan membawa puter pelung orbitannya masing-masing.

“Tidak hanya peserta dari Blitar saja yang hadir, tapi juga hadir dulur-dulur dari Tulungagung, Kediri, dan Nganjuk. Alhamdulillah gantangan terisi full di semua kelas,” ungkap Dhimas dari meja regristrasi peserta.

Bintang juara dua kelas Pemula

“Antusias peserta sungguh luar biasa. Kami sangat mengapresiasi, serta menjadi suntikan semangat bagi kami selaku pengurus dan panitia dalam melangkah kedepannya. Kita tetap akan menggelar event-event seperti ini, seperti apa yang menjadi keinginan para penghobi.”

Bahkan banyak diantara kwok mania yang hadir beserta keluarganya. Mereka merasa nyaman membawa keluarganya ke arena. Lokasi gantangan yang terintegrasi dengan lesehan tersebut membuat suasana seolah tidak sedang hadir di sebuah arena lomba, tetapi seolah sedang menikmati kebersamaan dengan keluarganya.

AP Team juara tiga kelas Pemula

Sementara itu acara berlangsung lancar tanpa masalah. Cuaca cerah mengawal acara dari awal hingga akhir. Para juri yang diturunkan untuk menjadi juru vonis bekerja dengan baik tanpa ada intervensi. Panitia menghadirkan juri tidak hanya dari Blitar saja namun beberapa daerah di sekitarnya juga ditugaskan.

“Latber kali ini kami berkolaborasi dengan juri-juri dari Blitar, Tulungagung, dan Nganjuk,” jelas Widi Hadi, Ketua Bidang Kejurian. “Ini memang kami sengaja, bukan berarti kita tidak mampu, tetapi lebih menjaga netralitas terhadap penilaian para juri itu sendiri.”

Para juara di kelas Pemula

Lomba dimulai tepat pukul 09.50 WIB, yang diawali sesi kelas Pemula selama 4 babak dengan durasi perbabaknya 20 menit. Pada gelaran kali ini lumayan banyak burung yang tampak mampu mendapatkan bendera tanda nilai dari para juri.

Begitu aktifnya burung yang turun membuat juri juga merasa sangat tertantang. Ini membuktikan bahwa peserta sudah memahami kualitas anggungan puter pelung. “Sepertinya para pemain ini banyak yang sudah bisa mensetting gacoan masing-masing. Tinggal memaksimalkan saja untuk kualitas sudah lumayan merata juga,” ujar Widi Hadi.

Ikhsan basah kuyub usai menjuarai kelas Utama lewat penampilan Ken Wulung

Di babak pertama, tidak ada yang mampu mendapatkan bendera empat warna. Kualitas suara yang terdengar belum layak mendapatkannya. Dengan kualitas yang nyaris merata membuat penentuan juara harus ditentukan di meja rekaputulasi.

Juara pertama di sabet Semeru ring MBF 070 di gantangan 31, burung besutan Mbah Demang dari Kediri. Dengan perolehan tiga bendera empat warna, membuatnya unggul dari pesaing terdekatnya, meskipun di babak pertama hanya mampu mendapatkan bendera dua warna saja.

Wiro Sableng dari AP Team juara kedua kelas Utama

Sedang posisi kedua direbut Pradah ring Bintang 101 di gantangan 12, burung orbitan Bintang BF Blitar, unggul tipis dari peraih juara ketiga. Tempat ketiga diisi oleh Sekar langit di gantangan nomor 40 bergelang AP 51 milik AP Team Nganjuk.

Kelas Utama dimulai pada pukul 12.50 WIB. Ini merupakan partai yang sangat sengit. Para kontestam saling susul menyusul nilai untuk menjadi yang terbaik. Ada 48 burung (sesuai jumlah gantangan yang tersedia) bertarung, mengejar gelar juara.

Dhimas Gada (kiri) serahkan trophy untuk juara ketiga kelas Utama

Begitu peluit tanda babak pertama dimulai, semua langsung tancap gas. Perhatian tertuju pada tiga burung. Ketiganya mampu menunjukkan kualitas anggungannya yang begitu mempesona, membuat para juri tanpa ragu memberikan bendera lima warnanya.

Pun demikian dengan babak kedua. Persaingan begitu ketatnya. Pada babak ketiga mulai tampak burung yang mempunyai kans juara. Burung di gantangan 41 begitu stabil. Performanya tidak mengendor sama sekali sehingga raihan lima warna pantas untuknya.

Beruntung mendapatkan doorprize sangkar elegan

 Di kelas Utama ini, juara akhirnya direngkuh Ken Wulung andalan AP Team Nganjuk yang ada di gantangan nomor 41, burung ternakan AP 64 ini sukses raup empat kali bendera lima warna. Unggul jauh dari para pesaingnya.

Posisi kedua didapat oleh Wiro Sableng gantangan 54 ring Petir Wrj 212, gaco AP Team lainnya. Mayang Sari ring Hans 113 di gantangan 32 milik Su’udi Nganjuk melengkapi tiga besar di kelas Utama. “Alhamdulillah AP Team borong prestasi dan doorprize sangkar, terima kasih dulur Blitar,” kata Ikhsan singkat.

Di akhir acara, Dhimas Nugroho mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan peserta dan meminta ma’af jika ada hal-hal yang kurang berkenan. “Puji syukur Alhamdulillah, acara Latber Blitar Keren #5 telah berjalan dengan lancar.”

“Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan berpartisipasi. Selamat kepada para jawara dan mohon maaf apabila ada salah, sampai ketemu di gelaran berikutnya. (Ramlee/GD)


Bunga Telang si Biru Kaya Manfaat


 


Bunga telang (Clitoria ternatea) dalam bahasa inggris disebut sebagai Butterfly pea, karena bentuknya yang menyerupai kupu-kupu. Bunga ini diyakini berasal dari Amerika Selatan bagian tengah yang menyebar ke daerah tropik sejak abad 19, terutama ke Asia Tenggara termasuk Indonesia.

Di Indonesia sendiri ada beragam nama untuk penyebutan bunga telang. Di daerah Sumatera disebut bunga biru, bunga kelentit, bunga telang; sedangkan di Jawa disebut kembang teleng atau menteleng. Di Betawi/Jakarta disebut dengan teleng. Sedangkan di daerah Sulawesi disebut bunga talang, taman lareng, dan di Maluku disebut bisi, atau seyamagulele.

Bunga telang merupakan tanaman perdu yang dapat tumbuh dan hidup bertahun-tahun (perennial), tingginya dapat mencapai 5 meter, berambut halus, dan bagian pangkal berkayu. Daunnya majemuk menyirip trifoleat (seperti daun kacang-kacangan pada umumnya).

Bunganya tunggal seperti kupu-kupu yang keluar dari ketiak daun. Warna bunganya biru terang dengan warna putih kekuningan di bagian tengah, tetapi ada juga bunga yang berwarna putih. Bunga telang juga memiliki polong dengan biji yang berbentuk seperti ginjal pipih.

Bunga telang yang telah dipanen

Jenis bunga telang yang paling banyak terdapat di Indonesia adalah bunga telang yang berwarna biru. Bunga telang termasuk dalam bunga sempurna atau bunga lengkap karena memiliki benang sari (alat kelamin jantan) dan putik (alat kelamin betina) dalam satu bunga dan terbentuk pada ketiak daun yang memiliki tangkai silindris serta panjangnya kurang lebih 1,5 cm.

Sedangkan, daun bunga telang termasuk daun tidak lengkap karena tidak memiliki upih daun, hanya memiliki tangkai daun (petiolus) dan helai daun (lamina). Daun kecil dan berpasangan dangan 2-4 pasang daun setiap lembarannya. Bagian akar pada tumbuhan bunga telang termasuk akar tunggang dan warnanya putih kecoklatan.

Baca juga : Mencoba Memahami Bonsai yang Sebenarnya

Buah berbentuk polong, panjang 7-14cm, bertangkai pendek, buah yang masih muda berwarna hijau setelah tua berubah warna menjadi hitam Biji bunga telang terdapat dalam buah yang berbentuk seperti ginjal, pada saat masih muda berwarna hijau, setelah tua bijinya berwarna hitam.

Polong bunga telang yang dipanen langsung dari pohonnya

Bunga telang digunakan sebagai pewarna makanan

Bunga telang ini oleh masyarakat digunakan sebagai pewarna alami makanan dan minuman. Di negara Malaysia, ekstrak bunganya digunakan untuk mewarnai nasi kerabu, sejenis nasi uduk yang berwarna biru dan juga ketan yang biasa disebut pulut tekan atau pulut tai.

Sedangkan di Thailand digunakan sebagai pewarna minuman dengan nama Nam Dok Anchan, biasanya disajikan dengan perasan jeruk lemon. Sedangkan di India sekitar daerah Kerala, dan di negara Filipina, bunga telang ini dikonsumsi sebagai sayuran.

Penggunaan bunga telang sebagai pewarna makanan dan minuman ini dikarenakan adanya kandungan senyawa antosianin jenis delphinidin glikosida yang terdapat pada bunga telang yang berwarna biru. Antosianin adalah zat warna alami yang bersifat sebagai antioksidan yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan.

Di beberapa tempat di Indonesia, bunga telang digunakan sebagai pewarna alami untuk nasi, kue, es lilin, cendol dan pewarna minuman. Seperti halnya pada momentum lebaran atau idul fitri, biasanya ibu-ibu di kampung memanfaatkan warna bunga telang sebagai pewarna makanan untuk membuat kue dan minuman lebaran yang akan disuguhkan kepada para tamu yang bersilaturahmi.

Berbagai kudapan atau hidangan Idul fitri dapat memanfaatkan warna ungu bunga telang sebagai campuran pewarna baik untuk kue maupun minuman. Teh bunga telang, begitulah biasanya masyarakat menyebutnya.

Cara pembuatan teh bunga telang cukup sederhana. Cukup menyeduh 2-3 bunga telang untuk satu gelas air mendidih. Kemudian diaduk dan dikarenakan rasanya hambar, maka perlu ditambahkan gula untuk menambahkan rasa manis sesuai dengan selera.

Bunga telang juga bisa ditanam dalam polybag

Adapun kondisi bunga telang yang dapat dijadikan teh telang ini bisa berasal dari bunga telang yang masih segar ataupun bunga telang yang sudah kering. Semakin banyak bunga yang dilarutkan ke dalam air akan semakin biru warna air dalam gelas tersebut.

Variasi warna dapat pula diperoleh dengan menambahkan perasan jeruk lemon ataupun jeruk nipis kedalam larutan teh bunga telang tersebut, maka warnanya akan berubah menjadi lebih keungunan. Selain itu bisa pula ditambahkan susu cair maupun dan es batu apabila menginginkan minuman yang lebih dingin.

Baca juga : Buah Delima Mengandung Sejumlah Asam Organik dan Senyawa Antioksidan yang Berguna bagi Kesehatan

Selain untuk minuman,bunga telang bisa juga dipergunakan untuk membuat warna biru pada kue bolu, apem, pulut, wajik, nagasari, martabak, puding bahkan stick telang. Selain itu dapat pula memberikan warna biru pada nasi yang diinginkan.

Tanaman telang seringkali ditanam untuk mempercantik pagar halaman

Caranya adalah memasukkan air rebusan bunga telang kepada setiap adonan dan diaduk agar merata. Semakin banyak bunga telang yang direbus, makan warna yang diperoleh akan semakin pekat. Warna bunga telang ini tidak akan mempengaruhi rasa pada kue, hanya akan merubah warnanya saja. Sehingga tingkat kemanisan kue dapat diatur dari pemberian gula pada adonan dan tingkat kepekatan warna dapat diatur dari banyak sedikitnya bunga telang yang direbus.

Kandungan bahan kimia bunga telang

Tidak hanya untuk mempercantik pekarangan dan sebagai pewarna makanan, ternyata bunga telang sangat bermanfaat untuk kesehatan manusia. Dilihat dari tinjauan fitokimia, bunga telang memiliki sejumlah bahan aktif yang memiliki potensi farmakologi.

Potensi farmakologi bunga telang antara lain adalah sebagai antioksidan, antibakteri, anti inflamasi dan analgesik, antiparasit dan antisida, antidiabetes, antikanker, antihistamin, immunomodulator, obat diabetes, menyembuhkan radang pada mata, pengobatan mata, anti-depresant, kesehatan hati dan potensi berperan dalam susunan syaraf pusat, Central Nervous System (CNS).

Kandungan fitokimia bunga telang yaitu tanin, flobatanin, karbohidrat, saponin, triterpenoid, fenolmfavanoid, flavanol glikosida, protein, alkaloid, antrakuinon, antisianin, stigmasit 4-ena-3,6 dion, minyak volatil dan steroid. Komposisi asam lemak meliputi asam palmitat, stearat, oleat lonoleat, dan linolenat.

Biji bunga telang juga mengandung asam sinamat, finotin dan beta sitosterol. Sedangkan biji bunga telang juga mengandung asam sinamat, finotin dan beta sitosterol.  Di negara India, pada metode pengobatan ayurveda, akar kembang telang lebih sering digunakan secara luas.

Akarnya ini memiliki rasa yang pahit, tapi dapat memberikan efek dingin, pencahar, tonik, dan biasanya digunakan untuk pengobatan dementia, bronkitis, TBC paru, asma, peradangan, demam, dan rasa terbakar.

Minuman dari bunga telang yang menyegarkan

Selain untuk kesehatan manusia, ternyata batang dan daun bunga telang ini baik untuk hewan ternak. Hal ini dikemukan dalam hasil penelitian yang dilakukan oleh Endang Sutedi, peneliti dari Balai Penelitian Ternak Bogor yang menyimpulkan bahwa bunga telang dapat berpotensi sebagai sumber protein dan energi untuk ternak jenis ruminansia karena tanaman bunga telang mengandung mengandung protein berkisar 21-29%, energi kasar 18,6 MJ/kg, kecernaan bahan organik 69,7%, kecernaan energi 66,6% dan energi termetabolis pada ruminan 12,4 MJ/kg.

Sedangkan kandungan protein kasar, lemak kasar dan gula pada biji masing masing adalah 25-38, 10 dan 5%. Sehingga tanaman ini berpotensi sebagai sumber protein dan energi untuk ternak ruminansia. Tanaman kembang telang dapat diberikan ke ternak berupa hijauan segar, ataupun campuran di dalam konsentrat.

Budidaya bunga telang

Cara menanam bunga telang dapat dilakukan dengan metode termudah, yaitu dengan menabur biji. Biji disemai atau langsung disebar ke lahan yang akan digunakan untuk pertanaman bunga telang. Dalam proses pertumbuhan ini sebaiknya menjaga tanah agar jangan sampai kekeringan. Sekitar 5 hari akan muncul perkecambahan.

Nasi tumpeng menggunakan pewarna dari bunga telang

Bunga telang ini cepat sekali tumbuh. Asalkan rajin untuk menyiraminya. Bunga telang dapat beradaptasi dengan baik pada kisaran tanah berpasir maupun tanah liat, tahan terhadap kekeringan, salinitas dan mampu berkompetisi dengan baik terhadap gulma.

Baca juga : Genjer Tanaman Gulma yang Manfaatnya Tidak Kalah dari Sayuran Hijau Lain

Selain sebagi tanaman hias, bunga telang dapat juga digunakan sebagai tanaman penyubur dan penutup tanah dimana dapat menutup tanah dengan baik pada umur 4 – 6 minggu setelah tanam. Bunga telang merupakan tanaman leguminosa yang berasal dari suku polong-polongan (Fabiaceae), dimana cirinya adalah punya bintil akar yang dapat menyuburkan tanah.

Bintil akar mengandung bakteri rhizobium yang dapat mengikat nitrogen bebas di udara, lalu melepasnya ke tanah, sehingga tanah tersebut dapat mengandung nitrogen dan menjadi subur. Bunga telang dapat menghasilkan biji pada umur 110-150 hari.hasil dari biji bunga telang bervariasi tergantung pada musim, apabila musim kemarau akan menghasilkan produksi biji yang lebih tinggi dibandingkan dengan musim penghujan.

Pertumbuhan bunga telang terbaik di bawah sinar matahari penuh. Habitat bunga telang adalah tumbuhan tropika dataran rendah lembab dan agak lembab. Bunga telang juga dapat ditanam di pot atau di polybag, sehingga bisa dikembangkan baik dipedesaan yang mempunyai lahan luas maupun di perkotaan yang mempunyai lahan sempit. (Ramlee)


Jumat, 24 Februari 2023

Agenda Rutin Pengcab Madiun Bangkitkan Semarak Hobi Puter Pelung, Seruling Perak Double Winner



Gantangan Benggol Joyo Jl. Ardodali Kota Madiun pada Minggu 12 Februari 2023, kembali diramaikan oleh kehadiran penghobi puter pelung atau biasa disebut kwok mania. Mereka hadir untuk memenuhi undangan panitia dalam rangka menggelar Latber Puter Pelung Pengcab Madiun.

Muka-muka baru mulai tampak hadir di arena lomba

“Hari ini Pengcab PPPPSI Madiun, kembali menggelar kegiatan lomba seni suara alam burung puter pelung,” terang Heri Suprapto, salah satu panitia. Seperti kegiatan-kegiatan sebelumnya, panitia membuka dua kelas yakni kelas Pemula dan kelas Utama.

“Kami sadar bahwa antusiasme terhadap hobi anggungan puter pelung sudah tidak sama seperti tahun-tahun yang telah lalu yang selalu ramai,” ungkap Heri Suprapto. Dan ini sudah untuk ketiga kalinya Pengcab Madiun menggelar lomba puter pelung.

Heri Suprapto (kiri) terus menyemangati para penghobi puter pelung

Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, di lingkup Pengcab Madiun setidaknya setiap minggu selalu ada gelaran lomba, yang diselenggarakan di Gantangan Benggol Joyo pada hari Sabtu. Tidak jarang hari Rabu malam juga selenggarakan lomba yang sama di tempat berbeda

“Memang, tidak seperti tahun-tahun atau bulan-bulan kemarin, bahwa latber ini terselenggara hanya 2 minggu sekali,” ungkap Heri yang juga Ketua Pengcab Madiun tersebut. “Yang biasanya seminggu sekali pada hari Sabtu di Cafe Benggol Joyo, pun juga latber malam yang biasanya terselenggara setiap malam Rabu namun belum bisa terselenggara.”

Namun demikian, setidaknya para tokoh dan pengurus selalu berusaha untuk menggelar kegiatan agar hobi puter pelung bisa tetap eksis. “Kami selalu berusaha meningkatkan kegiatan, berupa latber ataupun lomba, dengan harapan agar masyarakat bisa terus melombakan burung puter pelung miliknya dan mereka bisa semakin semangat,” sambung pemilik Upap BF.

Suasana penjurian Latber Pengcab Madiun

Pengcab Madiun berusaha agar setiap bulan selalu ada kegiatan yang bisa menjadi wadah bagi kwok mania untuk menyalurkan hobi puter pelungnya. Yang pasti kegiatan kali ini juga  diikuti oleh pendatang baru yang ingin meramaikan hobi puter pelung di madiun. “Kami sadar bahwa hanya dengan kegiatan seperti ini hobi akan lebih semarak,” lanjutnya.

“Mudah mudahan animo penghobby angungan puter pelung segera mulai pulih seperti sebelumnya. Namun demikian Pengcab Madiun selalu berkomitmen untuk bisa menyelenggarakan latber-latber juga mendorong agar Pengcab-Pengcab di sekitar Madiun juga segera membuat gelaran-gelaran latber serupa.”

“Ini dimaksudkan agar bisa mendongkrak hasil peternak-peternak puter pelung lokal Madiun dan sekitarnya. Serta bisa berkompetisi untuk menghasilkan ternakan yang semakin berkualitas,” harap Heri. “Karena hanya melalui sebuah kompetisi, kualitas ternakan bisa diukur.” 

“Latber-latber ini juga untuk mengantisipasi Liga Puter Jawa Timur (LPJT) yang akan segera berputar. Sehingga bisa segera muncul jago-jago baru yang akan bisa mengalahkan jago-jago lama. Semoga ini bisa terjadi, aamiin,” tambah Heri. “Karena hal ini bisa sebagai tolok ukur keberhasilan Pengcab Madiun khususnya dan Jatim umumnya di hobby yang satu ini.”

Sementara itu, sepanjang perjalanan acara berlangsung lancar tanpa kendala. Para peerta yang bertarung di masing-masing kelas, saling menunjukkan kehebatannya di hadapan juri yang bertugas dengan harapan bisa mendapatkan nilai terbaik. Empat babak penjurian akhirnya berakhir dengan posisi kejuaraan.

Di kelas Pemula yang dilaksanakan lebih dahulu menampilkan Seruling Perak bergelang Bima 164 besutan Bima BF Madiun yang digantang pada nomor 33 sebagai juara pertama. Bima mengungguli para pesaingnya dengan kualitas gaya irama yang bagus.

Para petarung puter pelung Kota Madiun

Disusul kemudian oleh Ken Arok andalan Kamal St dari Sampang ring Alami 1385 yang menempati nomor gantangan 24 sebagai juara kedua. Dan urutan ketiga ada Samuel Kwok  amunisi Mata Elang dari Lawu Wilis hasil ternakan Upap 240 pada gantangan 28.

Di kelas Utama, beberapa burung yang telah tampil di kelas Pemula ikut ambil bagian kembali. Biasanya ini karena para pemiliknya merasa burung rawatannya bisa tampil lebih baik lagi. Pertarungan di kelas ini berlangsung seru dan menegangkan, satu sama lain berebut perhatian juri.

Di kelas Utama, persaingan sepanjang empat babak berlangsung cukup berimbang. Memang tidak tampak ada yang menonjol, ini karena rata-rata burung yang turun merupakan burung-burung baru. Yang masih harus sesering mungkin diberikan kesempatan berkompetisi.

Juara pertama berhasil diraih Seruling Perak milik Bima BF yang digantang pada nomor 25. Menyusul kemudian Ken Arok andalan Kamal St pada gantangan 24 sebagai peraih juara. Kedua burung ini bersaing ketat sejak di kelas Pemula. Di urutan ketiga ada Bledug Ireng ring Mab 22 debutan Muhlis Mab BF Ngawi di gantangan nomor 22.

Di akhir acara, panitia mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta yang telah hadir. Juga mendukung kegiatan yang digagas Pengcab Madiun tersebut serta meminta ma’af jika selama pelaksanaan acara ada hal-hal yang kurang berkenan di hati seluruh peserta. (Ramlee/HS)

Ayam Hutan Merah, Nenek Moyang Ayam Peliharaan Ternyata sangat Pemalu

Ayam Hutan Merah (Gallus gallus) merupakan sejenis burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 78 cm, dari suku Phasianidae. Suku Phasi...