Blog Hobi dan Informasi

Sabtu, 02 November 2024

Jelawat, Ikan Konsumsi Air Tawar Lokal Khas Sumatera dan Kalimantan



Jelawat (Leptobarbus hoevenii) merupakan salah satu jenis ikan air tawar asli Indonesia. Ikan jelawat sangat potensial untuk dikembangkan. Permintaan pasar terhadap ikan jelawat karena jenis ikan air tawar ini digemari oleh masyarakat sebagai ikan konsumsi.

Ikan jelawat termasuk dalam Genus Leptobarbus, yang mempunyai 5 spesies yaitu Leptobarbus hoevenii, L. hosii, L. melanopterus, L. melanotaenia dan L. rubripinnis. Ikan jelawat merupakan jenis ikan air tawar yang banyak terdapat di perairan umum di Kalimantan dan Sumatera.

Ikan jelawat, ikan konsumsi air tawar asli Indonesia

Ikan ini juga dijumpai di kawasan Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Kamboja. Ikan jelawat banyak ditemui di sungai, anak sungai, dan daerah genangan kawasan hulu hingga hilir. Bahkan di muara-muara sungai yang berlubuk dan berhutan di pinggirnya.

Baca juga : Ikan Mas, Ikan Konsumsi Paling Populer Mengandung Gizi dan Nutrisi Penting bagi Tubuh

Ikan jelawat tidak terlalu populer seperti ikan mas, nila, dan patin. Ikan ini hanya dikenal pada kalangan tertentu, hal ini disebabkan ikan ini tidak ditemukan di setiap daerah. Namun ikan jelawat terkenal dengan sifatnya yang mudah berkembang biak serta beradaptasi dengan lingkungannya.

Benih ikan jelawat masih didapatkan dari alam

Ikan yang sangat lincah dan gesit ini memiliki tubuh yang memanjang layaknya torpedo, yang merupakan ciri bagi ikan yang termasuk perenang cepat. Sisik dan mulut yang besar serta lebar membuat ikan ini seakan mirip dengan ikan Karper.

Ikan berukuran mencapai 60 cm ini memiliki ciri-ciri yaitu berwarna cokelat dengan dominan hitam di bagian punggung. Sedangkan pada bagian perutnya berwarna putih perak dan warna merah pada sirip serta ekornya, serta mempunyai 2 pasang sungut. Ikan jelawat memiliki sisik yang besar – besar.

Anak ikan jelawat banyak dijumpai di daerah genangan di Daerah Aliran Sungai (DAS). Disaat air menyusut, anakan ikan jelawat secara bergerombol beruaya ke arah bagian hulu sungai. Ruaya merupakan perjalanan imigrasi ke suatu tempat yang dilakukan beberapa jenis ikan.

Ruaya yang dilakukan tersebut dimaksudkan untuk mencari sumber makanan, melakukan pemijahan, dan melanjutkan kelangsungan hidupnya. Ikan jelawat dapat hidup pada air dengan pH 5-7, oksigen terlarut 5-7 ppm, dan suhu 25-37 oC.

Ikan jelawat remaja

Ikan jelawat di alam melakukan pemijahan selama musim penghujan sebanyak 2-3 kali yaitu pada saat permukaaan air sungai naik dan menggenangi daerah sekitarnya. Pada kondisi tersebut induk ikan akan pergi ke bagian muara dari anak sungai dan pemijahan tersebut terjadi pada bagian muaranya.

Baca juga :  Gurami, Jenis Ikan Konsumsi yang Sangat Populer dan Bernilai Ekonomis Sangat Tinggi

Secara umum ikan jelawat bersifat omnivora atau pemakan segala. Namun sebenarnya ikan jelawat cenderung herbivora. Para peneliti menemukan di dalam usus ikan, adanya biji-bijian, buah-buahan, dan tumbuhan air. Sedangkan di dalam usus benih ikan jelawat ditemukan berbagai jenis plankton, algae dan larva serangga air.

Leptobarbus melanopterus

Dari bentuk mulut diketahui bahwa ikan jelawat lebih menyukai makanan yang melayang, dan termasuk ikan yang memakan dengan cara menyambar, namun demikian ikan ini juga memakan yang berada di dasar perairan.

Ikan jelawat banyak diminati masyarakat. Karena itu, ikan ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi serta memiliki nutrisi gizi yang cukup baik. Sayangnya, masa panen ikan jelawat terbilang sedikit lama, yaitu lebih dari satu tahun. Tidak hanya itu, ikan yang bisa dipanen haruslah memiliki berat lebih dari satu kilogram.

Sehingga, untuk membudidayakan ikan ini memakan waktu yang cukup lama. Kendati demikian, banyak yang berusaha untuk mengembangkan serta membudidayakan ikan jelawat ini. Ikan ini tentunya dapat menjadi sumber makanan untuk mencukupi kebutuhan nutrisi dan gizi masyarakat.

Ikan jelawat pada dasarnya memiliki rasa yang enak dan gurih seperti halnya ikan air tawar lainnya namun sebagian orang tidak menyukai ikan ini karena memiliki duri yang sangat banyak. Kandungan nutrisi ikan jelawat seperti pada umumnya ikan konsumsi air tawar lainnya.

Leptobarbus melanotaenia

Ikan jelawat memiliki kandungan protein dan vitamin yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Kandungan protein pada ikan jelawat memiliki komposisi asama amino yang cukup lengkap dan mudah dicerna. Oleh karenanya, mengkonsumsi ikan jelawat merupakan pilihan tepat untuk diet.

Baca juga : Ikan Nila, Ikan Konsumsi Air Tawar dari Afrika Memiliki Nilai Gizi yang Tinggi

Budidaya ikan jelawat perlu dikembangkan karena prospeknya yang baik. Pembudidayaan ikan jelawat pada dasarnya sudah berkembang di wilayah Indonesia namun karena terkendala benih yang masih mengandalkan benih alam dan perkembangan budidayanya masih terbatas pada beberapa wilayah saja.

Leptobarbus rubripinnis

Daerah yang telah mengembangkan budidaya ikan jelawat antara lain provinsi Jambi, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur. Sebagian besar budidaya jelawat dilakukan dalam wadah karamba yang diletakkan di tepian sungai.

Pembudidayaan ikan jelawat lebih banyak berada di pinggiran sungai dalam wadah karamba. Hal ini dilakukan selain karena habitat ikan jelawat yang berada di aliran sungai, benihnya juga masih mengandalkan tangkapan dari alam secara langsung. (Ramlee)


Sumber : remen.id

Jelawat, Ikan Konsumsi Air Tawar Asli Indonesia yang Digemari Masyarakat


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayam Hutan Merah, Nenek Moyang Ayam Peliharaan Ternyata sangat Pemalu

Ayam Hutan Merah (Gallus gallus) merupakan sejenis burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 78 cm, dari suku Phasianidae. Suku Phasi...