Blog Hobi dan Informasi

Senin, 11 November 2024

Flamboyan, Tanaman Penyerap Polutan Kendaraan Bermotor dengan Bunga Berwarna Cerah



Bunga Flamboyan (Delonix regia) merupakan merupakan jenis tanaman yang berciri khas dengan pohon besar dan ditumbuhi bunga-bunga berwarna merah cerah. Delonix berasal dari kata Yunani yaitu Delos yang berarti mencolok dan Onyx yang bermakna cakar. Ini karena ketika bunga flamboyan mekar, mahkota bunganya mengembang seperti cakar.

Tanaman ini dulu mudah ditemui di pekarangan hunian pribadi maupun di pinggir jalan yang berfungsi sebagai peneduh atau pelindung dari sengatan sinar matahari. Sayang tanaman ini sekarang sangat sulit ditemukan. Flamboyan sendiri digambarkan sebagai bunga yang mencolok dan memiliki warna yang terang.

Dalam penamaan bahasa Inggris tanaman bunga cantik ini dinamakan Flame Tree/Gold Mohar. Habitat asli dari bunga indah ini adalah pada derah beriklim tropis dan subtropis. Pada daerah Madagaskar tumbuhan ini dikenal sebagai tanaman hias.

Pohon flamboyan tumbuh tinggi besar

Flamboyan merupakan tumbuhan semi–evergreen. Tanaman ini mampu hidup pada daerah dengan empat musim. Ia akan mekar secara musiman khususnya di musim panas dan gugur, namun akan tetap hijau pada musim semi dan dingin.

Baca juga : Gerbera, Komoditas Bunga Potong yang Semakin Banyak Peminatnya

Pohon tanaman flamboyan ini memiliki tajuk melebar membentuk seperti kanopi pada payung. Batangnya bertekstur licin, simpodial, berwarna coklat kelabu dengan diameter batang sekitar 30 cm. Arah tumbuhnya tegak lurus, cabangnya tumbuh mendatar sampai mengarah ke bawah. Memiliki akar banir dengan tinggi sampai 30 cm.

Bunga flamboyan

Tangkai daun flamboyan berbentuk silinder dengan panjang kurang dari 2,5 cm dan permukaannya licin. Jenis daunnya majemuk menyirip genap dengan tepian daun rata, ujung dan pangkal daun tumpul, bagian permukaannya berbulu, dan sistem pertulangan daun menyirip.

Panjang daunnya antara 30,5 hingga 50,8 centimer sedangkan lebarnya antara 11 sampai 25 centimeter. Pohon flamboyan sangat berguna sebagai peneduh atau pelindung dari sengatan sinar matahari. Selain itu, batang kayunya dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan.

Bunga ini ternyata mekar secara musiman, biasanya terjadi pada pertengahan musim panas. Bunga flamboyan mempunyai diameter antara 8 sampai 15 centimeter dengan empat kelopak bewarna merah cerah atau oranye – merah yang mengembang seperti cakar.

Panjang mahkota bunga antara 4 sampai 7 centimeter serta satu mahkota tegak. Kelopak bunga indah ini berbentuk sedikit lebih besar yang ditandai dengan warna kuning dan putih. Warna-warna ini memberikan kesan yang mencolok serta menarik.

Buah flamboyan yang telah tua

Tumbuhan ini juga mempunyai buah dengan bentuk menyerupai pedang dan berbiji kecil seperti polong. Ketika tua, biji akan berubah warna menjadi cokelat tua dengan panjang hingga 70 centimeter dan lebar 7 centimeter. Buah yang masih muda berwarna hijau cerah, namun setelah tua akan menjadi coklat kehitaman.

Baca juga : Bunga Desember, Tanaman Hias Unik yang Mekar pada Akhir Tahun

Bunga ini tumbuh subur di daerah 2 musim maka bunga ini otomatis akan gugur ketika musim kemarau. Sedangkan pada wilayah 4 musim, selanjutnya akan tetap hijau selama musim semi dan musim dingin serta gugur pada musim kemarau. Bunga flamboyan juga sering dikenal sebagai tumbuhan semi-evergreen.

Pohon flamboyan mampu berfungsi sebagai peneduh

Beberapa jenis flamboyan yang bisa ditemui yakni bunga flamboyan kuning, bunga flamboyan ungu, bunga flamboyan putih, dan bunga flamboyan pink. Ketika bermekaran maka bunga flamboyan akan terlihat seperti bunga sakura dari jarak jauh. Bunga yang mekar pada waktu bersamaan menjadi daya tarik sendiri bagi masyarakat.

Flamboyan juga mempunyai beberapa manfaat. Kemampuan alamiah yang dimiliki tanaman ini untuk menghasilkan oksigen dari proses fotosintesis akan membantu mengurangi polusi udara di sekitarnya. Tumbuhan berkayu yang ditanam pada wilayah perkotaan sangat membantu menyegarkan udara dan menjadi pelindung dari sinar matahari.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa beberapa bagian dari pohon flamboyan, seperti kulit kayu, memiliki kandungan senyawa yang berpotensi sebagai obat untuk mengobati malaria. Daun dan kulit kayu pohon flamboyan dapat digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati sakit gigi.

Daun pohon flamboyan juga dapat digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati sakit kepala. Getah yang dihasilkan dari batang pohon flamboyan ternyata juga dapat digunakan sebagai obat tradisional. Yakni untuk mengobati luka.

Flamboyan kuning

Ekstrak bunga flamboyan yang berwarna oranye potensinya telah diteliti sebagai indikator alami asam basa, dengan rentang perubahan warnanya dari merah ke hijau ketika dicampurkan dalam larutan asam sampai larutan basa. Oleh karenanya, ekstrak tanaman ini dikategorikan sebagai indikator universal.

Baca juga : Cempaka Wangi, Pohon Hijau Abadi Sumber Wewangian

Ekstrak bunga flamboyan yang basah dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alternatif dari bahan alam untuk pewarnaan pada pengamatan preparat jaringan tumbuhan. Hasil pewarnaannya menunjukkan kemiripan dengan pewarnaan menggunakan pewarna sintetik safranin.

Flamboyan pink

Pewarna alami dari ekstrak bunga flamboyan memiliki daya ikat yang baik, warna yang cerah, murah, dan mudah dalam preparasi serta yang terpenting lebih ramah lingkungan. Karena itu, pewarna ini dapat menggantikan pewarna sintetik safranin, yang mahal dan berbahaya bagi lingkungan.

Sayangnya, meski dapat menjadi pewarna alami yang ramah lingkungan. IUCNInternational Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) memasukkan bunga flamboyan sebagai kelompok berisiko rendah menghadapi kepunahan atau least concern. (Ramlee)


Sumber : remen.id

Flamboyan, Pohon Berbunga Indah yang Keberadaannya Semakin Langka


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayam Hutan Merah, Nenek Moyang Ayam Peliharaan Ternyata sangat Pemalu

Ayam Hutan Merah (Gallus gallus) merupakan sejenis burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 78 cm, dari suku Phasianidae. Suku Phasi...