Blog Hobi dan Informasi

Kamis, 06 Juli 2023

Entog, Unggas Air yang Mempunyai Keistimewaan Tersendiri Bagi Masyarakat Pedesaan



Entog (Cairina moschata), hampir semua orang tahu tentang unggas yang satu ini. Entog saaat ini merupakan jenis hewan unggas yang cukup populer di tengah masyarakat setelah ayam dan bebek. Entog, sering dimanfaatkan baik dari telur hingga dagingnya untuk konsumsi.

Unggas yang satu ini masih memiliki kekerabatan dekat dengan bebek. Entog umumnya banyak dipelihara oleh masyarakat di pedesaan. Di masa kini, entog semakin naik daun, ditandai dengan semakin tingginya minat masyarakat untuk budidaya unggas yang senang bermain di air ini.

Entog diklasifikasikan ke dalam genus Cairina, family Anatidae, ordo Anseriformes, kelas Aves, subphylum Vertebrata, dan subkingdom Animalia. Nama entog di ambil dari bahasa Sunda, sedangkan bahasa Jawanya adalah mentok. Nama lainnya adalah itik manila, itik surati, dan serati.

Entog sedang mengerami telurnya

Entog dalam bahasa Inggris disebut Muscovy duck, nama yang diambil dari kata nama wilayah di Moscow, tempat diperkenalkannya entog untuk pertama kalinya sebelum diperkenalkan ke Eropa Barat. Entog diperkirakan berasal dari Amerika Tengah dan Selatan.

Baca juga :  Toman, Ikan Predator Air Tawar Terbesar Asli Indonesia

Entog diternakkan pertama kali oleh bangsa Colombia dan Peru dan sekarang sudah ditemukan hampir di seluruh belahan dunia, terutama di daerah tropis. Unggas ini masuk ke Indonesia melalui Manila – Filipina sehingga dikenal dengan nama itik manila dan selanjutnya berkembang baik sebagai ternak lokal Indonesia.

Anakan entog yang baru saja menetas

Di Indonesia, entog menyebar merata di seluruh daerah, terutama di daerah pertanian, dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Unggas ini dapat hidup di alam dengan cuaca panas dan biasanya berada di wilayah sekitar sungai.

Ukuran tubuh entog yang lebih besar dibanding bebek. Tubuh entog jantan biasanya memiliki ukuran 86 cm dengan berat sekitar 3 kilogram. Sementara, entog betina ukuran tubuhnya 64 cm dengan berat mencapai 1,3 kilogram.

Entog lebih banyak melakukan aktivitasnya di darat. Sering kali memerlukan kolam atau untuk perkawinan. Entog jantan sering mengeluarkan suara mendesis, dan tidak mempunyai bulu seks (bulu yang mencuat dan melengkung ke atas).

Entog liar berwarna hitam dan putih. Namun, dengan adanya peternakan menghasilkan warna yang beragam, seperti biru, biru dan putih, cokelat, cokelat dan putih, putih hitam dan hitam, lembayung muda, dan kombinasi tiga warna.

Indukan entog bersama anak-anaknya

Entog merupakan hewan yang kini sangat diminati dagingnya. Berbeda dengan bebek, tekstur daging entok lebih terasa kenyal dan nikmat disantap. Apalagi, diolah menjadi beberapa hidangan lezat seperti pedesan entok, balado entok, entok goreng dan sebagainya. Entog sangat cocok sebagai komoditas penghasil daging karena memiliki tubuh yang besar, tulangnya kecil, dagingnya padat.

Baca juga :  Kambing Etawa, Salah Satu Jenis Ternak Unggul yang Bisa Menghasilkan Keuntungan Besar

Melansir dari Livestrong, daging entog mengandung protein, asam lemak omega esensial, dan berbagai vitamin serta mineral. Daging unggas ini mempunyai jenis daging sehat yang memiliki kandungan antioksidan, namun kulitnya berlemak. Sejumlah kecil mineral lainnya, seperti kalsium dan tembaga, juga dapat ditemukan dalam daging entog.

Telur entog yang lebih sering dieramkan induknya daripada dikonsumsi

Selain itu, daging entog mengandung lemak esensial yang sehat, seperti asam lemak omega-3 dan omega-6. Mayoritas lemaknya ditemukan pada kulit. Meskipun beberapa vitamin dan mineral dapat berkurang saat dimasak.

Bagi seseorang yang melakukan diet rendah karbohidrat atau ketogenik, tinggi lemak mungkin menjadikannya pilihan protein favorit. Sebagian besar lemak dalam entog adalah lemak tak jenuh baru dan tak jenuh poliunsa yang sehat, dianggap baik untuk tubuh. Sementara lemak sehat untuk jantung seperti asam lemak omega, sedangkan lemak jenuh tidak termasuk.

Dari 39,3 gram lemak dalam porsi daging entog seberat 100 gram dengan kulit, 13,2 gram adalah lemak jenuh. American Heart Association merekomendasikan untuk membatasi konsumsi lemak jenuh sebanyak 5 hingga 6 persen dari asupan kalori sehari-hari. Sebab, terlalu banyak lemak jenuh dapat meningkatkan kolesterol yang memungkinkan terkena penyakit jantung.

Tidak banyak diketahui, ternyata telur entog yang kurang populer ini, telah diklaim memiliki cita rasa yang nikmat. “Kalau buat rasa, antara telur entog, telur ayam kampung, dan telur bebek yang paling enak telur entog. Rasanya beda, lebih gurih dari yang lain,” ungkap Karman, seorang peternak entog di Gresik-Jawa Timur.

Permintaan daging entog kini meningkatkan tajam

Nutrisi yang terkandung dalam telur entog berupa protein, omega 3, zat besi, natrium, vitamin B, vitamin A, vitamin E, fosfor dan masih banyak lagi. Teksturnya yang mengandung air sehingga terasa lebih kental dibanding telur ayam. Warna cangkangnya putih yang hampir mirip dengan telur ayam kampung.

Baca juga :  Kura-Kura Brasil, si Lucu yang Banyak Digemari

Mengkonsumsi telur entog tentu memberikan manfaat baik untuk tubuh. Kandungan gizinya yang tidak dapat diragukan lagi sebab kaya akan protein, karbohidrat dan lemak. Tidak hanya itu, telur entog mengandung energi sebagai nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh.

Rica-rica entog yang nikmat

Mulai dari menyehatkan mata, baik untuk otak, membentuk otot, sumber kalori tinggi, menambah stamina, melancarkan sistem metabolisme dan sebagainya. Tetapi sangat jarang ada telur entog diperjualbelikan.

Karena minimnya pengetahuan tentang telur entog, membuat masyarakat salah mengartikan bahwa telur entog tidak dapat dimakan. Padahal, sebenarnya sama saja seperti telur unggas lainnya yang bisa dikonsumsi secara langsung ataupun diolah lebih dulu.

Beternak entog bisa juga berfungsi sebagai tabungan yang dapat dijual sewaktu-waktu apabila diperlukan sehingga membantu penguatan ekonomi keluarga. Budidaya unggas ini cukup mudah dengan potensi pemasaran yang semakin terbuka, baik untuk produksi bibit maupun daging. Apalagi kuliner berbahan entog tengah digemari oleh masyarakat. (Ramlee)



Sumber : remen.id


Entog, Unggas Kerabat Dekat Bebek yang Kian Diminati Dagingnya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayam Hutan Merah, Nenek Moyang Ayam Peliharaan Ternyata sangat Pemalu

Ayam Hutan Merah (Gallus gallus) merupakan sejenis burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 78 cm, dari suku Phasianidae. Suku Phasi...