Blog Hobi dan Informasi

Selasa, 31 Oktober 2023

Podium Pertama Latdin Pengcab PPPPSI Malang Jadi Milik Lexat, Agenda Rutin Penyemangat Kwok Mania



Kegiatan bertajuk Latihan Dinilai (Latdin) Seni Suara Puter Pelung yang digelar oleh Pengcab PPPPSI Malang pada Minggu, 22 Oktober 2023 menjadi agenda untuk yang kedua kalinya dalam sebulan ini. Bertempat di Gantangan Grajakan BC New PLN Jl. Teluk Grajakan, Malang.

Acara ini sendiri sempat teracam batal, dikarenakan Gantangan Klabang Tori yang biasa dipakai tidak bisa digunakan., karena ada kegiatan memperingati Hari Santri se Kota Malang. Panitia pun secara dadakan mencari penggantinya. Untunglah upaya Nadif dan Setyo Purnomo segera mendapatkan penggantinya.

Masih dengan tujuan yang sama yakni ingin meramaikan kembali hobi puter pelung yang ada di wilayah Malang Raya. Nadif selaku Ketua Panitia kegiatan mengatakan bahwa acara ini dilakukan agar puter pelung mania bisa tetap dapat menyalurkan hobinya.

Para kwok mania bersemangat hadiri acara Pengcab Malang
 

“Rutinan ini terselenggara karena banyaknya desakan dan permintaan dari para penghobi serta peternak dari berbagai daerah di Kabupaten maupun Kota Malang sendiri,” jelas Nadif pemilik Putra Mahkota 77 Bird Farm ini.

“Tujuan kita sebenarnya untuk mewadahi para penggemar dan penghobi puter pelung di Malang Raya. Agar mereka bisa terus bersilaturrahmi juga berdiskusi bagaimana hobi puter pelung kedepannya bisa terus exist seperti hobi burung anggungan lainnya.”

H. Misbah, tokoh anggungan Malang Raya turut hadir
 

“Karena yang namanya hobi, seharusnya tidak bisa dihalang-halangi dan musti tetap tersalurkan. Makanya kami dan rekan-rekan butuh agenda lomba semacam latdin ini agar mereka tetap bisa melatih mental juara puter pelung miliknya,” ungkap Nadif.


Lebih lanjut disampaikan bahwa hanya dengan kegiatan seperti ini, maka semarak hobi puter pelung bisa terus terasa. “Selain lomba, Latihan Dinilai seperti yang kami selenggarakan bisa menjadi pilihan rekan-rekan agar bisa menyalurkan hobinya,” tambah Nadif.

Briefing juri sebelum penilaian dimulai
 

Setidaknya dengan adanya kegiatan seperti latdin tersebut, maka hobi akan terlihat eksis. “Kami mewakili Pengcab Malang sebenarnya tidak muluk-muluk dalam menekuni hobi. Yang terpenting adalah hobi puter pelung yang kita tekuni tetap jalan,” tutur Setyo Purnomo.

“Baik itu yang digelar secara rutin di setiap lokasi yang ada seperti latdin ini. Ataupun kegiatan apapun itu yang diselenggarakan oleh Pengcab maupun Komunitas. Sebab dengan demikian, maka akan nampak semarak hobi puter pelung.”

Para mania yang hadir semakin banyak
 

Soal waktu yang harus dipakai, Setyo mengatakan tidak perlu menunggu kapan. “Kalau teman-teman menginginkan adanya kegiatan bisa langsung diagendakan. Asal tidak bertabrakan dengan jadwal event yang lebih yang besar yang telah disusun oleh Pengda Jatim.”

Hobi adalah kesibukan yang harus tetap tersalurkan tanpa menimbulkan hal-hal yang tidak menyenangkan. Kegiatan latdin ini hanya membuka satu kelas yakni kelas Bebas yang tidak ada pembatasan dalam penilaiannya.

Para juara Latdin Pengcab Malang
 

“Kami memang saat ini hanya membuka satu kelas. Tetapi tidak menutup kemungkinan nantinya akan membuka dua kelas. Menyesuaikan dengan antusiasme peserta,” kata Setyo. “Yang penting kami bisa tetap bersilaturrahmi lewat hobi puter pelung ini.”

Cuaca cerah dan cenderung panas mengawal acara dari awal hingga akhir. Ketika babak pertama resmi dimulai langsung terjadi persaingan yang ketat antara gantangan 3, 4, 5, 15, dan 21 dengan perolehan bendera 4 warna. Terus berjalan ketat hingga akhir.

Ada transaksi di gantangan, Ricky datang langsung dari Tulungagung
 

Proses penjurian berlangsung lancar tanpa ada hambatan. Empat babak waktu yang diberikan kepada para juri untuk menentukan yang terbaik. Diakhir acara, panitia mengumumkan hasil kejuaraan. Podium pertama berhasil diraih Lexat orbitan Jacob BF, burung ternakan Dyddy 145 yang digantang pada nomor 3.

Dilanjutkan kemudian pada posisi kedua ada Perwira 77 amunisi PM 77 BF di gantangan nomor 4. Sedang tempat ketiga berhasil direbut oleh Satanic besutan RAC BF bergelang RAC 20 yang digantung pada nomor 5.


 

Diakhir acara, panitia mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh peserta yang telah mendukung acara sehingga bisa berlangsung sukses dan lancar tanpa kendala. “Kegiatan kami tidak akan pernah sukses tanpa bantuan dan dukungan dari peserta,” kata Nadif.

“Maka dari itu, kami sampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas semua dukungannya.” Permintaan ma’af juga disampaikan jika selama acara, ada hal-hal yang kurang berkenan di hati para peserta. (Ramlee/PM)

  



Senin, 30 Oktober 2023

Dwi Pangga Raih Trophy Juara Lomba Puter Pelung di Sidoarjo, Bukti Kesungguhan Pengurus Semarakkan Hobi



Pengcab PPPPSI Sidoarjo kembali gelar Ngopi Bareng dan Lomba Puter Pelung pada Minggu, 22 Oktober 2023. Masih tetap menempati lokasi di Gantangan PPKL JC Jln. Raden Patah 48-50 Pucang Anom – Sidoarjo. Warkop Galeco disamping arena lomba pun menjadi tempat menjalin keakraban antara penghobi dan pengurus.

Agenda yang untuk kesekian kalinya menjadi bukti nyata bahwa Pengcab Sidoarjo turut serta dalam menyemarakkan hobi puter pelung, khusunya di Sidoarjo. Shofwan selaku Ketua Pengcab Sidoarjo mengakui bahwa kegiatan ini adalah keinginan dari rekan-rekan penghobi dan pengurus agar ada lanjutan kegiatan.

Warkop Galeco tempat ngobrol yang enak sambil ngopi
 

“Kegiatan ini adalah keinginan dari teman-teman agar Pengcab Sidoarjo kembali adakan acara biar hobi puter pelung tetap semarak,” terangnya. Sebab dengan adanya kegiatan semacam ini maka semangat rekan-rekan untuk menekuni hobi akan bertambah.

“Kami hanya memfasilitasi dan memberikan kesempatan kepada teman-teman agar mereka bisa tetap turun melombakan burung-burungnya,” sambung Shofwan. Hal senada disampaikan oleh Hariyono, Ketua Panitia yang memberikan kontribusi dalam penyelenggaraan event kali ini.

H. Alif dan Mr Ho melakukan regristrasi
 

“Saya bantu teman-teman yang ingin kembali adakan acara, makanya langsung koordinasikan dengan Ketua agar bisa tergelar,” jelas Hariyono. Kegiatan ini terbilang singkat dalam mempersiapkan, namun tidak ada kekuatiran peserta bakal merosot jauh.

“Terus terang Ngopi Bareng dan Lomba Puter Pelung ini, waktunya sedikit mepet dengan gelaran-gelaran lomba di tempat lain. Ada kekuatiran dari teman-teman pengurus dengan respon peserta, namun saya pastikan dan yakinkan bahwa kegiatan ini harus tetap tergelar,” ungkap Yoyon, panggilan akrab Hariyono.

Jelang lomba dimulai
 

Beberapa masukan terlontar untuk kemajuan hobi puter pelung di Sidoarjo utamanya, dan di wilayah sekitar pada umumnya, untuk memberikan sajian berbeda. Semua masukan itu diterima dengan baik oleh para pengurus.

Kehadiran Mr Ho, selain juga anggota Pengcab Sidoarjo juga merupakan sesepuh puter pelung Jawa Timur. Salah satu figur yang ikut berjasa mengenalkan sekaligus meramaikan hobi puter pelung. Karena Mr Ho terlibat sejak awal terbentuknya organisasi yang mengayomi hobi puter pelung.

Mr Ho dengan burung orbitannya

 

Beberapa ide dan masukan dari Mr Ho panggilan dari Setyo Purnomo mendapatkan apresiasi dari Ketua Pengcab. Bahkan sebagian mungkin akan segera diterapkan pada penyelenggaraan berikutnya. Segala sesuatu juga segera dikaji oleh pengurus yang masih aktif.

“Saat ini masih kita bicarakan bersama tentang keinginan menyuguhkan gelaran yang menarik buat para pemerhati puter pelung. Mudah-mudahan bisa segera terealisasi,” harap Yoyon. Memang tidak mudah mengajak kembali kwok mania untuk hadir ke gantangan.

Suasana penjurian

 

Yang jelas Pengcab Sidoarjo masih tetap pada komitmen awalnya untuk tetap meramaikan hobi puter pelung ini. Berbagai upaya sudah dilakukan, sehingga kini Sidoarjo bisa tetap rutin menghadirkan lomba puter pelung.

Pak Dhe Nardi yang bertanggung jawab terhadap kesiapan gantangan juga selalu rajin memberikan masukan juga menyampaikan keinginan-keinginan para mania. Mereka masih sangat peduli terhadap hobi yang dipilihnya.

Lomba berjalan dengan tertib, minim sekali teriakan
 

Untuk lomba puter pelung kali ini, panitia masih tetap membuka satu kelas saja, yakni kelas Madya. Memang tidak segegap gempita penyelenggaraaan yang lalu. Banyak kegiatan yang bentrok dengan jadwal lomba puter pelung.

Kali ini, peserta datang dari Bangkalan, Surabaya, dan sekitaran Sidoarjo sendiri. Burung-burung muda penuh potensi ditampilkan oleh para mania. Selain untuk melatih mental dan menambah jam terbang, juga menakar setingan yang pas.

AG BF dari Bangkalan selalu hadir di gelaran lomba Pengcab Sidoarjo
 

Seperti yang diungkapkan dari para mania yang hadir. “Burung-burung saya itu, rata-rata baru ambil dari umbaran,” jelas H. Alif dari Bangkalan. “Jadi tidak ada persiapan khusus, biar burung-burung ini terbiasa dengan suasana lomba,” ucap Abah Alif merendah.

Sementara itu, acara berlangsung dalam suasana cerah dan panas akibat terik sinar matahari. Tetapi tidak begitu terasa, karena disekitar gantangan subur ditumbuhi tanaman kersen. Bahkan saat, babak pertama dinyatakan dimulai, hampir semua kontestan mau menunjukkan kebolehannya.

Syafi dan Pak Dhe Nardi serius amati gacoannya
 

Satu demi satu nomor gantangan tertancap bendera penilaian dari para pengadil yang bertugas. Ada empat juri nasional yang mengawal gelaran Pengcab Sidoarjo ini. Mereka dengan seksama memperhatikan kualitas suara anggung yang terdengar.

Puluhan bendera empat warna telah tampak memasuki pertengahan babak. Ketika jelang berakhir, burung di gantangan 38 berhasil mendapatkan lima warna. Ada suporter yang menyaksikan dari pinggir arena menyangka bakal terkena diskualifikasi.

Para juri mengecek kembali perolehan nilai para kontestan
 

Kelas Madya mempunyai batasan penilaian hingga lima warna, sehingga gantangan 38 aman dari ancaman diskualifikasi. Malah langsung memimpin perebutan gelar juara. Situasi tidak berubah pada babak kedua, dan gantangan 38 masih tetap unjuk performa apiknya.

Empat babak penjurian seakan begitu lama untuk diakhiri karena suasana yang begitu menyengat. Sampai akhirnya empat babak waktu yang diberikan untuk menentukan juara berakhir. Untuk juara pertama sudah terpantau dari awal, karena tidak ada yang bisa menempel kemampuan gantangan 38 dengan perolehan bendera lima warna empat kali.

Yasir mengalami cidera otot kaki mendapatkan pertolongan dari Pak Dhe Nardi
 

Podium pertama Ngopi Bareng dan Lomba Puter Pelung kali ini berhasil menjadi milik Dwi Pangga ring NP 424 di gantangan 38. Dilanjutkan kemudian Lembuswana, andalan Yasir Surabaya, ternakan B2W 577 yang digantang pada nomor 41 dan di tempat ketiga dimenangkan Madura 2 orbitan AG BF Bangkalan yang berada pada gantangan 12.

Diakhir acara, panitia memberikan sinyal bahwa gelaran lanjutan, rencananya akan diselenggarakan pada 12 Nopember 2023. “Planning kedepan kami tetap akan menggelar kegiatan Ngopi Bareng dan Lomba Puter Pelung. Kemungkinan pertengahan bulan Nopember.” ujar Yoyon menutup acara. (Ramlee)

 


 



Sabtu, 28 Oktober 2023

Klasemen Sementara LPJT 2023 Hingga Putaran 3, Piala Ketua Pengda Jawa Timur Liga Puter Pelung Jawa Timur Putaran Ke-4



Pada Minggu 29 Oktober 2023, akan berlangsung event besar Lomba Seni Suara Alam Burung Puter bertajuk Piala Ketua Pengda Jawa Timur. Bertempat di Gantangan Magda Jaya Kejamulya, Sambirejo, Kec. Jiwan.

Event besar ini merupakan lanjutan putaran Liga Puter Jawa Timur (LPJT) 2023, yang saat ini sudah melewati putaran ke-3. Perburuan posisi kejuaraan sampai saat ini masih terus mengalami persaingan yang sangat ketat. Dari satu putaran menuju putaran lain, para peraih podium terus mengalami pergantian.

Perubahan tersebut berdampak pada perolehan poin. Setiap peraih juara 1 sampai dengan 10 berhak mendapatkan poin. Dan raihan poin yang mengalami perubahan juga berefek pada pergeseran posisi di daftar klasemen. Karena masih berjalan tiga putaran, maka selisih pemuncak klasemen dengan urutan dibawahnya juga tidak terlalu jauh.


 

Yang pasti poin yang berhasil didapat peserta mayoritas berada pada posisi yang sangat riskan. Dimana selisih poin sangat dekat dan tipis. Sehingga setiap saat, posisi yang sudah didapat bisa saja digeser oleh peserta dibawahnya.

Bahkan ada beberapa klasemen yang memiliki selisih poin yang sangat tipis. Sehingga kapanpun posisi tersebut bisa bergeser naik ataupun turun. Dengan kata lain, sampai putaran ketiga, posisi yang sudah didapat peserta, belum dirasa aman untuk mengunci podium.

Kemenangan demi kemenangan, terlebih pada barisan depan adalah langkah tepat mengamankan posisi. Selisih tertinggi antara pemuncak klasemen dengan urutan dibawahnya ada di kelas Madya dengan selisih 18 poin. Karena setiap juara di semua kelas berhak mendapatkan tambahan 25 poin, maka pimpinan klasemen belum ada yang aman.

Di kelas Utama, tiga kali podium pertama yang diraih Ke’Lesap milik Trisna Wijaya Jakarta, puter pelung bergelang AG 300, memiliki kans cukup kuat untuk terus bertahan dibarisan paling depan. Poin sementara sebesar 75, selisih 12 poin dengan urutan kedua yang dihuni Dewa Dewi andalan Trisna Wijaya lainnya, ternakan AG 333 yang memiliki poin 63.


 

Sementara di tempat ketiga ada Ranggawuni milik H. Harnadi ring MJ 599 dengan poin 49. Memang belum bisa menggeser sang pemuncak klasemen di kelas Utama, tetapi masih mempunyai kesempatan yang sangat terbuka untuk naik ke posisi kedua.

Di kelas Madya, Takbir andalan Esto Grup Sumenep tampaknya masih bisa bernafas lega. Perolehan nilai sementara sebesar 64, masih cukup jauh dari kejaran dua burung andalan dari Trisna Wijaya Jakarta, yakni Sandur Madura ring AG 700 di tempat kedua dan Sultan ring AG 55 di tempat ketiga.

Peluang Takbir untuk terus berada di barisan paling dengan masih terbuka lebar. Sandur Madura dengan raihan poin sementara 46. Selisih poin yang hanya berada diangka 18, saat ini masih memungkinkan untuk melakukan manuver menyalip. Tinggal menunggu kesiapan dari masing-masing jawara, mana yang paling berpeluang untuk memperlebar jarak.

Apakah Takbir bisa menambah poin lebih besar agar aman dari serangan lawan, atau Sandur Madura yang akan berpeluang menggeser posisi Takbir, berkat kemenangan manis yang akan diraih pada putaran berikutnya di Madiun akhir pekan ini? Perlu dibuktikan akhir minggu ini.


 

Sementara di kelas Pemula, sampai putaran ke-3 Bintang orbitan AG BF Bangkalan dengan ring AG 777 saat ini unggul dengan perolehan poin 46, mengalahkan Simental ring KSB 444 besutan KSB Kesamben Blitar dengan raihan poin 36. Nampaknya peluang untuk melakukan maneuver salip menyalip juga masih terbuka lebar.

Persaingan jauh lebih ketat terjadi di kelas ring pendamping PPPPSI. Untuk sementara pimpinan klasemennya dipegang oleh Janur Kuning ring AG 66 dengan 50 poin, buah dari dua kali kemenangan beruntun pada putaran ke-2 dan ke-3 kemarin. Unggul tipis dari Sekar Kemuning bergelang PKJ 631 di urutan kedua.


 

Saat ini Sekar Kemuning telah mengoleksi 48 poin, atau hanya tertinggal 2 poin saja. Janur Kuning ataupun Sekar Kemuning masih memungkinkan untuk melakukan pergeseran posisi. Menunggu kesiapan masing-masing jawara buat memastikan mampu tampil bagus tidaknya, sehingga berpeluang untuk meraih nilai terbanyak.

Bahkan diposisi ketiga dan keempat juga tidak terpaut jauh tertinggal dari pimpinan klasemen sementara. Mereka adalah Fino milik Polalo Sumenep dan Wiro Sableng amunisi Mas Badrus Lumajang. Siapa diantara mereka yang bakal mampu menggeser dan merangsek naik untuk podium di kelas PPPPSI, nantikan saja Liga Puter Jawa Timur 2023 Putaran Ke-4 yang akan digelar pada Minggu 29 Oktober 2022. (Ramlee)

Sang Perindu Banaspati dan Bang Hasyim Terdepan di Latber Jember Bersatu, Agenda Rutin Pengcab Jember untuk Eksiskan Hobi

 



Gantangan Poros Timur di Dsn. Krajan Kidul Ds. Yosorati Kec. Sumber Baru – Jember yang biasanya sepi, tiba-tiba saja ramai diserbu kwok mania dari Jember maupun dari luar daerah. Pada Minggu 22 Oktober 2023, Pengcab PPPPSI Jember memang mengundang puter pelung mania untuk mengikuti kegiatan latber rutin puter pelung bertajuk Jember Bersatu.

“Hari ini kami mengadakan kegiatan Latber Jember Bersatu,” tegas H. Feri Ketua Team Poros Timur. Lebih lanjut disampaikan bahwa kegiatan hari itu diupayakan menjadi agenda rutin dari Pengcab Jember yang dimotori oleh Team Poros Timur. Demi menyalurkan hobi puter pelung mania yang ada disekitar lokasi tersebut.

Acara berlangsung penuh keakraban. Kegiatan itu sebagai bentuk eksistensi Team Poros Timur dalam menekuni hobi puter pelung. “Kami hadir untuk kembali menyapa kwok mania untuk terus menebar semangat dan eksistensi di dunia hobi puter pelung,” tambah H. Feri.

Mas Badrus di meja panitia
 

Lewat event seperti ini diharapkan jalinan silaturahmi bisa tetap terjaga dengan baik antara sesama puter pelung mania. “Saya kira hanya dengan adanya latber seperti ini, kami bisa saling menyapa secara langsung dan terus bersilaturahmi,” lanjut pemilik Ranger BF Jember.

“Karena satu sama lain memiliki kesibukan. Jadi inilah sarana kami bisa untuk tetap bertemu, bersenda gurau, dan mempererat jalinan persaudaraan.” Kesempatan ini pun dimanfaatkan para penghobi untuk melatih gaco-gaco yang ada, agar tetap terkondisi guna menghadapi event-event yang lebih besar.

“Ini merupakan kegiatan kami yang pertama setelah gelaran Liga Puter Jawa Timur bulan lalu. Bahkan sebelumnya rasanya sudah cukup lama tidak pernah ada kegiatan serupa di gantangan kebanggaan Team Poros Timur,” papas Mas Badrus, salah satu anggota Team Poros Timur.

“Sebagai langkah awal kami baru membuka kelas Madya. Selanjutnya akan kami pikirkan apakah akan menambah kelas lagi buat dilombakan,” papar Badrus. Hari itu, panitia juga hanya menyediakan tiga trophy bagi pemenangnya, selebihnya hanya disediakan piagam saja.

Puluhan kontestan siap berkompetisi
 

Ada sebagian peserta yang mengatakan kok hanya ada 3 pialanya saja. “Bikin kurang semangat,” seloroh peserta. “Justru dengan tiga piala ini yang akan diperebutkan oleh sampeyan-sampeyan untuk mendapatkan atau menentukan burung yang bagus bukan hanya sekedar dapat piala seperti nomornya empat atau sampai sepuluh,” jawab Badrus, pemilik MBS BF Lumajang. “Oke, kalah tuku maneh yooo,” balas peserta.

Latber Jember Bersatu berlangsung ditengah cuaca cerah dan cenderung panas menyengat dari awal hingga akhir. Namun demikian peserta yang datang juga dari Bondowoso dan Lumajang tetap bersemangat. Pelaksanaan latber hari itu juga terasa guyub, khas kegiatan hobi anggungan.

Beni Raharjo kawal gelaran Pengcab Jember
 

Ada sedikit kendala saat latber akan dimulai, karena ternyata ada juri yang mendadak tidak bisa hadir untuk mengawal gelaran. “Alhamdulillah, ada sebagian peserta yang bersedia ikut membantu proses pencurian. Namun tetap dalam kontrol juri dan koordinator di lapangan,” jelas Badrus.

“Ke depan hal-hal seperti ini akan kita perhatikan dan benahi agar jalannya acara dapat berlangsung dengan lancar. Sehingga semua penghobi yang menyempatkan hadir bisa terpuaskan. Kejadian serupa tidak boleh terulang di gelaran Jember Bersatu edisi berikutnya.”

Sang Perindu hadirkan trophy juara untuk H. Feri
 

Sepertinya gelaran Latber Jember Bersatu diikuti hampir semua burung yang sudah terbiasa turun di gantangan. Serta sudah memiliki jam terbang yang lumayan. Baik di lomba Tapal Kuda ataupun di luar Tapal Kuda. Bahkan banyak burung yang sudah terbiasa main di Liga Puter Jawa Timur.

Saat babak pertama dimulai, para kontestan langsung melaju cepat, tidak kurang dari 11 burung yang bisa mendapatkan bendera empat warna. Menyelesaikan babak pertama, gantangan 27 berhasil mendapatkan bendera lima warna. Tidak ada yang bisa menahan laju burung tuan rumah tersebut.

Rosid gengam trophy juara kedua persembahan Banaspati
 

Pada babak selanjutnya, situasinya masih relatif sama. Seolah udara panas tidak berpengaruh banyak terhadap performa gaco-gaco yang ada. Persaingan sengit tetap terjadi, namun Gantangan 27 masih tampil mempesona dengan raihan lima warnanya. Sampai akhirnya penentuan posisi kejuaraan diumumkan.

Untuk podium pertama berhasil menjadi milik Sang Perindu amunisi H. Feri Jember. Puter pelung ternakan Ranger 156 yang digantang pada nomor 27 sukses menyingkirkan lawan-lawannya. Mengantongi total nilai 87 ½ berkat bendera lima warna empat kali, praktis membuat Sang Perindu mengunci gelar sejak usai babak kedua.

H. Ichwanto bawa pulang trophy juara ketiga buah prestasi Bang Hasyim
 

Disusul kemudian oleh Banaspati andalan Rosid Aurora BF. Burung ternakan MBF 178 yang digantang pada nomor 14 menjadi peraih podium kedua. Sedangkan tempat ketiga dimenangkan Bang Hasyim orbitan H. Ichwanto Bondowoso, ternakan TM 101 yang dikerek pada nomor 18.

Di akhir acara, panitia mengucapkan banyak terima kasih atas kehadiran peserta yang telah meramaikan acara. Dan permintaan ma’af disampaikan oleh segenap panitia, jika selama gelaran acara, ada hal-hal yang kurang berkenan.

 

“Saya sebagai Ketua Team Poros Timur serta mewakili Pengcab Jember, mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada seluruh peserta yang telah ikut serta mensukseskan gelaran minimalis ini. Tetapi juga merupakan gelaran yang bergengsi karena diturunkannya burung-burung berspesifikasi liga. Dan juga mohon maaf atas segala kekurangan gelaran di gantangan Poros Timur.” (Ramlee/Mbs)

Kamis, 26 Oktober 2023

Team Rengginang Lemmak Galang Semangat Penghobi Pemula dengan Acara Ngopi dan Gantang Bareng




Acara Ngopi dan Gantang Bareng pada Rabu malam, 18 Oktober 2023 kemarin di Desa Gumuk Kec.Panarukan Kab.Situbondo, berjalan santai. Agenda rutin tersebut juga sukses menjadi wadah kumpul bareng para puter pelung mania yang tergabung dalam Team Rengginang Lemmak.

Kopdar kecil-kecilan yang di gawangi langsung oleh Adi dan Arik itu terkesan spontan karena memanfaatkan tempat seadanya (garasi mobil). Kegiatan ini rutin dilakukan tiga kali dalam satu minggu. Mereka tanpa bosan berkumpul untuk nglaras bareng burung puter pelung di sela-sela kesibukannya sebagai nelayan.

Malam itu, mereka kedatangan sebagian dari anggota komunitas Kopi Hitam. Cerita kekompakan Team Rengginang Lemmak yang mendorong Kopi Hitam ikut bergabung. Malam itu tidak kurang dari 20 burung terlihat memamerkan lantun anggungnya yang syahdu.

Team Rengginang Lemmak Situbondo selalu kompak berkumpul nglaras puter pelung

Menurut pengakuan Adi, Ketua Team Rengginang Lemmak biasanya kegiatan seperti itu bisa lebih dari 30 burung yang hadir. Sementara tempatnya bergantian. Dan juga dengan nuansa yang sangat sederhana. Para mania ini seperti tidak ada bosannya untuk berkumpul bersama dengan burungnya masing-masing, dan itu telah berjalan hampir satu tahun ini.

Menurut Adi untuk kegiatan hari itu cuman agendanya ngopi bahagia. Sambil bersilaturahmi sambil melepaskan lelah dengan aktivitas harian. Dan acara berkumpul yang mereka jadwalkan itu juga lebih menyenangkan jika disambi mendengarkan burung puter pelung.

“Selama ini ya seperti ini,” ungkap Adi. “Kita rutin bertemu sambil mendengarkan burung puter pelung. Gantangan yang kita pakai pun seadanya, yang penting bisa ngumpul. Tidak semua bisa hadir karena sebagian yang lain harus melaut.”

“Maklum kita-kita ini pekerjaannya nelayan,” tambah Adi. “Jadi jika tidak sedang di tengah laut ya ngumpul seperti ini. Memang belum ada penilaian untuk menentukan burung yang terbaik anggungnya sesuai dengan pakem penilaian yang ada,” jelas Adi.

Para mania begitu menikmati acara Ngopi dan Gantang Bareng

Malam itu, walau acara gantang puter pelung tersebut tanpa adanya penilain namun suasananya tampak cukup menyenangkan. Yang hadir begitu menikmati alunan suara puter pelung yang terdengar beitu jelas karena kondisi alam sekitar sehabis waktu Isya’ yang begitu sunyi. Diimbuhi angin bertiup pelan bersahabat.

“Team Rengginang Lemmaksangat senang dengan kedatangn kami,” ceritar Ach Yani Ketua Kopi Hitam yang memimpin anggotanya berkunjung. “Mereka pun memberikan sambutan dan suguhan yang apik. Mereka ingin juga mendapatkan pengetahuan yang cukup dalam menekuni hobi mereka itu.”

Para anggota Team Rengginang Lemmak berharap kedepannya bisa jauh lebih paham seputar pengetahuan tentang perawatan dan anggung puter pelung yang sesuai pakem penilaian. Mereka juga siap hadir meramaikan kegiatan lomba yang diadakan, baik oleh Pengcab PPPPSI Situbondo maupun Kopi Hitam sendiri.

“Terus terang Gantang Bareng yang kami hadirkan ini awalnya memang untuk ajang berkumpul saja. Tapi kedepannya akan jadi bentuk nyata dari persiapan kami sebelum ikut tarung di lomba-lomba. Semoga saja Team Rengginang Lemmak bisa ikut mensukseskan agenda yang digelar oleh Pengcab Situbondo maupun Kopi HItam,” jelas Arik.

Ach Yani bersama Kopi Hitam kunjungi Team Rengginang Lemmak

Team Rengginang Lemmak sendiri merupakan kumpulan orang-orang baru di hobi puter pelung. Namun mereka ingin menjadi bagian dari catatan penting akan sebuah prestasi yang bisa didapat dalam sebuah event-event lomba yang ada nantinya.

Menurut informasi dari Adi dan Arik, Team Rengginang Lemmak berencana akan mmbuat gantangan khusus puter pelung. Berharap nantinya bisa diadakan penilaian untuk burung-burung puter pelung yang mereka gantang. Bahkan mungkin bisa mengadakan lombanya secara resmi sekalian. Semoga para puter pelung mania Situbondo selalu rukun dan makin kompak. (Ramlee/YN)


Rabu, 25 Oktober 2023

Narasoma Sakri dan Bintang Shorea Boyong Trophy Mahkota Raja Hamengkubuwono Cup Yogyakarta, Elok Juara Kelas Lokal Kres



Perhelatan akbar Lomba Seni Suara Alam Burung Derkuku bertajuk Piala Raja Hamengkubuwono Cup Yogyakarta 2023 usai tergelar pada Minggu, 15 Oktober 2023. Panitia sukses menggelar kegiatan tahunan ini dengan lancar dan sukses tanpa kendala.

Kehadiran dekoe mania dari seluruh penjuri negeri yang memadati lapangan Kagungan Dalem Alun-Alun Selatan Yogyakarta seakan menjadi bukti begitu dahsyatnya gelaran, sehingga rasanya tidak mungkin untuk dilewatkan begitu saja. Gelaran lomba besar ini juga merupakan lanjutan dari Liga Derkuku Indonesia 2023 Putaran Ke-5.

Antusiasme peserta untuk ikut meramaikan event besar tersebut terlihat begitu jelas. Hadir peserta dari Pulau Dewata Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY, Jawa Barat, dan DKI Jakarta. Kehadiran mereka semakin memberikan kesan bahwa Piala Raja ini masih menjadi daya tarik bagi dekoe mania.

Prashadi mengecek kesiapan panitia
 

“Alhamdulillah dukungan luar biasa diberikan peserta buat event Piala Raja Yogyakarta,” terang Prashadi, Ketua Panitia Piala Raja. Diharapkan even tahunan seperti ini akan selalu mampu mendatangkan peserta lebih besar lagi dan memberikan semangat kepada dekoe mania untuk lebih eksis menekuni hobi burung derkuku.

Ditambahkan oleh Prashadi, bahwa kegiatan ini merupakan hasil kerjasama antara PPDSI (Perkumpulan Pelestari Derkuku Seluruh Indonesia) Pengda DIY dan Dinas Pariwisata DIY serta didukung oleh Dana Keistimewaan.

Tarian Beksan Langen Puspitasari sambut para tamu
 

“Insya’Allah lomba derkuku Piala Raja Hamengkubuwono Cup Yogyakarta menjadi agenda rutin setiap tahun. Karena selama ini sudah terjalin kerjasama yang baik diantara kami dan Pemerintah DIY khususnya Dinas Pariwisata,” tambah Prashadi.

Yogyakarta yang kental dengan budayanya ditampilkan oleh panitia dalam menyambut tamu-tamunya. Dua pertunjukkan tari menjadi suguhan awal rangkaian acara yang telah dipersiapkan dengan matang, adalah tarian Beksan Langen Puspitasari dan Tari Soul.

Kirab Piala Mahkota Raja
 

Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo SH Med dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Kurniawan SSos SE Akt MEc Dev, mengungkapkan bahwa ada banyak manfaat dengan digelarnya Piala Raja tersebut. Karena sebenarnya Hobi memelihara burung derkuku tidak melulu suatu kegiatan hobi saja.

Namun kegiatan hobi tersebut ternyata juga bisa menjadi kegiatan yang dapat menambah nilai ekonomi. “Bahkan menjadi kebanggaan tersendiri jika menang dalam lomba,” terangnya. Diharapkan pula dengan digelarnya lomba tersebut dapat meningkatkan keberagaman daya tarik wisata DIY.

Gusti Prabukusumo menyerahkan piala raja kepada Plh Kepala DinparDIY Kurniawan
 

Hal senada dipaparkan oleh GBPH H. Prabukusumo SPsi mewakili Kraton Yogyakarta, lomba derkuku Piala Raja HB Cup yang sudah digelar sejak Sri Sultan HB IX bisa memberi banyak manfaat dan layak dilestarikan. “Antusias peserta dari berbagai daerah sangat tinggi untuk mengikuti lomba derkuku Piala Raja HB Cup,” tutur Gusti Prabu.

Sebelum lomba dimulai dilakukan prosesi kirab trofi replika mahkota raja, yang dibawa oleh tiga penari tradisional dan dikawal oleh 26 orang juri yang mengenakan pakaian surjan. Usai dikirab, trofi diserahkan kepada GBPH H. Prabukusumo, selanjutnya diserahkan kepada Kurniawan (Dinpar DIY). Setelah itu diserahkan ke M. Makrus SE (Ketua PPDSI Pusat).

Trophy replika mahkota raja untuk yang terbaik
 

Panitia Piala Raja tahun ini membuka empat kelas yakni kelas Senior, Yunior, Pemula, dan Lokal/Kres. Kelas Kres Lokal adalah kelas yang bobotnya berada dibawah kelas Senior, Yunior, maupun kelas Pemula. Batasan nilainya hanya sampai bendera tiga warna atau 43 ¼.

Sebanyak 226 peserta burung derkuku dari berbagai daerah di Indonesia sejak pagi sudah memenuhi alun-alun. Di kelas Senior diikuti 30 burung, kelas Yunior 58 burung, kelas Pemula 108 burung, dan kelas Lokal/Kres sebanyak 30 burung. Semua berjuang selama empat babak penilaian untuk menjadi yang terbaik.

Juri-juri yang bertugas
 

Juara 1-3 di tiga kelas utama, akan mendapatkan piala replika mahkota raja. Cuaca cerah dan panas menyengat mewarnai lomba. Proses penjurian berlangsung tanpa hambatan, seperti yang disampaikan oleh Siswo, salah seorang juri nasional yang bertugas.

“Benar, cuaca memang sangat terik, namun kami tidak mengalami masalah. Meskipun dengan pakaian seperti ini, tetapi tetap nyaman-nyaman saja,” ujar Siswo. Begitu babak pertama dinyatakan dimulai para kontestan pun memamerkan keindahan anggungnya di hadapan para juri.

Cuaca panas menyengat mewarnai gelaran Piala Raja
 

Perebutan podium juara berjalan ketat di semua kelas. Setelah melalui empat babak penjurian, akhirnya ditentukan posisi kejuaraan di masing-masing kelas yang dilombakan. Untuk Kelas Senior, Narasoma andalan B2W BF Godean Sleman Yogyakarta semakin menambah panjang koleksi juara pertamanya.

Untuk yang kesekian kalinya, derkuku bergelang B2W 1418 ini tampil tanpa perlawanan. Menempati nomor kerekan 95, Narasoma mendapatkan tertinggi dari hasil penilaian para juri dengan bendera enam warna empat kali rata.

Para juara di kelas Yunior
 

Menyusul pada urutan kedua, Khasantuka orbitan B2W hasil ternakan B2W 3467 yang menempati nomor kerekan 79 dengan bendera lima warna di babak pertama dan kedua, selanjutnya sukses mendapatkan bendera enam warna. Dan diposisi ketiga ada Ilusi milik K. P. Solo bergelang LMS 368 di tiang nomor 91 dengan raihan bendera lima warna empat kali.

Di kelas Yunior, juara pertama berhasil diraih Sakri amunisi Sukarjo Sleman Yogyakarta ring B2W 2996 yang dikerek pada nomor 160. Sakri juara setelah mengantongi nilai tertinggi dengan raihan bendera lima warna pada babak pertama dan ketiga, sedang pada babak kedua dan keempat raih enam warna.

Para juara kelas Pemula
 

Disusul kemudian oleh Irama Agung amunisi baru GBPH H. Prabukusumo Yogyakarta, ring Dorrick 002 yang menempati nomor kerekan 157. Irama Agung terlambat start pada babak pertama dengan hanya mendapatkan bendera tiga warna saja.

Penampilannya membaik setelah itu dengan mendapatkan bendera lima warna pada babak ketiga dan enam warna pada babak kedua dan keempat. Sedang diurutan ketiga ada Basudewa milik B2W BF Sleman Yogyakarta, derkuku ternakan B2W 1569 yang menempati nomor kerekan 175, dengan bendera enam warna pada babak kedua dan sisanya mendapatkan lima warna.

Imam hariyadi terima trophy juara empat kelas Yunior
 

Sementara itu salah seorang peserta dari Bali cukup gembira dengan hasil yang diperoleh burung gacoannya, karena mampu berprestasi di ajang penuh gengsi Piala Raja. Bagusan bergelang B2W 3553 yang ada di tiang 178.

Bagusan mampu mempertahankan performa apiknya di ajang LDI sebelumnya dengan menduduki tempat keempat. Bagusan berhasil mendapatkan bendera empat warna pada babak pertama dan tiga kali bendera lima warna.

Putra dan cucu GBPH H. Prabukusumo bawa pulang trophy Piala Raja
 

“Tentu bangga bisa mengorbitkan derkuku kelas lomba dan bisa juara di ajang sekelas Piala Raja Yogyakarta ini, yang banyak diikuti derkuku-derkuku berkualitas bagus,” tegas Imam Hariadi. Dirinya berharap agar prestasi ini menjadi penyemangat dirinya dan juga dekoe mania Bali bahwa kesempatan untuk berprestasi di event-event besar masih terbuka lebar.

Sementara di Kelas Pemula, Bintang Shorea besutan Shorea BF Sleman Yogyakarta yang menempati nomor kerekan 22. Urutan kedua ditempati Chengho andalan Adi Kumboro Semarang, derkuku ring YNT 212 yang dikerek pada nomor 66. Dan tempat ketiga direbut Wayang milik King Kevin Solo, ring Wayang 063 yang menempati nomor kerekan 07.

Doorprize utama direbut Sadut BF Semarang
 

Lomba kali ini juga membuka kelas baru, yakni kelas kelas Kres Lokal untuk mewadahi semua dekoe mania. Untuk juara pertama berhasil diraih oleh Elok ring BBW 277 milik Bambang WS Turi Sleman Yogyakarta yang dikerek pada nomor 207.

Tempat kedua direbut King, derkuku bergelang WA 219 rawatan Yudi YM Yogyakarta yang ada di tiang 216. Dan diurutan ketiga ada Metal milik Bambang Turi Sleman Yogyakarta ring BBW 55 pada nomor kerekan 225.

 

Diakhir acara Suhartoyo, salah seorang panitia mengucapkan banyak terima kasih atas seluruh dukungan yang diberikan dekoe mania. Dan meminta ma’af apabila ada hal-hal yang kurang berkenan.

“Atas nama Panitia Piala Raja HB Cup 2023 mengucapkan terima kasih kepada semua Dekoe Mania Tanah Air sehingga acara ini dapat berjalan lancar, dan mohon maaf bila ada kekurangan dalam palaksanaannya.,” papar Suhartoyo. (Ramlee/Alip)

Ayam Hutan Merah, Nenek Moyang Ayam Peliharaan Ternyata sangat Pemalu

Ayam Hutan Merah (Gallus gallus) merupakan sejenis burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 78 cm, dari suku Phasianidae. Suku Phasi...