Kegiatan bertajuk Latihan Dinilai (Latdin) Seni Suara Puter Pelung yang digelar oleh Pengcab PPPPSI Malang pada Minggu, 22 Oktober 2023 menjadi agenda untuk yang kedua kalinya dalam sebulan ini. Bertempat di Gantangan Grajakan BC New PLN Jl. Teluk Grajakan, Malang.
Acara ini sendiri sempat teracam batal, dikarenakan Gantangan Klabang Tori yang biasa dipakai tidak bisa digunakan., karena ada kegiatan memperingati Hari Santri se Kota Malang. Panitia pun secara dadakan mencari penggantinya. Untunglah upaya Nadif dan Setyo Purnomo segera mendapatkan penggantinya.
Masih dengan tujuan yang sama yakni ingin meramaikan kembali hobi puter pelung yang ada di wilayah Malang Raya. Nadif selaku Ketua Panitia kegiatan mengatakan bahwa acara ini dilakukan agar puter pelung mania bisa tetap dapat menyalurkan hobinya.
Para kwok mania bersemangat hadiri acara Pengcab Malang |
“Rutinan ini terselenggara karena banyaknya desakan dan permintaan dari para penghobi serta peternak dari berbagai daerah di Kabupaten maupun Kota Malang sendiri,” jelas Nadif pemilik Putra Mahkota 77 Bird Farm ini.
“Tujuan kita sebenarnya untuk mewadahi para penggemar dan penghobi puter pelung di Malang Raya. Agar mereka bisa terus bersilaturrahmi juga berdiskusi bagaimana hobi puter pelung kedepannya bisa terus exist seperti hobi burung anggungan lainnya.”
H. Misbah, tokoh anggungan Malang Raya turut hadir |
“Karena yang namanya hobi, seharusnya tidak bisa dihalang-halangi dan musti tetap tersalurkan. Makanya kami dan rekan-rekan butuh agenda lomba semacam latdin ini agar mereka tetap bisa melatih mental juara puter pelung miliknya,” ungkap Nadif.
Lebih lanjut disampaikan bahwa hanya dengan kegiatan seperti ini, maka semarak hobi puter pelung bisa terus terasa. “Selain lomba, Latihan Dinilai seperti yang kami selenggarakan bisa menjadi pilihan rekan-rekan agar bisa menyalurkan hobinya,” tambah Nadif.
Briefing juri sebelum penilaian dimulai |
Setidaknya dengan adanya kegiatan seperti latdin tersebut, maka hobi akan terlihat eksis. “Kami mewakili Pengcab Malang sebenarnya tidak muluk-muluk dalam menekuni hobi. Yang terpenting adalah hobi puter pelung yang kita tekuni tetap jalan,” tutur Setyo Purnomo.
“Baik itu yang digelar secara rutin di setiap lokasi yang ada seperti latdin ini. Ataupun kegiatan apapun itu yang diselenggarakan oleh Pengcab maupun Komunitas. Sebab dengan demikian, maka akan nampak semarak hobi puter pelung.”
Para mania yang hadir semakin banyak |
Soal waktu yang harus dipakai, Setyo mengatakan tidak perlu menunggu kapan. “Kalau teman-teman menginginkan adanya kegiatan bisa langsung diagendakan. Asal tidak bertabrakan dengan jadwal event yang lebih yang besar yang telah disusun oleh Pengda Jatim.”
Hobi adalah kesibukan yang harus tetap tersalurkan tanpa menimbulkan hal-hal yang tidak menyenangkan. Kegiatan latdin ini hanya membuka satu kelas yakni kelas Bebas yang tidak ada pembatasan dalam penilaiannya.
Para juara Latdin Pengcab Malang |
“Kami memang saat ini hanya membuka satu kelas. Tetapi tidak menutup kemungkinan nantinya akan membuka dua kelas. Menyesuaikan dengan antusiasme peserta,” kata Setyo. “Yang penting kami bisa tetap bersilaturrahmi lewat hobi puter pelung ini.”
Cuaca cerah dan cenderung panas mengawal acara dari awal hingga akhir. Ketika babak pertama resmi dimulai langsung terjadi persaingan yang ketat antara gantangan 3, 4, 5, 15, dan 21 dengan perolehan bendera 4 warna. Terus berjalan ketat hingga akhir.
Ada transaksi di gantangan, Ricky datang langsung dari Tulungagung |
Proses penjurian berlangsung lancar tanpa ada hambatan. Empat babak waktu yang diberikan kepada para juri untuk menentukan yang terbaik. Diakhir acara, panitia mengumumkan hasil kejuaraan. Podium pertama berhasil diraih Lexat orbitan Jacob BF, burung ternakan Dyddy 145 yang digantang pada nomor 3.
Dilanjutkan kemudian pada posisi kedua ada Perwira 77 amunisi PM 77 BF di gantangan nomor 4. Sedang tempat ketiga berhasil direbut oleh Satanic besutan RAC BF bergelang RAC 20 yang digantung pada nomor 5.
Diakhir acara, panitia mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh peserta yang telah mendukung acara sehingga bisa berlangsung sukses dan lancar tanpa kendala. “Kegiatan kami tidak akan pernah sukses tanpa bantuan dan dukungan dari peserta,” kata Nadif.
“Maka dari itu, kami sampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas semua dukungannya.” Permintaan ma’af juga disampaikan jika selama acara, ada hal-hal yang kurang berkenan di hati para peserta. (Ramlee/PM)