Blog Hobi dan Informasi

Senin, 23 Oktober 2023

Rasyid Rebut Juara Gantang dan Sinau Bareng P3Pro Guna Bangkitkan Semangat Pemula



(Menolak lupa) Paguyuban Puter Pelung Probolinggo (P3Pro), mengumpulkan para penghobi puter pelung di Probolinggo. Mereka secara spontan adakan acara Gantang dan Sinau Bareng P3Pro yang mengambil tema Probolinggo Hebat. Lokasi yang dipilih adalah Gantangan Patimura Jl. Patimura Mayangan Kota Probolinggo.

Agenda P3Pro itu dihelat pada Sabtu,17 Desember 2022. Undangan pun direspon secara positif oleh para penghobi. Kegiatan lomba itupun berjalan lancar. Meskipun belum banyak yang mau kembali hadir ke gantangan, tetapi paling tidak semangat itu harus terus digelorakan.

P3Pro sendiri terbentuk karena adanya keprihatinan dari penggemar puter pelung yang saat ini masih eksis dan tetap aktif di hobinya. Mereka prihatin dengan keanyataan bahwa kian lama semangat anggungan puter pelung utamanya yang ada di Probolinggo kian pudar.

Maka P3Pro berusaha bisa menjadi wadah bagi para peternak, penggemar atau juga penggantang untuk terus semangat dan terus hidup. Salah satunya dengan mengadakan acara ngopi dan nggantang puter pelung bareng.

Probolinggo kembali ada kegiatan lomba
 

Paguyuban ini berupaya untuk membangkitkan kembali semangat puter pelung mania Probolinggo untuk kembali ke arena lomba. Setelah cukup lama tidak ada gelaran lomba seni suara alam burung puter pelung. Sebelumnya setidaknya setiap bulan pasti ada agenda lomba.

Dengan dimotori langsung oleh Agus Prasaja, selaku Ketua Paguyuban Puter Pelung Probolinggo serta dibantu oleh Didik Efendi. Beberapa tokoh puter pelung yang ada di Probolinggo ikut serta, siap memberikan pembelajaran kepada penghobi puter pelung soal penilaian burung puter pelung.

Karena dengan adanya acara semacam ini menurut Agus Prasaja, para penghobi puter pelung bisa terus menyalurkan kegemarannya tersebut. Selain itu juga sebagai sarana untuk mengetahui sampai sejauh mana kualitas burung-burung yang ada. Karena hanya lewat lomba kualitas anggung burung puter pelung bisa diukur dengan baik.

Sementara itu bagi para pemula yang baru saja hadir di arena lomba, bisa cepat paham soal kualitas anggung burung puter pelung. Mana burung puter pelung yang punya suara bagus dan mana yang kurang sesuai pakem penilaian dengan melihat bendera koncer yang ditancapkan di masing-masing gantangan.

Karena tidak banyak dari penghobi puter pelung yang mau hadir di gantangan, apalagi membawa serta burungnya. Seperti malam itu, sebagian penghobi membawa serta burung puter kesayangannya masing-masing. Tetapi ada juga yang datang hanya sekedar melihat-lihat.

“Gelaran yang diprakarsai oleh Paguyuban Puter Pelung Probolinggo (P3Pro) sebagai wadah untuk memberikan edukasi dan membangkitkan gairah para penghobi puter pelung Probolinggo yang akhir-akhir ini agak lesu dan sepi dari gelaran,” jelas Agus Prasaja.

Yang hadir menikmati jalannya acara
 

“Hal ini memang dimaksudkan untuk menumbuhkan semangat para pelung mania di kota mangga ini untuk bangkit kembali,” tambahnya. Dan malam itu, setelah sekian lama Probolinggo sepi dari gegap gempita gelaran lomba puter pelung, gantangan Patimura jadi saksi bahwasanya hobi anggungan ini belumlah habis.

“Selain itu gelaran ini juga bisa buat pembelajaran bagi para juri dan calon juri agar nantinya gelaran bisa diadakan secara kontinyu. Memang kegiatan lomba di Probolinggo sempat vakum lama. Makanya kami gelar kembali agar rekan-rekan puter pelung mania bersedia kembali ke gantangan,” imbuh Didik Efendi pemilik Double D Bird Farm.

“Alhamdulillah, teman-teman puter pelung mania Probolinggo sangat antusias dalam mengikuti gelaran latber kali ini. Kita juga sepakat untuk kembali bersama-sama menggelar gantangan rutin setiap dua minggu sekali.”

Acara penjurian berjalan lancar
 

“Kami akan terus berbenah agar hobi puter pelung di Probolinggo mengalami peningkatan yang lebih baik lagi dan penghobi semakin bersemangat,” ujar Ony pemilik Dewa Anker BF. “Salah satunya ya harus lebih sering menggelar kegiatan seperti ini.”

Hanya satu kelas yang dilombakan, yakni kelas Pemula. Ini dimaksudkan untuk memberikan ruang kepada yang benar-benar pemula untuk ambil bagian dan turut serta meramaikan acara. Kegiatan malam itu menggunakan sistem empat babak dengan durasi waktu 15 menit di tiap babak.

“Agar selesainya acara tidak terlalu larut. Mengingat yang hadir malam itu berasal dari beberapa lokasi yang domisilinya jauh bahkan ada peserta yang dari perbatasan kota Pasuruan,” jelas Ony lagi.

“Alhamdulillah, dari total peserta yang hadir juga terlihat wajah-wajah baru,” tutur Didik. Gantangan berkapasitas 54 itu memang hanya terisi separuhnya, namun para penggantang tetap semangat untuk mengadu kualitas gaco-gaco yang masih usia muda.

Sementara jalannya latber terlihat cukup ketat dan seru. Meskipun gaco yang turun didominasi oleh burung-burung baru, bukan berarti kualitas dari burung tersebut biasa-biasa saja. Karena ternyata gaco yang mereka usung juga punya kualitas mumpuni.

Para senior puter pelung dan pemula berkumpul kembali berbaur untuk saling bercengkrama karena lama tidak bersua sambil menikmati suguhan snack dan kopi dari panitia. Dukungan cuaca cerah berlangsung selama empat babak penjurian.

Juri yang memberikan penilaian begitu fokus memperhatikan penampilan burung
 

Akhirnya dewan juri memutuskan, juara pertama diraih Rasyid ring Kaffah BF 116 orbitan Djunaidi dari Nguling Kab. Pasuruan. Ini merupakan burung muda dan pertama tampil langsung berprestasi. Performa burung di gantangan 27 itu memang cukup apik.

Sementara Viola bergelang Djinggo 010 milik Djinggo Farm yang menempati nomor gantangan 29 sebagai juara dua. Dan Rossy di nomor gantangan 33 milik Pak Supar di posisi ketiga.

Malam itu cuaca sangat mendukung, jadi seharusnya burung bisa kerja maksimal. Memang tidak mudah mengkondisikan burung berkompetisi pada saat malam. Butuh persiapan dan paham akan karakter burung “Sebenarnya burung yang tampil cukup baik, tapi sayang kurang stabil,” kata Supriyanto pendatang baru.

 

Diakhir acara panitia mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan dan partisipasi puter pelung mania dalam menyemarakkan latber Probolinggo Hebat di gantangan Patimura BC, sehingga gelaran benar-benar berjalan meriah. Harapannya bagi penggemar puter pelung yang kemarin belum sempat hadir mudah-mudahan di gelaran berikutnya bisa hadir. (Ramlee/Pra)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayam Hutan Merah, Nenek Moyang Ayam Peliharaan Ternyata sangat Pemalu

Ayam Hutan Merah (Gallus gallus) merupakan sejenis burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 78 cm, dari suku Phasianidae. Suku Phasi...