Blog Hobi dan Informasi

Jumat, 13 Oktober 2023

Tiket Gratis Peserta Tetap Berkesempatan Jadi Juara di Kaderisasi Juri Junior Daerah Pengcab PPPPSI Madiun



(Menolak lupa) Program pelatihan juri junior daerah menjadi agenda yang sudah harus segera dieksekusi oleh Pengcab PPPPSI Madiun. Maka pada Sabtu, 26 November 2022, bertempat di Gantangan Benggol Joyo Jln Ardodali 39 Kota Madiun, Pengcab Madiun pun menggelar acara tersebut untuk mengisi kekosongan tenaga juri di wilayah kerjanya.

Sudah beberapa pekan Pengcab Madiun tidak lagi mengadakan gantang bareng puter pelung di kota yang dijuluki kota pendekar ini. Bukan tanpa alasan tentunya, libur gantang selama ini dikarenakan tenaga juri yang dimiliki Pengcab Madiun bisa dikatakan tidak ada.

Program kerja Pengcab Madiun yang sangat mendesak memang mendidik juri-juri baru. Kaderisasi juri sudah harus dilakukan mengingat kondisi saat ini tidak memungkinkan untuk terus menggunakan tenaga juri dari luar Madiun.

Pengcab PPPPSI Madiun adakan kaderisasi juri-juri baru
 

“Selama ini kita selalu meminta bantuan juri dari luar Madiun seperti dari Ponorogo, Ngawi, maupun Nganjuk. Untuk itu biaya yang dikeluarkan untuk honor juri juga semakin membengkak yang berakibat setiap acara gantangan jadi minus keuangannya,:” jelas Lucky Sugiarto, Ketua Bidang Lomba Pengcab Madiun.

“Maka dari itu, akhir-akhir ini sedang ramai diperbincangkan dan dicari jalan keluarnya di group WA Pengcab PPPPSI Madiun. Satu-satu jalan ya harus mengadakan kaderisasi juri kembali, untuk itu ditawarkan kepada siapa saja yang berminat menjadi juri,” tambah pemilik Kandang Songo BF ini.

Om Mbieng Pogo BF (baju lorek) selalu aktif di setiap latihan
 

Pengcab Madiun yang dinahkodai Ir. Heri Suprapto dan dibantu Lucky Sugiarto, berusaha mewujudkan jalan keluar permasalahan yang selama ini menjadi ganjalan. Beberapa teman juri ocehan di Madiun siap bergabung dan membantu Pengcab Madiun untuk dijadikan juri puter pelung.

“Dengan berbekal peserta seadanya, kami memulai untuk melatih juri-juri baru secara langsung di Gantangan Benggol Joyo,” terang Heri Suprapto. “ Juri-juri baru ini nantinya diharapkan bisa memperkuat Madiun di event-event loomba puter pelung baik di Madiun maupun di luar Madiun.”

Heri Suprapto (duduk) sedang menjelaskan pengisian form nilai
 

“Selama ini Pengcab Madiun masih mengadopsi juri-juri dari luar daerah jika mengadakan acara gantang. Juri kita habis, ada yang pindah domisili, ada yang kerja di luar kota juga,” ungkap Heri Suprapto pemilik Upap BF, ketika dikonfirmasi media pada Sabtu sore.

“Kita berharap Pengcab Madiun bisa mulai menggeliat dalam arti meningkatkan kegiatan terutama latihan rutin atau bisa mengadakan latber dan liga. Dengan adanya kegiatan seperti ini akan menarik pemula atau masyarakat yang selama ini tidak mengenal puter pelung untuk bisa ikut menggemari,” harapnya.

Layaknya lomba juri-juri baru serius pantau burung yang dinilainya
 

Pengcab Madiun, akan mulai melakukan upaya untuk memulai kembali kegiatan. Geliat hobi puter pelung harus ditampakkan dan ditunjukkan kepada masyarakat dengan tujuan mereka bisa mengenal, tertarik, dan akhirnya mau bergabung dalam hobi tersebut.

Langkah untuk segera menggelar lomba dipandang sangat perlu, dengan begitu hobi para penggemar burung anggungan ini dapat mendapatkan tempat yang tepat. Dan juga harus diakui bahwa proses menarik minat masyarakat untuk menyenangi puter pelung butuh kerja keras dan kesabaran.

Para senior mendampingi juri-juri baru yang sedang bertugas
 

“Kegiatan kaderisasi juri sebagai wujud kepedulian kami atas masa depan hobi puter pelung khususnya di Madiun. Alhamdulillah, niat baik ini direspon oleh teman-teman kicau yang peduli,’ tambah Heri.

Tidak membutuhkan waktu lama untuk penyesuaian bagi juri-juri yang baru dilatih. Sebelumnya Yuwono dan Alvin yang mengikuti pelatihan dan pemahaman penilaian puter pelung memang sudah lama malang melintang di lomba ocehan. Dari segi mental sudah jadi, tinggal penyesuaian teknis pemberian nilai sesuai pakem lomba puter Pelung di PPPPSI saja.

(dari kiri) Jamari, Yuwono, Heri, dan Alvin sedang mempelajari rekap penilaian
 

Pengcab Madiun berharap, kedepan dengan lahirnya juri-juri baru di Madiun selain sebagai penyegaran juga diharapkan bisa melakukan penjurian dengan fair play sesuai kualitas burung yang dinilai. Serta bisa menjalankan amanah sebagai pengadil yang betul-betul netral dari intervensi pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan jalannya event lomba.

Secara telaten Hari Suprapto yang memberikan materi penjurian memberikan arahan kepada juri-juri baru tersebut untuk melakukan tugas yang dibebankan dengan baik. Sejumlah burung di gantangan menantikan penilain mereka.

Yuwono, juri senior ocehan Madiun yang siap membantu di puter pelung
 

Penilaian secara nyata dilakukan dengan format empat babak berdurasi waktu 20 menit, layaknya lomba yang sebenarnya. Ini sekaligus bertujuan memberikan pengalaman secara langsung dalam menilai suara burung dan meningkatkan pemahaman terhadap sistem penilaian.

Yuwono yang dimintai komentarnya merasa senang, “Saya merasa senang bisa bantu di puter pelung, karena ternyata menilai puter pelung ada jalan ceritanya mulai awal sampai akhir. Gak bisa asal memberikan nilai atau malah nggandul dengan juri lainnya. Kita dituntut punya feeling dan kemampuan untuk memberikan nilai pada anggungan burung.”

“Sebagai juri baru di puter pelung, saya merasa tambah banyak wawasan dan pengalaman serta tambah ilmu tentunya,” kata Alvin bersemangat. “Ternyata menilai puter pelung gak semudah menilai seperti di ocehan, ada tahapan di setiap bunyi yang akan ditorehkan nilainya.”

 

Diakhir penjurian, ditentukan posisi kejuaraan. Untuk juara pertama Alexa Jr orbitan Pogo BF, menggunakan ring Pogo 621 yang digantang pada nomor 42 ditetapkan sebagai peraih podium pertama.

Disusul kemudian oleh Capjay besutan Putra BF ternakan Upap 137 yang digantang pada nomor 35 sebagai peraih tempat kedua. Sedang urutan ketiga diraih oleh Terlena milik Nurmada produk ternak Ant 90 yang menempati nomor gantangan 41. (Ramlee/KD 9)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayam Hutan Merah, Nenek Moyang Ayam Peliharaan Ternyata sangat Pemalu

Ayam Hutan Merah (Gallus gallus) merupakan sejenis burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 78 cm, dari suku Phasianidae. Suku Phasi...