Blog tentang hobi dan kreasi jadi rejeki

Sabtu, 14 Oktober 2023

Arzello One dan Pegasus Tunjukkan Kualitasnya di Latbernil “DMS Bersatu Kembali”, Ajak Para Senior Kembali ke Lapangan



(Menolak lupa) Kembali PPDSI Surakarta menggelar Latbernil pada Minggu, 27 November 2022. Kali ini kegiatan melatih burung derkuku di Solo mengambil tema “DMS Bangkit Kembali’ dan dekoe mania Solo Raya tetap bersemangat untuk terus mengeksiskan hobi burung derkuku. Lapangan Gawanan Jl. Adi Sumarmo No.149, Krobyongan, Gawanan, Kec. Colomadu, Kab. Karanganyar, menjadi pilihan untuk bisa terus menyalurkan hobi mereka.

Latbernil (latihan bersama dinilai) derkuku bertajuk DMS Bersatu Kembali, sesuai dengan slogan DMS paseduluran sak lawase mengajak siapa saja untuk kembali bersatu kembali, guyub rukun seperti dulu lagi. Perbedaan persepsi pasti ada, tetapi dengan bahasa hobi diharapkan bisa merekatkan siapa saja kedalamnya.

“Dalam suatu organisasi selalu saja ada permasalahan plus minusnya, suka dan tidak sukanya. Hal ini kita anggap wajar dan lumrah yang penting jangan sampai ambyar seperti lagunya Didi Kempot,” kata Ketua PPDSI Surakarta, Agung Cahyanto.


Dekoe mania mulai mengerek burung gaconya

“Dengan dilaksanakannya latbernil ini semoga isu yang tidak jelas akan terjawab,” ungkap Agung. “Mari kita merapatkan barisan karena kedepannya Gatangan Gawanan sepenuhnya yang merawat ada pada tanggung jawab PPDSI PengCab Surakarta dan tidak lagi pada P3SI dari satu sisi memang berat tapi apa boleh dikata kita harus latihan mandiri,” terangnya.

Menurut Agung, yang juga sebagai pemilik Sadewa BF, latihan bersama dinilai (latbernil) ini memang diusahakan rutin digelar setiap bulan. Dimana pesertanya, dari Solo dan sekitarnya saja. Panitia tidak mengundang mania derkuku dari luar kota.

“Betul dan sengaja latihan bersama dinilai ini kita adakan setiap bulan sekali. Dengan maksud, supaya para penggemar derkuku yang kebanyakan masih pemula, bisa belajar langsung soal penilaian derkuku lomba sesuai dengan pakem PPDSI. Dan juga biar mereka cepat paham, kualitas derkuku yang layak untuk lomba,” terang Agung.


Latbernil benar-benar jadi ajang latihan buat para penghobi burung derkuku

“Total ada 43 gantangan yang terisi, yah cukup lumayan dan boleh di bilang sukseslah,” tambah Jatmiko, salah satu panitia. “Latbernil kali ini dibuka dua kelas saja yakni kelas Pemula dan kelas Bebas. Hal ini hanya untuk melatih mental tanpa memperhitungkan juara.” 

Ini merupakan kesempatan bagus untuk melatih mental dan kualitas jago-jago derkuku muda yang punya prospek cerah. Khususnya jago-jago dari produk peternak lokal. Sebelum jago-jago tersebut diturunkan di lomba-lomba besar regional maupun nasional.

“Benar, dengan adanya latihan dinilai, juga memberi kesempatan bagi teman-teman peternak lokal untuk menjajal mental serta kualitas produknya sendiri. Dan Alhamdulillah, hari ini banyak jago-jago anyar produk peternak lokal mulai bermunculan. Mudah-mudahan ini awal yang baik untuk merangsang semangat para peternak lokal,” tandas pemilik JAT BF.

Para pemula yang tidak pernah takut kalah

Meski cuaca akhir-akhir ini seringkali turun hujan dengan intensitas cukup tinggi namun cuaca cerah berawan sepanjang penjurian membuat persaingan perebutan posisi kejuaraan berlangsung sengit. Empat babak penjurian berlangsung tanpa hambatan. Setelah melalui uji kualitas selama empat babak akhirnya ditentukan posisi kejuaraan.


Di kelas Pemula burung yang bernama Pegasus ring Sword yang ada di tiang nomor 43 milik Daud Toni Solo mantap di papan atas dengan perolehan stabil 4 warna empat babak. Pada posisi kedua ditempati oleh Abimanyu ring PSG 158 di kerekan nomor 58 besutan Bambang HW Sukoharjo.

Latbernil yang diminati murah meriah gayeng
 

Juara satu dan dua selama penjurian saling susul dan nikung secara ketat namun tidak saling pukul. Kedua burung sama-sama memperoleh bendera empat warna. Juri perekap yang menentukan siapa pemenangnya. Sedang ditempat ketiga ditempati Pengging Sepuh debutan Irul Pak Tani dari Colomadu dengan ring Sadewa 025 di tiang 39.

Yang jadi sorotan justru peserta yang ada di gantangan 47 milik Jatmiko dari Solo. Sepanjang babak cuman mbekur-mbekur saja. Ternyata di sampingnya ada yang sengaja nggantang burung betina. “Ada burung semlohe cantik ayu kinyis – kinyis tur lenjeh kaya bu Sri Idamane Pak Iman,” seloroh Ayub yang selalu tebar guyonan gombal.

Agus Nirum dan Budi Petir
 

Hal ini terungkap setelah pemiliknya mengakui terus terang pada saat pendataan burung. “Maaf yang tahu wartawannya saja tidak usah kita sebut siapa itu,” katanya sambil tertawa lepas. “Oh mulane…pantesan…ha..ha..ha,” sahut yang lain sambil tertawa terpingkal-pingkal.

Sementara di kelas Bebas ini juga menjadi tolok ukur kemapanan dan konsistensi dari burung Arzello One bergelang MTJG 441 milik Nanang MTJG Karanganyar yang memperoleh bendera 4 warna pada babak pertama dan keempat.

Di babak kedua dan ketiga mampu memperoleh 5 warna, membuat Arzello One dinobatkan sebagai pemenang di kelas Bebas ini. Beberapa waktu lalu Arzello One juga moncer di Latber DMS 5.

(kika) H. Bambang HW, Wiwid, dan Agung C, para senior yang konsisten hadir ditiap latberan
 

Sedangkan tempat dua ditempati oleh Anak Birawa ring PSG 76 rawatan Bambang HW Solo. Anak Birawa masih kurang stabil setelah hanya mendapatkan lima warna pada babak ke tiga dan empat warna tiga kali.

Bambang HW sendiri sukses mengantar lima burungnya yang turun menorehkan prestasi semuanya, baik di kelas Pemula muapun kelas Bebas. “Kagem ngrameke (buat meramaikan) Mbah Cemani (sebutan trendy Bambang HW) daftar 5 Pak Jat,” ujar Bambang HW kepada Jatmiko singkat, saat mendaftarkan burung-burungnya.

Nanang terima bendera kejuaraan di kelas Bebas
 

Di posisi ketiga ada burung yang mempunyai harapan menjadi lebih baik kedepannya yakni Zidane ring Sword debutan Daud Toni Solo. Zidane terdiam pada babak pertama dan kedua. Memasuki babak ketiga langsung melejit dengan empat warnanya, bahkan di babak keempat sukses raih lima warna.

Zidane ternyata suksesor berikutnya dari kandang Sword. Sebab, Zidane ternyata adik dari Gladiator, andalan Daud Toni. Karena masih muda dan belum teruji benar di lapangan, maka kans jadi lebih baik tebuka lebar. Tinggal mengasah kemampuannya.

Daud Toni sukses di kelas Pemula
 

Di akhir acara panitia menyampaikan keinginannya kembali agar para senior derkuku di Solo mau kembali turun ke lapangan. “Panitia hanya bisa berpesan marilah kita rapatkan barisan “ono rembug ayo dirembug bareng” ini hanya urusan organisasi hobi,” tutur Agung Sadewa.

“Yang jelas pengurus tidak punya tendensi maupun niatan apapun pada anggotanya. Jadi jika ada salahnya mohon dimaafkan. Monggo para senior-senior seperti Pak Kuncoro KBS, Pak Gunarso, Pak Handoko, Pak Wagiman GSM, mohon sudi turun kembali ke lapangan. Kita berharap event latbernil, latberan, dan lomba derkuku di Solo lebih semarak lagi, terima kasih.” (Ramlee/Jat Solo)

 


 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Latber Malam Road to Margo Trophy, Jaladri dan Maha Raja Raih Bendera Enam Warna, Bimo Juara

Setelah sukses pada penyelenggaraan latber sebelumnya, Latber Road to Margo Trophy kembali digelar pada Sabtu, 14 September 2024 di Gantanga...