Blog Hobi dan Informasi

Rabu, 14 Agustus 2024

Everest dan Fucky Boy Rebut Podium Juara Latber Road to Margo Trophy



Gantangan Jawara Arena di Jl. Pringgolayan, Plumbon, Banguntapan, Kec. Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta kembali diramaikan oleh kehadiran para penghobi puter pelung. Mereka hadir dalam rangka memenuhi undangan panitia Latber Puter Pelung Road to Margo Trophy yang digelar oleh Pengcab PPPPSI Bantul pada Sabtu malam, 3 Agustus 2024.

“Alhamdulillah Sabtu malam kemarin Pengcab Bantul bisa kembali menggelar Latber Puter Pelung dengan tajuk Road to Margo Trophy,” terang Luckek salah seorang panitia. Kegiatan ini sebagai bentuk eksistensi Pengcab Bantul dalam menekuni hobi burung anggungan puter pelung.

Pengcab Bantul bangkitkan kembali semangat penghobi hadir ke gantangan

“Acara Latber Puter Pelung Road to Margo Trophy sengaja kami gelar untuk meramaikan kembali hobi puter pelung,” jelas Luckek. “Kami mengundang rekan-rekan kwok mania Jogja untuk hadir mengikuti kegiatan kami.”

“Kami hadir menyapa kwok mania untuk terus menebar semangat dan eksistensi di dunia hobi puter pelung,” tambah Luckek. Lebih lanjut disampaikan bahwa lewat event-event seperti ini diharapkan jalinan silaturahmi bisa tetap terjaga dengan baik antara sesama kwok mania.

Gantangan yang tersedia nyaris penuh dipadati peserta

“Saya kira hanya dengan adanya kegiatan hobi seperti ini, maka kami bisa terus bersilaturahmi. Karena satu sama lain memiliki kesibukan, jadi inilah sarana kami bisa tetap bertemu, bersenda gurau, dan mempererat jalinan persaudaraan.”

Masih menurut Luckek bahwa kegiatan ini akan diusahakan menjadi agenda tetap tiap bulannya. Pihaknya merasa kesulitan karena tidak banyak yang bisa diajak untuk mengadakan gelaran semacam ini. Sebagian mengaku sudah tidak punya lagi burung puter pelung. Sebagian lagi memang enggan kerepotan.

“Tetapi Insya’Allah Latber Road to Margo Trophy akan menjadi agenda tetap bulanan Pengcab Bantul. Tujuan kami ingin meramaikan kembali hobi puter pelung di Jogja juga berharap dengan kegiatan seperti ini dapat menghasilkan puter pelung kelas lomba yang bisa menjadi jawara di arena-arena lomba.”

Lebih lanjut disampaikan bahwa kegiatan ini merupakan agenda yang akan tetap tergelar selama masih diinginkan oleh peserta. “Selama masih ada yang mendukung, maka kegiatan ini akan tetap ada, karena tujuan kami adalah untuk memberikan wadah bagi kwok mania yang ingin menyalurkan hobinya,” ungkap Kabul pemilik Gantangan Jawara Arena.

Penghobi begitu menikmati jalannya acara

“Latber Puter Pelung Road to Margo Trophy adalah jalan awal bagi kami untuk kembali eksis di dunia hobi puter pelung, terutama di Bantul,” terang Kabul yang juga sebagai pemilik Margo Trophy tersebut. “Kegiatan ini adalah bentuk keinginan dari rekan-rekan untuk kembali menyibukkan diri dengan hobi puter pelung.”

Agenda lomba Pengcab Bantul sengaja dilaksanakan pada malam hari karena pada pagi hari gantangan ini dipakai oleh kegiatan kicau mania. Namun begitu semua yang hadir sangat menikmati jalannya acara. Sementara itu perang perebutan posisi kejuaraan berjalan seru.

Everest dinobatkan sebagai juara pertama di kelas Bebas

Tiga babak penjurian berlangsung tanpa ada hambatan. Panitia sengaja memakai format penjurian selama tiga babak agar selesainya gelaran tidak terlalu larut malam. Kelas Pemula yang dilombakan terlebih dulu berjalan ketat.

Hingga akhirnya podium pertama menjadi milik Fuck Boy, burung bergelang Royal Merapi besutan Neo RM Sleman yang digantang pada nomor 21 mampu mengungguli puluhan kontestan lainnya. Tempat kedua dimenangkan Darah Biru amunisi Daldiri Yogyakarta.

Darah Biru merupakan produk ternak Hadi 001 yang ada di gantangan 28. Posisi berikutnya direbut Blandring ring Arahiwang 34 orbitan Yudha dari Purworejo. Burung yang digantang pada nomor 38 berhasil mengamankan posisi ketiga.

Untuk kelas Bebas, perebutan juara didominasi dua burung yang ada di gantangan 28 dan 36. Keduanya tampil memukau dengan raihan bendera enam warna. Menuntaskan penilaian selama tiga babak akhirnya menampilkan burung yang ada di gantangan nomor 36 sebagai juaranya.

Bos Boy menerima bendera koncer kedua kelas Bebas berkat penampilan Maha Dewa

Everest bergelang B2W milik B2W BF Godean berhasil menorehkan prestasi tertinggi berkat raihan bendera enam warna sebanyak dua kali. Sedangkan podium kedua diamankan oleh Maha Dewa bergelang BOSS 100 gaco Bos Boy setelah meraih bendera enam warna sekali. Melengkapi posisi tiga besar ada Jaladri ring Rapi 77 milik Wisnu di gantangan 19.

Di akhir acara, panitia mengucapkan terima kasih atas kehadiran peserta sehingga membuat acara sukses dan lancar. Permintaan maaf juga disampaikan jika ada hal-hal yang kurang berkenan selama acara berlangsung. Banyak penghobi yang menginginkan segera diadakan kembali gelaran serupa.

Parikesit ada di tempat ketiga kelas Bebas

Pihak panitia pun merespon permintaan tersebut dengan mengagendakan kegiatan serupa pada Sabtu, 24 Agustus 2024. Melalui Luckek, panitia berjanji akan menggelar acara yang lebih meriah, agar para penghobi mau kembali datang ke gantangan. (Ramlee)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayam Hutan Merah, Nenek Moyang Ayam Peliharaan Ternyata sangat Pemalu

Ayam Hutan Merah (Gallus gallus) merupakan sejenis burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 78 cm, dari suku Phasianidae. Suku Phasi...