Blog tentang hobi dan kreasi jadi rejeki

Minggu, 25 Agustus 2024

Paku Tanduk Rusa, Tanaman Hias Unik Penghias Rumah



Paku tanduk rusa (Staghorn ferns) merupakan jenis tanaman epifit yang memiliki bentuk daun yang unik menyerupai tanduk rusa. Paku tanduk rusa (Platycerium) adalah tumbuhan dari divisi Pteridophyta atau lazim disebut Paku-Pakuan, dan tersebar di seluruh bagian dunia, kecuali daerah bersalju dan daerah gurun.

Total spesies yang diketahui sekitar 10.000 dimana sebagian besarnya tumbuh di daerah tropika basah yang lembab. Diperkirakan 3.000 spesies Pteridophyta tumbuh di Indonesia. Habitat asli paku tanduk rusa adalah hutan terutama hutan hujan tropis seperti di Indonesia.

Paku tanduk rusa umumnya tumbuh pada cabang-cabang pohon besar

Tanaman ini menyukai pepohonan besar yang seringkali tumbuh berdampingan bersama epifit lain seperti dari famili Orchidaceae. Paku tanduk rusa umumnya tumbuh pada cabang-cabang pohon besar dengan kondisi ternaungi hingga 60% dari cahaya matahari penuh.

Baca juga : Suplir, si Cantik Klasik yang Menyejukkan Mata

Sebagian besar tanaman paku tanduk rusa ditemukan di hutan hujan tropik dengan kelembaban udara relatif tinggi (> 70 %). Namun ada jenis paku tanduk rusa yang tumbuh di daerah yang reIatif kering (kelembaban 60% atau kurang).

Tanduk Rusa Platycerium willinckii

Jenis tanduk rusa yang beradaptasi pada kondisi kering memiliki bentuk daun penyangga terbuka di bagian atasnya, sedangkan jenis yang hidup di daerah yang lebih lembab cenderung memiliki daun penyangga lebih tertutup.

Tanaman ini umumnya tidak toleran terhadap kondisi Iingkungan kurang dari 10 °C. Secara tampilan, juntaian daun (ental) Platycerium memang berbeda dengan tumbuhan paku lainnya. Ia memiliki ental bercabang-cabang, menjuntai ke bawah dan tampak seperti tanduk rusa.

Karena bentuk daunnya yang unik, masyarakat sering menjadikan tanaman ini sebagai tumbuhan hias. Di Tanah Air, terdapat lima varietas paku tanduk rusa yang berhasil diidentifikasi. Salah satu di antaranya ialah Platycerium willinckii, jenis paku endemik yang berasal dari Pulau Jawa.

Pada dasarnya, tumbuhan paku diklasifikasikan ke dalam beberapa kelas. Yaitu Psilophytinae (Paku Purba), Lycopodinae (Paku Rambut), Equisetinae (Paku Ekor Kuda), dan Filicinae (Paku Sejati). Paku tanduk rusa sendiri tergabung dalam kelas Filicinae.

Tanduk rusa Platycerium superbum


Karena itu spesies paku tanduk rusa dapat dicirikan melalui bentuk daun yang besar (makrofil), bertangkai, dan tampak menggulung saat usia muda. Akar tanaman ini terlihat berserabut, dengan bagian batang rimpang yang tegak panjang dan berbulu.

Baca juga : Pakis Sayur, Tumbuhan Paku-Pakuan Hutan yang Sangat Nikmat Dibuat Masakan

Jika diperhatikan, batang paku tanduk rusa tidak memiliki cabang dan berwarna kecokelatan. Daunnya tergolong sebagai daun majemuk dengan dominasi warna kehijauan. Posisi anak daun Platycerium berselang-seling, bagian ini umumnya tumbuh sepanjang 2 – 5 cm dan lebar 0,5 cm.

Tanduk Rusa Platycerium hillii

Sebagian varietas paku tanduk rusa memiliki tepian daun bergelombang dengan permukaan berbulu halus. Sedang sebagian lainnya mempunyai tepi bergerigi, serta bagian ujung daun yang meruncing. Tanaman tanduk rusa mempunyai spongarium. Yakni tempat pembentukan spora yang bisa terdiri dari satu sel atau bisa disebut juga merupakan multisel.

Spongarium terdapat pada di bagian bawah permukaan daun, tertutup rambut, bentuk bintang, bercabang dua sampai empat. Panjangnya sekitar 10-12 cm, lebar 2-3 cm, berwarna hijau muda atau hijau kebiruan. Bagian ini diidentifikasi melalui corak warnanya yang tampak kuning keemasan.

Paku tanduk rusa, hidup di kawasan hutan yang tidak tertutup. Asupan matahari yang masuk cukup banyak, sehingga tingkat kelembapan udaranya relatif rendah. Beberapa jenis membentuk koloni rimpang (bercabang-cabang) sehingga memiliki lebih daripada satu titik pertumbuhan, seperti P. bifurcatum.

Jenis-jenis semacam ini dapat diperbanyak secara aseksual dengan memisahkan rimpangnya. Namun demikian, ada pula yang hanya memiliki satu titik pertumbuhan sehingga soliter. Perbanyakan dengan spora terjadi jika spora tumbuh pada sudut batang pohon yang lembap. Bentuk gametofitnya mirip dengan kebanyakan jenis paku sejati, yaitu serupa jantung.

Tanduk Rusa Platycerium grande

Ada beberapa jenis paku tanduk rusa yang umum ditemui, seperti Platycerium bifurcatum. Tanaman ini berasal dari Australia Timur dan memiliki daun yang bercabang banyak, memberikan kesan seperti tanduk rusa yang menyebar luas. Platycerium superbum, atau yang dikenal dengan tanduk rusa raksasa karena ukurannya yang besar. Berasal dari hutan hujan timur Australia, daunnya tumbuh melingkar dan lebar, memberikan tampilan megah pada tanaman ini.

Baca juga : Semanggi, Gulma Tanaman Padi yang Mempunyai Sederet Manfaat

Platycerium hillii, berasal dari Australia Utara, tanaman ini memiliki daun yang panjang dan melengkung. Bentuknya yang unik membuatnya populer di kalangan pecinta tanaman hias. Platycerium coronarium, berasal dari Asia Tenggara, khususnya di daerah Filipina dan Thailand. Daun dari tanaman ini tumbuh besar dengan tekstur kasar dan menyerupai mahkota, sehingga sering dikenal dengan Tanduk Rusa Mahkota.

Tanduk Rusa Platycerium elephantotis

Platycerium grande, tanaman ini berasal dari Filipina dan memiliki daun berbentuk piringan yang lebar. Elegansi dari bentuk daunnya membuatnya dicari oleh banyak kolektor tanaman paku tanduk rusa. Kemudian yang umum dijunpai berikutnya adalah Platycerium wandae.

Platycerium wandae ini merupakan tanduk rusa dengan ukuran terbesar diantara spesies lainnya, berasal dari Papua. Tanaman ini memiliki daun yang terlihat megah dan dapat mencapai ukuran sangat besar jika dirawat dengan baik. (Ramlee)


Sumber : remen.id

Paku Tanduk Rusa, Tanaman Paku Berdaun Unik Incaran Kolektor Tanaman Hias


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Latber Malam Road to Margo Trophy, Jaladri dan Maha Raja Raih Bendera Enam Warna, Bimo Juara

Setelah sukses pada penyelenggaraan latber sebelumnya, Latber Road to Margo Trophy kembali digelar pada Sabtu, 14 September 2024 di Gantanga...