Blog Hobi dan Informasi

Senin, 05 Agustus 2024

Sansevieria Memiliki Keragaman Bentuk, Warna, dan Ukuran yang Sangat Memikat



Sansevieria atau yang biasa disebut dengan lidah mertua merupakan jenis tanaman hias yang populer dan banyak ditemui di sekitar pekarangan maupun kebun. Lidah mertua memiliki banyak ragam variasinya. Ini karena perbanyakan yang dilakukan pada tanaman ini tidak selalu menghasilkan fenotipe yang sama dengan induknya.

Penamaan sansevieria biasanya mencantumkan nama spesies kemudian diikuti dengan nama varietas atau kultivarnya. Nama varietas atau varian ditulis dengan menyertakan tulisan “var”, sedangkab kultivar biasanya ditulis dalam tanda petik (“…”). Nama kultivar bisa berasal dari nama daerah, julukan tertentu, atau berdasarkan nama orang yang berhasil menghasilkan kultivar tersebut.

Sansevieria Trifasciata Hahnii

Hingga saat ini, sedikitnya telah ditemukan 60 spesies sansevieria dengan 800 varitas dan kultivar. Kultivar sansevieria bisa terbentuk secara alami maupun dengan rekayasa manusia. Jumlah kultivar yang ada saat akan terus bertambah mengingat semakin banyak dilakukannya proses hibridisasi dan mutasi. Tidak mustahil pula sudah ditemukan lagi spesies baru di alam.

Baca juga : Lidah Mertua, Tanaman Sukulen Kaya Manfaat Bagi Manusia dan Lingkungan Sekitar

Hibridisasi merupakan proses perkawinan silang antar kultivar atau sub spesies, antar spesies, antar genus, atau antar family. Keturunan yang dihasilkan disebut hybrid atau hibrida. Sifat hibrida berbeda dengan tanaman induknya.

Sansevieria Golden Hahnii

Bahkan bisa menjadi spesies atau kultivar baru. Hibridisasi bisa terjadi secara alami atau buatan. Hibridisasi alami bisa terjadi dengan bantuan angin atau serangga. Sementara, hibrida buatan dilakukan oleh para breeder atau pemulia tanaman.

Sedangkan mutasi bisa terjadi sebab tanaman sansevieria ini diketahui ternyata sangat mudah mengalami mutasi. Ini karena tanaman sansevieria memiliki gen yang tidak stabil. Terutama jenis Sansevieria trifasciata. Pada sansevieria, mutasi ini sering disebut dengan “chimera”.

Perbanyakan sansevieria dengan stek rimpang

Perubahan yang terjadi menyangkut warna daun, corak warna daun , atau bentuk daun. Anakan tanaman yang mengalami mutasi, sama halnya dengan hibrida, bisa menjadi kultivar atau spesies baru. Mutasi yang terjadi pada sansevieria bisa bersifat sementara, namun bisa juga permanen.

Baca juga : Cara Perawatan Tanaman Sansevieria atau Lidah Mertua

Tanaman yang mengalami mutasi sementara akan kembali seperti asalnya jika mendapat perlakuan tertentu. Mutasi ini diantaranya sebabkan oleh perbanyakan sansevieria melalui stek daun. Contohnya hasil stek daun Sansevieria hahnii bisa menjadi Sansevieria golden hahnii. Namun stek daun Sansevieria golden hahnii, anakannya akan menjadi Sansevieria hahnii kembali.

Perbanyakan sansevieria dengans tek daun

Mutasi sementara juga akan menjadikan sansevieria kembali seperti asalnya karena perubahan perlakuan perawatan. Pemberian pupuk organik cair secara berlebihan dapat menyebabkan perubahan bentuk daun yang bersifat sementara. Setelah pemberian pupuk dihentikan, sansevieria tersebut akan kembali ke bentuk semula.

Mutasi permanen yang terjadi pada sansevieria bersifat tetap. Mutasi permanen dapat dapat diupayakan dengan penyinaran dengan sinar ultraviolet, sinar X, atau sinar gamma. Penyinaran ini dilakukan untuk mengubah susunan kromosom dalam gen tanaman.

Sansevieria Hahnii Hybrid

Perubahan ini akan diturunkan ke anakan yang dihasilkan dari rimpang, stek pucuk, atau setek rimpang. Namun mutasi ini tidak menjamin akan diturunkan ke anakan hasil dari stek daun atau persilangan. Muatasi permanen dapat juga diupayakan melalui pemberian kolkisin (Colchicines).

Baca juga : Ratusan Sansevieria Tampil di Kontes Nasional Sansevieria 2024 Bangga Sidoarjo, Lagu Kebangsaan Awali Acara

Pada beberapa kasus, tanaman yang bermutasi akan menghasilkan tunas anakan yang seluruh daunnya berwarna kuning atau keputih-putihan. Sansevieria seperti ini tentu saja akan sangat menarik. Namun, ada hal penting yang harus diperhatikan ketika menemukan anakan yang sama sekali tidak memiliki hijau daun seperti ini.

Sansevieria albino

Anakan seperti ini tidak boleh dipisahkan dari induknya. Karena, anakan yang bisa dikatakan albino ini tidak bisa berfotosintesis sendiri dan hanya mengandalkan asupan makanan dari induknya. Hal ini penting diperhatikan untuk yang akan membeli sansevieria albino. Karena, jika terpisah dari induknya, dipastikan sansevieria ini tidak akan bertahan lama. (Ramlee)

 

Sumber : remen.id

Sansevieria Tanaman Hias yang Mempunyai Bentuk dan Warna Daunnya Sangat Beragam


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayam Hutan Merah, Nenek Moyang Ayam Peliharaan Ternyata sangat Pemalu

Ayam Hutan Merah (Gallus gallus) merupakan sejenis burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 78 cm, dari suku Phasianidae. Suku Phasi...