Blog Hobi dan Informasi

Minggu, 15 September 2024

Mandi Pasir, Tingkah Laku Normal Unggas maupun Burung untuk Membersihkan Bulu dan Parasit



Mandi pasir/debu (dust bathing) merupakan tingkah laku normal yang biasa dijumpai pada ungags maupun burung. Mandi pasir atau yang lebih dikenal dengan istilah “kipu” merupakan tingkah laku hewan yang ditandai dengan aktivitas berguling-guling atau bergerak di atas debu atau pasir dengan tujuan membersihkan bulu (memperbaiki kondisi bulu) dan menghilangkan parasit. Persis seperti gerakan burung ketika mandi di air, namun ini di atas permukaan tanah.

Jadi mandi pasir hanya istilah, sebab yang bisa digunakan untuk mandi bisa pasir bisa juga tanah atau debu. Tingkah laku normal unggas ini sering disebut juga dengan tingkah laku natural atau alami dari unggas. Tingkah laku ini dapat didefinisikan sebagai tingkah laku yang biasa dilakukan oleh unggas ketika berada pada kondisi yang sama dengan habitat aslinya.

Yang rumahnya ada di desa atau mempunyai pekarangan luas dan memelihara ayam, pasti tidak asing dengan perilaku mandi pasir ini. Sering sekali terlihat ayam yang sedang mandi pasir atau bisa juga si ayam mandi debu, hingga bekas mandi pasirnya membentuk sebuah lubang.

Seekor ayam sedang mandi pasir

Selain ayam, beberapa jenis unggas dan burung juga suka mandi pasir atau mandi tanah. Burung perkutut, derkuku, atau burung branjangan, adalah contoh-contoh burung dan/atau unggas yang biasa mandi pasir. Burung atau unggas melakukan mandi pasir paling sering pada saat musim panas atau ketika air di sekitarnya sangat langka ditemukan.

Bagaimana cara burung mandi menggunakan debu? Awalnya, burung akan mengais tanah dengan kakinya untuk membuat sebuah kubangan. Setelah kubangan sudah jadi, burung akan masuk ke dalamnya, sambil bergulung atau bergoyang agar tubuhnya dipenuhi oleh debu.

Burung elang terkadang juga melakukan mandi pasir

Kemudian, burung akan mengepakkan sayapnya dengan sekuat tenaga untuk menyebarkan debu ke seluruh tubuhnya. Burung juga menggosokkan wajahnya ke tanah agar bulu di pipinya turut dibersihkan. Gerakan ini akan diulangi beberapa kali.

Baca juga : Memahami Beberapa Hal Mengapa Burung Murai Batu Mencabuti Bulunya Sendiri

Berdasarkan pengamatan, burung yang terbiasa mandi pasir, biasanya berumur panjang. Burung branjangan, dengan perawatan standar dan diberi tanah untuk mandi, umumnya bisa berumur sampai belasan tahun, atau bahkan lebih dari 20 tahun.

Sekelompok burung gereja sedang mandi pasir

Secara fisiologis, dust bathing berfungsi untuk menyeimbangkan konsentrasi lemak yang ada pada bulu burung. Terdapat beberapa faktor internal maupun eksternal yang memengaruhi tingkah laku dust bathing, termasuk ada tidaknya substrat (debu atau pasir), keberadaan parasit, panas, dan lain-lain.

Hasil penelitian dari para ahli menunjukkan bahwa mandi debu/pasir dan campuran tanah cukup efektif mencegah dan mengusir ektoparasit, khususnya tungau jenis Ornithonyssus sylviarum. Infeksi kutu pada ayam tidak hanya membuat kulit menjadi gatal saja, namun juga bisa menghambat produktivitas peternakan. Ayam atau unggas yang stres akibat infeksi kutu akan mengalami penurunan produksi telur hingga 10 – 15%.

Pada saat burung mandi pasir, sebenarnya burung ini juga mematuki sejumlah mineral yang diperlukan oleh tubuh. Yang disebut mineral inilah yang sangat berguna untuk burung, antara lain ada calcium, phosphor, iron (besi), manganase, iodium, cuprum, zinccum, magnesium, sodium dan kalium.

Mineral sesungguhnya adalah salah satu pembentuk utama tubuh makhluk hidup. Mineral ini membantu proses kimia dan elektrik yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup. Proses-proses kimia dan elektrik hanya akan berfungsi dengan benar apabila keseimbangan mineral yang sesuai diberikan pada sistem.

Seekor burung tengah asyik mandi pasir

Dalam hal ini bisa dicontohkan zat besi untuk darah, belerang untuk otot, kalsium untuk tulang, dan banyak lainnya yang secara umum memberikan kelancaran fungsional tubuh makhluk hidup. Mineral juga dibutuhkan untuk pembentukan darah dan tulang, keseimbangan cairan tubuh, fungsi syaraf yang sehat, fungsi sistem pembuluh darah jantung dan lain-lain.

Seperti vitamin, mineral berfungsi sebagai ko-enzim, memungkinkan tubuh melakukan fungsinya seperti memproduksi tenaga, pertumbuhan dan penyembuhan. Meskipun vitamin begitu penting, vitamin tidak dapat melakukan apa-apa untuk makhluk hidup tanpa mineral.

Branjangan sangat membutuhkan mandi pasir di dalam sangkarnya

Dengan cara mandi pasir inilah burung mendapatkan mineral yang dibutuhkan. Dalam kasus lain, burung perkutut yang diberi totok (kerangka/tulang) sotong atau cumi-cumi, juga mendapatkan mineral dari tulang cumi itu. Inilah salah satu penyebab mengapa burung perkutut yang dipelihara di sangkar juga bisa berumur bahkan sampai puluhan tahun.

Baca juga : Tetelo, Penyakit yang Menyerang Hewan Jenis Unggas saat Pancaroba

Sebenarnya semua burung perlu mandi pasir. Artinya, semua burung memang perlu mendapatkan mineral. Burung-burung yang tidak suka mandi pasir di alam aslinya, mereka mendapatkan mineral dari tanah yang ikut terangkut ketika burung makan makanan yang tergeletak di tanah, atau ketika dengan sengaja mereka mengorek-ngorek tanah untuk mendapatkan cacing dan sebagainya.

Bubukan batu bata

Demikian pula halnya dengan burung-burung yang kita pelihara di dalam sangkar. Mereka memerlukan mandi pasir, mereka perlu mandi tanah untuk mendapatkan mineral. Masalahnya adalah tidak semua burung suka mandi pasir lagi pula pasir atau tanah seperti apa yang harus kita gunakan.

Jika burung kurangan mineral, maka manifestasinya bisa macam-macam. Antara lain burung berulah (kalau kacer misalnya mudah mbagong, nguda laut atau mbalon atau uter/puther-Jawa; untuk cucak ijo misalnya kurang ngentrok atau kurang njambul).

Burung yang kurang mineral atau defisiensi mineral akan menunjukkan gejala seperti rachitis (tulang-tulang lembek, bengkok dan abnormal), paralysa (lumpuh), perosis (tumit bengkak), anak burung yang menetas cacat, urat keting (tendo), terlepas sendinya, tercerai (luxatio), paruh meleset, kekurangan darah, pucat dan lemah.

Dan hal yang paling sering juga bulu burung mudah patah sehabis mabung, tidak berkilau alias kusam. Sedangkan untuk burung indukan di penangkaran tidak segera bertelur, telur gagal, atau produktivitas telur sedikit, daya tetas rendah, terjadi banyak kematian embrio dan sebagainya.

Mineral khusus untuk burung

Untuk kebutuhan mandi pasir bagi burung bisa menggunakan bubukan batu bata yang disaring, Tidak disarankan menggunakan pasir karena butiran pasir sangat keras dan tajam yang bisa merusak bulu burung. Cari saja batu bata yang empuk jangan yang keras karena meski disaring, bubukan bata yang keras bisa juga merusak bulu burung seperti halnya pasir.

Gunakan tanah yang mengandung banyak mineral. Atau mencampur bubukan bata dengan bubuk mineral untuk burung yang tersedia di kios-kios burung. Bubuk mineral ini biasanya sudah mengandung calcium, phosphor, iron (besi), manganase, iodium, cuprum, zinccum, magnesium, sodium, kalium, vitamin B12 dan vitamin D3.

Dianjurkan menaburkan pasir atau bubukan batu bata di dasar sangkar branjangan

Cara paling mudah dengan mengisi bak karamba burung dengan tanah yang sudah dicampur dengan bubuk mineral dan memasukkan burung ke dalamnya seperti saat sedang memandikan burung. Beberapa burung akan mau melakukan kipu atau mandi pasir, sedangkan yang lainnya tidak. Untuk hal ini, memang perlu dilatih secara telaten dan sabar.

Baca juga : Memahami Kasus Radang Mata pada Burung Berkicau

Sementara untuk burung branjangan ataupun perkutut, tanah yang sudah tercampur mineral bisa digunakan sebagai dasar sangkar seperti yang biasa digunakan untuk burung branjangan. Dan bisa diganti sepekan sekali dengan campuran yang baru. Untuk burung di penangkaran, bak pasir/tanah bisa diletakkan di dalam kandang penangkaran.

Tungau parasit yang kerap ditemui di bulu-bulu burung

Kalau burung tidak mau mandi pasir perlu latihan secara telaten dan sabar melatihnya agar mau mandi pasir, Jika tetap tidak mau atau sulit bisa saja langsung memberikan bubuk mineral dengan cara mencampurnya ke dalam voer atau kroto (untuk burung yang mau makan kroto). Yang penting dalam hal ini adalah memastikan burung mendapatkan mineral yang tepat, pas dan terukur.

Dengan membiasakan burung mandi pasir/tanah, maka secara tidak langsung sudah memastikan burung kesayangan memiliki bulu kuat, mulus, berkilau sehabis molting atau ngurak alias mabung. Juga tidak mudah terkena rachitis (tulang-tulang lembek, bengkok dan abnormal), bebas paralysa (lumpuh), bebas perosis (tumit bengkak).

Indukan burung perkutut yang sehat

Anak burung yang baru menetas dalam kondisi sehat, burung tidak mengalami urat keting (tendo), burung tidak terlepas sendinya, tidak tercerai (luxatio), paruh tidak meleset, tidak kekurangan darah sehingga pucat dan lemah. Burung di penangkaran bisa segera bertelur, telur berisi, produktivitas tinggi, daya tetas tinggi dengan tingkat kematian embrio yang rendah. (Ramlee)


Sumber : remen.id

Mandi Pasir, Kebiasaan Burung untuk Membersihkan Bulu dan Menghilangkan Kutu


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayam Hutan Merah, Nenek Moyang Ayam Peliharaan Ternyata sangat Pemalu

Ayam Hutan Merah (Gallus gallus) merupakan sejenis burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 78 cm, dari suku Phasianidae. Suku Phasi...