Blog tentang hobi dan kreasi jadi rejeki

Senin, 16 September 2024

Kastuba, Tanaman Hias Berdaun Merah Kaya Nutrisi untuk Pengobatan Herbal



Bunga kastuba atau poinsettia (Euphorbia pulcherrima) adalah tanaman subtropis yang berasal dari Meksiko bagian selatan dan Amerika Tengah. Bunga Kastuba kali pertama dibudidayakan oleh bangsa Indian dari suku Aztec di Meksiko dengan sebutan cuetlaxochitl.

Tanaman kastuba telah menobatkan diri sebagai salah satu tanaman hias yang begitu menarik. Tanaman kastuba memiliki daun berwarna breaktea, yakni daun yang mempunyai tiga warna yaitu merah tua, merah jambu, dan putih. Keindahan warna merahnya membuat banyak penghobi yang menyukainya.

Tanaman kastuba di habitat alaminya

Bunga kastuba atau lebih familiar dengan sebutan Christmas Flower. Tanaman kastuba mulai menghiasi rumah dan pusat perbelanjaan saat menjelang perayaan natal. Bunga berwarna merah ini memang identik dengan perayaan natal. Karena kastuba kerap kali dijadikan sebagai hiasan natal karena keindahan warna merahnya.

Baca juga : Bunga Matahari, Tanaman Hias Berkhasiat Obat

Kastuba pertama kali dideskripsikan oleh orang Eropa pada tahun 1834. Poinsettia sangat terkenal dengan dedaunan merah dan hijaunya dan banyak digunakan dalam pajangan bunga. Nama umum bahasa Inggrisnya berasal dari Joel Roberts Poinsett, yang pertama kali berjasa memperkenalkan tanaman tersebut ke Amerika Serikat pada tahun 1820-an.

Warna merahnya yang begitu indah membuat kastuba selalu jadi hiasan natal

Tanaman dari family Euphorbiaceae ini banyak ditemukan daerah subtropis dan tropis. Kastuba merupakan tanaman semak yang mempunyai tinggi sekitar 1- 4 m dengan diameter batang 1- 5 m. Batangnya berdiri tegak dan mulus tanpa bulu atau rambut.

Daun kastuba berbentuk elips hingga oblong elips (elips memanjang), sedangkan bagian atasnya cenderung lanset (lonjong). Pada ujung daunnya melancip dan memiliki susunan tulang daun menyirip. Tangkainya kerap ditemukan adanya 2 hingga 4 lekukan.

Tanaman kastuba begitu diminati oleh penghobi tanaman hias

Panjang daun sekitar 10 – 18 cm. Bagian bawah daun seluruhnya berwarna hijau, bertangkai panjang, agak berambut bagian bawahnya. Bagian atas daun ketika waktunya berbunga secara serempak akan berubah menjadi warna merah. Daun tumbuh secara berselang-seling, ujung lancip atau meruncing dan tepi daun rata.

Baca juga : Bunga Telang si Biru Kaya Manfaat

Tanaman kastuba ini berbunga majemuk. Berbentuk cawan dalam susunan yang khas disebut cyathium, keluar dari ujung tangkai. Tiap cyathium berhadapan dengan daun pelindung yang besar, bentuk lanset, warnanya merah atau kuning.

Kastuba Merah

Cyathium tingginya 1 cm, hijau dengan taju merah clan satu kelenjar besar, pada sisi perut warnanya kuning oranye. Tangkai sari berwarna merah oranye. Bunga betina berada diantara bunga jantan yang tidak mempunyai mahkota, tetapi di sekitarnya memiliki bunga semu (cyathium).

Pada setiap cyathium terdapat daun pelindung (bract) yang berbentuk daun sejati yang berwarna merah, putih, kuning maupun warna lain sesuai dengan varietas nya. Daun pelindung (bract) merupakan ciri khusus dari Kastuba sehingga mudah untuk dikenali. Buahnya berbentuk kotak dengan panjang sekitar 1,5 cm, ketika masih muda berwarna hijau dan berubah menjadi cokelat saat sudah tua.

Kastuba putih

Tanaman Kastuba menunjukkan perbedaan warna dalam pertumbuhan daunnya. Perbedaan warna tersebut menunjukkan adanya perbedaan kandungan pigmen daun termasuk pigmen klorofil dan antosianin. Antosianin merupakan golongan senyawa flavonoid yang dapat dimanfaatkan dalam bidang kesehatan sebagai sumber antioksidan.

Baca juga : Aster, Bunga dengan Ratusan Spesies yang Mempunyai Beragam Manfaat

Kastuba memiliki sifat farmakologi pahit, sepat, bersifat sejuk dan toksin (beracun). Sifat ini berkhasiat untuk menghentikan pendarahan (hemostatis), sebagai pencahar (purgativum), menghilangkan bengkak, dan melancarkan ASI (galaktagog).

Tanaman kastuba tampak cantik sebagai tanaman hias

Karena sifatnya beracun, untuk penggunaan tanaman ini hanya dapat digunakan sebagai obat luar dengan dosis 10 gram herba segar untuk satu kali pemakaian. Kelebihan dosis dapat menyebabkan keracunan. Apabila terjadi keracunan, penawar yang digunakan berupa rebusan dari akar manis atau ganco.

Hasil penelitian menyatakan sifat obat dari tanaman kastuba dapat kontra indikasi dalam pengobatan lokal infeksi saluran pernapasan, malaria, eksim, asma dan penyembuhan luka. Senyawa antioksidan yang ditemukan pada kastuba antara lain flavonoid, alkaloid, terpenoid, dan saponin.

Budidaya tanaman kastuba

Daun Kastuba memiliki kandungan alkaloid, saponin, lemak dan amylodextrin. Senyawa tersebut memiliki fungsi yang dapat digunakan sebagai penyembuhan pada luka. Di negara asalnya, yakni Meksiko, tanaman ini sering digunakan sebagai ramuan obat tradisional di antaranya untuk mengobati sakit perut dan penyembuhan luka. (Ramlee)


Sumber : remen.id

Kastuba, Tanaman Hias Berkhasiat Obat


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Latber Malam Road to Margo Trophy, Jaladri dan Maha Raja Raih Bendera Enam Warna, Bimo Juara

Setelah sukses pada penyelenggaraan latber sebelumnya, Latber Road to Margo Trophy kembali digelar pada Sabtu, 14 September 2024 di Gantanga...