Blog Hobi dan Informasi

Jumat, 18 Agustus 2023

P4LSI Korwil Klaten Dikukuhkan Ketua Korda Jawa Tengah, Wadah Silaturahmi Komunitas Perkutut

 



Sabtu, 5 Agustus 2023, Pengurus P4LSI (Perkumpulan Pelestari dan Pecinta Perkutut Lokal Seluruh Indonesia) Korwil Klaten resmi dikukuhkan. Setelah sebelumnya kepengurusan Korwil terbentuk pada 12 Januari 2023 yang lalu. Acara yang dikemas sederhana namun khidmat itu pun berjalan sesuai rencana.

Pengurus P4LSI Korwil Klaten tersebut disahkan oleh Ketua Korda P4LSI Jawa Tengah, Adit Wardana, di lapangan Ds. Gondangsari, Juwiring – Klaten. Turut serta dalam pengesahan malam itu, Suparno Harjosubrata yang didapuk menjadi Ketua P4LSI Korwil Klaten. Beserta Wakil Ketua P4LSI Korwil klaten Arif Priyo Sunandar bersama 28 pengurus lainnya.

Pengukuhan itu disaksikan pula oleh Suhadi, Kepala Desa Gondangsari selaku Pelindung P4LSI Korwil Klaten. Juga dihadiri oleh puluhan undangan dari berbagai daerah di pulau Jawa. Kebetulan esok harinya dilaksanakan lomba resmi pertama dari Korwil Klaten.

Penandatanganan SK P4LSI Korwil Klaten oleh Ketua Korda P4LSI Jawa Tengah Adit Wardana
 

P4LSI sendiri mulai dideklarasikan di Padepokan Padang Jagad, Pati Jawa Tengah tahun 2017 silam. Kini sudah terbentuk Koordinator Daerah (Korda) di masing-masing provinsi di pulau Jawa ini. Dan terus dikembangkan lagi dengan pembentukan Koordinator Wilayah (Korwil) setingkat Kabupaten/Kota.

Tercatat sudah puluhan ribu yang sudah terdata sebagai anggota aktif P4LSI. Organisasi ini mempunyai tujuan untuk mengangkat eksistensi burung perkutut, khususnya perkutut lokal yang sempat tidak dianggap karena memang tidak ada event lombanya. Padahal burung perkutut lokal ini bagian dari sejarah budaya bangsa ini.

Penyerahan SK dari Ketua P4LSI Korda Jateng kepada Ketua P4LSI Korwil Klaten
 

Acara pengukuhan berlangsung sakral. Seluruh jajaran pengurus yang hadir mengenakan pakaian beskap. Beskap merupakan pakaian pria resmi dalam tradisi Jawa Mataraman yang kerap dikenakan dalam acara-acara resmi atau penting.

Masyarakat Klaten masih memegang teguh budaya Jawa (Kejawen). Keraton Surakarta merupakan pusat dari kebudayaan di Jawa Tengah. Dalam rangkaian acara tersebut juga dilantunkan sebuah kidung selain menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya, sebagai bagian dari NKRI harga mati.

Sambutan Suparno Harjosubrata Ketua P4LSI Korwil Klaten
 

Pada kesempatan itu, Kepada Desa Gondangsari Suhadi, menyatakan kebanggaannya dalam sambutannya. Karena Desa Gondangsari dipilih sebagai tempat melaksanakan event besar dan berterima kasih kepada pecinta perkutut lokal yang telah sudi datang ke Desa Gondangsari.

Adit Wardana selaku Ketua P4LSI Korda Jateng merasa senang dengan pengukuhan Korwil Klaten, karena itu artinya program yaang dicanangkan dapat berjalan dengan baik. Selanjutnya meminta Korwil Klaten bisa mengajak masyarakat ikut serta melestarikan keberadaan perkutut lokal ini.

Tirakatan (sego tumpeng dan ubo rampe) sekaligus berdoa bersama dipimpin Bapak Mustofa yang merupakan salah satu anggota P4LSI Korwil Klaten
 

“Korwil Klaten juga musti bisa merangkul banyak komunitas perkutut di Klaten dan sekitarnya. Dan nantinya bisa saling bekerja sama serta berkolaborasi membuat agenda kegiatan. Dengan demikian hobi ini terus berjalan semarak,” Adit Wardana.

Dalam sambutannya, Suparno Harjosubrata yang dipercaya memimpin Korwil Klaten berharap Korwil Klaten sebagai wadah pecinta perkutut lokal, agar selalu guyub dan kompak. Serta sering bersinergi dengan lainnya, itu demi kemajuan dunia perkutut lokal di Klaten.

Jajaran Korda Jateng ada Kumbara, Mbah Segoro Pati, dan Mbah Maryanto
 

“Ya mudah-mudahan setelah adanya Korwil Klaten, apa yang jadi aspirasi dan keinginan dari pecinta perkutut lokal di wilayah Klaten bisa cepat tersalurkan. Dengan begitu, keinginan bersama untuk meramaikan dunia perkutut lokal di Klaten, bisa cepat terwujud. Harus guyub, kompak, dan sering berkoordinasi dengan pengurus yang lain,” tutur Suparno.

Selain itu, terbentuknya Korwil Klaten ini juga untuk mengangkat popularitas perkutut lokal yang selama ini masih dipandang sebelah mata. Padahal, keberadaan perkutut lokal ini mengandung warisan sejarah budaya leluhur.


 

Menandai bentuk rasa syukur kepada Yang Kuasa atas pengukuhan Korwil Klaten, panitia juga mengadakan makan malam bersama berupa tumpengan di arena yang esok harinya digunakan untuk menggelar lomba tersebut. Tumpengan merupakan tradisi yang tidak pernah absen dari seremoni perayaan dan syukuran di Indonesia, utamanya di Kalten. (Ramlee/BJ)

 


 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayam Hutan Merah, Nenek Moyang Ayam Peliharaan Ternyata sangat Pemalu

Ayam Hutan Merah (Gallus gallus) merupakan sejenis burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 78 cm, dari suku Phasianidae. Suku Phasi...