Buah manggis (Garcinia mangostana) merupakan buah tropis yang eksotik dan digemari banyak orang. Salah satu jenis buah yang berasal dari Indonesia. Manggis dapat dikenali dengan mudah, karena memiliki warna khas, yakni ungu kehitaman.
Meskipun sebagian besar kulitnya berwarna gelap, ternyata buah manggis memiliki daging buah berwarna putih dan juga memiliki rasa asam manis yang menyegarkan. Buah ini banyak dikonsumsi karena memberi banyak manfaat berkat kandungan antioksidan yang dimilikinya.
Manggis merupakan buah asli Indonesia yang berasal dari wilayah Kepulauan Sunda, meliputi pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara. Namun, tanaman manggis juga bisa ditemukan di kepulauan Maluku, hingga negara-negara lain seperti Malaysia, Brunei, dan Timor Leste.
Pohon buah manggis bisa tumbuh besar |
Istilah manggis berasal dari bahasa Melayu yang merupakan bahasa serumpun dengan bahasa Indonesia. Akan tetapi, di beberapa daerah lain manggis memiliki julukan berbeda, seperti manggu di daerah Sunda, manggih di daerah Minangkabau, busutang di daerah Halmahera, sungkup di daerah Dayak, dan lopoka di daerah Mentawai.
Sedangkan dalam dunia internasional, nama buah manggis tetap merujuk pada nama ilmiahnya. Seperti mangosteen atau gamboge dalam bahasa Inggris. Sedangkan dalam bahasa Spanyol, manggis memiliki nama mangostan, dan dalam bahasa Perancis memiliki nama mangoustan.
Baca juga : Kesemek, Si Buah Bedak yang Punya Banyak Khasiat bagi Kesehatan
Pohon manggis awalnya ditemukan oleh penjelajah Inggris, yakni Kapten Cook pada tahun 1770 di daerah Jakarta. Setelah beberapa kali dibawa dan diperkenalkan ke negera Inggris, beberapa tahun kemudian tepatnya pada tahun 1789 manggis mulai dikenal di Inggris.
Selain itu, buah ini juga dibawa ke daerah Kepulauan Pasifik dan Antiles. Kemudian pada tahun 1800 tanaman manggis dibawa ke Sri Lanka, sehingga buah manggis mulai dikenal di daerah tersebut. India juga mencoba menanam manggis pada abad ke-19. Selanjutnya pada 1854 manggis mulai dikenalkan di Australia serta kemudian di tahun 1901 manggis diperkenalkan di Madagaskar.
Bunga pohon manggis |
Pohon manggis adalah tumbuhan budidaya di daerah tropis. Tanaman manggis tumbuh subur di daerah yang banyak terkena sinar matahari, kelembaban tinggi, serta musim kering yang pendek. Ketika musim kering, dibutuhkan sistem irigasi yang baik untuk menjaga kelembaban tanah. Tanaman ini dapat tumbuh di ketinggian 1000 mdpl.
Tetapi, pohon manggis akan tumbuh maksimal di daerah dataran rendah. Dengan suhu 20° sampai 40℃ di kawasan tropis. Pohon manggis tersebar di berbagai wilayah. Tanaman ini tersebar di daerah hutan hujan tropis, kawasan hutan Kalimantan atau semenanjung Malaya, Amerika Tengah, Sri Lanka, Malagasi, Karibia, Hawai hingga Australia Utara.
Akar pohon manggis terbagi menjadi 2 jenis perakaran yaitu akar tunggang dan serabut. Tanaman yang tumbuh dari biji cenderung mempunyai bentuk akar tunggang. Pada tanaman manggis yang berasal dari cangkok batang biasanya memiliki sistem akar serabut. Akar tunggang sangat kuat dan menjulur cukup dalam ke tanah.
Sedangkan pada akar serabut lemah dan cenderung agak dangkal dalam menjulur ke tanah. Akar pohon manggis mengalami pertumbuhan yang lambat sehingga secara bertahap dalam jangka waktu tertentu banyak yang mengalami layu bahkan mati. Namun kondisi tersebut tergantung pada kondisi lingkungan sekitarnya dan juga pengaruh dari sifat dan karakteristik pohonnya itu sendiri.
Buah manggis yang masih muda |
Pohon manggis merupakan tanaman tahunan karena berumur panjang. Tanaman ini selalu hijau, dan ketinggiannya sekitar 6-20 meter. Batangnya tegak tumbuh ke atas, jelas, kulit batang tidak rata, berwarna coklat, dan mempunyai getah kuning.
Pohon manggis memiliki daun tunggal, berbentuk bulat-telur sampai bulat panjang. Tangkai daun sangat pendek dan tanpa daun penumpu. Bagian atas daun berwarna hijau-mengkilap, sedangkan bagian bawah berwarna kekuning-kuningan.
Baca juga : Buah Kecapi, Buah Langka yang Punya Khasiat Alami
Bunga manggis keluar dari ujung ranting, berpasangan dengan tangkainya yang pendek, tebal, dan teratur (aktinomorf). Bunga manggis mempunyai empat kelopak yang terdiri dalam dua pasang. Dua pasang terluar berwarna hijau kuning, dua pasang terdalam lebih kecil, bertepi merah, melengkung kuat dan tumpul.
Tanaman manggis akan mengeluarkan bunga antara bulan Mei sampai Januari. Terdapat empat daun mahkota bunga. Bentuknya menyerupai telur terbalik, berwarna hijau kuning, bertepi merah atau hampir semua berwarna merah.
Musim panen buah manggis |
Benang sari mandul (staminodia) berada di dalam kelopak (tukal). Bakal buah mempunyai ruang 4-8, kepala putik berjari-jari 5-6. Bakal buah berbentuk bulat, mengandung 1-3 bakal biji yang dapat berkembang menjadi biji normal.
Buah manggis bentuknya bulat dan berjuring. Ketika muda permukaan kulit buah berwarna hijau, dan apabila sudah matang akan berwarna kemerah-merah atau merah muda. Terapat juring berbentuk bintang pada bagian ujung buah. Juring itu menunjukkan ciri dan jumlah segmen daging buah. Biasanya jumlah jurig buah sekitar 4-8 buah.
Buah manggis memiliki cita rasa khas dan tidak memiliki oleh buah-buahan lain, yakni perpaduan antara manis, asam, dan sepat. Selain terkenal di Indonesia, buah manggis juga terkenal di berbagai negara-negara lain dan dikenal dengan sebutan Queen of Fruit dan Finest Fruit of the Tropics.
Buah manggis dapat disajikan dalam bentuk segar, buah kaleng, sirup, dan sari buah. Selain buahnya yang bisa dimakan, kulit buah manggis juga berkhasiat, yakni dipercaya sebagai obat antikanker, antioksidan, jantung koroner, dan HIV.
Kulit buahnya mencapai proporsi sepertiga bagian dari buahnya sendiri |
Buah manggis menghasilkan xanthone, yaitu zat yang terbentuk dari hasil isolasi kulit buah manggis dengan kadar mencapai 123,97 mg/ml. Xanthone mempunyai aktivitas antiinflamasi dan antioksidan yang dapat mencegah pertumbuhan sel kanker dan tumor.
Kemampuan oksidannya bahkan melebihi vitamin C dan E yang selama ini telah dikenal sebagai antioksidan paling efektif. Kandungan alpha-mangostin dan gamma-mangostin pada buah manggis juga bersifat sebagai antibakteri yang efek penggunaannya sama baiknya dengan antibiotik seperti amphicilin dan minocycline.
Baca juga : Plum, Buah dengan Kandungan Nutrisi yang Melimpah
Kulit buah manggis mempunyai tekstur yang tebal, mencapai proporsi sepertiga bagian dari buahnya. Kulitnya mengandung getah yang pahit dan warnanya kuning. Warna daging buah putih bersih dan rasanya sedikit asam. Biji buah manggis berbentuk bulat agak pipih dan berkeping dua.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kulit buah manggis mengandung antioksidan kompleks dengan kadar yang tinggi. Terutama senyawa fenolik atau polifenol termasuk didalamnya xanthone dan epikatekin. Senyawa xanthone memiliki sifat antioksidan, antidiabetes, antikanker, anti-imflamasi, hepatoprotective, immuno-modulation, dan antibakteri.
Olahan kulit buah manggis dalam bentuk kapsul |
Mampu menekan pembentukkan senyawa karsinogen pada kolon, antibakteri, antifungi, dan antiplasmodial. Senyawa antosianin memiliki manfaat bagi kesehatan dalam mencegah kerusakan akibat oksidasi, dan detoksifikasi. Serta meningkatkan sistem imunitas tubuh, menangkap radikal bebas dan mengikat logam berat seperti besi, seng dan tembaga.
Produk olahan kulit buah manggis memiliki prospek pasar yang baik. Dan saat ini di Indonesia sedang berkembang produk olahan kulit buah manggis yang dipasarkan dalam berbagai bentuk, seperti minuman jus dari manggis segar utuh, tepung kulit buah manggis dalam kantong (powder bag), tepung kulit buah manggis dalam kapsul, dan lain-lain. (Ramlee)
Sumber : remen.id
Manggis, Buah Tropis yang Mempunyai Segudang Manfaat untuk Kesehatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar