Blog Hobi dan Informasi

Selasa, 01 Agustus 2023

Pengukuhan Pengurus dan Lomba Burung Perkutut Gebyar KPK jadi Dua Agenda Penting P4LSI Korwil Klaten

 



Paguyuban Pelestari dan Pecinta Perkutut Lokal Seluruh Indonesia (P4LSI) Korwil Klaten tampaknya tidak ingin berlama-lama tanpa kegiatan. Kepengurusan P4LSI Korwil Klaten sendiri telah terbentuk pada 12 Januari 2023 silam. Namun jajaran pengurusnya belum secara resmi dikukuhkan.

Setelah ada kelonggaran waktu para pengurusnya segera melakukan koordinasi. P4LSI Korwil Klaten akan adakan event penting pada minggu pertama di bulan Agustus nanti. Yakni pengukuhan para pengurusnya dan Lomba Burung Perkutut bertema Gebyar KPK.

Event yang sudah disiapkan sejak tiga bulan yang lalu, merupakan wujud persatuan para penghobi perkutut lokal di Kabupaten Klaten. Berawal dari adanya 3 komunitas penggemar dan pelestari burung perkutut lokal di Klaten. Mereka kemudian berkumpul untuk menyatu membetuk P4LSI Korwil Klaten.

P4LSI Korwil Klaten
 

“P4LSI Korwil Klaten terbentuk, sekaligus menyatukan tiga komunitas pelestari perkutut lokal yang ada di Klaten,” jelas Suparno Harjosubroto, yang didapuk sebagai Ketua P4LSI Korwil Klaten. “Tiga komunitas itu adalah KMK (Kung Mania Klaten), PLKB (Perkutut Lokal Klaten Bersinar), dan KAPAK (Komunitas Anggungan Peksi Aji Klaten),” lanjutnya.

“Mereka itulah yang menyepakati untuk lebur dalam satu wadah ke dalam P4LSI Klaten di awal tahun ini, guna menjalin silaturahmi melalui hobi yang sama.” Tujuan dibentuknya P4LSI Klaten itu sendiri adalah untuk mewadahi pelestari dan pecinta perkutut lokal di wilayah Klaten khususnya dan daerah sekitarnya.

Mempererat persaudaraan melalui latihan bersama
 

“Karena sebelumnya belum terwujud. Dengan adanya organisasi resmi ini yang bertujuan mewadahi segala bentuk aktivitas. Meliputi keorganisasian, bidang ternak, lomba, dan pengembangan lainnya. Selain itu melalui P4LSI diharapkan mampu mengangkat perekonomian warga yang berkecimpung dalam dunia perkutut dan semoga mampu membantu negara Indonesia lebih maju,” harap Suparno Harjosubroto.

Dan agar kegiatan hobi ini semakin marak diupayakan dengan menjaring penghobi baru atau yang belum tahu sama sekali. “Dalam kegiatan ini ada 2 agenda dimana selain lomba burung perkutut yaitu peresmian P4LSI Korwil Klaten,” jelas Bayu Jati, salah seorang pengurus Bidang Litbang P4LSI Korwil Klaten.

Sarana lomba untuk minggu depantelah dipersiapkan
 

Acara akan berlangsung sedari tanggal 05 Agustus 2023. Dan ditutup pada 06 Agustus 2023, berupa lomba burung perkutut. Agenda ini sekaligus menyambut Dirgahayu RI ke-78 tahun. Pada Sabtu malamnya akan diadakan pengukuhan secara resmi dari P4LSI Pusat.

“Jajaran pengurus pusat dan masing masing Korda akan turut hadir. Tamu-tamu dari luar kota juga akan turut menyaksikan pengukuhan tersebut,” tambah Suparno Harjosubroto. Yang akan hadir merupakan perwakilan dari beberapa daerah di Pulau Jawa ini yang kepengurusannya telah terbentuk.

Istirahat sejenak usai menyiapkan sarana lomba
 

“Sudah tercatat tamu yang mengkonfirmasikankan kedatangannya. Ada dari Jabar, Jateng, Jatim,DIY, DKI Jakarta, dan kota-kota lainnya,” ungkap Suparno. “Pada Sabtu malam ada suguhan hiburan yaitu kesenian Campursari yang notabene khas Kota Klaten sebagai pelepas lelah para peserta lomba, tamu, dan masyarakat sekitar.”

Sedangkan pada hari Minggu 6 Agustus 2023, mulai pukul 08.00 WIB hingga selesai akan diadakan lomba burung perkutut yang terdiri 9 sesi, dengan memainkan 9 kelas. Tiap sesi berdurasi waktu kisaran 30 menit. Hasil rangking kejuaraan akan diambil dari poin suara burung manggung terbanyak.

Setiap juri akan memantau 3 burung dan dibantu 1 asisten untuk mengganti stik yang ditancapkan oleh sang juri sebagai tanda burung telah manggung. Stik warna putih memiliki poin 1, bendera kuning tanda 10 poin, bendera biru tanda poin 50, dan poin 100 ditunjukan dengan bendera warna merah.

Tiket telah tercetak rapi
 

Rangkaian kegiatan ini melibatkan banyak pihak. Selain pengurus, panitia menggandeng masyarakat untuk turut serta ambil bagian mensukseskan gelaran ini. Sebagai contoh pemanfaatan lokasi acara yang berada di tengah pedesaan yang asri adem ayem jauh dari hiruk pikuk perkotaan.

Ini bukan tanpa maksud. Selain agar para tamu yang datang dari jauh bisa benar-benar beristirahat dan menikmati apa yang disajikan oleh panitia. Juga agar tamu dari luar kota tersebut mengenal sumber daya alam yang ada di dalamnya.

Tempat penancapan bendera tanda nilai telah siap digunakan
 

Barangkali ada yang berniat mengajak kerjasama dalam bidang yang diminati. Karena Desa Gondangsari ini merupakan salah salah satu daerah penghasil padi terbesar di kota Klaten. Di Desa ini juga terdapat industri mebel. Selain itu warga sekitar juga sangat antusias menyambut hadirnya event ini.

Warga lokal bisa menjajakan produknya dan ikut mengelola bagian yang sudah dikoordinasikan dengan panitia. Bahkan para Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) yang sedang melakukan KKN pun diikutsertakan dalam kepanitiaan. “Itulah sekilas acara kami, masih banyak hal yang bisa didapatkan di live acaranya nanti. Makanya jangan sampai lewatkan dan saksikan kemeriahannya,” tutur Suparno setengah berpromosi. (Ramlee/BJ)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayam Hutan Merah, Nenek Moyang Ayam Peliharaan Ternyata sangat Pemalu

Ayam Hutan Merah (Gallus gallus) merupakan sejenis burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 78 cm, dari suku Phasianidae. Suku Phasi...