Blog tentang hobi dan kreasi jadi rejeki

Jumat, 15 September 2023

Bimo Wayang dan Cheng Ho Juara di Liga Derkuku Mania Solo Putaran Ke-4



Liga DMS 2023, masih jadi persaingan yang seru, ramai, dan ketat. Khususnya bagi jago-jago derkuku terbaik yang ada di wilayah eks Karesidenan Surakarta, guna berburu poin penuh. Seperti yang terlihat di Liga DMS 2023 putaran ke-4, hari Minggu 27 Agustus 2023 kemarin di Lapangan Gawanan Colomadu, Karanganyar.

Puluhan dekoe mania Solo Raya dan daerah-daerah di sekitarnya tumplek blek di Gawanan Colomadu. Mereka datang kesana dalam rangka memenuhi undangan panitia Liga DMS 2023. “Hari ini Liga DMS 2023 Putaran ke-4 kami gelar,” terang Agung Cahyanto, Ketua Panitia Liga DMS 2023.

Even ini tampaknya masih menjadi pilihan dan perhatian dekoe mania untuk bisa menyalurkan hobi derkukunya. Pasalnya ditengah agenda lomba derkuku dibeberapa daerah yang mulai padat, mereka masih bisa menyempatkan waktu untuk hadir memberikan respon positif.

Briefing juri di tengah lapangan
 

Seakan para dekoe mania ini sudah tidak sabar lagi untuk segera melihat dan mendengarkan gacoan-gacoan mereka beraksi di lapangan kembali. Apalagi pada 17 September nanti akan bergulir Bengawan Solo Cup 2023, sebuah event kebanggaan milik PPDSI Surakarta. Dan event tersebut juga masuk kedalam kalender Liga Derkuku Indonesia.

“Syukurlah, sampai memasuki putaran ke-4 ini, dekoe mania Solo Raya masih tetap antusias dan peserta yang hadir juga makin luar biasa. Selain itu hadir juga dekoe mania jauh dari luar kota, yakni Purwokerto dan Semarang,” tutur Agung Cahyanto.

Suasana penjurian Liga DMS Putaran ke-4
 

Putaran ke-4 ini memang masih lanjutan dari Liga DMS 2023 sebelumnya yang dijadwalkan akan berlangsung sebanyak lima putaran. Yang kemudian ditutup dengan laga bintang. “Hampir seluruh dekoe mania dari seluruh eks Karesidenan Surakarta ikut meramaikan event Liga DMS 2023 ini,” lanjut pemilik Sadewa BF ini.

“Mudah-mudahan apa yang kita lakukan selama ini bisa menjadikan hobi derkuku di Solo semakin meriah dan semangat,” tegas Agung. Ditambahkan olehnya bahwa sukses penyelenggaraan liga berkat dukungan dan kerjasama dari semua pihak.

Peserta dari luar daerah Solo ikut pula meramaikan
 

Dalip Kumar, seorang tokoh anggungan Solo Raya yang selalu bersemangat menghadirkan event-event lomba tersebut menytakan bahwa gelaran ini adalah langkah nyata peternak di Solo Raya guna mengukur kemampuan hasil ternaknya. Dengan begitu apa yang sudah dilakukan dapat lebih terarah.

“Mari jadikan Liga DMS 2023 ini sebagai sarana untuk saling mengevaluasi hasil ternak kita, apakah sudah ada peningkatan atau sebaliknya. Saya berharap agar ajang ini bisa menjadi kompetisi untuk lebih maju dan berkembang, serta lebih semarak dan meriah di Nusantara terutama dekoe mania di Solo,” harap Dalip.

Mbah Mursyam selalu semangat memantau gaconya di bawah pohon kersen
 

Sebab hanya dengan cara seperti ini maka upaya PPDSI Surakarta untuk menghadirkan produk unggulannya bisa terealisasi. Gelaran lomba ini dikawal langsung oleh Siswo dan perumus nasional Dalip Kumar. Serta Arif juri nasional asal Kertosono dibantu oleh juri-juri junior daerah dan penancap bendera yang merupakan kader juri yang disiapkan oleh PPDSI Surakarta.

Siswo yang ada dilokasi tersebut, saat memberikan arahan pada juri-juri yang bertugas, tidak pernah bosan untuk mengingatkan juri agar bisa bekerja secara profesional. Dengan begitu penjurian dapat berlangsung dengan baik dan dapat diterima oleh para kontestan.

Agung Cahyanto di tengah peserta dari Semarang dan Purwokerto
 

“Saya tidak akan pernah bosan untuk memperingatkan kalian agar bisa tetap bekerja sesuai hati nurani, jangan abaikan dan korbankan hak peserta. Nilailah burung sesuai dengan penampilannya pada saat itu,” tegas Siswo sesaat sebelum lomba dimulai.

Sementara itu empat babak penjurian untuk memilih juara di kelas Senior, Yunior, dan Pemula yang dimulai tepat pukul 09.00 WIB berjalan tanpa kendala. Cuaca cerah dan cenderung panas, semakin membuat suasana perebutan posisi kejuaraan berlangsung menegangkan. Drama perebutan posisi kejuaraan menjadi tontonan yang mengasyikkan.

Wagiman (kaos hijau) mengawal gacoannya dari bawah tenda
 

Untuk kelas Senior, penampilan Brama di gantangan nomor 8 dan Bimo di gantangan 19 membuat suasana semakin seru. Peserta yang kebetulan tarung di kelas yang sama merasa kesulitan untuk mengimbangi performa kedua burung tersebut. Ini terbukti dengan raihan keduanya dengan tancapan bendera lima warnanya pada babak pertama.

Keduanya terus berusaha menunjukkan kepada para pengadil yang bertugas pagi itu siapa yang terbaik. Bendera lima warna seolah dengan mudah dijangkau. Jago yang jadi kebanggaan dekoe mania Solo dan Semarang itu, sejak babak awal sudah telihat rajin memamerkan kualitas anggung mewahnya.

Bimo menuntaskan penjurian dengan finish terdepan di kelas Senior

 

Para pemenang di kelas Senior
 

Seakan memberi pelajaran bagi jago-jago yang lainnya. Sehingga tidak keliru kalau dari babak pertama sampai babak keempat keduanya pun mampu memperoleh total nilai tertinggi. Dan dikelas Senior, akhirnya juri perumus memlilih Bimo bergelang JNG 201 andalan Sunaryanto Solo sebagai pemilik poin liga tertingginya.

Menyusul diposisi kedua ada Brama besutan Adi Kumboro Semarang dengan ring Hineni 207 yang harus mengakui keunggulan lawannya di tonolan suara ujungnya. Ditempat ketiga ada Bintang jawara milik H. Nur Ali Sukoharjo. Derkuku produk ternak Nasa 409 yang menempati nomor kerekan 03 menuntaskan penjurian dengan raihan bendera empat selama empat babak.

Wayang juara di kelas Yunior


Pemenang kelas Yunior

Di kelas Yunior, podium pertama berhasil menjadi milik Wayang amunisi King Kevin Solo. Kemenangan burung bergelang Wayang 063 yang dikerek pada nomor 23 berkat raihan bendera lima warna empat kali. Menyusul kemudian Abimanyu rawatan Kum Semarang ring Kum 028 yang menempati nomor kerekan 24 yang harus mengakui keunggulan secara tipis sang juara. Tempat ketiga ada Setyaki milik KP Solo dengan ring Tresno 489.

Sementara itu di kelas Pemula, juara pertama berhasil menjadi milik Cheng Ho orbitan Adi Kumboro Semarang. Menyusul kemudian Arya Jagad andalan Ars 2772 Solo ring FM 17 yang digantang pada nomor 60. Ditempat ketiga ada Dewa Wisnu andalan Sadut BF Semarang ring D3W 020 di tiang nomor 59.

Cheng Ho dari Semarang juarai kelas Pemula


Pemenang di kelas Pemula

Diakhir acara Agung Cahyanto atas nama semua panitia mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan dan kerjasama dari semua pihak, sehingga pelaksanaan Liga DMS 2023 itu bisa berjalan sesuai keinginan. Permintaan ma’af juga disampaikan jika ada hal-hal yang kurang berkenan selama pelaksanaan acara. Serta mengharapkan kehadiran dekoe mania di ajang Bengawan Solo Cup pada 17 September 2023 nanti di tempat yang sama. (Ramlee/Kevin)

 


 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Latber Malam Road to Margo Trophy, Jaladri dan Maha Raja Raih Bendera Enam Warna, Bimo Juara

Setelah sukses pada penyelenggaraan latber sebelumnya, Latber Road to Margo Trophy kembali digelar pada Sabtu, 14 September 2024 di Gantanga...