Kegiatan bertajuk Ngopi Bareng dan Lomba Puter Pelung yang digelar oleh Pengcab PPPPSI Sidoarjo pada Minggu, 12 November 2023 kemarin menjadi agenda untuk yang kesekian kalinya. Masih dengan tujuan yang sama yakni ingin terus meramaikan hobi puter pelung yang ada di wilayah Sidoarjo.
Hariyono selaku Ketua Panitia mengatakan bahwa acara ini dilakukan agar puter pelung mania bisa tetap menyalurkan hobinya. “Yang namanya hobi, tidak bisa dihalang-halangi dan harus tetap tersalurkan, makanya kami dan rekan-rekan butuh agenda agar mereka bisa tetap melatih puter pelung miliknya,” jelas pria yang akrab di panggil Yoyon.
Lebih lanjut disampaikan bahwa hanya dengan kegiatan seperti ini, maka semarak hobi puter pelung bisa terus terasa. Karena di wilayah sekitar Sidoarjo sendiri sudah sangat jarang ada kegiatan semacam. Maka para penghobi puter pelung selalu menanyakan jadwal lomba dari Pengcab Sidoarjo.
Trophy Ngopi Bareng dan Lomba Puter Pelung siap diperebutkan |
“Selain ajang silaturahmi dengan Ngopi Bareng dan Lomba Puter Pelung seperti yang kami selenggarakan ini bisa menjadi pilihan rekan-rekan agar bisa menyalurkan hobinya,” ungkap Yoyon. “Kita akan selalu berusaha adakan kegiatan, meskipun dengan jadwal yang tidak bisa dipastikan sebelumnya.”
Setidaknya dengan adanya kegiatan lomba, maka hobi akan selalu terlihat eksis. “Kami dari Delta Force Sidoarjo tidak muluk-muluk dalam menekuni hobi, yang terpenting adalah hobi puter pelung harus tetap jalan,” ungkap Yoyon.
Juri menyempatkan sarapan agar maksimal dalam bertugas |
Seperti halnya kemarin, Ngopi Bareng dan Lomba Puter Pelung terselenggara untuk menjawab permintaan para penghobi kepada para pengurus. “Sebenarnya baru pada minggu depan kita bisa adakan kegiatan tersebut, tetapi ndak apa-apa,” sambungnya.
Hobi adalah kesibukan yang harus tetap tersalurkan ketika tidak berbenturan dengan kegiatan lainnya, seperti yang dituturkan Mas Kaka. “Sidoarjo kalau bisa tetap adakan kegiatan seperti ini,” pintanya. “Kalau pas tidak berbenturan dengan tugas pasti tak sempatkan hadir,” tutur Mas Kaka, yang sehari-hari berdinas di Polres Pasuruan.
“Kami hanya membuka satu kelas saja yakni kelas Madya. Meskipun rencana awal akan membuka satu kelas lagi tetapi ternyata belum memungkinkan. Yang penting kami bisa tetap bersilaturrahmi lewat hobi puter pelung,” kata Yoyon lagi.
Selain itu kesempatan untuk menakar kemampuan burung yang dijagokannya buat turun di arena sekelas latber sebelum turun di ajang yang jauh lebih besar. Tidak banyak yang paham akan kualitas anggung burungnya sendiri.
Para juri siap memberikan penilaiannya |
Dengan mendengar sendiri dan melihat juri dalam memberikan penilaian, bisa memberikan informasi berharga bagi para fighter puter pelung yang hadir. Kualitas anggung macam mana yang mampu mendapatkan nilai tinggi dari juri-juri yang bertugas.
Seperti penuturan Imam Syafii, fighter dari Tuban yang datang bersama Rio Riyanto. Mereka berdua selalu aktif memperhatikan burung-burung yang diturunkannya. Evaluasi pun dilakukan agar kedepan bisa bertambah baik. “Kita selalu memperhatikan seperti apa burung yang bisa mendapatkan nilai tertinggi dari juri,” ujar Imam.
Puluhan burung puter pelung beradu kualitas anggungnya |
“Apalagi, meskipun sekelas latber, namun di Sidoarjo selalu muncul burung-burung dengan kualitas yang mumpuni. Itu bisa menjadi pelajaran berharga buat saya dalam menyiapkan burung, karena tidak semua burung yang kita nilai baik itu dapat berprestasi. Kita percayakan semua kepada juri yang menilai, bila perlu ditanyakan kenapa tidak bisa dinilai bagus,” tutur pemilik MJM BF ini.
“Betul, jangan ragu untuk bertanya. Baik itu kepada para senior maupun juri. Karena perawatan yang baik juga sangat berpengaruh terhadap penampilan burung saat digantang,” tambah Rio. “Mental pun berpengaruh terhadap kualitas anggung burung ketika tampil,” sambung pemilik RRI BF.
Proses penjurian berlangsung lancar tanpa ada hambatan. Cuaca cerah dan cenderung panas mengawal acara dari awal hingga akhir. Rimbunnya pepohonan kersen di sekeliling arena gantangan mampu meredam panasnya hari. Kontestan juga merasa nyaman, tidak tersiksa keadaan.
Empat babak penjurian berdurasi 15 menit buat kontestan memamerkan anggung merdunya dihadapan para juri. Persaingan menjadi yang terbaik berjalan seru. Puluhan bendera merah (empat warna) tampak sebelum babak pertama berakhir. Yang seru, gantangan 44 terlihat ada bendera usulan untuk mendapatkan lima warna, namun hingga berakhirnya babak pertama belum mendapatkan persetujuan dari koordinator juri.
Para fighter memperhatikan burung-burung yang sedang beraksi di bawah rindangnya pepohonan |
Pada babak kedua, situasi belum berubah. Semakin banyak burung yang mampu mendapatkan tancapan bendera. Hanya menyisakan dua tiga burung saja yang tanpa ada kibaran bendera, akibat terlalu asyik bersolek atau malah pamer birahi.
Di babak ini, gantangan nomor 44 akhirnya mendapatkan bendera lima warnanya, sekaligus memimpin persaingan. Tidak ada lagi yang bisa menempel performanya. Penjurian berjalan hampir tanpa jeda. hembusan angin yang terasa sejuk membuat beberapa burung tanpa penilaian akhirnya sukses mendapatkan nilai juga.
Imam Syafii lagi gemas dengan performa gacoannya |
Sampai akhirnya ditetapkan posisi kejuaraan. Peraih podium pertama berhasil menjadi milik Lamborgini amunisi MA BF Sidoarjo. Kemenangan puter pelung bergelang NP 424 yang digantang pada nomor 44 berkat raihan bendera empat warna pada babak pertama ditambah bendera lima warna pada babak kedua, ketiga, dan keempat.
Sedangkan juara kedua berhasil diraih Yunior, orbitan AG BF, ring AG 10 yang ada di nomor gantungan 10. Dan tempat ketiga ada Joko Tingkir andalan Waris dari Pamekasan ternakan Gema Aura 634 yang digantung pada nomor 30.
Diakhir acara, Pak Dhe Nardi mewakili segenap panitia mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh peserta yang telah mendukung acara sehingga bisa berlagsung sukses dan lancar tanpa kendalan. Permintaan ma’af juga disampaikan jika selama acara, ada hal-hal yang kurang berkenan di hati para peserta. (Ramlee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar