Kelengkeng (Dimocarpus longan Lour.) merupakan komoditas buah-buahan yang memiliki keunggulan dan nilai ekonomi tinggi. Cita rasa manis, aroma khas, mudah dikupas, kaya vitamin, dan serat yang bermanfaat bagi kesehatan menjadikan buah ini digemari semua kalangan masyarakat.
Kelengkeng merupakan tanaman asli dataran Asia Tenggara, khususnya di bagian Selatan China dan Utara Vietnam. Namun penelaahan taksonominya dilakukan pada tanaman yang ditemukan di dataran China oleh ahli botani Joannis de Loureino.
Deskripsi tanaman yang disebut sebagai litchi atau li-zhi (dalam bahasa China). Yang dimuat dalam buku Flora Cochinchinensis, yang disusun tahun 1790 dalam rangka ekspedisi tanaman buah-buahan yang dibudidayakan di China.
Pohon kelengkeng |
Sedangkan tanaman kelengkeng asli Indonesia berasal dari Kalimantan yang dikenal sebagai buah ihau, buah mata kucing, buah buku-buku, kelengkeng borneo atau lengkeng hutan. Selain itu, buah ini dikenal dengan nama longan yang berasal dari bahasa China li-zhi yang berarti the eye of dragon.
Baca juga : Carica, Buah Pepaya Khas Wonosobo Pendukung Ekonomi Negeri di Atas Awan
Buah kelengkeng asal Kalimantan ini mempunyai ciri agronomis, khususnya pada penampilan kulit buah. Dengan permukaan kulit buah yang berbintil-bintil dan warna coklat kekuningan menjadi pembeda dari buah lengkeng yang biasa ditemui di pasaran saat ini.
Bunga kelengkeng |
Pada buah yang sudah masak, kulit buah kelengkeng pada bagian ujung yang berbintil akan berubah warna menjadi coklat tua hingga kehitaman. Sedangkan tanaman kelengkeng yang ada di Pulau Jawa umumnya berasal dari Thailand dan Vietnam.
Dengan ciri penampilan kulit buah berbintil yang lebih halus, bahkan gurat pada kulit buah sudah tidak tampak atau tampak mulus. Tanaman introduksi dari dua negara tetangga tersebut dapat tumbuh dan berkembang di dataran tinggi maupun dataran rendah Indonesia.
Lengkeng atau kelengkeng memiliki bentuk pohon yang tegak dan rimbun, dapat tumbuh hingga ketinggian 10-20 meter dengan diameter batang sekitar 60-90 cm. Sistem percabangan tanaman kelengkeng ada tiga macam, yaitu sistem simpodial, monopodial, dan dikotom.
Kelengkeng merupakan tanaman keras yang bisa hidup lebih dari 50 tahun, memiliki batang dan kayu yang kuat, serta sistem perakaran yang sangat luas. Mempunyai akar tunggang yang sangat dalam. Dibeberapa tempat, tanaman ini cocok dijadikan sebagai tanaman penghijauan karena kemampuannya untuk mengikat tanah dengan kuat sekaligus tajuknya yang lebar sehingga bisa dijadikan sebagai cover tanah.
Buah kelengkeng |
Daunnya merupakan daun majemuk, berseling, bersirip genap dengan anak daun 2-4 pasang, berhadapan-berseling, sudut pertualangan berambut, pertualangan utama berlekuk ke bawah pada pangkal daun. Berbentuk bulat telur atau bulat lonjong dengan panjang sekitar 10-20 cm dan lebar 5-10 cm.
Baca juga : Srikaya, Buah Kaya Manfaat
Tanaman buah ini memiliki bunga yang berwarna putih kekuningan. Jenis bunganya adalah bunga majemuk, artinya dalam setiap tangkai bunga terdapat banyak putih dan benang sari di dalamnya. Ukuran bunganya kecil-kecil dan jumlahnya banyak.
Biji buah kelengkeng |
Ketika mekar bunga ini akan terlihat seperti payung yang dibuka terbalik. Perbedaan antara bunga jantan dan bunga betina pada tanaman ini adalah, pada bunga jantan putiknya tidak berkembang. Tangkai pada bunga jantan juga lebih tinggi sehingga seakan-akan seperti mengelilingi bunga betina.
Buahnya berbentuk bulat agak lonjong, dengan diameter sekitar 2-3 cm. Kulit bulat berbintil-bintil berwarna cokelat kekuningan, kemudian saat matang kulit buah menjadi kecoklatan. Daging buah lengkeng berwarna putih bening, berair, bentuknya tipis sampai agak tebal, dengan rasa manis, dan hanya sedikit rasa asam.
Kelengkeng Merah |
Setiap buah biasanya mengandung satu biji bulat kecil berwarna coklat sampai kehitaman. Buah kelengkeng ini adalah bagian tanaman yang paling sering digunakan. Buahnya lezat dikonsumsi secara langsung. Di dalamnya ada bijinya yang berwarna coklat tua mengkilat.
Baca juga : Buah Bit, si Merah yang Punya Banyak Nutrisi untuk Kesehatan
Jaman dahulu, biji kelengkeng ini sering dijadikan sebagai isi untuk permainan dakon/congklak (mainan tradisional tahun 80-an). Rasa buahnya manis legit dan rasanya segar. Ini sebabnya untuk yang menderita diabetes perlu menjaga jumlah konsumsi buah ini. Kini telah banyak varietas buah ini, seperti kelengkeng merah, diamond river, itoh, matalada, dan masih banyak lagi.
Kelengkeng Diamond River |
Lengkeng tahan terhadap kondisi lingkungan yang cukup ekstrem, seperti kekeringan dan banjir. Budidayanya menghendaki tanah yang gembur, dengan lapisan tanah yang tebal dan dapat mengikat air dengan baik. Jenis tanah yang dapat yang sesuai untuk pertumbuhan lengkeng antara lain jenis Andosol, Vertisol, Latosol, atau tanah Laterit.
Tanaman ini dapat ditanam di dataran rendah hingga dataran tinggi dengan ketinggian sekitar 1000 m hingga 1200 m di atas permukaan laut, dengan tingkat keasaman tanah 4,5-8 pH. Curah hujan untuk pertumbuhan optimal lengkeng adalah total 2500-4000 mm/tahun, dengan 7-10 bulan basah (curah hujan >100 mm/bulan) dan 2-4 bulan kering (curah hujan <50 mm/bulan), dan penyebarannya merata sepanjang tahun.
Suhu optimum untuk pertumbuhan lengkeng rata-rata 20-35 0C pada siang hari dan 15-24 0C pada malam hari. Untuk mendukung pertumbuhan tanaman dibutuhkan sinar matahari penuh, cenderung tanpa naungan, serta intensitas cahaya matahari yang dibutuhkan berkisar 60 % – 80%, serta dengan kelembaban udara relatif 65-90 %.
Lengkeng juga memiliki nilai ekonomi tinggi dalam industri farmasi, terutama dalam pengobatan tradisional karena kandungan flavonoid, asam amino, dan senyawa aktif lainnya. Bahkan biji buah kelengkeng dapat diekstrak menghasilkan senyawa asam galat (GA) dan asam ellagic (EA), yaitu senyawa fenolik yang bermanfaat bagi kesehatan.
Kelengkeng Itoh |
Tidak hanya nikmat, buah kelengkeng juga mengandung zat gizi yang bermanfaat untuk kesehatan. Buah kelengkeng yang manis mengandung sukrosa, glukosa, vitamin A, B, dan C, protein, asam tartar, serta zat kimia dalam tumbuh lainnya yang bermanfaat bagi kesehatan.
Baca juga : Buah Delima Mengandung Sejumlah Asam Organik dan Senyawa Antioksidan yang Berguna bagi Kesehatan
Manfaat memakan buah kelengkeng dapat memperbaiki proses penyerapan zat-zat makanan, melancarkan buang air kecil, mengatasi cacingan, mengobati sakit kepala, mengatasi keputihan pada wanita, dan menyehatkan mata karena mengandung vitamin A.
Kelengkeng Matalada |
Selain itu, mengonsumsi buah kelengkeng juga dapat memberikan efek penenang. Sehingga, bisa membuat nyaman orang yang sedang gelisah dan mengatasi gangguan susah tidur. Mereka yang susah tidur dan sering gelisah dapat melepaskan diri dari obat penenang dan menggantinya dengan meminum sirup kelengkeng atau menikmati buahnya dalam keadaan segar.
Bagi yang sedang menjalankan program diet maka mengonsumsi buah kelengkeng dapat menjadi pilihan. Mengingat, kandungan lemak dan kalorinya yang rendah. Meskipun begitu buah kelengkeng tetaplah pemasok energi yang baik untuk tubuh karena mengandung karbohidrat kompleks. Masih ada banyak manfaat lainnya, namun menyantapnya tetap dalam takaran yang wajar. Sebab, efek samping konsumsi kelengkeng dapat memberikan alergi bagi beberapa orang. (Ramlee)
Sumber : remen.id
Kelengkeng, Buah Manis dan Legit Kaya Vitamin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar