Kencana ungu atau ceplikan (Ruellia simplex), tanaman berbunga ungu, merah jambu, atau biru (juga ada yang berwarna putih) dari keluarga Acanthaceae. Nama bunga ruellia mungkin kurang familiar di telinga masyarakat tanah air, namun nyaris semua orang pasti pernah melihatnya.
Bunga kencana atau ruellia berasal dari keluarga acanthaceae, yang sebenarnya merupakan bunga liar dan begitu mudah dijumpai di padang rumput maupun pinggir jalan. Terlebih di daerah tropis seperti Indonesia, kencana ungu bisa tumbuh dengan begitu subur.
Jaman dahulu, anak-anak suka bermain dengan polong kering tanaman ini. Karena memiliki sensasi meledak atau meletup saat terkena air dan tergosok sehingga dijuluki popping pod, duppy gun dan cracker plant. Itulah mengapa anak anak saat itu sering menyebutnya sebagai pletekan, pletikan, ceplesan, dan lain sebagainya.
Bunga kencana ungu kerap tumbuh liar |
Tanaman ini berasal dari Amerika Tengah dan telah berhasil dinaturalisasi di banyak negara tropis Asia Selatan dan Tenggara. Tumbuhan kencana ungu di Indonesia, terutama di Pulau Jawa tumbuh sebagai tumbuhan liar di dataran rendah. Bahkan terkadang dianggap sebagai gulma.
Baca juga : Bunga Wijaya Kusuma, Queen of The Night yang Anggun dan Eksotis
Pertumbuhan terbaik kencana ungu/ceplikan pada area tanah yang lembap dengan drainase yang baik dengan penyiraman sedang di bawah sinar matahari. Memiliki akar berbonggol tebal dan silindris ini mempunyai batang tegak setinggi 45 cm. Batangnya berbulu dan bersisi empat. Pada bagian daun bentuknya lonjong-bulat telur dan tak berbulu di kedua sisinya.
Kencana ungu mempunyai bunga yang cantik |
Berdaun tunggal, bersilang berhadapan, ujung membundar, panjang 16-18 cm, lebar 3-9 cm, pangkal runcing, tepi bergerigi, licin, pertulangan menyirip dan berwarna hijau. Bunga majemuk, muncul di ketiak daun, kelopak 2-3 cm, dasar mahkota membentuk tabung, ujung berlekuk lima, panjang 3,5-5 cm, ungu, benang sari melekat pada tabung.
Bunganya berwarna ungu dan biru pucat. Bunga majemuk seperti terompet, muncul di ketiak daun. Kelopaknya berukuran 2-3 cm, dasar mahkota membentuk tabung, ujung berlekuk lima, panjang 3,5-5 cm, dan benang sarinya melekat pada tabung.
Buahnya cenderung kering dan terkenal sebagai kapsul (polong). Panjangnya 1,8 – 2,5 cm dan lebar 0,3 – 0,4 cm. Bentuknya seperti silinder berwarna cokelat tua, tidak berbulu. Saat buah ini matang dan kena air maka akan meledak dan pecah melontarkan 7-8 biji ke udara.
Tanaman liar ini berbunga tanpa memandang musim. Bahkan di beberapa daerah begitu populer sebagai tanaman hias. Sebab selalu berbunga sepanjang tahun, sehingga membuat rumah terus tampak indah ketika memilikinya. Terlebih penanaman dan perawatan bunga kencana ungua terbilang sangat mudah, ditambah dengan manfaatnya yang begitu banyak untuk kesehatan.
Buah kencana ungu berbentuk polong |
Daun kencana ungu/ceplikan mengandung saponin dan polifenol. Akarnya mengandung saponin dan flavonoid. Kandungan zat lainnya adalah fitosterol, polifenol, apigenin, isoflavon dan kuinon. Dalam pengobatan Ayurveda (metode pengobatan tertua di dunia yang mulai dipraktikan di India sejak ribuan tahun lalu), juga memanfaatkan kencana ungu.
Baca juga : Bunga Desember, Tanaman Hias Unik yang Mekar pada Akhir Tahun
Selain itu, kencana ungu juga bermanfaat sebagai anti hipertensi, anti kanker, anti bakteri, dan gastroprotektif. Kandungan isoflavon pada ceplikan mempunyai pengaruh peningkatan metabolisme sel lemak untuk pembentukan energi sehingga dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Polong kencana ungu bisa langsung meletup ketika menyentuh air |
Mengkonsumsi air rebusan bunga kencana secara rutin dapat mengobati batuk. Selain mengobati batuk, bagian daun dari kencana ungu bisa digunakan untuk membantu menormalkan kadar gula darah di dalam tubuh. Ini tentu sangat berguna bagi para penderita diabetes yang memiliki kadar gula darah tinggi.
Daun dari tanaman kencana ungu mengandung senyawa polifenol dan akarnya mengandung flavonoida yang merupakan antioksidan terampuh yang membantu tubuh dalam menangkal radikal bebas penyebab penyakit degeneratif, salah satunya kanker.
Meski tanaman ini sangat bermanfaat bagi penderita diabetes, namun harus diperhatikan kembali bagi penderita yang mengalami komplikasi ginjal. Karena dikhawatirkan dapat menimbulkan efek samping terhadap fungsi ginjal. Jadi, alangkah lebih baiknya jika melakukan pemeriksaan terlebih dulu pada fungsi ginjal.
Ekstrak bunga kencan ungu juga bisa digunakan untuk medeteksi keberadaan borak dan formalin di dalam makanan. Kedua bahan berbahaya ini kerap digunakan untuk bahan tambahan agar makanan dapat bertahan lama dan tidak mudah busuk.
Bunga kencana ungu kini juga dimanfaatkan sebagai tanaman hias |
Boraks biasa digunakan untuk membuat campuran detergen, glasi enamel gigi buatan, plastik, antiseptik, pembasmi serangga, dan pengawet kayu. Sementara formalin, biasanya digunakan sebagai pengawet mayat, bahan tambahan kosmetik, perabot kayu, dan desinfektan kuat.
Baca juga : Bunga Telang si Biru Kaya Manfaat
Apabila makanan positif mengandung boraks maka warnanya ekstrak bunga kencana ungu akan berubah menjadi hijau karena pH boraks sekitar 9-11. Sedangkan jika makanan positif mengandung formalin, maka warnanya akan berubah menjadi coklat-kemerahan karena pH formalin sekitar 5-6.
Bunga kencana ungu dan peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan deteksi boraks dan formalin pada jajanan anak |
Sementara makanan yang bebas formalin dan boraks akan tetap berwarna ungu seperti warna asli ekstrak bunga atau tidak mengalami perubahan warna. Perubahan warna yang terjadi sangat singkat hanya beberapa menit saja sudah bisa terlihat hasilnya. (Ramlee)
Sumber : remen.id
Bunga Kencana Ungu, Tanaman Liar yang Bisa Dijadikan Obat hingga Deteksi Borak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar