Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia) atau biasa yang disebut bawang tiwai oleh masyarakat Kalimantan merupakan tanaman khas Kalimantan yang memiliki banyak khasiat. Tanaman ini digunakan secara turun temurun oleh masyarakat suku Dayak sebagai obat.
Bawang dayak sebenarnya merupakan spesies tumbuhan yang berasal dari Amerika tropis. Tanaman ini tumbuh subur di daerah perbukitan. Indonesia adalah salah satu wilayah distribusi bawang ini. di Indonesia sendiri terdapat di Kalimantan dan Jawa.
Bawang ini memiliki banyak nama julukan. Ada yang menyebut tanaman ini dengan nama bawang tiwai, bawang sabrang, bawang hutan, bawang berlian, dan bawang kambe. Habitatnya dapat dijumpai di Kalimantan Tengah, serta secara spesifik masyarakat Suku Dayak menggunakannya sebagai bahan masakan dan obat herbal.
Tanaman bawang dayak mirip sekali dengan anggrek tanah |
Bentuk dan warna umbinya hampir sama dengan bawang merah, tetapi tidak berbau menyengat saat diiris. Sebagian masyarakat sering menanam bawang dayak sebagai tanaman hias dalam pot. Umbi bawang ini banyak digunakan sebagai obat.
Baca juga : Bayam, Sayuran Paling Menyehatkan dari Persia Kuno
Bawang dayak memiliki bentuk sama seperti bawang merah, yaitu umbi lapis. Hanya saja untuk ukuran masih lebih besar bawang dayak dan untuk struktur lebih tebal daripada bawang merah. Di mana di atas umbi tersebut terdapat daun berwarna hijau yang memiliki panjang 20-30 cm.
Bunga tanaman bawang dayak |
Pertumbuhan bawang dayak memerlukan sinar matahari secara langsung dan dapat tumbuh dengan maksimal di daerah pegunungan dengan ketinggian antara 600 sampai 1.500 meter di atas permukaan laut. Dengan jenis tanah yang banyak humus dan lembap. Tanaman ini mudah beradaptasi pada berbagai jenis iklim. Sehingga mudah untuk dibudidayakan.
Tanaman bawang dayak merupakan semak berumpun yang tingginya sekitar 50 cm. Batang tanaman ini tegak dan merunduk pada ujungnya. Daun bawang ini berbentuk tunggal lonjong berujung runcing dengan pangkal yang tumpul.
Warna daunnya hijau, bertulang menyirip, dan beralur mirip dengan anggrek tanah. Bentuk daunnya seperti pita dengan panjang antara 15–20 cm dan lebar 3–5 cm. Bawang dayak mempunyai bunga berwarna putih.
Bunganya berkelopak lima, Bunga bawang dayak tersebut hanya mekar pada sore hari selama beberapa jam, sehingga sangat menarik untuk dinikmati bentuk dan prosesnya. Bunga bawang dayak tergolong bunga majemuk.
Bagian umbi bawang dayak yang banyak dimanfaatkan |
Bagian itu muncul dari ujung batang dengan panjang tangkai sekitar 40 cm. Kelopak terdiri atas dua daun, sementara mahkotanya terdiri atas empat daun. Daun kelopaknya bercorak hijau kekuningan, sedangkan daun mahkota bercorak putih kekuningan.
Baca juga : Kecombrang, Tumbuhan Rempah Khas Indonesia Punya Banyak Manfaat
Akar bawang tersebut berupa akar serabut, dengan warna cokelat muda atau cokelat kekuningan. Jika dilihat, daun bawang dayak/tiwai sangat mirip dengan tanaman palem. Bagian ini berbentuk pita dengan panjang mencapai 15–20 cm dan lebar 3–5 cm. Umbi adalah bagian yang paling bermanfaat dari tanaman tersebut.
Bawang dayak menyerupai bawang merah |
Umbi bawang dayak berbentuk lonjong, bulat telur, berwarna merah pekat, dan tidak berbau selayaknya bawang lain. Umbi tanaman ini dapat dipanen setelah usia 6 Bulan. Bagian umbi bawang ini sebagai organ perkembangbiakan sehingga sebagian ditanam kembali.
Umbi bawang dayak ini seperti mutiara bagi dunia pengobatan di Kalimantan. Bawang ini telah digunakan oleh suku Dayak sebagai salah satu tanaman obat tradisional secara turun temurun. Bawang ini secara medis memiliki potensi besar sebagai obat multifungsi, yang telah diteliti manfaat farmakologinya. Beberapa penelitian juga mulai mengembangkan manfaat daun bawang ini.
Bawang dayak menyimpan segudang manfaat. Pada jurnal Food Science & Nutrition, flora dengan julukan bawang sabrang diketahui memiliki sejumlah nutrisi dalam bentuk kering, seperti senyawa flavonoid yang terkandung pada umbi,daun, dan bagian bunga dari 3,5 – 11 mg untuk setiap 100 gramnya.
Selain itu, jenis bawang ini memiliki sifat antioksidan sehingga kaya akan kandungan lavonoid, saponin, alkaloid, steroid, triterpenoid, dan tanin. Kandungan senyawa tersebut dinilai efektif mencegah infeksi akibat gangguan jamur.
Bawang merah |
Bagi yang memiliki kolesterol tinggi, memakan bawang tiwai atau bawang dayak juga sangat direkomendasikan. Kandungan senyawanya ampuh menurunkan kadar lipid dalam darah, sehingga baik untuk kesehatan jantung.
Baca juga : Kucai, Menambah Cita Rasa Makanan Juga Berguna untuk Menjaga Kesehatan Tubuh
Pemberian ekstrak bawang dayak dengan dosis tinggi selama sekitar 21 hari memiliki potensi meningkatnya kadar kalsium pada tulang, massa, dan panjang tulang, sehingga cukup baik bagi penderita osteoporosis.
Air rebusan bawang dayak dapat meningkatkan imunitas tubuh |
Bawang dayak juga memiliki khasiat untuk mencegah dan mengobati berbagai penyakit, di antaranya, asam urat, bisul, diabetes, disentri, ginjal, hiperkolesterol, hipertensi, jantung, kanker, liver, luka luar, muntah, sakit kuning, sembelit, dan tuberculosis.
Bawang ini juga berkhasiat antiradang, anti pendarahan, serta membantu meningkatkan imunitas atau sistem kekebalan tubuh. Biasanya penggunaan bawang ini dengan cara direbus kemudian air rebusan diminum secara rutin. (Ramlee)
Sumber : remen.id
Bawang Dayak, Tanaman Obat Suku Dayak Kalimantan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar