Blog Hobi dan Informasi

Senin, 04 Desember 2023

Jeruk Bali, tapi Bukan dari Bali Jeruk Sumber Vitamin C dan Kalsium




Jeruk Bali (Citrus grandis atau Citrus maxima) merupakan salah satu jenis jeruk yang memiliki ukuran buah yang sangat besar. Itulah mengapa nama ilmiahnya bermakna besar karena memang ukurannya yang terbilang besar. Dan dapat dikatakan unik karena memiliki bentuk yang berbeda, baik dari segi ketebalan kulit, besarnya buah, hingga bulir yang terkandung di dalamnya.

Kebanyakan orang mengenal jeruk bali sebagai jeruk khas dari Pulau Dewata Bali. Padahal, nyatanya asal-usul jeruk bali sendiri bukan berasal dari Bali. Tanaman ini dapat ditemui di berbagai negara di Asia karena memang keberadaannya tersebar di sejumlah negara Asia Selatan dan Tenggara.

Kalau pun ada salah satu wilayah di Indonesia yang dikenal sebagai sentra budidaya jeruk bali, wilayah tersebut bukanlah Bali melainkan Magetan. Secara umum atau penamaan global, jeruk jenis ini sebenarnya lebih dikenal dengan nama pomelo.

Tanaman pamelo atau jeruk bali
 

Karena itu, penamaan yang selama ini dikenal dengan sebutan jeruk bali sebenarnya kurang tepat, bahkan pihak Departemen Pertanian Indonesia sendiri sejak lama telah menyarankan agar buah satu ini disebut dengan nama aslinya, yakni pomelo.

Baca juga : Buah Kecapi, Buah Langka yang Punya Khasiat Alami

Dilihat dari bentuknya, pomelo memang memiliki ukuran yang lebih besar bahkan dikenal sebagai buah citrus terbesar jika dibandingkan dengan jeruk pada umumnya. Beberapa sumber menyebut jika pomelo sendiri merupakan nenek moyang utama dari buah jeruk.

Bunga tanaman jeruk bali
 

Memiliki rata-rata diameter buah di kisaran 15-25 sentimeter dan berat di kisaran 1-2 kilogram. Buah ini memiliki kulit luar berwarna hijau kekuningan, sementara kulit dalamnya tebal dan berwarna putih.

Jangan harap bisa mengupas pomelo seperti jeruk kecil pada umumnya, untuk bisa menikmati buah satu ini harus menggunakan pisau dengan memotong ujung buah jeruk yang agak menonjol. Kemudian, buat beberapa irisan membujur di seluruh sisi kulitnya yang tebal.

Pomelo diyakini berasal dari wilayah yang membentang dari Malaysia hingga Indonesia bagian timur, kecuali Papua. Di Indonesia sendiri sentra budidaya pomelo diketahui berada di Pati dan Kudus, Jawa Tengah, serta Magetan dan Madiun, Jawa Timur.

Sementara itu di Bali, tempat dimana jeruk ini memiliki nama yang berbeda, nyatanya sangat sedikit bahkan hampir sulit menemui sentra budidaya buah satu ini. Kalaupun ada, pomelo yang dihasilkan dari budidaya di Bali biasanya memiliki cita rasa yang kurang nikmat.

Ukuran jeruk bali jauh lebih besar dibanding dengan jenis jeruk yang ada
 

Atau lebih tepatnya cenderung lebih asam, dengan bulirnya yang cenderung berwarna kuning keputihan, hal tersebut diyakini karena kondisi tanah di Bali yang memang kurang cocok untuk ditanami jenis jeruk pomelo.

Baca juga : Manggis, The Queen of Tropical Fruit dengan Segudang Manfaat bagi Kesehatan

Pohon pomelo bisa tumbuh dengan baik di dataran rendah sampai dengan ketinggian 400 meter di atas permukaan laut. Jika dibudidayakan pada dataran tinggi, pertumbuhannya cenderung vegetatif dan rasa buahnya agak pahit, selain itu pohonnya juga rawan terkena serangan penyakit cendawan atau jamur.

Kulit pamelo sangat tebal
 

Sementara itu mengutip penjelasan dari Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika, sebenarnya terdapat ragam jenis varietas hasil kultivar pomelo yang ada di Indonesia. Beberapa di antaranya yaitu Nambangan, Sri Nyonya, Sigola-gola, Magetan, Astano, Pangkajene Merah dan Putih, Giri Matang, Bageng Taji dan beberapa jenis lainnya.

Namun dari sekian banyak varietas tersebut, ada empat jenis varietas unggul dengan ciri khas daging buah berwarna merah dan cita rasanya yang manis. Yakni, Nambangan, Srinyonya, Magetan, dan Madu atau Bageng.

Tiga varietas yang pertama dapat dijumpai di sentra produksi pamelo di Kabupaten Magetan dan Madiun. Sedangkan yang terakhir dan dapat dikatakan paling unggul ditanam di sentra daerah Bageng, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati. Tidak hanya memiliki cita rasa manis, varietas satu ini memiliki tesktur buah yang lembut dan tidak memiliki biji di dalamnya.

Jeruk bali/pamelo, kaya akan vitamin dan nutrisi yang baik untuk kesehatan. Salah satu kandungan utama dari buah ini adalah vitamin C. Dalam sepiring jeruk bali (sekitar 100 gram), mengandung 60 mg vitamin C dan 40 kalori. Tidak hanya itu, jeruk bali juga mengandung, serat, vitamin B, seperti niacin (vitamin B3), riboflavin (vitamin B2), tiamin (vitamin B1), folat, dan pyridoxine (vitamin B6).

Bulir buah ini juga sangat besar
 

Terdapat juga karbohidrat kompleks, dan protein. Serta mineral, seperti kalium, fosfor, tembaga, zat besi, kalsium, magnesium, mangan, dan seng, dan antioksidan, seperti flavonoid dan lycopene. Buah jeruk bali juga banyak mengandung air yang baik untuk mencegah dan mengatasi dehidrasi.

Baca juga : Mamey Sapote, si Sawo Berukuran Jumbo

Jeruk ini berkhasiat untuk meningkatkan kekebalan tubuh, menurunkan tekanan darah, kesehatan tulang, melawan penuaan dini, menurunkan berat badan, sampai untuk kesehatan gigi dan mulut. Tingginya kandungan vitamin C dan potassium dalam buah ini, membuat buah ini harus dihindari oleh pasien yang memiliki gangguan hati dan ginjal.

Ketika musim, buah pamelo banyak dipasarkan di pinggir-pinggir jalan
 

Beberapa penelitian juga membuktikan bahwa orang yang rutin mengonsumsi buah ini dalam kadar yang cukup dan tidak berlebihan, memiliki daya ingat yang lebih baik dan lebih jarang terkena pikun. Kandungan asam yang cukup tinggi membuat jeruk bali tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi dalam jumlah yang terlalu banyak karena bisa meningkatkan risiko gigi berlubang.

Selain itu, konsumsi jeruk bali juga sebaiknya dibatasi oleh orang yang sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat antikejang carbamazapine, obat untuk darah tinggi, dan obat penurun kolesterol, seperti atorvastatin. Meski diyakini bermanfaat untuk kesehatan, namun jangan menggunakan jeruk bali sebagai pengganti obat-obatan dari dokter. (Ramlee)


Sumber : remen.id

Jeruk Bali, Jeruk Terbesar dan Kaya Vitamin C itu Bukan Tanaman Asli Pulau Bali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayam Hutan Merah, Nenek Moyang Ayam Peliharaan Ternyata sangat Pemalu

Ayam Hutan Merah (Gallus gallus) merupakan sejenis burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 78 cm, dari suku Phasianidae. Suku Phasi...