Blog Hobi dan Informasi

Kamis, 28 Desember 2023

Nuri Bayan, Burung Paruh Bengkok Cantik Berperilaku Unik



Nuri Bayan (Eclectus roratus) merupakan salah satu jenis burung paruh bengkok dari keluarga Psittaculidae dan Genus Eclectus. Seperti burung Nuri Aru, Nuri Macan Brehm, Nuri Hitam, Nuri Raja Papua, Nuri Coklat, dan masih banyak lagi. Burung yang dalam bahasa Inggris disebut Eclectus Parrot itu merupakan salah satu dari beberapa jenis burung nuri yang dapat dijumpai di Indonesia.

Burung paruh bengkok terkenal cerdas. Begitu pula dengan burung nuri bayan juga terkenal cerdas, karena dapat menirukan suara manusia. Suara burung nuri bayan cukup keras dengan kuakan tunggal dan terdengar berirama.

Nuri bayan jantan dan betina memiliki perbedaan dimana burung nuri jantan memiliki warna dominan hijau dengan sedikit bercak merah yang terdapat pada sayap sebelah dalamnya sedangkan nuri bayan betina memiliki warna utama merah dengan atau tanpa bercak di bagian dada. Ada warna kuning pada bagian ujung ekornya.

Sepasang nuri bayan di habitat alaminya
 

Nuri bayan memiliki ukuran tubuh sedang mencapai 40 cm. berat badan antara 275-550 gram. Satu keunikan burung ini adalah adanya perbedaan mencolok pada warna bulu burung jantan dan betina. Perbedaan jantan dan betina sudah terlihat sejak anak burung berumur lima minggu, saat bulu jarum mekar.

Baca juga : Cililin, Burung yang Memiliki Suara Berdencing Tajam dengan Speed Sangat Rapat

Nuri bayan memiliki sayap bawah berwarna biru keunguan dan paruh berwarna hitam. Bagian sayapnya panjang dan membundar,sedangkan bagian ekor menyegi. Secara umum burung nuri bayan banyak ditemukan di pinggir hutan dan kawasan hutan hujan.

Nuri bayan betina di depan lubang sarangnya
 

Nuri bayan memiliki 9 sub spesies yang tersebar di berbagai tempat khususny wilayah timur. Burung ini tersebar di Sunda kecil termasuk Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Bali, Papua, Maluku dan Kepulauan Solomon.

Secara penampakan, nuri bayan tergolong jenis burung yang cantik. Namun burung ini memiliki beberapa kekurangan seperti halnya sering membunuh anaknya sendiri yang masih kecil. Saat siang hari burung ini cenderung terlihat berpasangan atau sendiri, namun ketika malam hari mereka akan berkelompok.

Seekor nuri bayan jantan sedang memakan batang tebu
 

Burung nuri bayan memiliki beberapa keunikan yang sekaligus juga menjadi ciri khas burung ini. Selain memakan biji-bijian, burung nuri bayan juga memakan buah seperti pisang, apel, pear, dan pepaya. Di usia 2-3 tahun adalah usia produktif nuri bayan, sehingga di umur tersebut paling cocok untuk mengawinkan nuri bayan.

Baca juga : Wambi, Burung Berkicau yang Menawan dan Sangat Gacor Saat Berkicau

Nuri bayan membuat sarang berupa lubang-lubang di batang pohon. Namun begitu, ada perilaku unik nuri bayan betina yang tidak lazim, yaitu memiliki pejantan lebih dari seekor. Jarang adanya lubang sarang yang baik, membuat mereka berbagi betina.

Pada umur 2-3 tahun adalah usia produktif nuri bayan
 

Menurut Robert Heinsohn seorang peneliti dari Australian National University, ini dikarenakan kurangnya lubang sarang dalam proses perkawinan sepasang nuri bayan. Hal itulah yang memaksa nuri bayan jantan untuk berbagi betina.

Betina nuri bayan nyatanya lebih agresif dan bersifat teritorial dibanding jantan, terutama saat mempertahankan lubang sarang dari ancaman hewan lain. Uniknya, semua pejantan yang mengawini betina saling bekerja sama, memberi makan, termasuk kepada anak mereka.

Nuri bayan hanya memiliki dua ekor anakan setiap periode produksinya
 

Dalam pengamatannya, Robert menemukan fakta unik lain, yaitu induk betina dalam kondisi sulit bisa membunuh anaknya yang jantan. Namun, hal ini terjadi apabila lubang sarang dianggap terlalu sesak oleh induk betina.

Nuri bayan melakukan perkawinan sekitar pukul 09.00-11.00 WIB. Durasinya, 2-3 menit dan dapat bertelur 2-3 kali setahun. Setiap periode peneluran menghasilkan 2 butir, jarak peneluran 2-3 hari. Lama pengeraman 27 hari.

Baca juga : Jagal Papua, Predator Yang Pandai Menirukan Suara Burung Lain

Burung ini hidup dalam kelompok kecil atau berpasangan di hutan lebat dan di pucuk-pucuk pohon tinggi. Nuri bayan sering melakukan perjalanan dalam kelompok-kelompok kecil, terdiri dari 3-4 ekor. Persebaran burung cerdas ini mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi.

Di dataran rendah Indonesia, jenis ini dapat dijumpai di Halmahera (450 mdpl), Buru (700 mdpl), Seram (800 mdpl), Sumba (950 mdpl), juga Maluku. Di alam bebas, jantan lebih sering terlihat, sedangkan betina cenderung pemalu. Sarang biasanya terletak di lubang pohon yang tinggi, sekitar 14-22 meter dari tanah.

Jenis kelamin nuri bayan sudah bisa ditentukan ketika anakannya mulai tumbuh bulu
 

Di beberapa daerah, nuri bayan ini disebut betet elok, kakatua hijau, bayan, kaka moro, kaka wandala, dan karea. Di Indonesia, berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Dilindungi, nuri bayan merupakan jenis satwa dilindungi dari kepunahan (nomor 537). (Ramlee)




Sumber : remen.id

Nuri Bayan, Burung Paruh Bengkok Cerdas Berperilaku Unik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayam Hutan Merah, Nenek Moyang Ayam Peliharaan Ternyata sangat Pemalu

Ayam Hutan Merah (Gallus gallus) merupakan sejenis burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 78 cm, dari suku Phasianidae. Suku Phasi...