Blog Hobi dan Informasi

Senin, 22 Januari 2024

Cara Budidaya Burung Derkuku agar Sukses



Burung derkuku belakangan ini mulai banyak penggemarnya. Banyak para muda yang mulai belajar bagaimana cara beternak derkuku yang baik dan benar agar cepat bertelur dan segera menghasilkan. Setelah beberapa tahun derkuku kehilangan gaung, utamanya derkuku irama seiring merebaknya pandemi Covid-19.

Ini karena sepanjang tahun 2020 hingga tahun 2022, nyaris tidak ada lagi lomba-lomba derkuku irama. Pada saat bersamaan derkuku warna yang asalnya import dari Thailand justru semakin ramai peminat. Tetapi pada kesempatan ini yang akan dibahas adalah derkuku irama atau yang lebih dikenal dengan derkuku kelantan.

Hobi derkuku saat ini sudah menjelma menjadi sebuah rutinitas yang dilakoni oleh sebagian masyarakat pecinta burung anggungan. Kesibukan masyarakat terhadap hobi tersebut ada yang fokus menjadi pelomba dan tidak jarang berkonsentrasi sebagai peternak.

Lomba derkuku irama


Kedua aktifitas ini memang memiliki prospek bagus dan saling ketergantungan. Mereka yang melakoni sebagai pelomba butuh keberadaan peternak untuk bisa memiliki derkuku berkelas lomba. Karena tanpa adanya peternak, pelomba tidak akan bisa mendapatkan produk yang sesuai dengan keinginannya.

Baca juga : Cara Mewujudkan Mimpi Angkat Trophy Juara dari Burung-burung Hasil Ternakan Sendiri

Begitu juga dengan peternak yang membutuhkan pelomba untuk bisa menyalurkan produknya, sehingga bisa terus berproduksi. Saat ini agenda lomba semakin padat, menjadikan masyarakat kian bersemangat menuju lapangan.

Seorang peternak derkuku yang memiliki puluhan kandang
 

Lomba adalah sarana bagi pelomba untuk menyalurkan hobi derkukunya. Begitu juga mereka yang menamakan dirinya sebagai peternak merasa bahwa inilah waktu yang tepat untuk menentukan pilihan sebagai pencetak derkuku jawara.

Keinginan masyarakat untuk menjadi peternak memang cukup besar. Namun seringkali mereka terkendala oleh lahan yang dimiliki juga hal-hal yang terkadang menghalangi apa yang menjadi harapannya saat memutuskan menekuni ternak derkuku.

Seorang peternak harus mempunyai arah atau tujuan yang hendak dicapai. Tujuannya tentu adalah mencetak derkuku berkualitas yang bisa moncer di lapangan dan handal di kandang ternak. Dengan demikian hasil dari kandangnya akan diminati para penghobi.

Untuk mencapai tujuan tersebut perlu adanya arah atau masterplan di kandang ternaknya. Jadi tidak asal beternak saja. Sebelum benar-benar memutuskan terjun ke dunia derkuku, perlu mengamati dan mengikuti perkembangan dunia derkuku baik langsung maupun dari media masa.

Untuk tahap awal bisa menggunakan kandang yang tidak terlalu besar
 

Selain itu diperlukan pengetahuan yang cukup tentang pakem penilaian suara burung derkuku. Karena lomba-lomba derkuku tidak melulu burung harus gacor, tetapi harus ditopang juga dengan kualitas suaranya yang mumpuni.

Baca juga : Peluang Usaha Budidaya Ikan Gabus yang Makin Diminati

Dimulai dari suara depan, suara tengah, suara ujung. Setelah itu dinilai juga dasar suara dan gaya irama dari alunan anggung burung derkuku yang sedang dilombakan. Hal-hal seperti ini bisa dimati secara langsung ke lapangan lomba, agar mendapat gambaran yang lebih jelas.

Proses penjodohan calon indukan
 

Langkah pertama yang perlu dilakukan dalam beternak adalah menyiapkan indukan untuk ditangkar. Disinilah biasanya para pendatang baru (pemula) sering babak belur. Habis duit segudang tanpa hasil yang diharapkan. Karena itu sering kali terdengar istilah “sekolah” derkuku itu biayanya mahal.

Agar biaya sekolah tersebut tidak terlalu mahal, maka hati tidak boleh terbawa emosi dengan mengandalkan kekuatan modal di kocek, sehingga jika gagal tidak membawa dampak yang besar. Semua butuh proses, nikmati saja yang sudah menjadi pilihan hati.

Beli dulu burung derkuku yang murah-murah sembari belajar dan memahami berbagai aspek suara derkuku. Bisa dimulai dengan membeli burung yang masih piyikan lalu dipelihara sampai dewasa. Tujuannya, agar faham betul, bila sewaktu masih piyik kualitas suaranya demikian setelah dewasa berubah menjadi demikian.

Setelah mulai paham, proses beternak bisa ditingkatkan. Sesuaikan kekuatan modal dengan ilmu yang ada. Nyaris 90% peternak sukses mengatakan, bahwa unsur darah turunan dari induknya yang mengalir pada seekor burung amat menentukan kualitas suaranya.

Sepasang derkuku yang telah siap untuk dibudidayakan
 

Karena itu carilah piyik-piyik atau calon bibit dengan aliran darah yang baik. Kalau perlu darah langsung para juara. Dengan mempelajari aliran darah yang mengalir pada seekor derkuku, minimal nantinya masih bisa selamat.

Baca juga : Bioflok, Teknologi Budidaya Ikan Melalui Rekayasa Lingkungan

Sebab sering kali terjadi, meskipun burung yang dibeli dengan harga dibawa lima ratus ribuan tetapi saat diternak melahirkan burung juara. Itu dikarenakan aliran darah yang mengalir dari induknya masih membawa turunan juara.

Anakan derkuku berkualitas
 

Agar lebih cepat proses beternaknya, yang paling tepat memang membeli calon indukan yang sudah berumur. Seekor derkuku yang siap diternak bilamana usianya sudah mencapai 8 bulan, atau sudah mabung kedua atau burung sudah bisa dianggap dewasa. Memang bisa lebih muda dari usia tersebut dengan alasan lebih mudah untuk dipasangkan, tetapi hasilnya seringkali tidak sesuai dengan harapan.

Seperti yang diceritakan oleh Nugroho Budhi Santoso atau yang biasa disapa dengan Mbah Budi, pemilik Tara Mukti Jaya BF di Jl. Raya Mandiri No. 55 Taman Griya Jimbaran – Kuta Selatan – Badung, Bali. Lebih dari 25 tahun Mbah Budi beternak burung derkuku, yang kini juga dipercaya sebagai konsultan dari IBW BF milik Ida Bagus Wirawan Nusa Dua dan sekaligus penasehat dari Rimba BF milik Komang Prancis Canggu.

Seorang dekoe mania siap melombakan burungnya
 

Calon indukan yang baik untuk diternakkan, mempunyai suara yang lengkap, yakni tiga unsur suaranya terpenuhi. Suara depan, suara tengah, dan suara ujungnya bagus. Dasar suara (latar) juga perlu diperhatikan. Mempunyai volume suara besar (air suara dalam) dan bergema. Atau suara kecil kristal, soal volume ini bisa disesuaikan.

Yang terpenting elemen suara depan, tengah, dan ujungnya terdengar harmonis. Suaranya terdengar bersih, bening, dan jelas. Paling tidak suara burung derkuku bisa terdengar dari jarak dua gantangan. Selanjutnya yang perlu disiapkan adalah kesabaran. Karena beternak ini tidak seperti rumus matematika. (Ramlee)



Sumber : remen.id

Langkah Sukses Budidaya Burung Derkuku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayam Hutan Merah, Nenek Moyang Ayam Peliharaan Ternyata sangat Pemalu

Ayam Hutan Merah (Gallus gallus) merupakan sejenis burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 78 cm, dari suku Phasianidae. Suku Phasi...