Blog Hobi dan Informasi

Kamis, 18 Januari 2024

Laga Bintang Puter Pelung Solo Raya Berjalan Seru, Everest Innova Bolo-Bolo dan Gideon Juara



Korwil PPPPSI Surakarta gelar laga penutup Liga Puter Pelung Solo Raya bertajuk Laga Bintang Puter Pelung Solo Raya. Dilaksanakan di Gantangan Gela Gelo New York Colomadu Karanganyar, pada Minggu 7 Januari 2024, secara umum berlangsung lancar, meriah, dan sukses.

Even akbar kemasan Korwil Surakarta yang di komandoi Agung Cahyanto merupakan event yang cukup bergengsi di Solo Raya ini. Agenda lomba seni suara burung puter pelung tersebut disambut dengan antusias oleh puter pelung mania se Solo Raya.

Bahkan hadir juga pemain dari Jogja, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. “Dengan selesainya putaran Liga Puter Pelung Solo Raya yang diselenggarakan di Solo, Sragen, Karanganyar, Boyolali, dan Klaten pada tahun 2023 kemarin ditutup dengan gelaran laga bintang,” jelas Jatmiko, salah satu panitia.

Trophy Laga Bintang puter Pelung Solo Raya berjajar rapi di meja panitia
 

Laga Bintang Puter Pelung Solo Raya merupakan ajang pembuktian siapa bintang puter pelung yang sebenarnya. Antusiasme pemerhati puter pelung di wilayah Solo Raya sendiri sangat baik. Meskipun gelaran lomba kian jarang diadakan.

Baca juga : Bendera Lima Warna Antar Gaco Bos Boy ke Podium Pertama Liga Puter Pelung Solo Raya 2023 Putaran V, Baginda dan Gideon di Barisan Depan

Dan seperti yang disampaikan oleh Agung Cahyanto selaku Ketua Panitia Liga Puter Pelung Solo Raya 2023, agenda lomba tersebut untuk menggiatkan kembali semangat para penghobi puter pelung. Utamanya di wilayah kerja Korwil PPPPSI Surakarta.

Juri dari Jawa Timur dan Yogyakarta ikut jadi pengadil
 

“Tujuan Liga Puter Pelung Solo Raya ini untuk menggiatkan kembali lomba puter pelung di daerah-daerah,” ujar Agung Cahyanto. “Ini mengingat lomba puter pelung sudah agak jarang diadakan, tidak seperti dahulu yang begitu ramai gelaran lomba puter pelung ada dimana-mana.”

Laga Bintang Puter Pelung Solo Raya hari itu betul-betul berlangsung cukup meriah. Cuaca cerah, seakan ikut merestui dan mendukung laga yang banyak ditunggu-tunggu puter pelung mania Solo Raya dan wilayah di sekitarnya ini.

Mbah Sikam berkopiah hitam dengan rambut panjang terikat selalu hadir di arena lomba
 

Dan meskipun total gantangan tidak semua terisi, tetapi itu tidak mengurangi seru dan ketatnya persaingan antar jawara di masing-masing kelas. Seperti halnya di putaran liga, panitia juga melombakan empat kelas, yaitu kelas Pemula, Madya, Utama, dan Ring PPPPSI.

Pertarungan seru terjadi di kelas Pemula dan Madya yang dilangsungkan terlebih dahulu. Bahkan sejak babak pertama sampai babak terakhir, hampir semua gaco sama-sama fight untuk bisa menjadi yang terbaik di laga ini.

Bukan itu saja, tim juri diantaranya dari dari Jawa Timur dan Yogyakarta tersebut sangat hati-hati dalam memberikan serta menentukan nilai kelebihan dari masing-masing jago. Pasalnya, kualitas jago yang turun nyaris berimbang.

Namun berkat kerja tim juri dan perumus yang cukup profesional. Akhirnya untuk kelas Madya, Innova gantangan 51 milik B2W BF Godean Yogyakarta jadi yang terbaik. Jago muda bergelang B2W 739 yang punya talenta dan masa depan cerah itu berhasil mendapatkan nilai 43¾, 43¾, 43¾, 43¾.

Wagiman begitu bersemangat dukung burungnya berlaga
 

Sedangkan Gideon ring LMS 512 di gantangan 35 andalan Eko LMS Solo, sukses merebut tempat kedua meskipun mendapat nilai yang sama dengan Innova. Namun harus mengakui keunggulan Innova. Ini setelah hasil rekap Innova unggul di suara tengah.

Baca juga : Trisna Wijaya Dominasi Kelas Utama Klasemen Akhir Liga Solo Raya 2023, Gideon Milik Eko LMS Terbaik di Madya dan Ring P4SI, Borneo di Pemula

Berikutnya ada Kuda Hitam bergelang GSM 1079 yang ada di gantangan 53, dengan nilai 43½, 43¾, 43¾, 43¾. Kualitas Kuda Hitam sebenarnya tidak kalah dengan sang juara sayangnya pada babak pertama kurang kerja sehingga hanya mendapatkan bendera empat warna.

Bolo-Bolo juara di kelas Pemula
 

Untuk kelas Pemula, podium juara direbut Bolo-Bolo ring Ndese 053 di gantangan 8 debutan Indra Klaten. Urutan kedua dihuni Bintang Timur ring LMS 592 besutan Handoko/Andrie dari Sidoarjo yang ada di gantangan 26. Tempat ketiga direbut Kurapika ring Ndese 42 milik Pandan Wangi Klaten gantangan 15.

Ada penghobi yang begitu menikmati jalannya acara. “Aku kadung cinta mati sama puter pelung, Pak Jat,” tutur Mbah Sikam kepada Jatmiko. “Apa lagi pas malam sunyi bunyinya sungguh menyentuh rasa. Ngelik panjaang dan ditutup suara kwuooook tebal itu tiada bandingnya,” imbuh Mbah Sikam dengan bangganya.

Innova terbaik di kelas Madya
 

Persaingan sengit terjadi di kelas Utama dan Ring PPPPSI. Ini karena hampir semua jago sama-sama kerja ngotot untuk bisa merebut nilai tertinggi. Cuaca yang enak menjadi kondisi ideal untuk para jawara memamerkan alunan anggungnya di hadapan para juri yang bertugas.

Tidak seperti biasanya pagi itu ditunjukkan Wagiman yang berperawakan kalem. Sang Maestro anggungan Solo begitu bersemangat memberikan dukungan kepada burung andalannya. Tiada hentinya burung betina pasangan burungnya berlaga ditunjukkan dengan harapan sang jawara mau menunjukkan performa apiknya.

Setelah empat babak berlangsung, di kelas Utama Everest bergelang B2W 516 di gantangan 15 yang diusung B2W BF dari Godean Yogyakarta, berhasil menjadi yang terbaik di kelas ini dengan mendapatkan total nilai 43¾, 43¾, 43¾, dan 44.

Dan disusul kemudian oleh Maha Barata ring Boss 1945 di gantangan 21 milik Boss Boy dari Yogyakarta dengan mendapat total nilai yang sama dengan sang juara namun harus mengakui keunggulan sang juara di aduan suara tengahnya. Berikutnya ada Meteor ring GSM 1079 milik Wagiman Solo yang ada di gantangan 7.

Everest juara di kelas Utama
 

“Aapapun pekerjaanya harus ditekuni dengan serius,” kata Wagiman kepada sesama penghobi puter pelung. “Nanti dipastikan hasilnya akan sesuai dengan harapan “InsyaAllah” dan terbukti. Alhamdulillah…Aamiin,” ucap Wagiman mensyukuri prestasi yang ditorehkan burungnya.

Di kelas Ring PPPPSI, Gideon bergelang LMS 512 di gantangan 34 andalan Eko LMS Solo dinyatakan sebagai yang terbaik. Tempat kedua direbut Mahadewa ring Boss 100 gantangan 33 gaco Boss Boy Yogyakarta. Dan posisi ketiga diisi oleh Doktor yang ada di gantangan 46 dengan ring HST 007 milik Hengky S dari Semarang.

Bambang HW serahkan bendera koncer untuk Gideon di kelas Ring PPPPSI
 

“Kami atas nama penyelenggara Liga Puter Pelung Solo Raya The Spirit of Java 2023 mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Korwil Surakarta, beserta Pengcab Surakarta, Sragen, Boyolali, Klaten, dan Karanganyar yang telah selenggarakan event liga,” ucap Agung. “Juga Pengcab Sukoharjo yang ikut mensuport sehingga lomba berjalan dengan lancar.”

“Dan kami ucapkan terima kasih juga kepada para donatur yang telah membantu dalam Liga Puter Pelung Solo Raya 2023. Tidak lupa juga kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan peserta yang setia datang dan ikut dalam setiap gelaran lomba dari awal hingga selesainya putaran liga. Kami mohon maaf apabila selama penyelenggaraan liga ada yang kurang berkenan, kurang puas, dan kurang baik. (Ramlee/Jat)

 


 

 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayam Hutan Merah, Nenek Moyang Ayam Peliharaan Ternyata sangat Pemalu

Ayam Hutan Merah (Gallus gallus) merupakan sejenis burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 78 cm, dari suku Phasianidae. Suku Phasi...