Blog Hobi dan Informasi

Senin, 29 Januari 2024

Kamajaya Bagusan dan Bintang Shorea Tancap Gas di TGR Cup V Perang Bintang, Liga Derkuku Indonesia 2024 Putaran Pertama



Liga Derkuku Indonesia 2024 resmi dimulai. TGR Cup V bertajuk Perang Bintang menjadi agenda perdana, yang dilaksanakan pada Minggu 14 Januari 2024. Menempati lokasi di Lapangan TGR Desa Samir Kecamatan Ngunut Tulungagung. Kegiatan ini berjalan sukses dan lancar.

Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua PPDSI Pusat M. Makrus dan beberapa pengurus PPDSI. Dalam kesempatan tersebut M. Makrus berharap dekoe mania tetap bersemangat meramaikan hobi dengan selalu menghadiri setiap putaran Liga Derkuku Indonesia 2024 yang rencananya akan berlangsung selama 7 putaran.

Ada tiga kelas yang dilombakan, yakni kelas Senior, Yunior, dan Pemula. Dan gelaran yang diadakan oleh Team Guyub Rukun setiap tahunnya inipun sukses mendulang peserta dalam hitungan besar. Panitia menyediakan 84 lembar tiket untuk kelas Pemula, 78 lenbar untuk Yunior, dan 42 untuk kelas Senior. Nyaris seluruh tiket yang disediakan oleh panitia habis.

Suasana regristasi peserta
 

Hari Imawan selaku Ketua Panitia mengatakan bahwa kegiatan ini mendapatkan dukungan luar biasa dari peserta. “Alhamdulillah TGR Cup V, Laga Bintang Liga Derkuku Indonesia Putaran 1 berjalan lancar sesuai harapan, dan peserta yang hadir hampir dari seluruh Pengda,” terang Cak Hari, begitu panggilan akrab hari Imawan.

Lebih lanjut disampaikan bahwa dengan kegiatan seperti ini diharapkan bisa lebih memberikan semangat kepada dekoe mania untuk bisa eksis menekuni hobi derkuku. Dan TGR CUP V itu adalah event berkelanjutan yang digelar setiap tahun dan waktunya bertepatan dengan hari jadi TGR.

Para juri yang bertugas di TGR Cup V 2024


Tujuan inti dari TGR CUP yaitu ingin menggelar event perlombaan dengan nuansa penuh kekeluargaan meski sebuah ajang adu burung terbaik akan tetapi dikemas dengan apik. “Ya, agar pemilik burung atau peserta lomba pada saat mengikuti perlombaan itu tidak tegang.hatinya, santai, dan damai bertemu dengan kontestan lain,” jelas Agus New Ags, pendiri TGR.

“Itu ibarat ketemu sedulur yang lama tidak jumpa pastinya full senyum dan gembira,” tambah Agus penuh semangat. Setidaknya dengan semakin banyak agenda, maka akan memberikan ruang sangat terbuka bagi dekoe mania untuk menyalurkan hobinya.

Para peserta sedang menyiapkan burungnya


Totok Arisandi, salah satu panitia acara mengatakan bahwa kegiatan ini sukses karena banyaknya dukungan yang diberikan oleh peserta, baik yang hadir dari tuan rumah ditambah dekoe mania dari berbagai daerah di DKI Jakarta, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali. Ini membuktikan bahwa kerjasama yang selalu terjalin dengan baik antar dekoe mania.

Sementara itu dari arena kegiatan bisa diinformasikan bahwa cuaca cerah pagi itu memberikan kesempatan kepada para peserta yang berada di atas kerekan untuk beradu kemampuan mengeluarkan suara terindah, sehingga juri bisa memberikan nilai paling tinggi.

Cuaca terasa panas terkadang agak redup karena matahari tertutup mendung. Suara derkuku yang ada di puncak tertinggi tiang kerekan terdengar dengan jelas. Banyak burung-burung yang tidak mau kerja maksimal. Sebagian besar burung yang tampil pagi itu medoki (kondisi birahi) sampai babak 4 lomba berakhir.

“Wah penak jurine,” gumam peserta dari pinggir lapangan. Karena dengan kurang bahkan tidak kerjanya burung kontestan, jadi juri-juri juga tidak sibuk memberikan penilainnya. Kesempatan seperti ini dimanfaatkan oleh burung-burung yang tidak dijagokan untuk melaju.

Ketua Umum PPDSI M. Makrus memberikan sambutan sebelum lomba dimulai
 

Empat babak penjurian juga tidak mengalami kendala, semua berjalan sesuai harapan dan keinginan semua pihak, yakni panitia dan peserta. Seperti terungkap dari komentar para peserta yang hadir. “Alhamdulillah, gelaran lomba yang bagus dan sukses. Patut untuk contoh di lomba-lomba lainnya,” tutur Sigit Irianto, pemilik B2W BF.

Senada dengan yang diutarakan oleh Imam Hariadi, peserta dari Bali. “Sangat menyenangkan lomba di Tulungagung, meriah sekali dan sangat mengesankan bisa ketemu teman-teman di Tulungagung. Mestinya di Tulungagung ada 2 kali event dalam setahun,” harap pemilik Elha BF ini.

Suasana penjurian TGR Cup V
 

Ada pemandangana yang membanggakan, yakni banyaknya banner dekoe mania yang terpasang utamanya dari negeri Jiran Malaysia. Mereka ikut berpartisipasi memeriahkan gelaran TGR Cup V. “Terbaik TGR Indonesia,” ujar Bang Azrin Bukit Marak BF Kelantan kepada Agus New Ags. ‘Semua rakan-rakan TGR Kelantan mengucapkan terima kasih untuk rakan-rakan TGR Indonesia.”

Selama ini memang telah terjalin kerjasama yang baik antara TGR Indonesia dengan dekoe mania dari Kelantan Malaysia dengan ditandai berdirinya TGR Kelantan. “Nantinya diharapkan burung-burung terbaik dari Kelantan datang untuk persahabatan,” harap Agus New Ags.

Sawali berikan bendera koncer kelas Senior kepada Sigit Irianto usai Kamajaya juara

Juara kelas Senior
 

Setelah penjurian usai, untuk kelas Senior, podium pertama diraih Kamajaya debutan B2W Yogyakarata. Derkuku bergelang B2W 3688 yang berada pada kerekan nomor 90 mampu mempertahankan performa apiknya dengan raihan bendera enam dua kali pada babak pertama dan kedua.

Meskipun penampilannya pada babak berikutnya menurun hanya raih bendera lima warna namun capaian itu sulit untuk dikalahkan lawan. Disusul oleh pemenang Liga Derkuku Indonesia 2023, yakni Narasoma andalan B2W Yogyakarta yang juga merupakan produk ternak B2W 1418 pada kerekan nomor 101 sebagai peraih juara kedua.

Tidak seperti biasanya pagi itu Narasoma hanya mampu mengeluarkan suara magisnya pada babak keempat saja. Tempat ketiga ada Lendir Joget orbitan Miasa Bali ring OMG 047 yang ada di tiang kerekan nomor 109.

Di kelas Yunior, podium pertama menjadi milik Bagusan amunisi Imam Hariadi dari Bali, produk B2W 3553 yang berada pada tiang kerekan nomor 178. Seperti penampilannya pada rangkaian putaran LDI 2023 lalu, Bagusan terkesan selalu terlambat panas.

Imam hariadi terima bendera koncer kelas Yunior dari M. Makrus berkat prestasi Bagusan

Juara di kelas Madya
 

Pada babak pertama hanya mampu raih nilai 43 ¼ Bagusan pun sempat tercecer jauh. Namun perlahan tapi pasti Bagusan, mampu memperbaiki penampilannya dengan raihan bendera lima warna. Performa impresif tersebut terus terjaga hingga akhir.

Dilanjutkan kemudian Sumantri gaco Gaguk Tulungagung ternakan PN 798 yang menempati nomor kerekan 204 dengan raihan bendera lima warna pada babak pertama dan kedua. Sayang penampilan terus merosot selepas jeda babak kedua dengan hanya mendapatkan dua kali empat warna.

Bintang Shorea terbaik di kelas Pemula

Para juara di kelas Pemula
 

Tempat ketiga dimenangkan Asmara orbitan Miasa dari Bali. Burung ternakan Rimba 277 yang menggunakan tiang kerekan bernomor 199. Asmara sebenarnya tampil cukup bagus meskipun jauh-jauh datang dari Pulau Dewata Bali, namun Asmara tetap harus mengakui keunggulan peraih tempat kedua dengan beda nilai tipis sekali.

Di kelas Pemula, posisi pertama berhasil diraih Bintang Shorea amunisi Shorea BF dari Sleman. Derkuku ternakan Subali 389 yang menempati nomor kerekan 31 berhasil meraih bendera lima warna dan mampu mengalahkan pesaing terdekatnya.

Doorprize sepeda gunung terbang ke Bali

 

Disusul kemudian Cheng Ho andalan Adi Kumboro dari Semarang, produk ternak YNT 212 yang berada di atas kerekan bernomor 70. Cheng Ho sebenarnya juga mampu memamerkan kualitas anggungnya di hadapan para juri, sayang pada babak kedua sedikit terpeleset dengan hanya meraih bendera empat warna.

Dan ditempat ketiga diraih oleh Soleh besutan hartejo dari Blitar. Burung bergelang Rajawali 391 yang menempati nomor kerekan 34 ini adalah peraih juara di gelaran TGR Cup IV tahun kemarin. Raihan bendera lima warna pada babak pertama tidak berlanjut pada babak kedua dan ketiga dengan hanya meraup nilai 43 ½ baru pada babak keempat kembali meriah nilai 43 ¾.


 

Diakhir acara, segenap panitia mengucapkan banyak terima kasih. Permintaan ma’af juga disampaikan jika selama acara, ada hal-hal yang kurang berkenan dihati peserta yang telah datang meramaikan acara. “Puji syukur Alhamdulillah gelaran lomba TGR CUP V dapat terlaksana dengan sukses,” ucap Agus New Ags.

“Selamat buat team panitia, team juri, dan sukses buat para juaranya. Terima kasih buat semua sedulur-sedulur dekoemania Nusantara yang telah mensupport gelaran ini dan mohon maaf bilamana masih banyak kekurangan dan juga kesalahan-kesalahan dari kami team panitia. Semoga di event berikutnya bisa menyajikan gelaran lomba yang lebih baik lagi, Aamiin” (Ramlee/Elh)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayam Hutan Merah, Nenek Moyang Ayam Peliharaan Ternyata sangat Pemalu

Ayam Hutan Merah (Gallus gallus) merupakan sejenis burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 78 cm, dari suku Phasianidae. Suku Phasi...