Giat rutin Latber Burung Derkuku PPDSI Nganjuk kembali digelar. Kegiatan ini dihelat pada Minggu, 28 Januari 2024. Menempati lokasi di Lapangan P3SI Pengda Nganjuk, Sombron Kec. Loceret Nganjuk. Acara berlangsung lancar tanpa hambatan.
Ada tiga partai yang dilombakan yakni kelas Pemula, kelas Bebas, dan Lokal Asli, yang dipenuhi oleh peserta. “Hari ini, untuk yang kesekian kalinya latber burung derkuku di kota angin Nganjuk kembali kami gelar,” terang Didik selaku tuan rumah.
Kegiatan latber ini masih berlokasi di Lapangan P3SI Pengda Nganjuk. “Alhamdulillah peserta banyak memberikan dukungan dengan hadir di tempat acara.” Lebih lanjut disampaikan bahwa panitia tetap konsisten memberikan tempat untuk derkuku lokal asli.
Suasana penjurian Latber PPDSI Nganjuk |
“Alhamdulilah, event derkuku yang kami adakan ini ada tambahan lomba khusus kelas lokal asli. karena sebenarnya panitia hanya membuka 2 blok untuk kelas Pemula dan kelas Bebas,” jelas Didik. Setelah undangan disebar, ternyata banyak dekoe mania yang menginginkan diadakannya khusus kelas lokal asli.
“Untuk memenuhi permintaan dari dekoe mania, kita membuka kelas derkuku lokal asli buat ikut meramaikan,” sambung Didik. Karena menurut Didik yang terpenting dalam kegiatan ini adalah silaturrahmi dan bisa memberikan wadah bagi dekoe mania di sekitaran Nganjuk khususnya pemula.
Ayang Ayang jadi terbaik di kelas Bebas |
Ternyata, undangan untuk mengikuti kelas derkuku lokal disambut antusias oleh dekoe mania. Terutama dari Bojonegoro, Tuban, Lamongan, dan Kediri. Bahkan dari wilayah Nganjuk sendiri terlihat begitu bersemangat mengikuti event PPDSI Nganjuk.
Kab. Nganjuk sendiri terletak di tengah-tengah barometer hobi derkuku yang tumbuh pesat di Jawa Timur. Hobi derkuku memang ramai di wilayah Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Jombang, dan Tuban. Jadi Nganjuk terasa dekat dengan wilayah-wilayah tersebut.
Dengan semakin seringnya Nganjuk mengadakan kegiatan lomba, Didik beserta tokoh anggungan derkuku berharap, hobi derkuku ini akan semakin ramai, khususnya di Nganjuk. Tidak kalah dengan Tulungagung dan Blitar yang event lombanya sudah masuk agenda Liga Derkuku Indonesia.
Satria Mas berjaya di kelas Pemula |
“Seperti kegiatan lainnya, acara hari ini kami tetap memprioritaskan pada pemula sehingga mereka bisa mendapatkan tempat untuk terus menyalurkan hobi derkukunya. Karena banyak para penghobi derkuku ini belum paham dengan kualitas gacoannya.” lanjut Didik.
Karena latber kali ini bertepatan dengan datangnya musim penghujan, maka semua yang hadir berharap acara dapat berjalan dengan lancar. Tanpa ada gangguan hujan yang turun tiba-tiba saat acara berlangsung.
Pagi itu, mendung tampak menggelayut manja di atas area lomba. Hati panitia juga semua yang hadir ikut was-was, meskipun ternyata awan hanya melintas sedikit tergesa. Tepat ketika latber dimulai, sinar matahari tersenyum ramah.
Supermen juara di kelas Lokal |
Kelegaan tersebut tidak berlangsung lama. Pada babak kedua mendung pekat dari sebelumnya datang. Suasana pun berubah sedikit muram. Kondisi ini sempat menaik turunkan emosi siapa saja yang mengikutkan burungnya berkompetisi.
Tetapi hingga usainya gelaran, hujan tidak juga turun. Bahkan panas yang diharap, mengawal pelaksanaan latber hingga selesai. Para dekoe mania dengan bersemangat menjoki jagoannya masing-masing. Dan dengan bangga serta percaya diri atas kinerja burung derkukunya di tengah lapangan. Suasana seperti ini senantiasa memberikan kembali semangat kebersamaan.
Para pelomba dari berbagai daerah ikut merasa senang dengan agenda lomba burung derkuku di kota Angin tersebut. Ada ucapan spontan dari salah satu peserta “Jangan tinggalkan derkuku Pak Didik.” Satu ungkapan keinginan akan adanya gelaran lomba secara rutin.
Sementara dengan hadirnya jago-jago luar kota di Latber kali ini, selain menambah ramai suasana di arena gantangan, juga menambah seru dan ketat persaingan antar jago-jago yang turun. Begitu peluit babak pertama dibunyikan, atmosfir persainganpun berlangsung panas.
Para pemenang berfoto bersama |
Bahkan turunnya jago-jago dari luar kota, benar-benar sangat menyulitkan ambisi jago-jago tuan rumah untuk bisa meraih nilai tertinggi. Juri dengan penuh hati-hati memberikan bendera/nilai. Sampai akhirnya ditetapkan podium juara.
Untuk kelas Bebas, juara pertama berhasil menjadi milik Ayang – Ayang amunisi Sanyoto WS, derkuku ternakan SWS BF 303 yang dikerek pada nomor 20. Disusul kemudian oleh Sugi andalan Abah Purwokerto, yang berada di nomor kerekan 19 sebagai peraih podium kedua. Tempat ketiga dimenangkan Sumantri orbitan Gagok Tulungagung ring PN 489 yang berada di nomor kerekan 17.
Di kelas Pemula, juara pertama berhasil diraih Satria Mas amunisi Beken Blitar, ternakan Sembodro 54 yang digantang pada nomor 29. Di urutan kedua dimenangkan oleh Belum Ada Nama besutan Kawah BF, produk ternak Kawah 340 yang ada di nomor gantangan 46.
Sedang di kelas Lokal, dua burung debutan Ribut dari Tuban mampu menorehkan prestasi yang membanggakan. Dimulai dari Supermen di gantangan nomor 63 yang berhasil merebut podium juara. Kemudian Ultramen di tiang nomor 51 dinyatakan sebagai juara ketiga. (Ramlee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar