Sembukan (Paederia foetida), merupakan tanaman yang tumbuh di daerah tropis. Tanaman sembukan biasanya tumbuh liar di semak belukar, di lapangan terbuka atau di sempadan sungai. Daun sembukan juga memiliki bau busuk atau tidak sedap, dan banyak orang menyebutnya sebagai tanaman kentut.
Tanaman ini dikenal dengan nama yang berbeda-beda pada tiap-tiap daerah seperti tanaman kentut (Sumatera), kahitutan (Sunda), kasembukan (Jawa), bintaos (Madura), atau gumisiki (Ternate). Tumbuhan ini dalam bahasa Inggris disebut skunk vine, stink vine, atau chinese fever vine.
Tanaman sembukan ini tumbuhan asli Bangladesh, Bhutan, dan Kamboja. Yang kemudian menyebar ke seluruh negara di Asia Tenggara, Taiwan, daratan Tiongkok, hingga kemudian di Melanesia, Polinesia, dan Kepulauan Hawaii.
Tumbuhan sembukan tumbuh menjalar |
Sembukan adalah tumbuhan perdu merambat, dapat hidup dengan baik hingga ketinggian 1.000 meter di atas permukaan air laut. Batang tumbuhannya massif, beruas, beralur, halus, dan berubah kasar dengan bertambahnya umur. Batangnya berdiameter 2-5 mm.
Baca juga : Genjer, Gulma Pertanian yang Nikmat dan Berkhasiat
Dari buku-bukunya dapat tumbuh akar, berwarna cokelat. Tumbuhan ini berakar tunggang, dengan warna akar cokelat. Sembukan dapat dikenali dari bentuk daunnya yang bervariasi, mulai dari bulat telur hingga lanset, dengan pangkal yang bulat dan ujung yang runcing.
Daun sembukan memiliki banyak manfaat |
Panjang daun berkisar antara 3 hingga 12,5 cm, sementara lebarnya mencapai 2 hingga 7 cm. Permukaan daunnya biasanya halus dan mengkilap. Permukaan bagian bawah daun mungkin sedikit lebih terang daripada permukaan atasnya.
Sembukan memiliki venasi (pola pembuluh daun) menyirip, yang berarti ada urat utama di tengah daun dengan cabang-cabang pembuluh daun yang menjalar ke arah tepi daun. Daun sembukan memiliki warna hijau yang khas.
Tetapi warna daun sembukan bisa bervariasi dari hijau muda hingga hijau tua. Tepi daun tanaman sembukan ini biasanya rata atau sedikit bergerigi. Gigi-gigi ini bisa kurang terlihat pada beberapa varietas atau individu.
Selain itu ciri yang paling mencolok dari daun sembukan adalah aroma khasnya. Ketika daun tersebut diremas atau digosok, terciumlah bau busuk yang sangat menyengat. Karena sifat aromatiknya yang kurang menyenangkan, daun ini sering kali disebut sebagai “daun kentut“.
Bunga tanaman sembukan |
Daun sembukan umumnya tumbuh berlawanan satu sama lain di batangnya. Ini berarti setiap daun tumbuh di sisi yang berlawanan dari daun yang ada di tempat yang sama pada batang. Tulang daun sembukan adalah tipe tulang daun menjari.
Baca juga : Pakis Sayur, Tumbuhan Paku-Pakuan Hutan yang Sangat Nikmat Dibuat Masakan
Yang berarti pembuluh daun utama membentang dari pangkal ke ujung daun dengan cabang-cabang lebih kecil yang menyirip keluar dari sisi tulang daun utama. Sembukan biasanya memiliki stipula (struktur kecil di pangkal daun) yang seringkali tampak seperti sepasang seludang kecil.
Botok daun sembukan sangat populer di Jawa Timur |
Ensklopedia flora dan fauna Indonesia menyebutkan tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia. Yang sudah diketahui, di antaranya batang dan daunnya mengandung asperuloside, deacetylasperuloside, scandoside, paederosid, paederosidic acid, dan gamasitosterol, arbutin, oleanolic acid, dan minyak menguap (minyak terbang).
Walaupun mempunyai aroma yang bukan main tidak sedapnya, daun sembukan biasanya diolah menjadi makanan yang disebut pelas atau gembrot sembukan. Olahan kuliner daun sembukan sangat populer terutama di Jawa Timur. Rasa olaha daun sembukan memang enak, meskipun menyebabkan bau kentut yang juga tidak sedap.
Tumbuhan sembukan memiliki khasiat antiinflamasi, stomakik, antirematik, diuretik, dan karminatif. Daun sembukan secara tradisional dimanfaatkan sebagai obat sakit lambung dan gangguan usus, rasa perut kembung, dan obat disentri.
Orang biasanya menumbuk beberapa gram daun yang masih segar. Membubuhinya dengan air satu mangkok, menyaring, kemudian menambahkan garam 1 -2 sendok teh, dan meminumnya sebelum makan.
Tumbukan daun sembukan dapat meredakan diare dan perut kembung |
Getah daun sembukan secara tradisional dimanfaatkan sebagai obat sakit mata dan telinga, baik tetes atau kompres, juga obat rematik, obat kurap, buang air kecil tidak lancar. Bubur daun sembukan dapat dimanfaatkan sebagai obat herpes, yakni ruam kulit yang terdiri atas gelembung-gelembung kecil mengumpul berisi getah bening, dengan cara dibalurkan.
Baca juga : Semanggi, Gulma Tanaman Padi yang Mempunyai Sederet Manfaat
Daun tanaman sembukan mengandung senyawa antioksidan yang dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Antioksidan ini juga dapat membantu mengurangi risiko munculnya penyakit kronis.
Daun sembukan kini jadi obat alternatif |
Selain mengandung antioksidan, daun kentut juga mengandung flavonoid dan fenolik. Namun, daun sembukan apabila dikonsumsi terlalu banyak dapat menimbulkan efek samping. Yakni iritasi pencernaan, reaksi alergi, iritasi kulit, dan gangguan penciuman. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan daun sembukan dengan dosis yang aman dan berkonsultasi dengan dokter sebelum penggunaannya. (Ramlee)
Sumber : remen.id
Sembukan, Tanaman yang Daunnya Mempunyai Segudang Manfaat untuk Kesehatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar