Domba garut menjadi salah-satu ikon Kabupaten Garut selain dodol. Domba garut berbeda dengan domba-domba lainya, dan memiliki ciri khas tersendiri. Domba garut merupakan salah satu rumpun domba lokal Indonesia yang mempunyai sebaran asli geografis di Provinsi Jawa Barat.
Jenis domba ini telah dibudidayakan secara turun-temurun, dan menjadi sumber daya genetik ternak asli Indonesia yang unggul. Keunggulannya bahkan diakui tidak hanya di tanah air, namun juga dunia. Domba garut berasal dari perkawinan silang tiga jenis domba yakni domba lokal Priangan, domba merino Spanyol, dan domba kaapstad Afrika.
Domba ini sudah familiar dijuluki oleh masyarakat dengan sebutan Domba garut, yang dikenal juga dengan sebutan domba priangan. Domba garut memiliki postur tubuh yang besar dan tegap bila kita bandingkan dengan domba lainnya.
Perawakan domba garut tampak kekar dan gagah |
Umumnya, domba garut memiliki fisik yang kekar dengan berat sekitar 60-80 kilogram, sedangkan yang betina memiliki bobot sekitar 30-40 kg. Ciri khas domba garut ada pada bentuk kuping dan ekor domba yang mempunyai kombinasi antara kuping rumpung atau ngadaun hiris dengan ekor ngabuntut beurit atau ngabuntut bagong.
Baca juga : Tapir, Mamalia Unik dengan Hidung Panjang yang Semakin Terancam Punah
Penampilan tanduknya sangat beraneka ragam, cantik, dan bisa dibentuk menurut selera tuannya. Domba garut sangat temperamental, khas domba laga. Domba garut cukup tanggap terhadap manajemen pemeliharaan yang baik dibandingkan domba lokal dan bangsa domba lain yang ada di Indonesia.
Domba garut betina dengan anak-anaknya |
Sementara itu untuk pemeliharaan sendiri, biasanya difokuskan untuk dua tujuan, yakni penghasil daging atau untuk kesenangan dan hobi. Jika dilihat sekilas, hal yang langsung menarik perhatian dari domba garut adalah tanduk yang melengkung sempurna dan terlihat kokoh.
Selain itu, postur tubuhnya juga nampak tegak, dengan bagian bulu leher yang menyerupai surai singa karena memang dibiarkan tumbuh dengan panjang. Tanduk domba garut memang memiliki keunikan tersendiri jika dibandingkan dengan jenis domba lain.
Disebutkan jika ada bentuk tanduk spesifik yang biasanya jadi favorit para penghobi atau pemelihara domba. Bagi masyakarat setempat, ada ciri dan bentuk khusus untuk membedakan domba dengan tanduk terbaik.
Bentuk yang dimaksud yakni tanduk yang turun ke bawah terlebih dahulu, setelah itu melengkung panjang ke atas dan harus simetris antara tanduk kanan dan kiri. Untuk domba betina sendiri tidak memiliki tanduk.
Peternakan domba garut |
Ekor domba garut terbilang cukup pendek dan pangkalnya agak gemuk. Domba garut memiliki leher yang kuat. Bentuk telinganya pun bermacam-macam ada yang panjang, pendek dan sedang yang terletak dibelakang pangkal tanduk.
Baca juga : Burung Hantu, si Burung Malam Predator Alami Tikus yang Menakjubkan
Dengan tanduk yang dan tubuh yang gagah, domba garut telah menjadi bagian dari tradisi lokal yang tak terpisahkan, yakni seni adu domba garut. Domba yang diadu adalah domba jantan karena domba betina tidak memiliki tanduk.
Domba garut yang sedang dipersiapkan mengikuti kontes |
Domba garut jantan merupakan salah satu hewan ternak yang memiliki nilai tinggi. Ini lantaran kualifikasi dan perawatan keseharian domba khusus adu tangkas ini harus lebih tertata dan terawat. Mulai dari makan, minum, hingga kesehatan, semuanya dijaga dengan ekstra.
Hewan ini biasa diberi pakan unggul dan bergizi seperti daun lamtoro, rumput gajah, daun pisang, bekatul, ampas tahu, serta daun jagung. Bahkan beberapa individu yang ingin terlihat lebih tangkas dan berkualitas kerap dibawa berkeliling, disalon, berlari, dipijat, hingga berenang.
Tingkat kesuburan domba garut juga memiliki tingkat paling tinggi diantara spesies lainnya. Hingga saat ini hanya spesies domba Barbados Blackbelly yang berasal dari Pulau Barbados Karibia saja yang bisa menyaingi tingkat kesuburan dari domba garut.
Domba garut merupakan domba tropis yang dapat beranak lebih dari dua ekor dalam satu siklus kelahiran. Ini sangat menguntungkan bagi peternak, karena dalam periode satu tahun, domba garut dapat mengalami dua siklus kelahiran.
Tradisi adu domba garut |
Keunggulan lain dari domba garut yaitu kualitas dagingnya ternyata memiliki nilai gizi yang cukup baik dibandingkan daging kambing. Selain itu kulit domba garut termasuk salah satu terbaik kualitasnya di dunia.
Baca juga : Kucing Batu, Kucing Langka di Pedalaman Hutan Kalimantan
Biasanya kulit domba garut dijadikan bahan baku pembuatan jaket. Kotoran domba garut pun memiliki manfaat yang sangat luar biasa untuk pertanian. Dengan cara digiling dan proses fermentasi, kotoran domba garut menjadi pupuk organik untuk segala macam tanaman. Sehingga integrasi peternakan domba garut dengan pertanian, dua hal yang sangat menguntungkan.
Adu domba garut sudah ada sejak jaman kolonial Belanda |
Domba garut memiliki beberapa jenis yang dibedakan berdasarkan warna dan bentuk tubuhnya. Jenis-jenis domba garut diantaranya, domba garut hitam, domba garut putih, dan domba garut berwarna kombinasi hitam dan putih.
Domba garut merupakan bagian tidak terpisahkan dari sejarah Kabupaten Garut. Meskipun belum diketahui kapan awal mula sejarah tradisi adu domba, yang pasti tradisi tersebut sudah ada sejak abad ke 19. Domba garut yang biasa diikutsertakan dalam laga, atau ketangkasan, memiliki spesifikasi sebagai berikut, Kelas A, dengan bobot 60 – 80 kg, Kelas B, dengan bobot 40 – 59 kg, dan Kelas C, dengan bobot 25 – 39 kg. (Ramlee)
Sumber : remen.id
Domba Garut, Sumber Daya Genetik Ternak Unggul Asli Indonesia yang Telah Diakui Dunia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar