Semarang Derkuku Community, komunitas penghobi derkuku Semarang kembali menggelar acara, pada Minggu 4 Pebruari 2024. Kali ini gelaran latihan dinilai bertajuk Bird Farm 1 Sadut BF 2024. Masih tetap membuka dua kelas yakni kelas Pemula dan kelas Bebas.
Lapangan Flamboyan Hils di Jl Bukit Flamboyan Sendangmulyo, Tembalang – Semarang yang biasa dimanfaatkan untuk latihan para pecinta perkutut di wilayah Semarang, kini diramaikan oleh dekoe mania Semarang. Alex Whins selaku motor penggerak mengaku bahwa kegiatan ini rutin digelar.
“Hari ini kami kembali mengadakan kegiatan seperti biasanya, yakni latihan dinilai burung derkuku, bertajuk Bird Farm 1 SADUT BF 2024,” tutur Alex. Kegiatan ini merupakan agenda rutin Semarang Derkuku Community bersama PPDSI Semarang, demi menyalurkan hobi dekoe mania yang ada disekitaran Semarang.
Para pemula sudah mau ikut meramaikan |
Misi kegiatan Semarang Derkuku Community ini memang dikhususkan untuk melatih burung-burung muda. Seperti pada kegiatan hari itu, dengan tiket sebesar Rp 35 ribu, peserta bisa menikmati jalannya acara dan bisa berlomba menurunkan burung derkuku orbitannya.
“Acara latdin hari ini adalah melatih burung agar bisa diketahui seberapa bagus kualitas anggungnya. Sehingga bisa mengukur kemampuannya untuk tarung ke even selanjutnya yang lebih besar,” terang Alex Whin, Ketua panitia.
Briefing juri dan berdoa sebelum melaksanakan tugas |
Lebih lanjut disampaikan bahwa kegiatan ini harus dimanfaatkan betul untuk memberikan ruang kepada dekoe mania untuk lebih eksis. “Kami upayakan untuk terus mengadakan acara meskipun tidak setiap bulan dengan tujuan guna memberikan semangat kepada dekoe mania Semarang agar bisa terus menekuni hobinya,” jelas Alex.
“Dengan kegiatan ini kami berharap hobi derkuku di Semarang bisa tetap eksis.” Juga disampaikan bahwa even ini memang masih jauh dari harapan. Artinya keinginan untuk bisa menjadikan hobi sebagai pilihan oleh masyarakat setempat masih belumlah maksimal.
“Hobi derkuku disini belum seramai yang diharapkan. Apalagi jika dibandingkan dengan di daerah lain. Namun kami tetap berupaya agar hobi derkuku bisa lebih semarak,” sambung pemilik Maxus Bird Farm ini penuh semangat.
Berbagai cara sudah ditempuh dan dilakukan oleh Alex Whins bersama PPDSI Semarang dan penggiat lainnya agar derkuku benar-benar bisa lebih baik dan berkembang. Salah satu jalan yang diambil adalah dengan rutin menggelar kegiatan latihan dinilai.
Suasana penjurian |
Meski target peserta yang diinginkan belum menyentuh angka yang diharapkan, namun setidaknya usaha terus dilakukan. “Kebetulan hari ini banyak dekoe mania Semarang yang berhalangan hadir. Karena pas ada acara dan ada yang sakit,” jelas Alex.
“Pak Ketua yang selalu menyempatkan diri untuk hadir jika ada kegiatan disini pun tidak bisa datang. Beliau sedang sakit, tetapi Pak Ketua tidak ingin kegiatan tersebut ditunda apalagi dibatalkan. Semua yang sudah direncanakan harus tetap berjalan, apapun yang terjadi.”
Dekoe mania Semarang guyub rukun menghidupkan hobinya |
Babak pertama pun dimulai, ketika jejak kehadiran embun belum juga terhapus. Satu demi satu gaco mulai berbunyi baik di kelas Bebas maupun kelas Pemula. Terlebih lagi ketika matahari mulai menampakkan sinarnya, menambah suasana hangat dan memancing para kontestan berbunyi.
Habis penilaian babak pertama dilanjutkan pada babak kedua. Suasana semakin hangat para gaco saling menunjukkan kualitas suaranya. Persaingan perebutan posisi kejuaraan berlangsung seru. Memang ini hanya event sekelas latihan dinilai saja, tetapi persaingan yang terlihat begitu ketat.
Para kontestan berusaha tampil prima dan saling bersaing berburu nilai. Cuaca cerah dan cenderung panas, mengawal acara dari awal hingga akhir. Sampai akhirnya ditetapkan podium juara melalui rekap nilai yang telah diberikan para juri.
Untuk kelas Bebas, juara pertama berhasil menjadi milik Cakra amunisi Marwanto, burung derkuku ternakan Dinda BF yang dikerek pada nomor 22. Disusul kemudian Samsul 02 besutan Maulana Jaya, ternakan SPM BF yang berada di nomor kerekan 27 sebagai peraih podium kedua.
Marwanto melalui penampilan Cakra keluar sebagai juara pertama kelas Bebas |
Dan tempat ketiga dimenangkan Awani milik Chandra dengan mengenakan ring Y12 BF yang berada di nomor kerekan 16. Tidak banyak burung yang mengikuti kelas Bebas ini. Beberapa nama dekoe mania yang rajin hadir, kali ini terpaksa absen.
Di kelas Pemula, juara pertama berhasil diraih Gambyong debutan Marwanto, bergelang Dinda BF yang digantang pada nomor 11. Urutan kedua dimenangkan Stone andalan Subkhan Kendal, produk ternak SPN BF yang ada di nomor gantangan 10. Sedang tempat ketiga diraih Widya orbitan Marwanto ternakan Dinda BF yang ada dinomor gantangan 7.
Marwanto juga juarai kelas Pemula lewat aksi Gambyong |
Usai pengumuman kejuaraan, panitia mengajak dekoe mania yang hadir untuk melanjutkan pertemuan membahas jadwal kegiatan rutin selanjutnya. “Insya’Allah, awal bulan Maret akan kita adakan lagi kegiatan serupa,’ ungkap Alex.
Alex Whin mewakili panitia mengucapkan terimakasih kepada seluruh dekoe mania yang sudah berkenan hadir meramaikan acara Sadut BF Cup dan memberikan dukungannya sehingga acara bertambah meriah. Setiap peserta yang hadir juga mendapatkan pakan burung nusantara Master Kung produk dari Maulana Jaya.
Sekalian bahas latber rutin Semarang Derkuku Community |
“Kami juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh dekoe mania jika pada gelaran ini ada hal-hal yang kurang berkenan. Selamat kepada rekan-rekan yang berhasil mengantarkan burungnya meraih juara dan semoga rekan-rekan yang belum beruntung pada gelaran berikutnya gaconya bisa meraih juara.’’ (Ramlee/Whin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar